yang ditulis Prita merupakan bagian hak paling asasi seorang warga
negara dan manusia di sebuah negara beradab. Bannyak kalangan
melihat kasus Prita bisa menjadi preseden buruk atas penegakan HAM dan
demokrasi di Indonesia.
Sejumlah kerabat, tetangga, serta aktivis LSM juga menghadiri sidang itu untuk
memberikan
dukungan
moril.
Vonis hakim 1 bulan 15 hari dengan masa percobaan selama 3 bulan disambut
gembira keluarga, tetangga dan para aktivis LSM yang mengikuti sidang
tersebut. Mereka segera menyalami Minah karena wanita tua itu tidak harus
merasakan dinginnya sel tahanan.
Selama wawancara, Diana terus menangis, Saya tidak mau pisah lagi
dengan mereka. Saya ingin hidup baru dengan mereka. Jika ada rezeki,
saya berencana membawa pulang ke kampung halaman di Sulawasi
Selatan. Biarlah saya merawat mereka di sana, ujar Diana.
Istri dari Stevanus alias Lery (25) ini bercerita, untuk memenuhi
kebutuhan hidup sehari-hari, ia terpaksa bekerja di tempat hiburan
malam. Lulusan Sekolah Perawat Kesehatan ini rela menjadi wanita
pendamping dari diskotek satu ke diskotek lain di wilayah Jakarta meski
dengan penghasilan yang tak menentu.
Ia menjadi pendamping pengunjung selama berada di diskotek selama
enam tahun terakhir. Namun, akhirnya dia berhenti bekerja dan mengurus
ketiga anaknya. Belakangan, suaminya tidak bekerja lagi. Suaminya tidak
pernah pulang ke rumah sejak Rabu (20/1).
Guna menghidupi anak-anaknya, jalan satu-satunya, Diana meminta belas
kasih dari tetangganya. Saya sering ngutang di warung. Bahkan, untuk
minum sehari-hari saja, saya harus minta kepada tetangga karena tidak
punya apa-apa lagi, ujar Diana.
Dalam kondisi kebingungan itulah, Diana bertekat akan bekerja. Sabtu
sekitar pukul 04.00 ia terpaksa meninggalkan ketiga anaknya di rumah
untuk bekerja karena sudah tidak punya uang lagi. Pada hari Jumat, Diana
sempat menitipkan pesan kepada tetangga tempat suaminya kos di
Kosambi, Tangerang, bahwa dirinya akan bekerja lagi mulai Sabtu.
Saya pergi saat anak-anak baru tertidur pukul 03.00. Saat saya pergi,
harapan saya, suaminya akan datang untuk menjaga mereka, ucap
Diana terbata-bata.
Lantaran belum mendapatkan uang, Diana tak kembali ke rumah dan
menumpang di rumah temannya. Dalam pikiran saya, bagaimana cara
mendapatkan uang agar bisa membeli makan dan memberi susu buat
anak, kata Diana.
Setelah mendapatkan uang sebesar Rp 100.000, Diana kembali ke rumah
pada hari Rabu dan mendapatkan anak-anaknya sudah tidak ada di
rumah lagi.
Berkaitan dengan kasus tersebut, ibu dan ketiga anak telantar tersebut
dirawat, dipelihara, dan dilindungi negara. Mereka akan ditampung di
Rumah Perlindungan Sosial milik Departemen Sosial di Jakarta mulai
Kamis.
Mata hati kita harus peka untuk melihat setiap kasus yang ada. Bukan hanya
jumlah yang dibedakan, tetapi juga latar belakang terjadinya kasus. Inilah yang
membedakan antara penegakan hukum dan penegakan keadilan. Oleh sebab itu,
cara penanganannya pun harus berbeda-beda, kata Presiden.
Presiden kemudian mengambil contoh seorang pegawai negeri sipil golongan
kecil yang karena khilaf mengaku mengambil uang negara sebesar Rp 1 juta.
Setelah ditangani kepolisian ternyata uang tersebut diambil karena istrinya
tengah sakit, dan dua anaknya juga sedang sakit, sehingga pegawai tersebut
mengaku khilaf dan akhirnya mengambil uang tersebut, ujarnya.
Akan tetapi, Presiden menambahkan, ketika Polri menangani kasus di mana ada
seorang pejabat mengambil dana senilai Rp 10 miliar yang berasal dari APBN
atau APBD, dan anggaran itu digunakan untuk pembangunan, tentu
penanganannya pun harus berbeda.
Dua becak motor, melintas di depan bangunan tua cagar budaya di Jalan Sutoyo
Siswomiharjo Medan, Rabu (21/1). Kawasan ini pada awal abad 20 merupakan
pusat perdagangan di Kota Medan.
Di kawasan ini sampai sekarang masih bisa disaksikan deretan bangunan tua
peninggalan zaman kolonial Belanda yang megah dan anggun, seperti yang
terlihat dalam foto ini.
Pemerintah Kota Medan juga sudah menetapkan sejumlah bangunan di jalan itu
sebagai benda cagar budaya. Sayangnya, banyak atau bahkan sebagian besar
bangunan tua peninggalan masa lalu itu dibiarkan tak terawat.
Selain kusam dan dibiarkan terkelupas temboknya, atap dan pintu-pintu
bangunan itu juga dibiarkan rusak. Bahkan tumbuhan liar tumbuh di dinding
bangunan itu dalam ukuran cukup besar.