Anda di halaman 1dari 5

Lampiran 1

1. Catatan Lapangan Hasil Wawancara dengan Guru


A. Pelaksanaan wawancara

Hari/tanggal

: Selasa, 7 Agustus 2013

Waktu

: Pukul 09.30 WIB sampai Pukul 10.30 WIB

Tempat

: Ruang tamu SMAN 1 Muntilan

Informan

: Bapak Sutarno, S. Pd

Pewawancara

: Hambar Sri Bandini

Topik wawancara

: Proses pelaksanaan Pembelajaran Menulis di Kelas


XII SMAN 1 Muntilan

B. Transkip Hasil Wawancara

HSB

: Sekarang istirahat, ya Pak? Apa bisa saya akan wawancara


dengan bapak tentang pembelajaran menulis kelas XII di SMAN 1
Muntilan?

ST

: Ya, bisa bu. Mari bu ke ruang tamu saya!

HSB

: Begini, karena Pak Tarno sebagai guru kelas V saya akan


bertanya bagaimana keterampilan siswa dalam pembelajaran
menulis selama ini dengan penerapan KTSP?

ST

: Memang yang berhubungan dengan kurikulum dan silabusnya


siswa mampu menulis pengalaman dan mendeskripsikan apa yang
telah dipahami/ alami.

HSB

: Jadi untuk menulis deskripsi ini sifatnya bebas pak?

ST

: Ya bu, untuk menulis deskripsi memang saya bebaskan biar siswa


memilih beberapa gambar yang dianggap sudah pernah dialami atau
bisa memahami maksud gambar tersebut.

HSB

:Pada waktu proses belajar mengajar menulis ini metode dan


teknik apa yang digunakan?

ST

: Siswa sebelum menulis deskripsi atau menceritakan tentang


sesuatu harus membuat kerangkanya terlebih dahulu, biar siswa
lebih mudah untuk mengembangkan paragrafnya, yang sesuai
dengan kemampuan siswa kelas V dengan menggunakan kosa kata
yang dimiliki sendiri. Kemudian baru siswa disuruh untuk menulis
sesuatu dengan kerangka tulisan yang telah dibuat. Jadi saya
menjelaskan dulu dari awal persepsi dulu, penentuan topic dalam
menulis, kemudian siswa membuat kerangka karangan untuk
mendeskripsikan suartu yang telah dialami. Lalu saya membimbing
satu per satu, mulai dari penulis judul, sistematika sampai pada isi,
dan pentutupnya. Jadi metode yang saya gunakan masih
menggunakan metode penugasan.

HSB

: Ya pak berarti metodenya termasuk metode penugasan.

ST

: Pada umumnya siswa masih kesulitan dalam penggunaan


kosakata dalam menulis deskripsi maka sulit untuk
mengembangkan paragraph.

HSB

: Bagaimana tentang alokasi waktu pak?

ST

: Untuk menulis pengalaman/mendeskripsikan ada pada semester


satu.

HSB

:Bagaimana tanggapan dan minat siswa dengan pelajaran menulis


deskripsi tersebut pak?

ST

:Siswa kebanyakan tidak senang dengan pelajaran mengarang,


katanya sulit dan harus menulis tegak bersambung. Maka kelihatan
sekali pada pekerjaan siswa banyak ditemu kata-kata yang diulangulang. Maka saya bombing sedikit-sedikit untuk mengembangkan
kalimat dan cara menulis yang benar.

HSB

: Kalau tentang pengembangan kalimat, berarti sangat


berhubungan dengan analisis berbahasa ya, Pak?

ST

:Iya, bu.

HSB

: Untuk koreksi kosakata berbahasa dilakukan pada waktu


bimbingan itu ya, Pak?

ST

: Juga bisa pada waktu bimbingan, cara penggunaan huruf capital,


penulisan pemenggalan, tanda baca dan pilihan kata yang tepat.
Disamping itu juga penempatan kohesi dan koherensi dalam
kalimat dan paragraph.Koreksi juga bisa dilaksanakan pada waktu
hasil pekerjaan siswa.

HSB

:Hambatan-hambatan apakah yang bapak alami selama ini?

ST

:Hambatan yang saya alami selama ini pada penanaman konsep


kepada siswa, karena kebanyakan siswa ada kesulitan menulis tegak
bersambung, dan pengembangan paragraph, masih banyak kata-kata
yang diulang-ulang.

HSB

:Berarti siswa harus sering berlatih ya Pak! Dan guru betul-betul


kerja keras dalam membimbing siswanya.

ST

: Iya bu, saya juga berusaha keras untuk membimbing.

HSB

: Selanjutnya bagaimana pak untuk mengatasi hambatan tersebut?

ST

: Dengan pendekatan bu, karena anak sebenarnya punya potensi


sendiri-sendiri, tetapi masing-masing siswa tidak sama
keberaniannya sebenarnya bisa tetapi malu untuk
mengungkapkannya. Maka saya berusaha mendekati, saya Tanya
apa penyebabnya.

HSB

: Jadi antara guru dan murid ada interaksi yang baik ya, Pak?

ST

: Ya bu, saya berusaha seperti itu demi kemajuan siswa. Sehingga


sampai siswa bisa terampil sendiri.

HSB

: Bagaimana cara penilaian dan evaluasinya, Pak?

ST

:Sistem penilaian yang saya terapkan, dari hasil menulis siswa.


Dalam topic, judul, tata bahasa, point tersendiri.Kemudian
ketepatan dalam penulisan, mendeskripsikannya bisa untuk ejaan
dan sistematikanya.

HSB

:Ya pak, saya kira dalam wawancara ini sudah cukup bapak telah
memberikan jawaban yang lengkap dan terima kasih atas waktunya
dan abapak bisa melanjutkan mengajar lagi.

C. Refleksi Hasil Wawancara

Setelah wawancara dengan guru kelas XII dapat diketahui dalam


pelaksanaan pembelajaran menulis mulai dari tahap persiapan, pelaksanaan
dan evaluasi sudah dipersiapkan dengan baik. Mulai dari silabus dan Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), sudah sesuai dengan kurikulum KTSP. Pada
tahap persiapan/ apersepsi siswa disuruh memahami suatu peristiwa pada

LCD, dengan waktu selama dua kali pertemuan, diharapkan siswa dapat
menyelesikan menulis deskripsi dengan baik.
Waktu proses menulis, siswa ternyata masih banyak kesalahan
terutama pada bahasa masih banyak kata yang diulang-ulang dalam
paragraph, ejaanya masih banyak yang salah, penguasaan kosa kata masih
kurang.
Evaluasi dan penilaian yang dilakukan sudah mencakup tiga aspek
penilaian yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ketiga aspek ini
dinilai guru sejak awal proses pembelajaran.
Proses pembelajaran seperti inilah yang harus dikembangkan dan
diterapkan di sekolah-sekolah. Guru

memang harus kerja keras dan

mempersiapkan materi dengan sungguh-sungguh, namun hasil yang


diharapkan akan dapat dicapai.
Keterampilan siswa dalam menulis dapat terbiasa dengan baik.

Anda mungkin juga menyukai