Anda di halaman 1dari 6

Ratna Dwi Sejati

Welcome to my world, I hope what I share useful :)


Senin, 14 Oktober 2013

Spektrofotometer Inframerah Transformasi


Fourier (FTIR)
RATNA DWI SEJATI (M0211063)
Tugas Fabrikasi
Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier (FTIR)
Pada dasarnya Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red (FTIR) adalah sama dengan
Spektrofotometer Infra Reddispersi, yang membedakannya adalah pengembangan pada sistim
optiknya sebelum berkas sinar infra merah melewati contoh. Dasar pemikiran dari
Spektrofotometer Fourier Transform InfraRed adalah dari persamaan gelombang yang
dirumuskan oleh Jean Baptiste Joseph Fourier (1768-1830) seorang ahli matematika dari
Perancis. Persamaannya adalah sebagai berikut :

Dari deret Fourier tersebut intensitas gelombang dapat digambarkan sebagai daerah waktu atau
daerah frekwensi. Perubahan gambaran intensitas gelobang radiasi elektromagnetik dari daerah
waktu ke daerah frekwensi atau sebaliknya disebut Transformasi Fourier (Fourier Transform).
Selanjutnya pada sistim optik peralatan instrumen Fourier Transform Infra Red dipakai dasar
daerah waktu yang non dispersif. Sebagai contoh aplikasi pemakaian gelombang radiasi
elektromagnetik yang berdasarkan daerah waktu adalah interferometer yang dikemukakan oleh
Albert Abraham Michelson (Jerman, 1831). Pada sistim optik Fourier Transform Infra Red
digunakan radiasi LASER (Light Amplification byStimulated Emmission of Radiation) yang
berfungsi sebagai radiasi yang di interferensikan dengan radiasi infra merah agar sinyal radiasi
infra merah yang diterima oleh detektor secara utuh dan lebih baik.

1.
2.
3.
4.

5.

Pada proses instrumen analisis sampelnya meliputi:


The source: energi Infra Red yang dipancarkan dari sebuah benda hitam menyala. Balok ini
melewati melalui logam yang mengontrol jumlah energi yang diberikan kepada sampel.
Interoferometer: sinar memasuki interferometer spectra encoding mengambiltempat,
kemudian sinyal yang dihasilkan keluar dari interferogram.
Sampel: sinar memasuki kompartemen sampel dimana diteruskan melaluicermin dari permukaan
sampel yang tergantung pada jenis analisis.
Detector: sinar akhirnya lolos ke detector untuk pengukuran akhir. Detector ini digunakan
khusus dirancang untuk mengukur sinar interfrogram khusus. Detektor yang digunakan dalam
Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red adalah TetraGlycerine Sulphate (disingkat TGS)
atau Mercury Cadmium Telluride (disingkat MCT). Detektor MCT lebih banyak digunakan
karena memiliki beberapa kelebihan dibandingkan detektor TGS, yaitu memberikan respon yang
lebih baik pada frekwensi modulasi tinggi, lebih sensitif, lebih cepat, tidak dipengaruhi oleh
temperatur, sangat selektif terhadap energi vibrasi yang diterima dari radiasi inframerah.
Computer: sinyal diukur secara digital dan dikirim kekomputer untuk diolaholeh Fourier
Transformation berada. Spektrum disajikan untuk interpretasi lebihlanjut.

Keunggulan Spektrofotometer Fourier Transform Infra Red


Secara keseluruhan, analisis menggunakan Spektrofotometer ini memiliki dua kelebihan utama
dibandingkan metoda konvensional lainnya, yaitu :
Dapat digunakan pada semua frekwensi dari sumber cahaya secara simultan sehingga analisis
dapat dilakukan lebih cepat daripada menggunakan cara sekuensial atau pemindaian.
Sensitifitas dari metoda Spektrofotometri Fourier Transform Infra Red lebih besar daripada cara
dispersi,sebab radiasi yang masuk ke sistim detektor lebih banyak karena tanpa harus melalui
celah
Prinsip kerja spektroskopi FTIR adalah adanya interaksi energi dengan materi. Misalkan dalam
suatu percobaan berupa molekul senyawa kompleks yang ditembak dengan energi dari sumber
sinar yang akan menyebabkan molekul tersebut mengalami vibrasi. Sumber sinar yang
digunakan adalah keramik, yang apabila dialiri arus listrik maka keramik ini dapat memancarkan
infrared. Vibrasi dapat terjadi karena energi yang berasal dari sinar infrared tidak cukup kuat
untuk menyebabkan terjadinya atomisasi ataupun eksitasi elektron pada molekul senyawa yang
ditembak dimana besarnya energi vibrasi tiap atom atau molekul berbeda tergantung pada atomatom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya sehingga dihasilkan frekuaensi yang berbeda
pula. FTIR interferogramnya menggunakan mecrosem dan letak cerminnya (fixed mirror dan
moving mirror) paralel. Spektroskopi inframerah berfokus pada radiasi elektromagnetik pada
rentang frekuensi 400 4000 cm-1 di mana cm-1 disebut sebagai wavenumber (1/wavelength)
yakni suatu ukuran unit untuk frekuensi. Daerah panjang gelombang yang digunakan pada
percobaan ini adalah daerah inframerah pertengahan (4.000 200 cm-1 ).
Interaksi antara materi berupa molekul senyawa kompleks dengan energi berupa sinar infrared
mengakibatkan molekul-molekul bervibrasi dimana besarnya energi vibrasi tiap komponen
molekul berbeda-beda tergantung pada atom-atom dan kekuatan ikatan yang menghubungkannya
sehingga akan dihasilkan frekuensi yang berbeda.
Analisis menggunakan FTIR dapat digunakan untuk mengetahui sifat termal bahan dari suatu
lapisan tipis misalnya. Dari hasil analisis spektrum FTIR didapatkan analisa tentang disosiasi
ligan suatu bahan penumbuhan lapisan tipis secara sempurna. Misalkan disosiasi ligan berawal
pada temperatur 300o C sampai 400o C. Hasil ini menyarankan nilai besaran temperatur substrat
saat penumbuhan dimana lapisan akan tumbuh diawali pada temperatur 300 o C sampai
temperatur 400o C. FTIR digunakan untuk melakukan analisa kualitatif yaitu untuk mengetahui
ikatan kimia yang dapat ditentukan dari spektra vibrasi yang dihasilkan oleh suatu senyawa pada
panjang gelombang tertentu. Selain itu digunakan juga untuk analisa kuantitatif yaitu melakukan
perhitungan tertentu dengan menggunakan intensitas.
Karakterisasi menggunakan FTIR dapat dilakukan dengan menganalisis spektra yang dihasilkan
sesuai dengan puncak-puncak yang dibentuk oleh suatu gugus fungsi, karena senyawa tersebut
dapat menyerap radiasi elektromagnetik pada daerah inframerah dengan panjang gelombang
antara 0.78 1000 m.
Sebagai contoh jika akan mengetahui gugus fungsional kristal kalsium silikat yang disintering
pada suhu 1000oC dengan bahan dasar oksida (CaO) dan silika (SiO 2) dengan reaksi teknik
padatan. Hasil karakterisasi gugus fungsional sampel keramik kalsium silikat menggunakan

FTIR tipe Varian/Scimitar 2000 pada rentang bilangan gelombang 1800-400 cm -1. Hasil FTIR
ditunjukkan pada gambar berikut:

Spektrum FTIR Keramik Kalsium


Keramik kalsium silikat yang disintering pada suhu 1000o C terlihat adanya ikatan O-Si-O pada
rentang bilangan gelombang 800-600 cm-1, serta terdapat ikatan Ca-O lemah pada bilangan
gelombang 563,43 cm-1 dan 432,24 cm-1. Tidak terdapatnya ikatan lain selain ikatan antara atom
Ca, Si, dan O menunjukkan bahwa bahan dasar yang digunakan tidak mengandung kontaminan.
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil FTIR pada suhu sintering 1000 o C
terdapat gugus fungsi Ca-O dan Si-O-Si sebagai pembentuk keramik. Sehingga kegunaan dari
penggunaan metode FTIR ini antara lain adalah sebagai mendeteksi ada atau tidaknya bahan
campuran lain pada suatu bahan melalui analisa pada gugus fungsi dari bahan tersebut.
REFERENSI:
Giwangkara S, EG., 2006, Aplikasi Logika Syaraf Fuzzy Pada Analisis Sidik Jari Minyak Bumi
Menggunakan Spetrofotometer Infra Merah - Transformasi Fourier (FT-IR), Sekolah Tinggi
Energi dan Mineral, Cepu Jawa Tengah.
Luyt, A., Dramicanin, M., Antic, Z., & Djokovic, V. (2009). Morphology Mechanical and
Thermal Properties of Composites of Polypropylene and Nanostructured Aollastonite Filler.
Elseveir Journal of Polymer Testing, 28,348-356.
Saravanapavan, P., & Hench, L. (2003). Mesoporous Calcium Silicate Glasses I
Synthesis. Journal of Non-Crystalline Solid, 318,1-13
Sherly Huria P. Sari ,& Dwi, A. (2012). Fabrikasi dan Karakterisasi Kalsium Silikat
Menggunakan Bahan Komersial Kalsium Oksida dan Silika dengan Rekasi Padatan pada Suhu
1000oC. Jurnal Teori dan Aplikasi Fisika. Vol.01,No 01, Januari 2013.

Diposkan oleh Nana Sejati di 20.32


Label: Spektrofotometer Inframerah Transformasi Fourier (FTIR)

Tidak ada komentar:


Poskan Komentar

Link ke posting ini


Buat sebuah Link

Posting Lebih BaruPosting LamaBeranda


Langganan: Poskan Komentar (Atom)

Ninas

Daily Calendar
Followers
Labels

Blog Archive

o
Artikel Sel Surya (1)

AURORA (1)
Curahan Hati (1)
Jurnal Pemantulan
dan Pembiasan
Cahaya (1)
Laporan Praktikum
Penentuan Titik beku (1)
PEMANFAATAN
MEDAN LISTRIK DAN
POTENSIAL LISTRIK
DALAM KEHIDUPAN

SEHARI-HARI (1)
Proposal Fisika Inti
yang berjudul Penentuan
Unsur Kadmium (Cd) dan
Timbal (Pb) dalam

Eyeliner Cair dengan


Metode Analisis Aktivasi
Neutron (AAN). (2)
Spektrofotometer
Inframerah Transformasi
Artikel
Lingkungan (1)

2013 (6)
Oktob
er (5)
Tra
velling
Pr
oposal Fisika Inti yang
berjudul Penentuan
Unsu...
Pr
oposal Fisika Inti yang
berjudul Penentuan
Unsu...
Sp
ektrofotometer
Inframerah
Transformasi Fourier
(...
Sp
ektrofotometer
Inframerah
Transformasi Fourier
(...

Fourier (FTIR) (2)

Januar

o
i (1)

2012 (11)

2011 (1)

2009 (1)

About Me

Nana Sejati
Hello...my name is Ratna Dwi Sejati or call me Nana Sejati,, I just wanted to share my writing,
my activities and my favorite, I hope to be useful, thanks :)
Lihat profil lengkapku
Template Watermark. Diberdayakan oleh Blogger.

Anda mungkin juga menyukai