Anda di halaman 1dari 5

Makalah

Pengembangan Kurikulum 2013 di SMA/MA


(Makalah ini disampaikan dalam kegiatan workshop Kurikulum
2013 di SMAN 2 Muara Enim, Sumatera Selatan
Tanggal 15 17 September 2014)
Oleh: Dr. Lili Nurlaili, M.Ed

I. LATAR BELAKANG
Penataan ulang kurikulum 2013 telah dilaksanakan semenjak
tahun 2012 dengan mempersiapkan perangkat pendukungnya, antara
lain silabus, buku siswa, buku guru, buku pedoman dan lainnya.
Penataan ini sesuai dengan amanat Inpres no. 1 serta Rencana
Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN)

tahun 2010-2014.

Penataan dan pengembangan kurikulum 2013 bersifat sistemik,


fleksibel dan kontekstual. Dalam arti bahwa, kurikulum sebagai salah
satu komponen pendidikan akan saling tergantung dan saling
mempengaruhi terhadap komponen lainnya. Selain itu, kurikulum
sebagai salah satu komponen pendidikan dapat berubah dan/atau
dirubah secara mudah sesuai dengan kondisi dan kebutuhan. Lebih
lanjut dapat dikatakan bahwa kurikulum sebagai salah satu komponen
pendidikan harus dapat menjadi instrumen penghubung antara konsep
dan kenyataan.
Kurikulum memiliki peranan yang sangat penting karena kurikulum
merupakan salah satu komponen pendidikan yang memiliki keterkaitan
yang signifikan dengan upaya peningkatan mutu pendidikan, dengan
kata lain kurikulum harus mampu melihat indikator penting yaitu input,
proses dan outcomes dari pendidikan. Populasi penduduk diusia muda
pada saat ini merupakan tantangan tersendiri bagi pemerintah untuk
mampu menyediakan pendidikan yang memadai bagi mereka, selain itu

keterjangkauan pendidikan terutama daerah-daerah terpencil dan


terluar

Indonesia

perlu

dipikirkan

secara

serius.

Sedangkan

kesenjangan antara dunia pendidikan dan ketersediaan dunia kerja


merupakan tantangan tersendiri untuk menyiapkan peserta didik yang
bermutu agar dapat diserap dalam pekerjaan-pekerjaan yang sesuai
dengan keahliannya.
II. PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013 DI SMA/MA
Kurikulum 2013 dikembangkan mulai dari Standar Kompetensi
Lulusan (SKL) yang terdiri dari kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan.

SKL

pengembangan

nantinya

standar

isi,

digunakan
standar

sebagai

proses,

acuan

standar

utama

penilaian

pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana


dan prasarana, standar pengelolaan dan standar pembiayaan.
Dari SKL diturunkan ke dalam Kompetensi Inti (KI) yang terdiri dari
kompetensi inti sikap, baik sikap religius dan sikap social, kompetensi
pengetahuan

dan

kompetensi

keterampilan.

Kompetensi

sikap,

pengetahuan dan keterampilan harus dimiliki, dihayati dan dikuasai


setelah peserta didik dalam mempelajari suatu muatan pembelajaran,
menanamkan

suatu

program,

pendidikan tertentu.
Kompetensi
sikap

ataupun

merupakan

menyelesaikan
ekspresi/perasaan

satuan
dan

tindakan/perilaku mendukung atau tidak mendukung terhadap suatu


nilai tertentu, yang dibentuk setelah melalui pengalaman pribadi,
pembudayaan, keteladanan orang lain, opini media massa, ataupun
factor emosional tertentu. Jadi sikap adalah pernyataan evaluative
terhadap objek, orang atau peristiwa sebagai cerminan perasaan
seseorang terhadap sesuatu yang melibatkan komponen kesadaran,
perasaan dan perilaku. Kompetensi sikap dibentuk melalui aktivitasaktivitas: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati dan
mengamalkan.

Kompetensi pengetahuan adalah sejumlah informasi yang diketahui


atau dipahami oleh peserta didik. Informasi tersebut dapat berupa
deskripsi, hipotesisi, konsep, teori, prinsip dan prosedur yang diyakini
benar dan berguna bagi peserta didik. Kompetensi pengetahuan
ditemui atau diperoleh peserta didik melalui pengamatan akal untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat
ataupun dirasakan oleh mereka. Kompetensi pengetahuan dimiliki
melalui

aktivitas-aktivitas:

mengetahui,

memahami,

menganalisis, mengevaluasi dan mencipta.


Kompetensi keterampilan, kemahiran,

menerapkan,

kecakapan,

ataupun

keahlian (skill) merupakan kemampuan untuk menggunakan kreatifitas


peserta didik dalam mengerjakan, mengubah ataupun membuat
sesuatu menjadi lebih bermakna sehingga menghasilkan ssebuah nilai
dari hasil pekerjaan tersebut. Kompetensi keterampilan ditekankan
pada berpikir kreatif dalam menciptakan model-model tertentu, agar
peserta didik lebih kaya dan menciptakan yang baru serta berpikir kritis
dalam melakukan analisis ide atau gagasan kea rah yang lebih spesifik,
membedakannya lebih tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan
mengembangkan

kea

rah

yang

lebih

sempurna.

Kompetensi

keterampilan dipeoleh melalui aktivitas-aktivias: mengamati, menanya,


mencoba, menalar, menyaji dan mencipta.
III. KURIKULUM 2013 UNTUK SMA/MA
Kurikulum tingkat SMA/MA tertuang dalam Permendikbud nomor 69
tahun 2013 yang selanjutnya direvisi dalam Permendikbud nomor 59
tahun 2014. Di dalam permendikbud tersebut dinyatakan bahwa
kurikulum 2013 untuk SMA/MA terdiri atas: kerangka dasar kurikulum,
struktur kurikulum, silabus dan pedoman mata pelajaran. Dalam pasal
5 Permendikbud tersebut dinyatakan bahwa mata pelajaran di dalam
kurikulum 2013 untuk SMA/MA dikelompokkan ke dalam mata
pelajaran wajib A, mata pelajaran wajib B dan peminatan akademik
dalam kelompok C.

Mata pelajaran wajib A merupakan program kurikuler yang


bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik sebagai dasar dan penguatan kemampuan
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Adapun
mata pelajaran wajib A antara lain: Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti,

Pendidikan

Pancasila

dan

Kewarganegaraan,

Bahasa

Indonesia, Matematika, Sejarah Indonesia dan Bahasa Inggris.


Mata pelajaran wajib B merupakan program kurikuler yang
bertujuan untuk mengembangkan potensi sikap, pengetahuan dan
keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang social,
budaya dan seni. Mata pelajaran wajib B antara lain: Seni Budaya,
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan serta Prakarrya dan
Kewirausahaan.
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan
program kurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta didik dalam berbagai
pilihan disiplin ilmu. Mata pelajaran peminatan akademik terdiri dari
peminatan

Matematika

dan

Ilmu

Pengetahuan

Pengetahuan Sosial serta Bahasa dan Budaya.


Mata pelajaran pada peminatan Matematika

Alam,

Ilmu

dan

Ilmu

Pengetahuan Alam terdiri atas: Matematika, Fisika, Kimia dan Biologi.


Mata pelajaran peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial terdiri atas:
Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Sedangkan mata pelajaran
peminatan Bahasa dan Budaya terdiri atas: Bahasa dan Sastra
Indonesia, Bahasa dan Sastra Inggris, Bahasa dan Sastra asing
lainnya dan antropologi.

IV. PENUTUP
Kurikulum 2013 yang sudah kembangkan dengan mempelajari
berbagai kurikulum, baik dalam negeri maupun luar negeri diharapkan
mampu memberikan kontribusi untuk mewujudkan peserta didik yang

aktif, kreatif, dan inovatif. Dengan ditempatkannya peminatan pada


kelas x (sepuluh) SMA/MA maka diharapkan peserta didik lebih fokus
dalam pembelajarannya dan lebih memantapkan dirinya dalam
berbagai macam peminatan yang ada di sekolah.
Kurikulum 2013 telah dirancang dengan sebaik-baiknya melalui
pembahasan yang mendalam dengan berbagai lembaga dan para
pakar yang akhirnya menghasilkan kompetensi sikap, pengetahuan
keterampilan diharapkan mampu menciptakan peserta didik yang siap
melangkahkan kakinya dalam kehidupan globalisasi yang akan mereka
hadapi

nantinya. Sehingga mereka akan mampu bersaing dengan

Negara-negara maju lainnya dalam menciptakan karya-karya inovasi


dalam berbagai bidang kehidupan.

Anda mungkin juga menyukai