Anda di halaman 1dari 9

Anggota Kelompok :

1. Fadel Bairuni
2. Ahmad Hisyam
3. Halomoan Daniel F.
4. Hanif Akbar

(2412106005)
(2413105008)
(2413105018)
(2413105028)

PENGINDRAAN JARAK JAUH ( REMOTE SENSING )


Menurut Lillesand and Keifer (1979) Pengindraan jauh (remote sensing) adalah ilmu
dan seni untuk memperoleh informasi tentang suatu objek, daerah, atau fenomena dengan jalan
analisis data yang diperoleh melalui alat perekam (sensor) yang menggunakan gelombang
elektromagnetik sebagai media perantaranya tanpa menyentuh objek tersebut.
Menurut Lindgren (1985) Pengindraan jauh yaitu berbagai teknik yang dikembangkan
untuk perolehan dan analisis informasi tentang bumi. Informasi tersebut khusus berbentuk
radiasi elektromagnetik yang dipantulkan atau di pancarkan dari permukaan bumi.
Sistem penginderaan jauh Adalah serangkaian komponen yang digunakan untuk
penginderaaan jauh. Rangkaian komponen itu berupa tenaga, obyek, sensor, data, dan pengguna
data.
Komponen Indraja terdiri dari :
1. Sumber Energi
2. Atmosfer
3. Objek
4. Sensor
5. Wahana
6. Citra
1. Sumber Energi
Sumber energi atau sumber tenaga dalam penginderaan jauh membutuhkan sumber
tenaga agar objek permukaan bumi dapat terlihat jelas sehingga dapat di rekam baik oleh sensor.
Tenaga tersebut mengenai objek di permukaan bumi yang kemudian di pantulkan ke sensor
Sumber tenaga dalam indraja terdiri dari :
Sistem pasif adalah sistem yang menggunakan sinar matahari maupun bulan (tenaga alam)
Sistem aktif adalah sistem yang menggunakan tenaga buatan (tenaga pulsar) seperti
gelombang mikro.
Jumlah energi yang diterima oleh obyek di setiap tempat berbeda-beda, hal ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain :
Waktu penyinaran
Jumlah energi yang diterima oleh objek pada saat matahari tegak lurus (siang hari) lebih
besar daripada saat posisi miring (sore hari). Makin banyak energi yang diterima objek,
makin cerah warna obyek tersebut.
Bentuk permukaan bumi
Permukaan bumi yang bertopografi halus dan memiliki warna cerah pada permukaannya
lebih banyak memantulkan sinar matahari dibandingkan permukaan yang bertopografi
kasar dan berwarna gelap. Sehingga daerah bertopografi halus dan cerah terlihat lebih
terang dan jelas.
Keadaan cuaca
Kondisi cuaca pada saat pemotretan mempengaruhi kemampuan sumber tenaga dalam
memancarkan dan memantulkan. Misalnya kondisi udara yang berkabut menyebabkan
hasil inderaja menjadi tidak begitu jelas atau bahkan tidak terlihat.

2. Atmosfer
Sebelum mengenai obyek, energi yang dihasilkan sumber tenaga merambat melewati
atmosfer. Atmosfer dapat membatasi bagian sektrum elektromagnetik yang dapat digunakan
dalam penginderaan jauh. Bagian spektrum elektromagnetik yang dapat mencapai permukaan
bumi disebut Jendela Atmosfer
3. Objek
Objek adalah segala sesuatu yang menjadi sasaran dalam pengindraan jauh seperti :
Atmosfer, hidrosfer, biosfer, dan litosfer
4. Sensor
Sensor adalah alat pemantau yang si pasang pada wahana baik pesawat maupun satelit .
Macam Macam Sensor
1. Berdasarkan sifatnya :
sensor alami
mata, telinga, hidung
sensor buatan kamera, radar, sonar
2. Berdasarkan sumber energi
sensor aktif adalah sensor yang sumber energi berasal dari sensor itu sendiri /
energi buatan. Sensor aktif dilengkapi dengan alat pemancar dan penerima
pantulan gelombang elektromagnetik
sensor pasif adalah sensor yang sumber energi bukan berasal dari sensor itu
sendiri, baik energi alami (matahari) maupun buatan sensor hanya dilengkapi
dengan alat penerima pantulan /pancaran gelombang elektromagnetik.
3. Berdasarkan proses perekaman
sensor fotografi pada sensor ini data direkam pada emulsi film kemudian
diproses secara kimiawi Dan menghasilkan foto
sensor elektronik pada sensor ini data direkam pada pita magnetik dalam bentuk
sinyal elektrik diproses secara elektronik dan menghasilkan baik data visual /
gambar maupun data digital
5. Wahana
Wahana adalah kendaraan/media yang digunakan untuk membawa sensor guna
mendapatkan inderaja. Berdasarkan ketinggian persedaran dan tempat pemantauannya di
angkasa, wahana dapat dibedakan menjadi tiga kelompok:
Pesawat terbang rendah sampai menengah yang ketinggian peredarannya antara
1.000 9.000 meter di atas permukaan bumi
Pesawat terbang tinggi, yaitu pesawat yang ketinggian peredarannya lebih dari
18.000 meter di atas permukaan bumi
Satelit, wahana yang peredarannya antara 400 km 900 km diluar atmosfer
bumi.
6. Citra
Citra dalam penginderaan jauh di bagi menjadi :
Citra foto merupakan hasil teknlogi pengindraan jauh yang berupa data visual, cita foto di bagi
menjadi :
1. Berdasarkan wahana yang digunakan :

Foto udara dihasilkan dari pesawat udara

Foto orbital / satelit dihasilkan dari satelit


2. Berdasarkan sensornya :
Foto tunggal Suatu wilayah dipotret dalam selembar foto
Foto Jamak Suatu wilayah dipotret dalam beberapa lembar foto, Foto jamak
terdiri dari :
Multi spektral Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan pada
waktu yang bersamaan.

Multi temporal Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan


pada waktu yang berbeda.
Multi level Beberapa foto pada daerah yang sama dihasilkan dari
ketinggian yang berbeda.
3. Berdasarkan spektrum elektromagnetik :
Foto ultraviolet menggunakan spektrum ultraviolet ( 0,29 )
Foto Ortokromatik menggunakan sebagian dari spektrum tampak, dari
spektrum biru sampai sebagian spektrum hijau (0,4 0,5 )
Foto Pankromatik menggunakan spektrum tampak (0,4 0,7 )
Foto Inframerah menggunakan spektrum inframerah (0,7 0,9 1,2 )
4. Berdasarkan warnanya :
Foto warna asli (true color)
Foto warna semu (false color) foto ultraviolet, foto inframerah, foto hitam
putih.
5. Berdasarkan sumbu kamera :
Foto vertikal adalah Foto yang menggunakan arah sumbunya tegak lurus
dengan objek
Foto condong (kemiringan > 30), terdiri dari ;
Foto agak condong (low obligue) Cakrawala tampak pada foto
Foto sangat condong (high oblique) Cakrawala tidak tampak pada
foto

Macam Macam Citra Non Foto :


1. Berdasarkkan wahana yang digunakan ;
Citra dirgantara (airborne image) dihasilkan dari pesawat
Citra satelit (satellite / spaceborne image) dihasilkan dari satelit
2. Berdasarkan sensor
Citra tunggal
Citra jamak
3. Berdasarkan Spektrum elektromagnetik yang digunakan;
Citra inframerah thermal ( 3,5 5,5 , 8 14 )
Citra radar dan Citra gelombang mikro dihasilkan dari pektrum gelombang
mikro
Citra radar , termasuk sistem aktif
Citra gelombang mikro, termasuk sistem pasif
Tabel Perbedaan citra foto & non foto
No

Variabel Pembeda

Citra Foto

Citra Non foto

Sensor

Kamera

Bukan kamera

Detektor

Film

Pita magnetik, termistor, foto konduktif

Proses perekaman

Fotografi

Elektronik

Mekanisme perekaman

Serentak

parsial

Spektrum elektromagnetik

Sinar Tampak

Sinar tampak, termal, gelombang mikro

Citra Foto

Citra Non foto

Gambar Perbedaan citra foto dan non foto

Gambar system perolehan data Indera jauh


Keterangan gambar :
A : Matahari sebagai sumber energi
B : Gelombang elektromagnetik berjalan menuju obyek
C : Berbagai obyek dimuka bumi dengan berbagai karakter
D : Gelombang elektromagnetik dipantulkan obyek
E : Energi pantulan ditangkap sensor penginderaan jauh
F : Data rekaman energi pantulan dikirim ke stasiun bumi
G : Data rekaman energi pantulan diolah menjadi citra
H : Citra siap digunakan untuk berbagai aplikasi
Pengertian Interpretasi citra
Interpretasi citra adalah perbuatan mengkaji foto udara dan atau citra dengan maksud
untuk mengidentifikasi obyek dan menilai arti pentingnya obyek tersebut. Kegiatan memperoleh
data inderja dari interpretasi citra ini dilakukan dengan menggunakan alat bantu, yaitu

Stereoskop. Alat ini berfungsi untuk memunculkan gambar 3D dari 2 buah foto udara 2D yang
diletakkan secara bertampalan. Dua buah foto udara tersebut merupakan wilayah yang sama
namun sudut pemotretannya berbeda.
Langkah Langkah Interpretasi Citra
Deteksi yaitu penyadapan / pengamatan data secara selektif atas obyek pada citra
Identifikasi yaitu pengejaan ciri-ciri suatu obyek yang tergambar pada citra / foto udara.
Ciri-ciri utama yang dapat diidentifikasi dari suatu obyek pada citra ada 3, yakni:

Ciri spektoral / spektral

Ciri spasial

Ciri Temporal
Ciri spektoral / spektral ; yaitu ciri yang dihasilkan oleh interaksi antara tenaga elektromagnetik
dengan obyek. Ciri spektoral dinyatakan dengan;
Rona yaitu tingkat kegelapan dan kecerahan suatu obyek yang tergambar pada citra dalam
wujud hitam / putih. Rona dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : Karakteristik /
sifat suatu obyek, Cuaca, Letak, Waktu, Bahan yang digunakan (kepekaan film),
Pemrosesan emulsi
Warna yaitu wujud yang tampak pada mata dengan menggunakan spektrum sempit dari
spektrum tampak.
Ciri spasial yaitu ciri suatu obyek yang berkaitan dengan masalah keruangan, meliputi;
Bentuk ; merupakan kerangka suatu obyek, sehingga banyak suatu obyek yang
dikenali berdasakan bentuknya. Contoh ; Jalan keretaapi bentuknya memanjang
dan lebih lurus dari jalan raya.
Tekstur ; yaitu frekuensi perubahan rona/warna pada citra. Atau tinggkat
kekasaran / kehalusan suatu obyek pada citra (kasar, sedang, halus)
Pola ; yaitu susunan keruangan yang menunjukan ciri khas suatu obyek pada
citra. Contoh; Pola perkebunan lebih teratur dibandingkan dengan pola hutan
belantara.
Situs ; merupakan letak suatu obyek terhadap obyek lain disekiarnya.Contoh; *
Hutan mangrove / bakau situsnya di pantai / air payau
Bayangan ; dapat digunakan untuk menentukan arah mata angin dan
memperjelas kenampakan suatu obyek atau bahkan menyembuyikan
kenampakan suatu obyek karena tertutup bayangan.
Ciri Temporal ; yaitu ciri suatu obyek yang tergambar pada citra berdasarkan umur /
waktu suatu benda pada saat dilakukan perekamanan. Contoh ; * Tanaman tebu dan
jagung sulit dibedakan pada saat masih berumur 1 bulan, tetapi akan mudah dibedakan
jika berumur lebih dari 2,5 bulan.
Langkah Langkah Interpretasi Citra
Pengenalan : merupakan tahap mengumpulkan jenis obyek yang tergambar berdasarkan
ciri-ciri yang sama.
Analisis : yaitu pemisahan dengan penarikan garis batas (delineasi) kelompok obyek
yang memiliki kesamaan wujud. Bertujuan untuk mengelompokkan obyek yang
mempunyai ciri-ciri yang sama.
Deduksi : yaitu memperkirakan adanya hubungan tertentu pada suatu obyek dengan
menggunakan azas konvergensi bukti. Konvergensi bukti yaitu menggunakan beberapa
unsur interpretasi citra sehingga lingkupnya makin menyempit ke arah suatu
kesimpulan tertentu.
Klasifikasi ; merupakaan upaya menyusun dan mendeskripsikan suatu obyek yang telah
dianalisis secara sistematis.
Idealisasi : yaitu penyajian hasil interpretasi citra ke dalam wujud peta.

Unsur unsur Inrterpretasi Citra


Bentuk ; merupakan kerangka suatu obyek, sehingga banyak suatu obyek yang
dikenali berdasakan bentuknya. Contoh ; Jalan keretaapi bentuknya memanjang
dan lebih lurus dari jalan raya.
Tekstur ; yaitu frekuensi perubahan rona/warna pada citra. Atau tinggkat
kekasaran / kehalusan suatu obyek pada citra (kasar, sedang, halus)
Pola ; yaitu susunan keruangan yang menunjukan ciri khas suatu obyek pada
citra. Contoh; Pola perkebunan lebih teratur dibandingkan dengan pola hutan
belantara.
Situs ; merupakan letak suatu obyek terhadap obyek lain disekiarnya.Contoh; *
Hutan mangrove / bakau situsnya di pantai / air payau
Bayangan ; dapat digunakan untuk menentukan arah mata angin dan
memperjelas kenampakan suatu obyek atau bahkan menyembuyikan
kenampakan suatu obyek karena tertutup bayangan.
Teknik Interpretasi Citra
Data Acuan : merupakan kumpulan data pendukung untuk kegiatan interpretasi. Data ini
bersifatmelengkapi data yang terdapat pada citra. Contoh data acuan ini dapat berupa :
Data pustaka/kepustakaan
Peta
Hasil kerja lapangan dll
Data acuan berguna untuk membantu proses interpretasi, analisis dan verifikasi
hasilnya.
Kunci interpretasi : pada citra umumnya berupa potongan citra yang telah di
interpretasi, diyakinkan kebenarannya, dan diberi keterangan berupa jenis obyek yang
digambarkan, unsur interpretasi, serta keterangan tentang citra meliputi :
jenis citra yang digunakan
skala citra
waktu perekaman
lokasi yang diinterpretasi
Penanganan Data : Data yang tersimpan dalam citra perlu dijaga agar tidak
menimbulkan goresan atau terhapus, sehingga perlu penanganan yang hati-hati pada
setiap citra.
Pengamatan Stereoskopis adalah suatu kegiatan menafsir citra dengan menggunakan
alat bantu yang dinamakan stereoskop. Salah satu syarat dapat dilakukan pengamatan
stereoskopis adalah adanya daerah yang bertampalan pada sebuah foto udara.
Pengamatan stereoskopis pada citra yang bertampalan akan menimbulkan gambaran
tiga dimensi. Jenis citra yang umum untuk pengamatan stereoskopis adalah foto udara.
Metode Pengkajian adalah suatu cara yang bersistem dalam menelaah atau melakukan
penyelidikan terhadap obyek.
Penerapan Konsep : Data inderaja diperoleh dengan menerapkan konsep multi, yang
terdiri atas konsep multispektrum, multitingkat, multitemporal, multiarah,
multipolarisasi dan multidisiplin.
Berikut ini contoh kenampakan bentang alam.
Gunung dan Pegunungan
Gunungan terlihat tersendiri dengan puncak yang jelas, sedangkan pegunungan terlihat
memanjang berlekuk-lekuk dan berbelok-belok.
Gunung dan pegunungan rona kehitaman atau kecoklatan.
Hutan rawa
Ketinggian pohon yang berbeda-beda.
Tampak peraira di sekelilingnya.
Ke arah laut dibatasi hutan bakau, ke arah darat sering dibatasi hutan rimba.

Sungai
memanjang berkelok-kelok dan makin lebar ke arah muara, pertemuan anakanak sungai biasanya membentuk sudut lancip,

Sungai yang airnya jernih ronanya gelap, sunar yang airnya keruh ronanya
cerah,
Aliran sungai jarang sekali yang membentu garis lurus.

Rumah
1) Bentuk rumah mendekati empat persegi panjang,
2) Berasosiasi dengan jalan,
3) Ukuran rumah relatif lebih kecil, jika dibandingkan denga pabrik atau kantor,
4) Jika mempunyai halaman, biasanya ditanami tanaman hiat atau tanaman pekarangan.
Jalan
1) Bentuk memanjang dan lebarnya seragam,
2) Simpang jalan umumnya tegak lurus atau mendekati tegak lurus,
3) Rona berbesa terhadap daerah sekitar, umumnya cerah.
Bandar udara
1) Lapangan udara dan daratan dengan tekstur halus,
2) Tampak landasan yang lurus dan lebar dengan pola teratur,
3) Ada gedung terminal dan ada tempat parkir pesawat,
4) Kadang-kadang tampak pesawat terbangnya.

Berikut ini contoh kenampakan bentang budaya


Rumah
1) Bentuk rumah mendekati empat persegi panjang,
2) Berasosiasi dengan jalan,
3) Ukuran rumah relatif lebih kecil, jika dibandingkan denga pabrik atau kantor,
4) Jika mempunyai halaman, biasanya ditanami tanaman hiat atau tanaman pekarangan.
Jalan
1) Bentuk memanjang dan lebarnya seragam,
2) Simpang jalan umumnya tegak lurus atau mendekati tegak lurus,
3) Rona berbesa terhadap daerah sekitar, umumnya cerah.
Bandar udara
1) Lapangan udara dan daratan dengan tekstur halus,
2) Tampak landasan yang lurus dan lebar dengan pola teratur,
3) Ada gedung terminal dan ada tempat parkir pesawat,
4) Kadang-kadang tampak pesawat terbangnya.

Manfaat Penginderaan jauh

Sumber:
1. http://id.wikipedia.org/wiki/Penginderaan_jauh
2. http://geo-smancis.blogspot.com/p/penginderaan-jauh-perbandingan-peta-dan.html
3. http://mtnugraha.wordpress.com/jual-citra-satelit/manfaat-citra-satelit/
4. http://andimanwno.wordpress.com/2009/08/23/interpretasi-citra/
5. http://andimanwno.wordpress.com/materi-kelas-xii/bse/bse-kelas-xii/
6. http://muif-aha.blogspot.com/2013/08/pengertian-pengindraan-jauh-indraja.html

Anda mungkin juga menyukai