Seperti yang kita telah pelajari, normalnya pacemaker kita yang bekerja adalah
SA node. Dari SA node ke AV node, His bundle, Purkinje system.
ARITMIA
MACAM-MACAM ARITMIA
Bradikardia
o Sinus bradikadia
o Sinus pause
o Sinus exit blok
o AV blok
Takikardia
o
o
o
Irama
o
o
o
Takikardia Supraventrikel
Takikardia Ventrikel
Fibrilasi Ventrikel
irreguler
Sinus aritmia
Atrial fibrilasi
Atrial flutter
BRADIKARDIA
Termasuk bradikardia kalau heart rate kurang dari 60x/menit. Bradikardia akan
menjadi symptomatic bila heart rate kurang dari 50x/menit.
Pause mendadak saat irama sinus dan diikuti lagi dengan irama sinus.
Pause dianggap signifikan kalau lebih dari 3s
Biasanya pasien datang dengan keluhan pingsan berulang atau syncope
Namanya aja sick sinus syndrome, jadi yang bermasalah yaitu SA node
(fungsi SA node ga bagus).
Di sini SA node brenti kerja, dan ga ada escape rhythm dari manapun.
Sebagai kompensasi karena SA node ga bisa kerja dengan baik, bagian
atrium lain akan mengambil alih fungsi dari SA node, dalam bentuk atrial
takikardi atau atrial fibrillasi. Sehingga, di gambaran EKG kita bisa melihat
pause panjaaang yang diikuti irama takikardi. Kemudian takikardianya
akan berhenti dan ada pause lagi, dst..
Biasanya pasien datang dengan keluhan syncope (pingsan) berulang.
Pasiennya mungkin bilang, dok, abis saya berdebar-debar, saya
pingsan.. atau dok, abis saya berdebar-debar, saya blank beberapa
detik..
Pingsan atau blank tersebut terjadi karena ada pause..
Mau diobati apa nih?
Karena kita tau masalahnya ada di SA node, jadi harus masang pacemaker
lalu beri obat untuk takikardianya..
AV BLOK
AV BLOK DERAJAT 1
Ciri:
o Rhythm : Regular
o Rate : Biasanya normal
o P wave : Sinus; satu P diikuti satu QRS
o PR : memanjang ( > 0.20 seconds )
o QRS : Normal
Kita tau di AV node ada perlambatan konduksi. Tapi disini, perlambatannya
terlalu parah. Sehingga, PR interval lebih dari 0,2s.
Semua gelombang P selalu diikuti QRS. Artinya semua sinyal dari atrium
masih dikonduksikan ke ventrikel lewat AV node.
Intinya semua P diikuti QRS, tapi PR interval memanjang.
AV BLOK DERAJAT 2
Ciri dari AV blok derajat 2 adalah adanya dropped beat (dropped beat = adanya
P tanpa QRS)
Rhythm : Irregular
Rate : Biasanya lambat, namun dapat normal
P wave : Sinus P; beberapa tidak diikuti QRS
Ciri
o Rhythm : Biasanya irreguler
o Rate : Biasanya lambat
o P wave : Dua, tiga, atau empat P sebelum setiap QRS
o PR : PR interval konstan pada setiap beat
o PR interval dapat normal atau memanjang
o QRS : Biasanya normal
Jadi pada AV blok deraja 2 tipe 2, ga ada peringatan atau tanda-tanda
kalau dia mau dropped beat (ga ada pemanjangan PR)
Kondisinya lebih bahaya daripada tipe 2
Ini merupakan indikasi pemasangan pacemaker permanen
Hati2 ya pada pembacaan EKGnya.. soalnya disini dropped beat bisa ga
keliatan karena gelombang P tertelan gelombang T.
AV BLOK DERAJAT 3
Ciri:
o
o
o
Rhythm : Regular
Rate : 30 60
P wave : Sinus P; tidak diikuti QRS, P dapat tersembunyi di QRS
atau T
o PR : Bervariasi
o QRS : Biasanya normal
Pada AV blok derajat 3, ga ada konduksi dari atrium ke ventrikel.
Akibatnya atrium dan ventrikel jalan sendiri2: Atrium jalan sendiri dengan
kecepatan dari SA node, ventrikel jalan sendiri dengan kecepatan dari
subsidiary pacemaker (selain AV node). Kalau escapenya dari junctional
kecepatannya 40-60x/min. Kalau dari ventrikel kecepatannya 30x/min.
Jarak P-P dan R-R reguler, tapi ga sama..
Inilah yang dinamakan disosiasi (independent)
o Kalau sinyal dari atrium lebih banyak dari ventrikel (P lebih banyak
dari QRS) masalah ada di AV node
o Sebaliknya, kalo QRS lebih banyak daripada P masalahnya adalah
ventrikel takikardi
Atrial
Junction
al
Ga ada gelombang
P, langsung QRS
prematur.
Secara normal
akan diikuti
compensatory
pause (ga usah
diidentifikasi
sebagai sinus
pause)
Kalau liat ekstrasistole dengan QRS yang berbeda (lebar) maka itu asalnya
adalah dari ventrikel.
Biasanya diikuti dengan pause.
Jadi kalo nemuin ekstrasistole, liat asalnya dari atrium atau ventrikel. Kalo atrium
QRS langsing, kalau ventrikel QRS lebar. Extrasistole sangat sering dialami dan
tidak menimbulkan keluhan.
Gambar di atas nunjukkin klo misal ada fokus di kanan sama kiri. Jadi di 1
lead aja, kita bisa liat morfologi VES yang beda: 1 ke atas, 1 ke bawah. So,
kalo liat di 1 lead ada VES (QRS lebar) yang beda morfologinya, berarti dia
multifocal.
Ada beberapa penamaan untuk melihat seberapa sering VES muncul
Contohnya PVC Bigemini: 1 sinus 1 VES 1 sinus 1 VES dst..
(termasuk VES yang cukup sering)
SINUS ARITMIA
ATRIAL FLUTTER
ATRIAL FIBRILLATION
Normal
Multifocal
Morfologi gelombang P yang berbeda tiga atau lebih pada satu lead
EKG Nantinya bisa jadi atrial fibrillation
TAKIKARDIA SUPRAVENTRIKULER
(kalau takikardi reguler, bedakan SVT sama VT)
Terdiri dari:
Atrial tachycardia
AV Nodal Reentrant Tachycardia
AV Reentrant Tachycardia
ATRIAL TACHYCARDIA
Mirip sinus takikardi, tapi gelombang P dari bagian atrium lain. So,
morfologi gelombang P berbeda dengan gelombang P pada irama sinus.
Inget2 lagi yang di depan tadi: kalau dari sinus maka P akan positif di lead
2 dan negatif di aVR
Jadi kalo nemuin takikardi yang iramanya kelihatannya sinus, pastiin dulu
di lead II sama aVR.
Biasanya regular
Laju atrial antara 140 dan 250 per menit
Kalau sinus takikardi, maka ga perlu terapi (mungkin pasiennya cemas,
demam, dsb). Tapi kalau atrial takikardi ya perlu terapi pake obat anti
arrhythmia
Ciri:
o
o
o
o
o
Pada gambar EKG di atas, iramanya bukan sinus: ga ada gelombang P yang
diikuti QRS. Dia langsung kompleks QRS. HR-nya sekitar 150x/min. Reguler
(karena klo irreguler berarti kemungkinannya 3 tadi: a.fib, a.flutter, MAT).
Supraventrikel atau ventrikel? Liat durasi QRS. Karena sempit berarti
supraventrikel supraventricular tachycardia.
Sebenarnya di sini tetep ada gelombang P. Gelombang Pnya terlihat di belakang
QRS. Coba perhatiin di lead V5. Disana akan tampak notch kecil di belakang QRS
yang merupakan gelombang P.
Tambahan: gimana cara bedain P dengan T? Kalau P < 3 kotak, sedangkan T > 3
kotak.
Pada WPWS, ada jalur AV lain selain AV node. Jaras tambahan ini lebih
cepat daripada AV node, dan ga ada sistem pengereman kaya AV node.
Sehingga, kalau sinyalnya lewat AV node, kita bisa melihat PR interval.
Tapi kalo lewat bypass tract (jaras tambahannya), maka ga akan ada PR
interval: setelah gelombang P, dia akan langsung naik ke atas
membentuk QRS complex. Inilah yang disebut dengan delta wave (yg
ditunjuk panah merah pada gambar di atas)
delta wave pre-eksitasi
Ciri:
o Preeksitasi ventrikel saat irama sinus
o Kompleks QRS melebar - delta wave
o Takikardia QRS sempit dengan kecepatan 170 - 250 bpm
Kalau pas konslet listriknya (ada atrial extrasistole) trus terjadi perputaran
listrik di jaras tambahannya (accessory pathway) maka gambarannya jadi
kaya gini:
Jadi yang namanya WPWS, dia bisa jadi AVRT. Kenapa? Karena repolarisasi
Kent fiber (jaras tambahannya) itu lebih lambat dari His bundle dkk, jdi
ada waktu di mana His udah repolarisasi tapi Kent masih refrakter. Kalo
atrial tiba2 ngasi extrasystole, kan maunya dikonduksiin lewat AV dan
Kent.. AVnya sih udah siap, tapi Kent masih refrakter.. Alhasil cuma
dikonduksiin lewat AV, ke His, ke Purkinje, dst..
Selama impuls dikonduksiin kewat His dkk, Kent selesai repol, shg pas
serabut Purkinje mendepol myokardium, Kent ikut terdepolarisasi..
Karena dia punya hubungan ke atrium, depolarisasinyanya nyebar ke
atrium lagi, dst..
Jadi kebentuk circuit: Atrium -> AV -> His -> Purkinje -> Kent -> atrium
lagi
Nah, gimana bedainnya sama AVRT pada orang normal?
o Kalau orang dengan WPW yg kena AVRT diobati (mungkin bisa pake
digoxin), maka setelah diobati EKG balik ke normal. Normal
disini maksudnya masih ada delta wave...
o Kalau orang dengan AVRT tanpa WPWS diobati, maka EKG akan jadi
normal sepenuhnya (ga ada delta)
Beda lagi ntar klo ada pasien dateng dengan EKG kaya gini
VENTRICULAR TACHYCARDIA
Deskripsi gambar di atas: Takikardi, reguler, QRS kebetulan pas 0.12s. VT atau
SVT yaa?
Caranya nentuin, liat apakah dia ada disosiasi atau enggak.. inget ya klo gold
standardnya VT adalah adanya disosiasi.. Artinya kalo ada QRS>P, maka itu VT.
Nah di gambar tersebut Pnya lebih dikit kan daripada QRSnya (liat yang
dipanah.. itu gelombang P. Kadang2 dia ketutupan QRS juga). Berarti gambar
tersebut punyanya VT.
Kalo gambar yang ini: Takikardi, reguler, lebar. Dx VT atau SVT. Jawabannya:
VT.
Nah, disini kita bisa liat ciri khas VT yang lain: Kalo ditemukan aksis negatif atau
positif di semua lead precordial (V1-V6), itu adalah VT. Nah pada gambar di atas,
semuanya negatif kan di V1-V6 (negative concordance).. Jadi ini adalah VT.
VENTRICULAR FIBRILLATION