Jumat pagi, aku bergegas melangkahkan kaki menuju ke
sekolah, SMK Negeri 1 Gempol. Sesampainya disana, didepan
gerbang sudah berjajar beberapa orang guru menyambut siswa siswi nya yang akan menimba ilmu di sekolah ini, sudah menjadi kewajiban para siswa untuk berjabat tangan dan memberi salam kepada mereka. Aku pun bergabung ke dalam antrian dan memberi salam kepada para pahlawan tanpa tanda jasa itu. Setelahnya, aku segera masuk melewati gerbang berwarna hitam yang hanya terbuka sebagian. Di halaman sekolah terlihat motor siswa siswi berbaris rapi, tak sedikit yang mengendarai motor sendiri saat ke sekolah. Termasuk aku, hanya saja motorku aku titipkan diparkiran sebelah sekolah, alasan mengapa tidak ku parkirkan di sekolah hanya satu, panas. Ya, tempat parkir di sekolah ini lumayan panas, hanya ada beberapa pohon yang bersedia melindungi motor-motor itu dari sinar sang mentari. Aku berjalan melewati mushollah dan kantor pusat sekolah hingga sampai pada persimpangan. Jika berjalan ke arah kiri, maka akan menuju ke lingkungan dimana terdapat bangunanbangunan yang disebut laboratorium, atau lebih simpelnya hanya kita sebut sebagai lab, juga terdapat ruang guru dan ruang BK disana. Jika berjalan lurus, maka akan menuju ke bangunan yang memiliki banyak ruang, yaitu ruang kelas. Dan jika berjalan ke kanan, maka akan terdapat bangunan yang akan sangat padat pengunjung saat jam istirahat tiba, kantin sekolah. Tetapi ini masih terlalu pagi untuk pergi kesana, dan dikarenakan hari ini jadwal pelajaran ku ada di kelas, jadi aku tetap berjalan lurus dan menuruni tangga untuk segera menuju ke ruang kelasku. Melewati halaman belakang lab KKPI, yang terkadang jalannya becek seusai langit meneteskan air matanya, berharap jalan disini bisa diperbaiki. Ku angkat kaki ku menaiki tangga, berjalan di koridor ruang kelas, ini masih ruang kelas A. Kakiku masih terus melangkah ke depan, sampai menjumpai toilet sekolah, aku berbelok ke kanan dan menuruni tangga, perjalananku masih
sampai di ruang kelas B. Didepan ruangan-ruangan ini terdapat
lapangan yang luas, namun kurang enak dipandang, karena rumputnya yang rusak. Langkah demi langkah ku lewati, di sepanjang koridor kelas terlihat siswa siswi yang sedang piket membersihkan ruang kelas mereka. Untuk sampai di ruang kelasku yang ada di ruang kelas C, aku masih harus menuruni sebuah tangga untuk ketiga kalinya. Dan setelah melewati sebuah ruang kelas, kini aku telah sampai di depan ruang kelas yang akan ku gunakan untuk menuntut ilmu hari ini, ruang C2. Ku langkahkan kaki memasuki ruang kelas, jika biasanya terlihat banyak hasil karya seniman yang salah tempat di dinding ruangan ini, kini sudah tak ada lagi, karena seluruh ruang kelas telah di cat ulang. Terdapat 41 meja dan 41 kursi dalam rungan ini, juga sebuah papan putih yang terpampang di depan kelas. Bel sekolah berbunyi, pertanda pelajaran akan segera dimulai. Ku letakkan tasku di meja paling depan nomor 3 dari pintu, dan aku bergegas duduk manis disana, mempersiapkan diri mengikuti pelajaran jam pertama, fisika.