Anda di halaman 1dari 16

Stroke iskemik

Gian Oktavianto
102010216

Anamnesis
Awitan dan gejala awal
Perkembangan gejala dan/atau keluhan
pasien
Riwayat TIA
Faktor resiko, terutama hipertensi, fibrilasi
atrium, DM, rokok, obat, dan alkohol
Pengobatan yang sedang dijalani
Riwayat keluarga

Pemeriksaan Fisik
Sistem pembuluh perifer: Auskultasi arteri karotis
(bruit), tekanan darah di kedua lengan untuk
dibandingkan.
Jantung: pemeriksaan jantung lengkap auskultasi
dan EKG.
Retina: Ada tidaknya cupping diskus optikus,
perdarahan retina, kelainan diabetes.
Ekstremitas: Evaluasi ada tidaknya sianosis dan
infark sebagai tanda-tanda embolus perifer.
Pemeriksaan neurologis

Pemeriksaan Penunjang
CT
MRI
DWI
PWI
Angiografi serebrum
TCD
Pemeriksaan laboratorium: hematologi rutin, GDS, fungsi
ginjal (ureum dan kreatinin), APTT, PT, INR, profil lipid,
CRP, LED, panel metabolic dasar (Na, K, Cl, bikarbonat),
dan pemeriksaan lain atas indikasi.

Epidemiologi
Usia lanjut
Meningkat seiring dengan usia
Wanita > Pria

Etiologi
Stroke hemoragik (15-20%)
Perdarahan intrakranial

Stroke non-hemoragik (80-85%)


Trombus
Emboli

Patogenesis
Proses patologis yang mendasari mungkin salah satu
dari berbagai proses yang terjadi di dalam pembuluh
darah yang memperdarahi otak
Keadaan penyakit pada pembuluh darah itu sendiri,
sperti pada arterosklerosis dan thrombosis, robeknya
dinding pembuluh darah, atau peradangan.
Berkurangnya perfusi akibat gangguan status aliran
darah misalnya syok atau hiperviskositas darah.
Gangguan aliran darah akibat bekuan atau embolus,
infeksi yang berasal dari jantung atau pembuluh
ektrakranium.
Ruptur vascular di dalam jaringan otak atau ruang
subaraknoid.

Penurunan aliran darah otak 4-10 menit


kematian jaringan otak
Iskemi Neuron kekurangan glukosa dan
oksigen Disfungsi mitokondria ATP tidak
ada Pompa ion membran berhenti
Neuron depolarisasi Peningkatan jumlah
ion kalsium intrasel dan pelepasan glutamat
neurotoksisitas Nekrosis.

Di dahului oleh transient ischemic attack (TIA)


yang serupa dengan angina pada serangan
jantung.
TIA: serangan deficit neurologis yang
mendadak dan singkat akibat iskemia otak
fokal yang cenderung membaik dengan
kecepatan dan tingkat penyembuhan
bervariasi, tetapi biasanya dalam 24 jam.

Manifestasi Klinis
Rasa baal atau lemas mendadak di wajah,
lengan, atau tungkai di salah satu sisi tubuh
Gangguan penglihatan
Bingung mendadak
Tersandung saat berjalan
Pusing bergoyang
Hilang keseimbangan atau koordinasi
Nyeri kepala mendadak tanpa kausa yang jelas

Diagnosis Kerja
Stroke iskemik
Akibat obstruksi di satu atau lebih arteri besar
pada sirkulasi serebrum.
Obstruksi dapat disebabkan oleh bekuan
(thrombus) atau embolus
Tidak menimbulkan nyeri karena jaringan
otak tidak peka terhadap nyeri.

Diagnosis Banding
Stroke hemoragik
Lesi vascular intraserebrum mengalami rupture
sehingga terjadi perdarahan ke ruang subaraknoid
atau langsung ke dalam jaringan otak.
Perdarahan dapat dengan cepat menimbulkan
gejala neurologic karena tekanan pada strukturstruktur saraf di dalam tengkorak.
Stroke hemoragik secara cepat menyebabkan
kerusakan fungsi otak dan kehilangan kesadaran.
Nyeri kepala hebat

Penatalaksanaan
Perlu dilakukan intervensi secara cepat.
Terapi yang terbukti efektif dalam memulihkan
fungsi otak dan memperkecil kerusakan neuron
setelah stroke iskemik
Aspirin (atau kombinasi dengan dipiridamol)
dalam 48 jam terapi antotrombotik awal untuk
profilaksis stroke
Trombolitik dalam 3 jam rTPA
Perawatan intensif di unit stroke khusus.

Carotid stenting memulihkan perfusi ke otak.

Neuroprotektif: hipotermia, serebrolisin


KGD >150 mg% dikoreksi sampai batas gula darah
sewaktu 150 mg% dengan insulin drip intravena kontinu
selama 2-3 hari pertama.
Hipoglikemia (KGD < 60 mg) dekstrosa 40% iv sampai
kembali normal.
Demam, nyeri kepala, mual, muntah diatasi dengan
pemberian obat-obatan sesuai gejala.
Kejang diazepam 5-20 mg IV selama 3 menit (maks 100
mg/hari), dilanjutkan antikonvulsan peroral (fenitoin,
karbamazepin)
TIK meningkat manitol IV 0,25 - 1 g/kgBB/30 menit
Antikoagulan oral diindikasikan pada stroke yang
disebabkan oleh fibrilasi atrium

Pencegahan
Primer
Meliputi upaya perbaikan gaya hidup dan
pengendalian berbagai factor resiko.
Ditujukan pada orang sehat dan kelompok resiko
tinggi yang belum pernah terserang stroke.

Sekunder
Strategi untuk mecegah kekambuhan stroke
mengendalikan hipertensi, CEA, dan
mengkonsumsi obat antiagregat antitrombosis.
Aggrenox (aspirin dan dipiridamol) telah dibuktikan
efektif untuk mencegah stroke sekunder.

Prognosis
Stroke adalah penyebab kematian utama
kedua di seluruh dunia.
Lebih dari 75% dari pasien stroke primer
bertahan hidup pada tahun pertama, dan
lebih dari setengah bertahan lebih dari 5
tahun.

Anda mungkin juga menyukai