Anda di halaman 1dari 7

PRAKTIKUM EKOLOGI

PERCOBAAN 1
KOMUNITAS DAN PENGGOLONGAN ORGANISME
Pendahuluan
Setiap makhluk hidup berinteraksi dengan lingkungannya. Lingkungan dalam hal ini
adalah segala sesuatu yang ada di sekeliling makhluk hidup tersebut, kecuali makhluk hidup itu
sendiri. Berdasarkan sifatnya, lingkungan dapat dibagi menjadi dua komponen, yaitu: Komponen
Biotik (hidup) dan komponen Abiotik (tidak hidup).
Komponen Biotik misalnya: Ayam, Rumput Teki, Pohon Coklat, Ulat Bulu, Semut,
mikroba. Sedangkan komponen Abiotik, contohnya: tanah, udara, air, cahaya, kelembaban, suhu,
batu dan lain-lain.
Komponen biotik seperti tumbuhan mampu memproduksi makanannya sendiri melalui
proses fotosintesis sehingga disebut produsen. Sedangkan kebanyakan hewan, tidak dapat
memproduksi makanannya sendiri dan hidup dengan cara memakan tumbuhan atau hewan lain
sehingga disebut konsumen. Di dalam suatu komunitas juga terdapat jasad renik yang bertugas
menguraikan sampah menjadi bahan yang lebih sederhana. Hewan ini disebut pengurai atau
dekomposer.
Beberapa individu dari spesies yang sama, menempati lokasi yang sama dan pada waktu
yang sama pula akan membentuk sebuah populasi. Kumpulan beberapa populasi dari berbagai
jenis hewan dan tumbuhan akan membentuk kesatuan lebih besar yang disebut komunitas.
Populasi padi, belalang, katak, tikus, burung dan ular yang hidup di sawah akan membentuk
komunitas sawah.
Individu makhluk hidup dalam suatu populasi atau komunitas umumnya hidup menyebar
pada area yang sangat luas. Misalnya komunitas sawah di daerah Sengkang dapat mencapai luas
ratusan Hektar. Jika kita ingin mempelajari populasi individu makhluk hidup pada area yang
sangat luas ini, pasti akan mengalami kesulitan. Untuk itu diperlukan suatu petak pengamatan
atau plot dengan ukuran tertentu yang dapat mewakili komunitas sawah yang sangat luas
tersebut.
Salah satu cara yang dapat digunakan untuk mempelajari komunitas makhluk hidup
adalah menghitung kepadatan populasi masing-masing jenis menggunakan petak pengamatan
atau plot dengan luasan tertentu. Kepadatan suatu populasi dalam petak pengamatan atau plot
umumnya dinyatakan dalam jumlah individu per m2.

PRAKTIKUM EKOLOGI
Contoh:
Dalam satu kebun seluas 1 hektar ditanami sekitar 1250 pohon Kakao. Berapakah kepadatan
pohon Kakao dalam kebun tersebut ?.
Jawab :
Kepadatan (D) = ni/A
dengan ni menyatakan jumlah individu dalam satu spesies dan A luas area.
D = 2500 : (100 m x 100 m).
= 1250/10.000 = 0,125 per m2.
Dengan demikian, kepadatan pohon Kakao dala kebun tersebut = 0,125 pohon per m2.

Tujuan Kegiatan
-

Mengamati populasi yang menyusun suatu komunitas, bentuk-bentuk interaksi dan

dinamikanya.
Menghitung kepadatan individu dalam populasi
Menggolongkan jenis-jenis populasi berdasarkan aturan klasifiksi menurut Whittaker.

.
Alat dan Bahan
a. Komunitas yang ada di sekitar tempat tinggal anda
b. Tali Rafia dan Patok Kayu atau bilah bambu.
c. Tabel 1. Klasifikasi Makhluk hidup menurut Robert H. B. Whittaker.
Prosedur Percobaan :
1. Pilihlah satu komunitas yang ada di sekitar anda, seperti komunitas halaman rumah,
komunitas halaman sekolah, komunitas kebun atau komunitas kolam ikan.
2. Pasanglah plot (petak pengamatan) dari tali Rafia ukuran 1 x 1 meter pada komunitas
yang telah dipilih. Amati setiap populasi hewan dan tumbuhan yang ada di dalam plot
tersebut. Jika ukuran hewan atau tumbuhan terlalu kecil, boleh menggunakan plot ukuran
0,25 x 0,25 m. Jika ukuran hewan atau tumbuhan terlalu besar, boleh menggunakan plot
ukuran 2 x 2 m.

PRAKTIKUM EKOLOGI
3. Catat jumlah individu setiap jenis populasi pada tabel yang telah disediakan.

Untuk

mengisi kolom jenis populasi, tuliskan nama hewan dan tumbuhannya (boleh nama
Indonesia atau nama latinnya jika anda tahu). Jika jumlah individu tidak dapat dihitung
(karena ukurannya terlalu kecil), tuliskan saja banyak atau sedikit. Anda boleh menambah
baris ke bawah jika jumlah populasi lebih banyak.
4. Hitung nilai kepadatan dari masing-masing individu dalam populasi. Misalnya: jika
jumlah rumput Teki yang ada dalam plot ukuran 0,25 x 0,25 m = 10 individu rumput,
maka kepadatannya sama dengan 10 individu/0,25 x 0,25 m atau 10 individu per 0,0625
m2. Untuk mengubah satuan 0,0625 m2 menjadi satuan luas yang baku/standar (per m 2),
maka ukuran plot harus dikonversi, yaitu 0,25 (4) X 0,25 (4) = 1 x 1 m = 1 m 2. Jumlah
populasi juga harus di konversi, yaitu: 10 individu rumput teki x (4) x (4) = 10 x 16 = 160
individu rumput teki per m2.
5. Berdasarkan klasifikasi makhluk hidup menurut Robert H. B. Whittaker, tentukanlah
setiap jenis populasi yang Anda temukan tersebut, apakah termasuk Kingdom Animalia
atau Plantae. Caranya dengan menuliskan nama Kingdomnya pada tabel pengamatan di
kolom Kingdom. (Misalnya jenis populasi ayam termasuk Kingdom Animalia).
Hasil Pengamatan
Tabel 1. Klasifikasi Makhluk hidup menurut Robert H. B. Whittaker.
No.

Jenis

Jumlah
Individu
Dalam Plot

Kepadatan

Kingdom

Tingkat
Tropik

1
2
3
4
5
6
7

Bahan Diskusi
1. Apakah yang dimaksud dengan a). Individu, b). Populasi c). Komunitas d). Kepadatan.

PRAKTIKUM EKOLOGI
2. Dari Kelompok Animalia dan Plantae, berapakah jumlah jenis populasi yang ada dalam
masing-masing komunitas ?. Sebutkan jenis-jenis populasinya.
3. Dalam komunitas tersebut apakah terjadi interaksi antar populasi?. Jika Ya, jenis populasi
apa yang berinteraksi dan apa bentuk simbiosisnya, (parasitisme, komensalisme,
mutualisme?.
4. Populasi hewan/ tumbuhan apa yang memiliki nilai kepadatan yang tinggi? Mengapa ?.
Kesimpulan.
Berikan kesimpulan berdasarkan data hasil pengamatan anda dan sesuaikan dengan tujuan
praktikum.

PRAKTIKUM EKOLOGI
PERCOBAAN 2
HUBUNGAN ANTARA PRODUSEN DAN KONSUMEN
PENDAHULUAN
Di alam lingkungan dipengaruhi oleh banyak sekali keadaan, sehingga kerap kali sangat sulit
untuk menentukan variabel mana yang mempengaruhi suatu pengamatan, dan variabel mana
yang tidak. Untuk mengurangi jumlah keadaan yang mempengaruhi suatu percobaan, dapat
dilakukan berbagai macam usaha. Salah satu cara ialah dengan menempatkan organisme yang
akan diamati itu dalam suatu bejana yang tertutup rapat, sehingga terpisah dari atmosfir.
TUJUAN
Untuk mendapatkan data yang akan menambah pengertian kita tentang hubungan antara
produsen dan konsumen, terutama peran mereka dalam siklus karbon. Hipotesis untuk percobaan
ini ialah: sumber energi cahaya diperlukan dalam suatu sistim produsen-konsumen untuk dapat
bertahan dalam keadaan mantap.
BAHAN DAN ALAT-ALAT
Toples ukuran kecil, siput yang kecil, Hydrilla, Larutan Biru Bromtimol, kardus untuk
menempatkan beberapa toples dalam lingkungan gelap.
PROSEDUR
Siapkan dua rangkaian percobaan, masing - masing terdiri dari empat toples biakan. Tandai
dengan kode Al, A2, A3, A4, dan Bl, B2, BJ, B4.
Isilah tiap toples dengan air kolam atau air akuarium sampai permukaan air kira-kira 20 mm
dibawah mulut toples.Tambahkan 3 sampai 5 tetes Biru Bromtimol ke dalam tiap-tiap
toples ;masukkanlah ke dalam Toples A1 danB1 seekor siput; ke dalam Toples A2 dan B2 seekor
siput dengan setangkai Hydrilla yang berdaun ; ke dalam Toples A3 dan B3 masukkanlah
setangkai Hydrilla saja; ke dalam Toples A4 dan B4 jangan masukkan siput ataupun Hydrilla.
Hal ini semuanya dapat dilihat lebih jelas pada garnbar 1.

PRAKTIKUM EKOLOGI

Gambar 1
Rancangan siap untuk praktikum
Tutup semua toples biakan itu baik-baik.Usahakanlah agar tutup tadi tidak bocor.Jika semua
toples telah rapat, tempatkan satu rangkai (Al-A4) di tempat yang terkena cahaya.Tempatkan
rangkai toples yang kedua (BJ-B4) dalam kardus gelap. Setelah 24 jam amati semua toples kedua
rangkai. Catatlah semua perubahan dalam warna indikatornya (Biru Bromtimol). Demikian pula
catatlah bilamana terjadi perubahan keadaan siputnya maupun Hydrillanya.
DISKUSI

Di dalam toples manakah organisma-organisma itu mati terlebih dahulu? Karena


organisma-organisma ini biasanya dapat tetap hidup dalam kolam atau akuarium,
dapatlah diduga bahwa matinya itu mungkin disebabkan karena terpisah dari udara bebas.

Zat apakah dari udara yang mungkin diperlukan oleh organisma-organisma tadi?
Kemungkinan lain ialah bahwa kematian itu disebabkan karena tertimbunnya suatu zat
beracun dalam air.

Apakah yang ditunjukkan oleh indikator Biru Bromtimo1?Ingatlah kembali hal-hal yang
telah anda pelajari mengenai fotosintetis dan siklus karbon.

Dengan menggunakan keterangan ini, serta jawaban-jawaban anda atas pertanyaanpertanyaan sebelumnya, terangkan data data yang anda laporkan pada waktu mengamati
toples-toples yang berisi organisma.

Apakah indikator Biru Bromtimol mengalami perubahan wama dalam toples-toples


bemomor 4?

PRAKTIKUM EKOLOGI

Dalam rancangan percobaan ini, apakah fungsi Toples A4 dan Toples B4?

Anda mungkin juga menyukai