Bab I
Bab I
STATUS PASIEN
I.1
IDENTITAS
Nama
: Ny. RD
Jenis kelamin
: Perempuan
Usia
: 25 tahun
Agama
: Islam
Pekerjaan
Pendidikan
I.2
: SMA
Alamat
Tgl. Pemeriksaan
: 23-01-2014
ANAMNESIS
Keluhan utama :
Sakit telinga kiri.
Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang berobat ke Poliklinik THT RS Moh. Ridwan Meuraksa dengan keluhan
sakit telinga kiri yang dirasakan sejak 5 hari yang lalu. Sakit telinga muncul mendadak saat
bangun di pagi hari. Riwayat luka atau telinga kemasukan benda asing disangkal. Riwayat
demam sebelum keluhan muncul disangkal. Pasien mengalami batuk pilek 1 minggu sebelum
keluhan muncul. Keluhan batuk pilek saat ini disangkal. Sakit tenggorokan, sakit menelan,
sering mengeluarkan dahak disangkal.
Sakit dirasakan di bagian dalam telinga dan dirasakan menetap. Sakit tidak berkurang
dengan istirahat dan tidak semakin berat saat beraktivitas. Sakit tidak menjalar ke daerah luar
telinga, dan tidak muncul saat mengunyah. Pasien menyangkal sedang mengalami sakit leher,
sakit gigi, atau sakit lain yang bersumber dari mulut.
Selain itu, pasien juga mengeluh telinga kiri kurang dengar dan mendengung, yang
muncul secara bersamaan beberapa hari setelah muncul keluhan sakit telinga. Keluhan
telinga kiri kurang dengar dan mendengung dirasakan menetap, tidak berkurang dengan
1
istirahat dan tidak memberat saat beraktivitas. Riwayat perjalanan udara atau aktivitas
menyelam sebelum keluhan kurang dengar dan mendengung muncul disangkal. Riwayat
memakai obat tetes telinga tertentu sebelum keluhan kurang dengar dan mendengung muncul
disangkal. Riwayat mengalami kepala terbentur, tertampar di telinga kiri, mendengar
ledakan, atau berada di lingkungan yang bising sebelum keluhan kurang dengar dan
mendengung disangkal.
Riwayat keluar cairan dari telinga, rasa penuh di telinga, dan rasa pusing berputar
disangkal.
Riwayat nafsu makan berkurang atau penurunan berat badan secara drastis dalam 1 bulan
terakhir disangkal.
Riwayat penyakit dahulu :
Keluhan sakit telinga pernah dialami sebelumnya sebanyak 2 kali pada masa kecil.
Riwayat tuli saat masa kecil dan telinga congek disangkal.
Riwayat alergi atau sering bersin di pagi hari disangkal. Riwayat penyakit radang
amandel dan sinusitis disangkal.
Riwayat penyakit gondongan, flu berat, radang selaput otak disangkal.
Riwayat penyakit kencing manis dan penyakit jantung disangkal.
Riwayat pengobatan :
Untuk keluhan saat ini, pasien baru pertama kali berobat. Pasien memiliki riwayat
berobat telinga saat masa kecil di puskesmas, berupa pemberian obat minum antibiotik.
Riwayat operasi telinga disangkal. Riwayat memakai obat tetes telinga secara rutin
disangkal.
Riwayat penyakit keluarga :
Riwayat keluhan serupa pada anggota keluarga disangkal. Riwayat gangguan dengar di
keluarga disangkal.
Riwayat sosial ekonomi :
Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga, suami pasien bekerja sebagai karyawan
pabrik makanan. Lingkungan sekitar rumah yang bising disangkal.
Kebiasaan sering mengorek telinga dengan cotton bud atau alat lain disangkal.
Kebiasaan mendengar musik dengan headset/headphone disangkal.
Kebiasaan rutin olahraga renang atau menembak disangkal.
Kebiasaan merokok atau minum minuman beralkohol disangkal
I.3
PEMERIKSAAN FISIK
KESADARAN, KEADAAN UMUM, & TANDA-TANDA VITAL
Kesadaran
: compos mentis
Keadaan umum
Tanda-tanda vital
Nadi
: 80 x/menit
Tekanan darah
: 120/80 mmHg
Laju pernapasan
: 20 x/menit
Suhu
: afebris
STATUS GENERALIS
Kepala
Mata : konj. anemis -/-, sklera ikterik-/-, pupil bulat, refleks cahaya +/+, isokor 3 mm
Leher : pembesaran kel. limfe (-), pembesaran kel. tiroid (-)
Thorax
Inspeksi
Palpasi
: tidak dilakukan
Perkusi
: tidak dilakukan
Auskultasi
: BJ I-II reguler, gallop (-), murmur (-), suara napas vesikuler +/+, ronkhi
: tidak dilakukan
Palpasi
Perkusi
: tidak dilakukan
3
Auskultasi
: tidak dilakukan
Ekstremitas
Edema
Sianosis
Neurologis
Refleks fisiologis
: tidak dilakukan
Refleks patologis
: tidak dilakukan
Genitalia
: tidak dilakukan
STATUS LOKALIS
TELINGA
BAGIAN
Pre-aurikula
Aurikula
Retro-aurikula
CAE
KELAINAN
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Nyeri tekan tragus
Kongenital
Radang
Tumor
Trauma
Edema
Nyeri tekan
Hiperemis
Sikatriks
Fistula
Fluktuasi
Kongenital
Kulit
Sekret
Cerumen
Benda asing
Edema
Jar. granulasi
Massa
Gambar :
KANAN
KIRI
Fistula preaurikula (-), Fistula preaurikula
mikrotia (-)
mikrotia (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Bats ear (-)
Bats ear (-)
Perikondritis
(-), Perikondritis
pseudokista (-)
pseudokista (-)
Hematoma (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia liang telinga (-)
Warna merah muda
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Hematoma (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia liang telinga (-)
Warna merah muda
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-)
(-),
(-),
BAGIAN
Membran timpani
KELAINAN
Intak
Warna
Putih
mutiara
Refleks cahaya
Gambar :
Cavum timpani
KANAN
(+)
keabuan
KIRI
(+)
spt Kemerahan
(+)
(-)
M.
timpani
tampak
kemerahan,
tampak
edema, sekret (-), retraksi
(-), gerakan terbatas saat
dilakukan
manuver
Valsava-Toynbee
Tidak dapat dinilai
TES PENDENGARAN
KANAN
KIRI
Tes Rinne
(+)
(-)
Tes Weber
Tes Swabach
memanjang
HIDUNG
PEMERIKSAAN
Keadaan luar
Edema
Hematom
Nyeri tekan
Krepitasi
Kel. kongenital
Radang
Trauma
Tumor
Rhinoskopi anterior Cavum nasi
Konka inferior
Konka media
Meatus nasi
Septum
Kelainan lain
Pasase udara
Rhinoskopi
posterior
Mukosa
Sekret
Koana
Torus tubarius
Fossa
Rossenmuler
Tumor
KANAN
Bentuk biasa, asimetri (-),
deviasi (-), deformitas (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia (-), meningokel(-)
(-)
(-)
(-)
Lapang, mukosa merah
muda, sekret (-)
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Sekret (-)
Lurus
Polip (-), tumor (-),
korpus alienum (-), adhesi
konka dengan septum (-)
Normal
KIRI
Bentuk biasa, asimetri (-),
deviasi (-), deformitas (-)
(-)
(-)
(-)
(-)
Atresia (-), meningokel (-)
(-)
(-)
(-)
Lapang, mukosa merah
muda, sekret (-)
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Eutrofi, warna merah
muda, permukaan licin
Sekret (-)
Lurus
Polip (-), tumor (-),
korpus alienum (-), adhesi
konka dengan septum (-)
Normal
Tidak dilakukan
Tidak dilakukan
Ost.
eustachius
tuba
Faring :
- Mukosa
- Granula
- Post nasal drip
KETERANGAN
Warna merah muda
Normal, ulkus (-)
Berlubang (-), tambal (-)
Simetris
Simetris, tidak hiperemis, pergerakan palatum (+)
(-)
Tampak hiperemis
T1-T1
Tidak melebar
(+)
(-)
Laring :
1. Epiglotis
2. Kartilago arytenoid
3. Plika aryeiglotika
4. Plika vestibularis
5. Plika vokalis
6. Rima glotis
7. Trakea
Tidak diperiksa
MAKSILOFASIAL
BAGIAN
KETERANGAN
Maksilofasial :
-Bentuk : Normal. Deformitas (-), tanda radang
(-), kemencongan pada wajah (-), nyeri tekan
pada wajah (-)
-Parese n. cranialis : (-)
LEHER
BAGIAN
Leher :
- Bentuk
-
Massa
KETERANGAN
Normal, deformitas (-), tanda radang (-), edema (-), pembesaran kelenjar tiroid &
KGB (-)
(-)
Gambar :
I.4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
Belum dilakukan.
I.5
RESUME
Seorang perempuan berusia 25 tahun datang dengan otalgia primer yang disertai dengan
gangguan dengar, dan tinitus di telinga kiri sejak 5 hari yang lalu. Dari anamnesis didapatkan
adanya riwayat rhinofaringitis akut beberapa hari sebelum keluhan, didapatkan adanya
riwayat otalgia berulang dan adanya riwayat pengobatan telinga sebelumnya.
Dari pemeriksaan fisik lokalis telinga didapatkan membran timpani kiri refleks cahaya
negatif, tampak kemerahan, tampak edema, dan gerakan terbatas saat dilakukan manuver
Valsava-Toynbee. Dari tes pendengaran Rinne, Weber, dan Swabach didapatkan kesan tuli
konduktif telinga kiri.
I.6
DIAGNOSIS KERJA
OMA (stadium hiperemis/pre supurasi) AS
I.7
DIAGNOSIS BANDING
10
I.8
OME
PENATALAKSANAAN
a) Rencana diagnostik
Foto rontgen mastoid (Schuller)
Timpanometri : untuk konfirmasi adanya cairan di telinga tengah, pemeriksaan lebih
b) Rencana terapi
Antibiotik (oral)
Antibiotik (topikal)
Analgetik (oral)
c) Rencana monitoring
Monitoring subjektif :
o Memantau perkembangan keluhan pasien yang mengarah ke gejala-gejala
komplikasi.
Monitoring objektif :
o Memantau perkembangan temuan klinis dari pemeriksaan fisik &
pemeriksaan penunjang.
d) Rencana edukasi
Edukasi terhadap pasien untuk upaya menghindari masuknya air atau benda asing
dari luar ke dalam telinga untuk sementara hingga pengobatan selesai (mis. saat
mandi upayakan telinga tidak kemasukan air, menghindari olahraga renang,
menghindari membersihkan telinga dengan cotton bud).
I.9
PROGNOSIS
Quo ad vitam
Quo ad functionam
: dubia ad bonam
: dubia ad bonam
11