PELUMASAN
Beberapa kerusakan
yang terjadi pada bidang-bidang
luncur ataupun pada bidang-bidang luncur lingkaran
bantalan disebabkan karena bidang-bidang tersebut tidak
cukup pelumasan. Pada bidang-bidang yang selalu
bergesekan, cepat atau lambat disitu pasti akan timbul
panas dan apabila panas yang timbul tersebut tidak
dikurangi selama dalam pemakaian, maka lama-kelamaan
bidang-bidang tersebut akan memuai. Kalau sudah terjadi
pemuaian seperti ini, gerakan dari kedua bidang luncur
yang bergesekan akan mengalami kesulitan dalam
meluncur dan bergerak, tetapi karena gerakan-gerakan
tersebut didukung oleh tenaga mesin, mau tidak mau
kedua bidang yang sudah memuai tetap bergerak atau
meluncur walaupun gerakan tersebut agak sulit dan
berat. Hal ini bisa dirasakan dengan jalan menggerakkan
bidang-bidang luncur tersebut dengan tangan manusia,
akan lebih jelas lagi perbedaannya bila pada kedua
bidang yang bergesekan tersebut diberi pelumas.
1 Fungsi Pelumasan
Fungsi utama dari pelumasan adalah untuk
membentuk lapisan film diantara dua buah benda
yang saling bergerak satu dengan yang lain. Ini berarti
bahwa untuk menghindari terjadinya kontak langsung antara
benda yang saling bergerak. Selain fungsi utama di atas,
pelumas juga berfungsi untuk:
1. Peredam hentakan terutama pada pasangan roda gigi
yang saling memutar
2. Membuang panas (sebagai pendingin) yang timbul karena
adanya geraan/gesekan pada komponen-komponen mesin
3. Memberikan perlindungan terhadap timbulnya
korosi/karat
4. Pembawa kotoran (kontaminan) yang terdapat diantara
bidang yang saling bergesekan
5. Sebagai perapat (efek seal).
Suatu bidang/permukaan luncur atau bantalanbantalan kalau dilihat dengan mata telanjang
(visual) kelihatannya sangat halus dan sempurna
pembuatannya. Tetapi sebenarnya permukaanpermukaan tersebut tidaklah demikian. Suatu
ketidak senpurnaan pasti ada, hal ini akan terlihat
apabila kita amati dengan lensa pembesar
(mikroskop), maka permukaan tersebut akan
terlihat seperti lembah-lembah dan bukit-bukit.
Untuk lebih jelasnya perhatikan gambar berikut
(gambar 2.1).
Oleh sebab itu apabila tidak ada lapisan pada lembah dan bukit
tersebut, berarti ada singgungan langsung antara bahan dengan
bahan dan ini akan mempercepat keausan. Keping-keping dari
barang-barang yang aus tersebut akan menimbulkan beberapa
gangguan yang macamnya tergantung dari keadaan permukaan
masing-masing. Misalnya didalam suatu pasangan antara lintasan
luncur dengan peluncur, salah satu diantara pasangan tersebut
memiliki kekerasan bahan yang melebihi dari pasangannya, maka
bahan yang lebih keras akan mengorek ke dalam bahan yang lebih
lunak dan menimbulkan alur dan lubang-lubang kerusakan.
Apabila suatu lintasan luncur lingkaran (bantalan), dilumasi
dengan sempurna, maka ruang antara bantalan dengan bagian lain
akan selalu terisi dengan bahan pelumas yang cukup tebal atau
lapisan hidridinamika yang memungkinkan baggian dalam dari
bantalan akan mengembang. Seperti inilah yang disebut bentuk
pelumasan yang sempurna. Tetapi suatu keadaan apabila bahan
pelumas yang merupakan lapisan tipis hanya sedikit tertinggal pada
permukaan meta, biasanya dikenal sebagai pelumas batas
(boundary lubrication) dan hal ini masih lebih baik jika
dibandingkan tidak ada sama sekali, meskipun hal ini jauh dari yang
kita perlukan. Untuk lebih jelasnya, mengenai bagaimana
terbentuknya lapisan tersebut di bawah ini diberikan gambargambar skema.
Keterangan gambar:
a. Menunjukkan bantalan dalam keadaan
berhenti, bagian
dari bantalan (poros) berada pada bagian
bawah bantalan
yang dipisahkan oleh lapisan bahan pelumas
yang tipis
b. Apabila poros berputar, bahan pelumas akan
terdorong
kebawah poros membentuk lapisan yang
2. Bentuk Pelumas
a. Bentuk cair
Pelumasan berbentuk cair ini juga disebut oli. Pelumas
seperti ini paling banyak dijumpai dan digunakan dalam
kehidupan sehari-hari. Minyak pelumas oli ini paling banyak
digunakan pada mesin-mesin perkakas misalnya untuk
melumasi roda gigi, melumasi bagian-bagian yang
berpasangan/bersinggungan, bantalan dan lain sebagainya.
b. Pelumasan berbentuk setengah padat.
Pelumasan berbentuk setengah padat ini sering juga disebut
gemuk (grease). Bahan dasar dari pelumas seperti ini adalah
cair yang kemudian dicampur dengan zat lain sehingga kental.
Pelumas seperti ini umumnya digunakan pada bagian-bagian
mesin dengan tingkat putaran yang rendah sampai sedang.
Fungsi dari gemuk ini adalah sebagai pelumas juga berfungsi
sebagai pembersih karena kebanyakan campuran yang
digunakan adalah sabun (detergen).
b. Oksidasi
Semua produk minyak bumi dapat bereaksi secara kimia
dengan udara. Sebenarnya oksidasi pada minyak pelumas
berlangsung sangat lambat pada temperatur ruang,
tetapi akan semakin cepat bereaksi jika temperatur naik.
Semakin lembab udara, semakin besar pula kandungan
oksigennya sehingga akan semakin mempercepat pula
proses oksidasi. Katalisator terjadinya oksidasi dapat
berupa baja, aluminium dan tembaga.
Hasil oksidasi yang tidak larut, berupa lumpur akan
menyumbat lubang-lubang saluran. Sedangkan yang
larut, bersifat asam dan tetap terbawa oleh pelumas dan
mempercepat korosi pada logam sehingga akan merusak
komponen berupa lubang-lubang dan terak yang
menempel dengan kuatt pada permukaan logam.
Oleh karena itu, maka hampir semua pelumas diberi
additif berupa oxidation inhibitor (pemicu korosi).
Additif ini akan mengikat langsung oksigen sebelum
kontak langsung dengan hidrokarbon pada minyak agar
elemen yang dilumasi akan terhindar dari korosi.
c.
Keasaman.
Ada pendapat yang mengatakan
bahwa warna minyak pelumas terjadi
, karena sejumlah kecil asam tetap
tidak dapat ternetralisasi. Sisa asam
yang tidak ternetralisasi ini,
sebenarnya tidak terpengaruh baik
secara fisik maupun kimia.
Tetapi bila bergabung dengan asam
hasil oksidasi akan aktif membentuk
korosi pada logam yang dilumasi.
Karena sifat asam korosif terhadap
logam.
d.
Korosifitas
Ikatan sulfur yaitu seperti hidrogen
sulfida dan polisulfida mempunyai
sifat korosif. Oleh karena itu
pelumas yang baik haruslah tidak
mengandung ikatan sulfur yang
korosif tersebut. Namun demikian,
beberapa, ikatan organik sulfur yang
lain (yang tidak bersifat korosif)
digunakan sebagai bagian dari
bahan additif .
e. Emulsifikasi
Sebenarnya air dan minyak tidak bisa
bersatu. Tetapi dengan adanya kontaminan
(debu dari luar atau partikel logam dari
mesin itu sendiri) akan dapat mengakibatkan
terjadinya emulsi air di dalam pelumas atau
sebaliknya.
Pelumas yang terkontaminasi selanjutnya
akan terkondensasi, dan memisahkan diri
dari pelumas, kemudian membentuk endapan
berupa lumpur. Khusus untuk cutting oil
(oli yang digunakan sebagai pendingin pada
proses pemotongan seperti membubut atau
gerinda), oli dibuat sedemikian rupa supaya
emulsinya kuat agar larut dalam air. Sebagai
contoh oli dromus B.
S
R
Dimana :
= Viskositas dinamik
S = Tegangan geser
R = Kecepatan geser
Satuan dari viskositas dinamik adalah
N.det / m2 atau poise dimana:
1N.det / m2 = 10 poise atau 1 c p = 10-3
N.det / m2.
dimana:
Dimana:
V = Viskositas kenematik (cSt =
centi stroke)
= Viskositas dinamik (poise atau
centi poise)
= massa jenis (kg/m3).
Pembersih (Detergent)
Bahan ini berfungsi untuk mencegah
terbentuknya endapan (defosit) atau
kerak pada komponen-komponen yang
dilumasi.
Pengubah Indeks Viskositas (Viskositas
Index Improver)
Bahan ini ditamabahkan untuk mengubah
sesitivitas perubahan kekentalan minyak
pelumas terhadap perubahan waktu.
Anti Karat dan Korosi (Rust & Corrosion
Inhibitor)
Bahan ini ditambahkan ke dalam minyak
pelumas untuk mencegah terjadinya karat
dan korosi pada bagian yang dilumasi.
7. Cara Pelumasan
Pemberian minyak pelumas dan gemuk pada tiaptiap mesin mempunyai prosedur sendiri-sendiri.
Itu dikarenakan adanya sifat maupun cara kerja
yang berbeda-beda. Mesin-mesin besar, mesinmesin kecil, yang presisi maupun yang tidak
presisi secara prinsip mempunyai perbedaan
pemakaian minyak pelumas.
Pemberian minyak pelumas pada mesin-mesin
harus disesuaikan dengan kondisi mesin
tersebut.
Oleh karena itu operator (pekerja) harus
mengetahui dengan baik cara pemberian pelumas
pada setiap bagian yang perlu dilumasi.
Untuk memberi pelumas pada elemen-elemen
mesin dapat digunakan beberapa cara seperti: