ISSN 1412-1468
PENDAHULUAN
Tanah merupakan salah satu komponen
lahan yang mempunyai peranan penting
terhadap pertumbuhan tanaman dan produksi
tanaman, karena tanah selain berfungsi sebagai
media tumbuh tanaman juga berperan dalam
menyediakan unsur hara yang diperlukan
tanaman untuk mendukung pertumbuhan
tanaman.
Pembentukan tanah dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti, iklim, bahan induk,
topografi/relief,
organisme
dan
waktu.
2
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
3
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
Kecamatan
Lokasi Studi
pH KCl
Nilai
3,6
3,9
3,6
3,6
3,5
3,9
2,8
3,5
3,7
4,1
3,9
3,9
3,5
3,4
3,5
3,5
pH
Nilai
- 0,5
- 1,2
- 0,3
- 0,5
- 0,5
- 0,6
- 0,8
- 0,4
- 0,2
- 0,2
- 1,4
0,2
- 1,2
- 0,4
- 0,7
- 1,2
4
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
Kecamatan
Sesayap
Lokasi Studi
Nilai
(me/100g)
7
20
9
9
12
15
KB
Status
Nilai
(%)
26
52
33
30
8
64
Status
K.Al
Nilai
(me/100g)
57
6
50
49
81
13
Status
Seputuk
R
R
T
Kujau 1
S
T
SR
Kujau 2
R
R
T
Gunawan
R
R
T
Sebawang
R
SR
SR
Tideng Pale
R
T
R
Sesayap
Bandan Bikis
2.
39
T
14
SR
44
T
Hilir
1
Bandan Bikis
26
T
19
SR
40
T
2
Sepala Dalung
62
ST
8
SR
50
T
Bebatu
19
S
58
T
3
SR
Seludau
23
S
54
T
5
SR
Sesayap
11
R
25
R
35
T
3. Tana Lia
Delawan
34
T
17
SR
40
T
Mandul
48
ST
11
SR
49
T
Sambungan
7
R
82
ST
5
SR
Tungku
11
R
34
R
37
T
Dacing
Keterangan : SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi dan ST = Sangat Tinggi
Dilihat dari statusnya, lokasi studi di
Kecamatan
Sesayap
mempunyai
KTK
tergolong rendah sampai sedang; Kecamatan
Sesayap Hilir mempunyai KTK tergolong
sedang hingga sangat tinggi dan Kecamatan
Tana Lia mempunyai KTK tergolong rendah
sampai sangat tinggi. Secara keseluruhan, 8
lokasi studi mempunyai KTK tergolong rendah,
yang menggambarkan bahwa tanah di lokasi
studi tersebut mempunyai kemampuan sangat
rendah dalam menahan dan mempertukarkan
kation (Nyakpa dkk, 1988).
KB di lokasi studi tergolong dari sangat
rendah hingga sangat tinggi dengan nilai antara
882%. Sebagian besar yaitu 11 dari 16 lokasi
studi mempunyai KTK tergolong sangat rendah
hingga rendah. Hal ini menggambarkan bahwa
keberadaan kation-kation basa di dalam
5
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
mengalami
keracunan
dan
gangguan fisiologis (Foth, 1991).
mengalami
Kandungan P dan K
P total tergolong dalam kisaran sangat
rendah hingga sedang. Namun demikian
kebanyakan lokasi studi mempunyai status P
total tergolong rendah. P total di lokasi studi
berkisar dari yang terendah yaitu 40 ppm pada
lokasi Kujau 2 dan yang tertinggi yaitu 330
ppm di lokasi Sepala Dalung yang tergolong
sedang.
ISSN 1412-1468
Tabel 3. Nilai dan Status P Total dan P Tersedia Serta Prosentase Ketersediaannya
No.
1.
Kecamatan
Sesayap
Lokasi Studi
P Total
Nilai
Status
(ppm)
40
SR
150
R
40
SR
130
R
150
R
220
S
P Tersedia
Nilai
Status
(ppm)
2,8
SR
1,1
SR
5,3
SR
3,2
SR
6,0
SR
3,9
SR
Seputuk
Kujau 1
Kujau 2
Gunawan
Sebawang
Tideng Pale
Bandan Bikis
2. Sesayap Hilir
300
S
10,6
1
Bandan Bikis
260
S
12,4
2
Sepala
330
S
8,5
Dalung
Bebatu
140
R
6,7
Seludau
130
R
3,2
Sesayap
170
R
1,8
3. Tana Lia
Delawan
200
R
2,5
Mandul
170
R
3,8
Sambungan
100
R
1,8
Tungku
60
SR
1,8
Dacing
Keterangan : R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi dan ST = Sangat Tinggi
Berdasarkan
hasil
perhitungan,
prosentase ketersediaan P (perbandingan antara
P tersedia dengan P total) didapatkan bahwa
prosentase ketersediaan P paling tinggi 13,25%
dari P total yang dapat tersedia bagi tanaman.
Prosentase
Ketersediaan P
7,00
0,73
13,25
2,46
4,00
1,77
3,53
4,77
SR
2,58
SR
SR
SR
SR
SR
SR
4,79
2,46
1,06
1,25
2,24
1,80
SR
3,00
6
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
Tabel 4. Nilai K Total, Nilai dan Status K Tersedia serta Prosentase Ketersediaan K
K2O total
K2O tersedia
Prosentase
No. Kecamatan
Lokasi Studi
Nilai
Nilai
Ketersediaan K2O
Status
(ppm)
(ppm)
1. Sesayap
Seputuk
60
19
R
31,66
Kujau 1
140
27
S
19,29
Kujau 2
50
30
S
20,00
Gunawan
70
24
S
34,29
Sebawang
130
35
S
26,92
Tideng Pale
150
41
T
27,33
Sesayap
2.
Bandan Bikis 1
200
113
ST
56,50
Hilir
Bandan Bikis 2
70
38
S
54,29
Sepala Dalung
80
53
T
66,25
Bebatu
100
67
ST
67,00
Seludau
150
30
S
20,00
Sesayap
50
24
S
48,00
3. Tana Lia
Delawan
170
70
ST
41,18
Mandul
100
46
T
46,00
Sambungan
50
26
S
52,00
Tungku Dacing
80
24
S
30,00
Keterangan : R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi dan ST = Sangat Tinggi
Kandungan C-Organik, N Total dan Rasio
C/N
Nilai C organik berkisar dari 1,04% di
Seputuk sampai 32,35% di Mandul, nilai
tersebut tergolong rendah hingga sangat tinggi.
Apabila dirinci per kecamatan, maka sebagian
besar lokasi studi di Kecamatan Sesayap
7
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
Rasio C/N
Nilai
Status
14,85
23,65
19,33
15,67
15,58
10,67
S
T
T
T
T
S
34,67
ST
37,23
ST
41,89
ST
24,58
20,78
37,44
7,15
67,40
26,86
T
T
ST
SR
ST
ST
19,18
8
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
ISSN 1412-1468
Lokasi Studi
KTK
Sesayap
KB
C
Organik
R
T
R
R
R
R
P
Tersedia
SR
SR
SR
SR
SR
SR
Seputuk
R
R
Kujau 1
S
T
Kujau 2
R
R
Gunawan
R
R
Sebawang
R
SR
Tideng Pale
R
T
Sesayap
Bandan Bikis
2.
T
SR
ST
R
Hilir
1
Bandan Bikis
T
SR
ST
R
2
Sepala Dalung
ST
SR
ST
SR
Bebatu
S
T
T
SR
Seludau
S
T
T
SR
Sesayap
R
R
ST
SR
3. Tana Lia
Delawan
T
SR
S
SR
Mandul
ST
SR
ST
SR
Sambungan
R
ST
R
SR
Tungku
R
R
S
SR
Dacing
Keterangan : R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi dan ST = Sangat Tinggi
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
1. Karakteristik kimia tanah di Kawasan
Sentra
Produksi
Tanaman
Pangan
Kabupaten Tana Tidung secara umum
sebagai berikut: kemasaman tergolong
masam hingga sangat masam, KTK dan
kejenuhan basa tergolong rendah hingga
sangat rendah, kejenuhan Aluminium
tergolong tinggi, Fosfor total rendah
sedangkan Fosfor tersedia tergolong sangat
rendah dengan tingkat ketersediaan Fosfor
1,06-13,25 %, Kalium tersedia tergolong
sedang dengan tingkat ketersediaan 19,2567,00 %, C-organik rendah, N-total rendah
hingga sangat rendah dan rasio C/N
tergolong tinggi hingga sangat tinggi.
2. Status kesuburan tanah di lokasi studi
seluruhnya tergolong rendah dengan faktor
R
S
S
S
S
T
Status
Kesuburan
R
R
R
R
R
R
ST
T
ST
S
S
ST
T
S
R
R
R
R
R
R
R
K Tersedia
9
ZIRAAAH, Volume 33 Nomor 1, Februari 2012 Halaman 1-9
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Pembuatan Peta Potensi
Pertanian Kabupaten Bulungan, Pusat
Penelitian Pengembangan Wilayah
Universitas Mulawarman, Samarinda.
Anonim. 2010. Kabupaten Tana Tidung Dalam
Angka Tahun 2010. Badan Pusat
Stastistik Kabupaten Bulungan, Tanjung
Selor.
Black, S. K. 1964. Soil-Plant Relationship.
John Wiley & Sonc Inc, New York.
Foth, H. D. 1991. Dasar-dasar Ilmu Tanah.
Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta.
Hakim, N., Nyakpa, M. Y., Lubis, A.M.,
Nugroho, S.G., Saul, R., Diha, A.,
Hong, G. B. dan Bailey, H.H. 1986.
Dasar-dasar Ilmu Tanah. Universitas
Lampung, Bandar Lampung.
ISSN 1412-1468
Hardjowigeno, S.
1993.
Ilmu Tanah.
Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Nyakpa, M. Y., Lubis, A.M., Pujung, M.A.,
Amrah, G., Munawar, A., Hong, G. B.
dan Hakim, N. 1988. Kesuburan
Tanah. Universitas Lampung, Bandar
Lampung.
Sanchez, P. A. 1992. Sifat dan Pengelolaan
Tanah Tropika.P Institut Teknologi
Bandung, Bandung.
Subroto. 2003. Tanah, Pengelolaan dan
Dampaknya.
Fajar
Gemilang,
Samarinda.
Sutanto, R. 1995. Fisika dan Kimia Tanah,
Konsep Perkembangan Tanah dan
Pembentukan
Horison
Diagnosis.
Jurusan Tanah Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Theng, B. K. G. 1980. Soil With Variable
Charge. Offset Publisations, Palmerston
North.