Anda di halaman 1dari 3

DANU KURNIAWAN

5125211013
A

DAMPAK ENERGI BATU BARA BAGI KEHIDUPAN SEKITAR


Slah satu energi dari sekian banyak bahan energi yang terdapat dibumi ini adalah energi batu bara,
walaupun hanya sebagian kecil peran yang diperoleh dari batu bara namun batu bara cukup banyak
kegunaan untuk membantu memenuhi kebutuhan energi yang diperlukan oleh sebagian manusia, dan
batu bara sendiri adalah sumber energi yang tidak dapat diperbaharui, dan sangat banyak manfaatnya,
apalagi untuk kebutuhan energi seperti PLTU, bahan bakar,dll. Indonesia sendiri adalah menjadi
penghasil batu bara terbesar ke-2 seduania setelah australia, jadi tidak diragukan lagi jika batu bara
sangat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan energi indonesia.

Salah satu sampel energi yang ada diindonesia adalaha :


PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap) Cilacap Karang Kadri
Pemanfaatan batu bara juga dapat menguntungkan bagi kehidupan manusia, zaman sekarang hampir
sebagian besar alat alat yang membantu mempermudah aktifitas menggunakan tenaga listrik,
pengembangan tersebut dapat dilihat dengan adanya PLTU (Pembangkit Listrik Tenaga Uap),
denagan adanya ini maka sedikit membantu, karena bahan tambang yang tadinya hanya bongkahan,
sekarang dapat dikembangkan menjadi sumber tenaga listrik, contoh : PLTU Cilacap.

PLTU Cilacap Karang Kadri


Manfaat yang ditimbulkan dari pembangkit ini sangat banyak, dan banyak sekali membantu warga
daerah sekitar, karena dapat menikmati listrik tanpa bersusah payah, namun disamping kemudahan
dan banyak kegunaannya bagi masyarakat bembangkit tenaga listrik ini juga banyak menimbulkan
dampak buruk bagi warga sekitar bembangkit tenaga listruk ini, walaupun memanfaatkan alam tetapi
juga ada banyak sekali dampak buruknya bagi manusia dan lam itu sendiri, contohnya dialam adalah

bekas galian tambang batu bara tersebut sulit untuk direboisasi atau penanaman kembali tanaman,
karen tambang yang sudah tidak baik tanah dan kualitas tanahnya, ada juga dampak yang ditimbulkan
dimasyarakt sekitar contohnya timbul penyakit asma dan penyakit pernafasan karena asap yang
ditimbulkan saat pembakaran batu bara tersebut.

Kerusakan alam yang ditimbulkan.

Air yang mengandung zat asam


yang sangat tinggi karena
pertambangan batu bara

Struktur tanah yang rusak


karena pertambangan batu bara

Dampak yang ditimbulkan PLTU terhadam warga masyarakat sekitar.

Tidak sedikit warga yang


mersakan dampkanya, sehingga
mendemo

Terkena penyakit pernafasan


pada warga sekitar yg
ditimbulkan asap pembangkit.

Beberapa dampak yang ditimbukan :

Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas SOx yang dikenal sebagai sumber
gangguan paru-paru dan berbagai penyakit pernafasan;
Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas NOx, yang bersama dengan gas SOx
adalah penyebab dari fenomena "hujan asam". Fenomena ini diperkirakan dapat membawa dampak
buruk bagi peternakan dan pertanian;
Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan gas COx yang membentuk lapisan yang
menyelubungi permukaan bumi dan menimbulkan efek rumah kaca green-house effect yang pada
akhirnya menyebabkan pergeseran cuaca/pemanasan global;

Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menyebabkan pencemaran logam-logam berat seperti


Pb, Hg ,Ar, Ni, Se dan lain-lain, dengan kadar jauh di atas normal;
Pembangkit Listrik Tenaga Batubara menghasilkan partikel-partikel debu yang juga
mengadung unsur-unsur radioaktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Partikelradioaktif tersebut
umumnya bercampur dengan berbagai unsur lainnya, termasuk isotop radioaktif seperti uranium dan
thorium. Unsur-unsur tersebut berasal dari hasil pembusukan produk, radium dan radon. Akibat
pembakaran, beberapa partikel radioaktif ringan, seperti gas radon menguap dan tinggal (menumpuk)
di atmosfir, namun sebagian besar masih berada di sekitar pembangkit listrik dalam bentuk limbahabu batubara. Karena itu, Oak Ridge National Laboratory di Amerika Serikat memperkirakan bahwa
jumlah paparan radiasi dari orang yang tinggal dekat pembangkit listrik tenaga batu bara lebih tinggi
beberapa kali daripada orang yang tinggal dengan jarak yang sama dengan reaktor nuklir;
sebagai kondensator dari siklus uap air primer, pembangkit listrik tenaga batubara juga
memanfaatkan air dari sumber yang berdekatan dengan lokasinya. Oleh karena itu, polusi air yang
disebabkan oleh generator (lebih-kurang dua pertiga dari panas yang dihasilkan oleh bahan bakar)
terpaksa dilepas ke lingkungan melalui sikius pendingin, sehingga air yang keluar dari siklus sekunder
ini akan mengalami kenaikan suhu yang dapat menggangu kesetimbangan ekosistim dari organisme
yang hidup di sumber air tersebut. Dampak negatif ini bahkan akan semakin bertambah dengan
adanya bahan-bahan kimia pemurni air yang dicampurkan sebelum air tersebut masuk ke siklus
pendingin.

Anda mungkin juga menyukai