Anda di halaman 1dari 58
MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA. NOMOR: 94 /KEP/M.PAN/11/2001 TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT DAN ANGKA KREDITNYA MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA, Menimbang Mengingat a. bahwa dengan berlakunya Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil dan Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil, dipandang perlu mengatur kembali ketentuan tentang Jabatan Tenaga Perawatan sebagaimana diatur dalam Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Tenaga Perawatan; . bahwa untuk maksud tersebut huruf a diatas, dipandang perlu menetapkan Kembali ketentuan tentang jabatan fungsional Perawat dan angka kreditnya dengan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara. Undang Undang Nomor 8 Tahun 1974 tentang Pokok Pokok Kepegawaian sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang Nomor 43 Tahun 1999; Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan; Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah; Memperbatikan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1977 tentang Peraturan Gaji Pegawai Negeri Sipil sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2001; Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1994 tentang Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 tentang Tenaga Kesehatan; Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000 tentang Wewenang Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 97 Tahun 2000 tentang Formasi Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 99 Tahun 2000 tentang Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil; Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 1980 tentang Pendidikan dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil; - Keputusan Presiden Nomor 87 Tahun 1999 tentang Rumpun Jabatan Fungsional Pegawai Negeri Sipil; - Keputusan Presiden Nomor 101 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Menteri Negara; . Keputusan Presiden Nomor 102 Tahun 2001 tentang Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, Susunan Organisasi dan Tata Kerja Departemen. :1. Usul Menteri Kesehatan Republik Indonesia dengan surat Nomor KP.01.02.3.2.2221 tanggal 16 Agustus 2001; 2. Pertimbangan Kepala Badan Kepegawaian Negara dengan surat Nomor K.26-30/V.18-21/18 tanggal 27 September 2001. Menetapkan MEMUTUSKAN: KEPUTUSAN MENTERI NEGARA PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA TENTANG JABATAN FUNGSIONAL PERAWAT DAN ANGKA KREDITNYA BABI KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam keputusan ini yang dimaksud dengan : 1. Perawat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan pelayanan keperawatan kepada masyarakat pada sarana keschatan. . Pelayanan keperawatan adalah pelayanan kesehatan yang didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, yang mencakup biopsikososio spiritual yang komprehensif ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat, baik sakit maupun sehat yang meliputi peningkatan derajat kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan dan pemulihan kesehatan dan menggunakan pendekatan proses keperawatan. 3. Sarana Kesehatan adalah tempat yang digunakan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan, yaitu Rumah Sakit, Puskesmas, Poliklinik Departemen dan atau Unit Kesehatan lainnya, S . Angka kredit adalah angka yang diberikan berdasarkan penilaian atas prestasi yang telah dicapai oleh seorang Perawet dalam mengerjakan butir kegiatan dan digunakan sebagai salah satu syarat untuk pengangkatan dan kenaikan jabatan/pangkat Perawat. Tim Penilai Perawat adalah tim penilai yang dibentuk dan ditetapkan oleh pejabat yang berwenang dan _bertugas ‘menilai prestasi kerja Perawat. BABII RUMPUN JABATAN, KEDUDUKAN DAN TUGAS POKOK Pasal 2 Perawat termasuk dalam Rumpun Kesehatan Pasal 3 (1) Perawat berkedudukan sebagai pelaksana _teknis fungsional pelayanan keperawatan yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. (2) Perawat sebagaimana tersebut dalam ayat (1), adalah jabatan karier yang hanya dapat diduduki oleh Pegawai Negeri Sipil Pasal 4 Tugas pokok Perawat, adalah memberikan pelayanan keperawatan berupa asuhan keperawatan/kesehatan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam upaya peningkatan keschatan, pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan _pemulihan Kesehatan serta pembinaan peran serta masyarakat dalam rangka kemandirian dibidang keperawatan/ kesehatan, BAB III UNSUR DAN SUB UNSUR KEGIATAN Pasal 5 Unsur dan sub unsur kegiatan Perawat yang dinilai angka kreditnya terdiri dari: 1. Pendidikan, meliputi : a, Mengikuti pendidikan sekolah dan memperoleh ijazah/gelar, b. Mengikuti pendidikan dan keschatan fungsional dibidang keschatan serta mendapat Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPL) e Pelayanan keperawatan, meliputi a memberikan asuhan keperawatan individw/keluarga/kelompok/ masyarakat; b. mengelola pelayanan keperawatan; . melaksanakan tugas jaga dan siaga: d. melaksanakan tugas khusus; Pengabdian pada masyarakat, meliputi a, melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan; b. melaksanakan tugas lapangan di bidang keschatan; c. melaksanakan penanggulangan penyakitwabah tertentu; . Pengembangan profesi, meliputi: a membuat kaya tulis/karyailmiah ~—di_—_—wbidang keperawatan/ kesehatan; b. mengembangkan teknologi tepat guna di bidang keperawatan; menerjemahkan/menyadur buku dan bahan-bahan lain di bidang keperawatan/keschatan; 4. menyusun pedoman pelaksanaan pelayanan keperawatan; €. menyusun petunjuk teknis pelayanan keperawatan; Penunjang pelayanan keperawatan, meliputi : . menjadi anggota Tim Penilai Jabatan Fungsional Perawat; b. menjadi anggota organisasi profesi Perawat; ¢. menjadi anggota komite / sub komite keperawatan; 4. mengajar/melatih pada pendidikan dan pelatihan pegawai; . mengikuti seminar/lokakarya dalam bidang keperawatan/ Kesehatan; memperoleh piagam kehormatan; @ peran serta dalam delegasi_ilmiah dalam _bidang keperawatan/keschatan; membimbing dalam bidang keperawatan di kelas/lahan praktek: menilai/menguji di kelas/lahan praktek dalam —bidang keperawatan/ kesehatan; memperoleh gelar kesarjanaan lainnya BABIV JENJANG JABATAN DAN PANGKAT Pasal 6 (1) Jabatan Fungsional Perawat terdiri dari Perawat Terampil @ GB ) dan Perawat Ahli, Jenjang jabatan Perawat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dari yang terendah sampai dengan tertinggi yaitu a. Perawat Terampil terdiri dari : 1. Perawat Pelaksana Pemula; 2. Perawat Pelaksana; 3. Perawat Pelaksana Lanjutan; 4, Perawat Penyelia; b. Perawat Abli terdiri dari 1. Perawat Pertama; 2. Perawat Muda; 3. Perawat Madya; Jenjang pangkat dan golongan ruang Perawat Terampil sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf a, dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu: a, Perawat Pelaksana Pemula, adalah Pengatur Muda golongan ruang IV/a. (4) 8. Perawat Pelaksana Pemula, adalah Pengatur Muda golongan ruang Il/a b. Perawat Pelaksana, terdiri dari : 1. Pengatur Muda Tingkat I, golongan ruang II/b; 2. Pengatur, golongan ruang IN/c; 3. Pengatur Tingkat I, golongan ruang II/d ©. Perawat Pelaksana Lanjutan, terdiri dari: 1. Penata Muda, golongan ruang I11/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang IIV/b. 4d. Perawat Penyelia, terdiri dari : 1. Penata, golongan ruang IiW/c; 2. Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. Jenjang pangkat dan golongan ruang Perawat Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) huruf'b, dari yang terendah sampai dengan tertinggi, yaitu a. Perawat Pertama, terdiri dari : 1. Penata Muda, golongan ruang IIl/a; 2. Penata Muda Tingkat I, golongan ruang III/b. b. Perawat Muda, terdiri dari: 1. Penata, golongan ruang Ill/c; 2, Penata Tingkat I, golongan ruang III/d. ©. Perawat Madya, terdiri dari: 1. Pembina, golongan ruang IV/a; 2. Pembina Tingkat |, golongan ruang 1V/b; 3. Pembina Utama Muda, golongan ruang 1V/c. BAB V RINCIAN KEGIATAN DAN UNSUR YANG DINILAI DALAM MEMBERIKAN ANGKA KREDIT Pasal 7 (1) Rincian kegiatan Perawat Terampil, sebagai berikut a. Perawat Pelaksana Pemula, yaity 1 1 Ss melaksanakan pengkajian data keperawatan dasar pada individu; melaksanakan tindakan keperawatan dasar, kategori I; melaksanakan tindakan keperawatan dasar, kategori II; melaksanakan penyuluhan pada individu; melaksanakan pertolongan persalinan normal tanpa episiotomi; melaksanakan tugas instrumentator/asisteren pada operasi kecil; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas siaga “on call” di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Puskesmas Perawatan; . melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Puskesmas Perawatan; melaksanakan tugas siaga “on call” di Puskesmas Perawatan; . melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; melaksanakan tugas di unit pelayanan Kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; 15, melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit transportasi; 16. melaksanakan tugas siaga di sarana kesehatan khusus/sepi pasien; 17, melaksanakan kegiatan _penanggulangan —_bencana alamn/wabah di lapangan; 18. membantu dalam kegiatan Kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dll); 19, melaksanakan tugas mengamati penyakivwabah di lapangan; 20. melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; 21. melaksanakan penanggulangan penyakitwabah dengan menjadi Ketua Tim; 22, melaksanakan penanggulangan penyakitWwabah dengan menjadi anggota Tim. Perawat Pelaksana, yaitu 1. melaksanakan pengkajian keperawatan pada keluarga; 2. melaksanakan analisis data sederhana untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada individu; 3. merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada individu; 4, melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori I; 5, melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II; 6. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori Ill; 7. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV; 8. melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; 9. Melaksanakan penyuluhan kepada keluarga; 10. melaksanakan pelatihan kader; 3 2 8 2 22. ¥ 24, 2. 2 2 s membimbing kader dilapangan; melaksanakan pertolongan persalinan normal dengan episiotomi; melaksanakan tugas anestesi operasi kecil; . melaksanakan istrumentator/asisteren pada _operasi sedang; melaksanakan tugas limpah; melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada individu; melaksanakan pengelolaan pelayanan keperawatan di Rumah Sakit sebagai Ketua Tim Perawatan; . melaksanakan pengelolaan pelayanan keperawatan di Puskesmas Pembantu sebagai penanggung jawab; melaksanakan pengelolaan pelayanan keperawatan di Puskesmas sebagai penanggung jawab tugas jaga sore/ malam; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas siaga “on call” di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Puskesmas Perawatan; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Puskesmas Perawatan; . melaksanakan tugas siaga “on call” di Puskesmas Perawatan; melaksanakan tugas di daerah terpencil; . melaksanakan tugas khusus di unit pelayanan kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; 10 28. melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/masyarakat di daerah sulit; 29. melaksanakan tugas siaga di sarana keschatan khusus/sepi pasien; (0. melaksanakan —kegiatan penanggulangan _bencana alam/wabah di lapangan; 31. membantu dalam kegiatan Kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dil); 2. melaksanakan tugas mengamati penyakitwabah di lapangan; 23. melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; 24, melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi Ketua Tim; 25. melaksanakan penanggulangan penyakitiwabah dengan menjadi anggota Tim. Perawat Pelaksana Lanjutan, yaitu : 1, melaksanakan pengkajian data keperawatan pada kelompok, 2. melaksanakan analisis untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga; 3. merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada keluarga; 4. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori I; 5. -melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II; 6. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II; 7. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV; 8. melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; 9. melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori Il; WW 10. abe ibe 13. 14, ae 16. 17. 18, 19. 20, 2. ay 24. 25. 26. ss 28. menyusun program penyuluban dengan metoda sedethana; melaksanakan penyuluhan kesehatan pada kelompok; menyusun rancangan pelatihan untuk kader; melaksanakan —_pertolongan —_persalinan dengan pertolongan khusus; melaksanakan tugas anestesi operasi sedang; melaksanakan istrumentator/asisteren pada operasi besar; melaksanakan evaluasi keperawatan sedethana keluarga; menerima konsultasi evaluasi keperawatan sederhana pada individu; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai pengawas keliling di Rumah Sakit; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai Kepala Ruangan di Rumah Sakit; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai penanggung jawab di Puskesmas; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai koordinator Perkesmas/KIA/Ruang Rawat Inap di Puskesmas; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas siaga “on call” di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Puskesmas Perawatan; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Puskesmas Perawatan Perawatan; melaksanakan tugas siaga “on call” di Puskesmas Perawatan; melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; 2 29. melaksanakan tugas di unit pelayanan Kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; 30. melaksanakan tugas Kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit; | . melaksanakan tugas siaga di sarana kesehatan khusus/sepi pasien; ES 8 melaksanakan kegiatan penanggulangan _bencana alam/wabah di lapangan; 3; S membantu dalam kegiatan kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dll); 34, melaksanakan tugas mengamati penyakit/wabah di lapangan; 35. melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; 36. melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi Ketua Tim; 37. melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi anggota Tim. Perawat Penyelia, yaitu : 1. melaksanakan pengkajian data keperawatan pada masyarakat; 2. menerima konsultasi data pengkajian keperawatan dasar; 3. melaksanakan analisis data sederhana untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada kelompok; 4, melaksanakan analisis data sederhana untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada masyarakat; 5. merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada kelompok; 6. merencanakan tindakan keperawatan sederhana pada masyarakat; 7. melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori I; 2 2 ve 2: 24, 25. 26. s melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II; melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori III; ). melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV; - melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori Us - melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori 1; . melaksanakan penyuluhan keschatan kepada masyarakat; . menerima konsultasi penyusunan program pelatihan kader; . melaksanakan tugas anestesi operasi besar; melaksanakan tugas anestesi operasi khusus; . melaksanakan tugas instrumentator/asisteren pada operasi khusus. . melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada kelompok; melaksanakan evaluasi keperawatan sedethana pada masyarakat; menerima konsultasi evaluasi keperawatan sederhana pada keluarga; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai pengawas di Rumah Sakit; . melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Rumah Sakit; melaksanakan tugas siaga “on call” di Rumah Sakit; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Puskesmas Perawatan; 27. imelaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Puskesmas Perawatan; 28. melaksanakan tugas siaga “on call” di Puskesmas Perawatan; 2 2 melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; 3 s melaksanakan tugas di unit pelayanan Kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; cue melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit; 32. melaksanakan tugas siaga di sarana keschatan khusus/sepi pasien; 7 melaksanakan kegiatan _penanggulangan _bencana alam/vabah di lapangan; 3: s membantu dalam kegiatan kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dll); 35. melaksanakan tugas mengamati penyakit/wabah di lapangan; 36. melaksanakan tugas supervisi bidang keschatan; 37, melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi Ketua Tim; 38. melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi anggota Tim. (2) Rincian kegiatan Perawat Ahli, sebagai berikut : ae Perawat Pertama, yaitu : 1. melaksanakan pengkajian lanjutan keperawatan pada individu; 2. melaksanakan analisis kompleks untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada individu; 3. merencanakan tindakan keperawatan kompleks pada individu; oo i: melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori Il; melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori III; melaksanakan tindakan Keperawatan dasar kategori IV; melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I: melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori Ui; melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori IV; Menyusun rancangan pelatihan untuk kader; . menerima konsultasi pertolongan persalinan; . menerima konsultasi pelaksanaan tugas anestesi; . melaksanakan evaluasi keperawatan sederhana pada masyarakat; . melakukan evaluasi keperawatan kompleks pada individu; menerima konsultasi evaluasi keperawatan sederhana pada kelompok; . menerima konsultasi evaluasi keperawatan sederhana pada masyarakat; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai Ketua Tim Perawatan di Rumah Sakit; . melaksanakan pengelolaan pelayanan_keperawatan sebagai penanggung jawab Puskesmas; melaksanakan pengelolaan pelayanan_keperawatan sebagai koordinator Perkesmas/KIA/Ruang Rawat Inap Puskesmas; melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Rumah Sakit; 22. melaksanakan (gas jaga malam dan siaga di Rumah Sakit; 23. melaksanakan tugas siaga “on call” di Rumah Sakit; 24, melaksanakan tugas jaga sore dan siaga di Puskesmas Perawatan; 25. melaksanakan tugas jaga malam dan siaga di Puskesmas Perawatan; 26. melaksanakan tugas siaga “on call” di Puskesmas Perawatan; 2 3 ‘melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; 28, melaksanakan tugas Khusus di unit pelayanan kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; 29. melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit; 30. melaksanakan tugas siaga di sarana kesehatan khusus/sepi pasien; 31. melaksanakan kegiatan penanggulangan _bencana alam/wabah di lapangan; 32. membantu dalam kegiatan Kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dll); 33. melaksanakan tugas mengamati penyakit/wabah di lapangan; 34, melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; 35. melaksanakan penanggulangan penyakitwabah dengan menjadi Ketua Tim; 36. melaksanakan penanggulangan penyakithwabah dengan menjadi anggota Tim. b. Perawat Muda, yaitu : 1, melaksanakan pengkajian lanjutan keperawatan pada keluarga; melaksanakan analisis data kompleks untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada keluarga; Menerima Konsultasi analisis data sedethana untuk merumuskan diagnosa keperawatan; merencanakan tindakan keperawatan kompleks pada keluarga; menerima konsultasi penyusunan rencana _tindakan keperawatan sederhana; menerima Konsultasi penyusunan rencana _tindakan keperawatan kompleks; melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori III; melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV; melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; |. melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori I; - melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori Il; . melaksanakan tindakan keperawatan kompleks kategori IV; . menerima konsultasi tindakan keperawatan dasar; . menyusun program penyuluhan dengan metode kompleks; . melakukan penyuluhan kepada masyarakat; . menerima Konsultasi penyusunan program pelatihan kader; . melaksanakan evaluasi keperawatan kompleks pada keluarga; . menerima konsultasi evaluasi keperawatan kompleks pada individu; 20. 2) 2: 8 2: 24, a 26. 27. 26, 27. 28. 29, 30. . menerima konsultasi evaluasi keperawatan kompleks pada keluarga; melaksanakan pengelolaan _pelayanan _keperawatan sebagai pengawas di Rumah Sakit; melaksanakan pengelolaan pelayanan_keperawatan sebagai pengawas keliling di Rumah Sakit; melaksanakan pengelolaan pelayanan _keperawatan sebagai Kepala Ruangan di Rumah Sakit; melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; melaksanakan tugas khusus di unit pelayanan kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit; melaksanakan tugas siaga di sarana kesehatan Khusus/sepi pasien; melaksanakan kegiatan penanggulangan bencana alam di lapangan; membantu dalam kegiatan kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dil); Melaksanakan kegiatan penanggulangan _bencana alam/wabah di lapangan; melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; melaksanakan penanggulangan penyakivWwabah dengan menjadi Ketua Tim; melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi anggota Tim. ©. Perawat Madya, yaitu : 1. melaksanakan pengkajian lanjutan keperawatan pada kelompok; ua 18. melaksanakan pengkajian lanjutan Kkeperawatan pada masyarakat; menerima konsultasi pengkajian lanjutan keperawatan; melaksanakan analisis data kompleks untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada_kelompok; melaksanakan analisis data kompleks untuk merumuskan diagnosa keperawatan pada _masyarakat; menerima konsultasi analisa data kompleks untuk merumuskan diagnosa keperawatan; merencanakan tindakan keperawatan kompleks pada kelompok; merencanakan tindakan keperawatan kompleks pada masyarakat; melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori II; . melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori Ill; + melaksanakan tindakan keperawatan dasar kategori IV; menerima konsultasi tindakan keperawatan kompleks; . melaksanakan evaluasi keperawatan kompleks pada kelompok; . melaksanakan evaluasi keperawatan kompleks pada masyarakat; . menerima konsultasi evaluasi keperawatan kompleks pada kelompok; menerima konsultasi evaluasi keperawatan kompleks pada masyarakat; melaksanakan tugas khusus di daerah terpencil; melaksanakan tugas khusus di unit pelayanan kesehatan yang mempunyai resiko tinggi; 20 @) 4) 19. melaksanakan tugas kunjungan pembinaan keluarga/ kelompok/ masyarakat di daerah sulit; 20. melaksanakan tugas siaga di sarana kesehatan khusus/sepi pasien; a melaksanakan kegiatan —penanggulangan _bencana alam/wabah di lapangan; 22. membantu dalam kegiatan Kesehatan (PMI, Yayasan Kanker, YPAC, Olah Raga dil); 23, melaksanakan tugas mengamati penyakit/wabah di lapangan; 24, melaksanakan tugas supervisi bidang kesehatan; 25. melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah dengan menjadi Ketua Tim; 26. melaksanakan penanggulangan penyakitwabah dengan menjadi anggota Tim. Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia yang melaksanakan kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang pelayanan keperawatan diberikan nilai angka kredit sesuai dengan ketentuan Lampiran I Keputusan ini. Perawat Pertama sampai dengan Perawat Madya yang melaksanakan Kegiatan pengembangan profesi, dan penunjang pelayanan keperawatan diberikan nilai angka kredit sesuai dengan ketentuan Lampiran II Keputusan ini. Pasal 8 Apabila pada suatu unit kerja tidak terdapat Perawat yang sesuai dengan jenjang jabatannya untuk melaksanakan kegiatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (1) dan (2), maka Perawat lain yang berada satu tingkat di atas atau satu tingkat di bawah jenjang jabatannya dapat melakukan kegiatan tersebut berdasarkan penugasan secara tertulis dari pimpinan unit kerja yang bersangkutan. ai Pasal 9 Penilaian angka Kredit pelaksanaan tugas sebagaimana dimaksud dal: 7 a 2) @) @ lam Pasal 8, ditetapkan sebagai berikut : Perawat yang melaksanakan tugas Perawat di atas jenjang Jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sebesar 80 % (delapan puluh persen) dari setiap angka kredit butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran I dan II Keputusan ini Perawat yang melaksanakan kegiatan Perawat di bawah jenjang Jabatannya, angka kredit yang diperoleh ditetapkan sama dengan angka kredit dari setiap butir kegiatan sebagaimana tercantum dalam Lampiran J dan II Keputusan ini. Pasal 10 ) Unsur kegiatan yang dinilai dalam memberikan angka kredit, terdiri dari a. unsur utama; b. unsur penunjang. Unsur utama, terdiri dari : a. pendidikan; b. pelayanan keperawatan; c. pengabdian pada masyarakat; 4. pengembangan profesi Unsur penunjang adalah kegiatan yang mendukung pelaksanaan tugas keperawatan, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 angka 5. Rincian kegiatan keperawatan dan angka Kredit untuk masing- masing unsur sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), adalah sebagai berikut: a. @ G 4 ) a. Perawat Terampil sebagaimana tercantum dalam Lampiran I Keputusan ini, b. Perawat Ahli sebagaimana tercantum dalam Lampiran II Keputusan ini. Pasal 11 Jumlah angka kredit kumulatif minimal yang harus dipenuhi oleh setiap Pegawai Negeri Sipil untuk dapat diangkat dalam jabatan dan kenaikan jabatan/pangkat Perawat Terampil adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran III Keputusan ini, dan Perawat Ahli adalah sebagaimana tersebut dalam Lampiran IV Keputusan ini, dengan ketentuan : a. sekurang-kurangnya 80% (delapan puluh persen) angka kredit berasal dari unsur utama; dan b. sebanyak-banyaknya 20% (dua puluh persen) angka kredit berasal dari unsur penunjang. Untuk Kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi menjadi Perawat Madya pangkat Pembina Tingkat I golongan ruang IV/b sampai dengan Perawat Madya pangkat Pembina Utama Muda golongan ruang [V/c, diwajibkan mengumpulkan sekurang- kurangnya 12 (dua belas) angka kredit dari unsur pengembangan profesi Perawat yang memiliki angka kredit melebihi angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi, kelebihan angka kredit tersebut diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya. Perawat yang telah mencapai angka Kredit untuk kenaikan pangkat pada tahun pertama dalam masa pangkat yang didudukinya atau pangkat yang dimilikinya, pada tahun berikutnya diwajibkan mengumpulkan angka kredit sckurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari jumlah angka kredit yang disyaratkan untuk kenaikan jabatan/pangkat setingkat lebih tinggi yang berasal dari kegiatan pelayanan keperawatan. 2B (3 (6) a (2) Perawat Penyelia pangkat Penata Tingkat |, golongan ruang IIV/d setiap tahun diwajibkan memperoleh sckurang-kurangnya 10 (sepuluh) angka kredit dari kegiatan pelayanan keperawatan. Perawat Madya pangkat Pembina Utama Muda, golongan ruang IVic setiap tahun diwajibkan memperoleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) angka kredit dari kegiatan pelayanan keperawatan Pasal 12 Perawat yang bersama-sama membuat Karya tolis/karya ilmiah di bidang keperawatarkesehatan, maka pembagian angka kreditnya ditetapkan sebagai berikut a. 60% (enam puluh persen) bagi penulis utama; dan b. 40% (empat puluh persen) bagi semua penulis pembantu. Jumlah penulis pembantu sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) huruf b sebanyak-banyaknya terdiri dari 3 (tiga) orang, BAB VI PENILAIAN DAN PENETAPAN ANGKA KREDIT Q (2) @ Pasal 13 Penilaian prestasi kerja Perawat oleh Tim Penilai dilakukan setelah menurut perhitungan sementara dari Perawat yang bersangkutan, angka kredit kumulatif minimal yang diperlukan untuk kenaikan jabatan/ pangkat setingkat lebih tinggi telah dapat dipenuhi., Penilaian dan penetapan angka Kredit Perawat dilakukan sekurang-kurangnya 4 (empat) kali dalam satu tahun, yaitu 3 (tiga) bulan sebelum periode kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil. Pasal 14 Pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit Perawat adalah : 4 Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan bagi Perawat © Madya yang berada_dilingkungan Departemen Kesehatan dan Instansi lainnya b. Kepala Unit Sarana Kesehatan yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan (serendah-rendahnya pejabat eselon I) bagi Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda yang, bekerja pada sarana Kesehatan di lingkungan masing- masing, c. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi bagi Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda yang bekerja pada sarana kesehatan Propinsi = Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda yang bekerja pada sarana kesehatan Kabupaten/Kota. ©. Pimpinan Instansi atau serendah-rendahnya pejabat eselon II yang, ditunjuk bagi Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda yang bekerja pada sarana keschatan yang berada di luar Departemen Kesehatan dan Daerah Propinsi/Kabupaten/Kota. (2) Dalam menjalankan kewenangannya, pejabat sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dibantu oleh : a, Tim Penilai Jabatan Perawat Pusat bagi Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Pusat. b. Tim Penilai Jabatan Perawat Unit Sarana Kesehatan bagi Kepala Unit Sarana Keschatan yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan (serendah-rendahnya pejabat eselon 1, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan c. Tim Penilai Jabatan Perawat Propinsi bagi Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Propinsi 2s (1) 2) @) d. Tim Penilai Jabatan Perawat Kabupatew/Kota bagi Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Kabupaten/Kota. e. Tim Penilai Jabatan Perawat Instansi bagi Pimpinan Instansi lain di luar Departemen Kesehatan atau serendah-rendahnya pejabat eselon II yang ditunjuk, yang selanjutnya disebut Tim Penilai Instansi. Pasal 15 Susunan Keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (2) terdiri dari: a. Seorang Ketua merangkap anggota; b. Seorang Wakil Ketua merangkap anggota; ©. Seorang Sekretaris merangkap anggota; dan 4. Sckurang-kurangnya 4 (empat) orang anggota. Pembentukan dan susunan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud ayat (1) ditetapkan oleh : a. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan untuk Tim Penilai Pusat; b. Kepala Unit Sarana Kesehatan yang berada di lingkungan Departemen Kesehatan untuk Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan, ¢. Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk Tim Penilai Propinsi. 4. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk Tim Penilai Kabupaten/Kota. ¢. Pimpinan instansi lain atau serendah-rendahnya pejabat eselon TI yang ditunjuk di luar Departemen Kesehatan untuk Tim Penilai Instansi. Anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah Perawat dan atau pejabat lain di lingkungan masing- masing, dengan ketentuan: (4) 6 6 a mM Q) a. Jabatan/pangkat serendah-rendahnya sama dengan. jabatan/ pangkat Perawat yang dinilai; 5. Memitiki keablian serta kemampuan untuk menilai prestasi kerja Perawat; dan ¢. Dapat aktif melakukan penilaian. Masa Jabatan keanggotaan Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam ayat (3) adalah 3 (tiga) tahun, Apabila Tim Penilai KabupatewKota belum dapat dibentuk Karena belum memenuhi Kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh Tim Penilai Kabupaten/Kota terdekat atau Tim Penilai Propinsi yang bersangkutan atau Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan atau Tim Penilai Pusat. Apabila Tim Penilai Propinsi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh Tim Penilai Propinsi terdekat atau Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan atau Tim Penilai Pusat, Apabila Tim Penilai Instansi belum dapat dibentuk karena belum memenuhi kriteria Tim Penilai yang ditentukan, maka penilaian prestasi kerja dilakukan oleh Tim Penilai Unit Sarana Kesehatan atau Tim Penilai Pusat, Pasal 16 Pegawai Negeri Sipil yang telah menjadi anggota Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (2) selama 2 (dua) kali masa jabatan berturut-turut, dapat diangkat kembali setelah melampaui tenggang waktu 1 (satu) masa jabatan. Dalam hal terdapat anggota Tim Penilai yang ikut dinilai, Ketua Tim Penilai sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dapat mengangkat pengganti anggota Tim Penilai_ yang bersangkeutan, Pasal 17 Tata kerja dan tata cara penilaian Tim Penilai sebagaimana dimaksud Pasal 14 ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Kesehatan, Pasal 18 Usul penetapan angka kredit diajukan oleh a. a) Kepala Unit Sarana Kesehatan, Kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, Pimpinan Instansi lain atau serendah-rendahnya pejabat eselon Il yang ditunjuk di luar Departemen Kesehatan kepada Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan untuk angka kredit Perawat Madya di lingkungan masing-masing. Pejabat setingkat eselon IIW/IV yang membidangi urusan kepegawaian pada Unit Sarana Kesehatan kepada Kepala Unit Sarana Kesehatan dilingkungan Departemen Kesehatan untuk angka kredit Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda di lingkungan masing-masing. Pimpinan unit kerja setingkat Eselon III yang membawahi Perawat kepada Kepala Dinas Kesehatan Propinsi untuk angka kredit Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda di lingkungan masing-masing. Pimpinan unit kerja setingkat Eselon III/IV yang membawahi Perawat kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk angka kredit Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda di lingkungan masing-masing. Pimpinan unit kerja setingkat Eselon IVI yang membawahi Perawat kepada Pimpinan instansi masing-masing atau pejabat yang ditunjuk untuk angka kredit Perawat Pelaksana Pemula sampai dengan Perawat Penyelia dan Perawat Pertama sampai dengan Perawat Muda di lingkungan masing-masing. Pasal 19 Angka kredit yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), digunakan untuk mempertimbangkan , kenaikan jabatan/pangkat Perawat sesuai dengan pen plenag ang yang berlaku, i fw yee selon 2 (2) Tethadap keputusan pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 ayat (1), tidak dapat diajukan keberatan olch Perawat yang bersangkutan BAB VII PEJABAT YANG BERWENANG MENGANGKAT, MEMBEBASKAN SEMENTARA DAN MENGANGKAT KEMBALI SERTA MEMBERHENTIKAN DALAM DAN DARI JABATAN Pasal 20 Pengangkatan, pembebasan sementara dan pengangkatan kembali serta pemberhentian Pegawai Negeri Sipil dalam dan dari jabatan Perawat ditetapkan dengan keputusan pejabat yang berwenang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, BAB VIII SYARAT PENGANGKATAN DALAM JABATAN Pasal 21 () Untuk dapat diangkat dalam —jabatan Perawat , seorang Pegawai Negeri Sipil harus memenuhi angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan. (2 Disamping harus memenuhi ketentuan sebagaimana tersebut pada ayat (1), pengangkatan Perawat didasarkan pada formasi jabatan yang ditetapkan oleh Menteri yang bertanggung jawab dibidang Pendayagunaan Aparatur Negara. Pasal 22 Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Perawat Terampil harus memenuhi — syarat sebagai berikut : « co) @ a) a. Berijazah serendah-rendahnya pendidikan keperawatan; b. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda golongan ruang Wa; Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Pegawai Negeri Sipil yang diangkat untuk pertama kali dalam jabatan Perawat Ahli harus memenuhi syarat sebagai berikut a. Berijazah serendah-rendahnya —Sarjana/Diploma__—_ IV keperawatan; b. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda golongan muang, Ta; dan ©. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. Penentuan jenjang jabatan Perawat Terampil dan Perawat Ahli sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2), ditetapkan berdasarkan jumlah angka kredit yang diperoleh yang berasal dari pendidikan, pelayanan keperawatan, pengabdian pada masyarakat, pengembangan profesi, dan penunjang pelayanan keperawatan, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 23 Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil dari jabatan lain kedalam Perawat Terampil atau Perawat Abli dapat dipertimbangkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Memenuhi syarat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21 dan Pasal 22 ayat (1) atau ayat (2); b. Memiliki pengalaman (pemah ~ bertugas) dalam _kegiatan pelayanan keperawatan sekurang-kurangnya | (satu) tahun pada sarana kesehatan. 30 Usia setinggi-tingginya 5 (lima) tahun sebelum mencapai usia pensiun dalam jabatan terakhir yang didudukinya = Telah mengikuti masa adaptasi/orientasi tugas Perawat pada sarana kesehatan sekurang-kurangnya selama 6 (enam) bulan. ¢. Setiap unsur penilaian prestasi kerja atau pelaksanaan pekerjaan dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan (DP3) sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir. (2) Pangkat yang ditetapkan bagi Pegawai Negeri Sipil sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah sama dengan pangkat terakhir yang dimilikinya dan jenjang jabatannya ditetapkan sesuai dengan jumlah angka Kredit yang diperolehnya yang berasal dari pendidikan, pelayanan keperawatan, pengabdian pada masyarakat, dan pengembangan profesi, setelah ditetapkan oleh pejabat yang berwenang menetapkan angka kredit. BAB IX PEMBEBASAN SEMENTARA, PENGANGKATAN KEMBALI DAN PEMBERHENTIAN DARI JABATAN Pasal 24 Perawat dibebaskan sementara dari jabatannya, apabila 1. Dalam jangka waktu 5 (lima) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi bagi: a, Perawat Pelaksana Pemula pangkat Pengatur Muda golongan ruang I/a sampai dengan Perawat Penyelia pangkat Penata golongan Ill/e; dan s . Perawat Pertama pangkat Penata Muda golongan IIa sampai dengan Perawat Madya pangkat Pembina Tingkat 1 golongan IV/b; atau 2. Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak diangkat dalam pangkat terakhir tidak dapat mengumpulkan angka kredit sekurang- kurangnya: a Q) a, 10 (sepuluh) angka kredit bagi Perawat Penyelia pangkat Penata Tingkat I golongan IIV/d; dan b. 20 (dua puluh) angka kredit bagi Perawat Madya pangkat Pembina Utama Madya golongan ruang IV/c; atau Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin sedang atau berat berupa jenis hukuman disiplin penurunan pangkat; atau Diberhentikan sementara sebagai Pegawai Negeri Sipil; atau Ditugaskan secara penuh di luar jabatan Perawat; atau Cuti di luar tanggungan negara, kecuali untuk persalinan keempfat dan seterusnya; atau Tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan. Pasal 25 Perawat yang telah selesai menjalani pembebasan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24, dapat diangkat kembali pada jabatan semula, Perawat yang diangkat kembali pada jabatan semula sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), dapat menggunakan angka kredit terakhir yang dimiliki dan yang berasal dari prestasi kerja di bidang pelayanan keperawatan yang diperoleh selama tidak menduduki jabatan Perawat setelah ditetapkan oleh yang berwenang menetapkan angka kredit. Pasal 26 Perawat diberhentikan dari jabatannya, apabila 1 Dalam jangka waktu 1 (satu) tahun sejak dibebaskan sementara dari jabatannya sebagaimana dimaksud dalam Pasal 24 angka 1 dan angka 2, tidak dapat mengumpulkan angka kredit yang ditentukan untuk kenaikan pangkat setingkat lebih tinggi; atau 32 2. Dijatuhi hukuman disiplin Pegawai Negeri Sipil dengan tingkat hukuman disiplin berat dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap, kecuali hukuman disiplin berat berupa penurunan pangkat. BAB X KETENTUAN PERALIHAN Pasal 27 Keputusan Pejabat yang berwenang tentang pengangkatan, kenaikan jabatan/pangkat, pembebasan sementara dan pemberhentian dalam dan atau dari jabatan Perawat yang ditetapkan sebelum keputusan ini, dinyatakan tetap berlaku. Pasal 28 Prestasi kerja Perawat yang telah dicapai/dilakukan oleh Perawat sampai dengan ditetapkannya petunjuk pelaksanaan Keputusan ini, dinilai_berdasarkan Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986. BAB XI KETENTUAN LAIN-LAIN Pasal 29 Untuk —kepentingan dinas_ dan atau menambah_pengetahuan, pengalaman dan pengembangan karir keperawatan dapat dipindahkan ke jabatan struktural atau jabatan fingsional lainnya, sepanjang memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 30 Perawat Terampil dapat dipindahkan/diangkat menjadi Perawat Abli, apabila yang bersangkutan memiliki ijazah Sarjana/Diploma IV Keperawatan. a) 2 (3) Pasal 31 Dalam keadaan darurat dimana Bidan atau Dokter tidak ada dan pasien memerlukan pertolongan persalinan, maka Perawat dapat melakukan tindakan persalinan dan memperoleh angka kredit. Besamya angka kredit yang diperoleh Perawat dari setiap butir kegiatan tindakan persalinan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) adalah 25 % (dua puluh lima persen) dari angka kredit setiap butir kegiatan jabatan Bidan Angka kredit kumulatif tindakan persalinan yang dilakukan Perawat sebagaimana dimaksud ayat (2), dapat diperhitungkan sebanyak-banyaknya 25% (dua puluh lima persen) dari angka Kredit yang harus dipenuhi untuk kenaikan jabatan/pangkat Perawat setingkat lebih tinggi dengan ketentuan apabila terdapat kelebihan angka kredit yang berasal dari tindakan persalinan tidak dapat diperhitungkan untuk kenaikan jabatan/pangkat berikutnya, BAB XII PENUTUP Pasal 32 Apabila ada perubahan mendasar sehingga dianggap tidak sesuai lagi dengan ketentuan dalam keputusan ini, dapat diadakan peninjauan kembali Pasal 33 Dengan berlakunya keputusan ini, Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor 94/MENPAN/1986 tentang Angka Kredit Bagi Jabatan Tenaga Keperawatan, dinyatakan tidak berlaku lagi. 4 Pasal 34 Petunjuk pelaksanaan Keputusan ini diatur lebih lanjut olch Menteri Kesehatan dan Kepala Badan Kepegawaian Negara, Pasal 35 Keputusan ini mutai berlaku pada tanggal ditetapkan Ditetapkan di: gakarta Pada tanggal : 7 Nopember 2001 MENTERI NEGARA (AAN APARATUR NEGARA 3s ge r erehuea) 00 erode denas x | =—_ eiekisal G00 | Ualodel BRS einluey euiesiea] 100 vied dees ~~ | Biesieed) “tooo | uesodéi denes” | iéiode| aenas einweg eUBSIRIeG| 2000 \Bunies denas eaunies Genes BueiusTeriag| jeauniss Genog~ | Gichiar ens] ~~, Siyiss denag sesep ueleyBued - ecu0q uejemesede, UuefeySued seynsuoy ewuauayy 2| TeHEIEASE HD yoduloray Ca pmpuie ~ eped sesep uevleybuad ednseg uejemereday velfey6ued uexeuesyerewy | wel oa edie wel og iedives Oe eAueiliey 5] howe ees Toy Btueizey 9) et G66 iedies ipa exuUie} "| Gist 086 eb Gas eKaeAieT yeyereksous yedwoRPY / BBseNI6% / MPMIpUL eremesodey ueynse ueyuequiey\“y| (GaLis) ueuner vep ueyprpLed yew epuey jeins yedepuow Uuep uejeyese Cuepicip jeuoysOun; | Geejed UEP Uexpued pmcuenN | Nuss NENYAWT3d| Suetuelenuids] “se ae Seog uj enuias) Oy eeies -Yezeh 0700 yedepuew uep Biel erwivg| “08 ens Lusioyes uenPipued nnBueN | Nvpuar0Naa! Z 3 = € z WNveNIad | iGaeH WIViODI INE ‘ensnrr@ns ‘wnsnn wiony | sv nvnuvs : T00Z/TT/NWd “W/aaH/¥6 : VANLIGSUY VHONY NVG TdWVUEL LVMVuad TYNOISONNA NVLVEVP NVLVIOSY NVIONIY Tooe zoquedon 4: — TvOONVL YOWON VaVORN UNLVeVdY NYWNNOVAVONAd VaWOSN IMSLN3W NYSNLAdSY INVENT se8eg uejemeiedey ueyepUL, "e ‘ueyenesodey ueyepun vexeuesyeroyy | 7 eped evewopos Uejemesedoy ueyepuy ueyeueouei9yy'y Lejemesedy esouBerp ueysnusmuew anwun_eep_sisyeve_ueyevesyeront ‘| 7 NYIVda aN ee euesyered| 9000 ey denos, ‘usBuede 1p opey Burqwiquoyy 2 ‘BueReIed) “9000 ex dene Tepe wetiejad ui 4 eekuedl 400 uueiode| devas werdaxd veunsntued sensu. evesyerd) 100 vebusoues dens. >ynjun veygejed vedueoues unenAuew 2 ‘ebusp 1epey veered veyeseDSuejanueyy “z| “Biekwea] 00 | WeeBer cans Teese ape wea GaSe | ueinfuer eueSHeIed| “100 ‘UeyeiGay Geog "| “ediojan epedan ue uninkiad Lesa > euebieied) C000 |” velba deies |” eee epedo ueunnKsd VESTER > cinuiad BueSHRIed)” “F000 | ueveBay dees 7 iby epee wenNesd EMER eee | = ~~ eu apes apa eursyersd| 10:0 weiBord dens {vebuap ueynmnAued wesBoxd unsnueyy °C Uenyntuad uEAMyE—W “9 j ~etiag| Zio |“ Wenepiay deagy TipoemENTE ‘eismvea] 8000 | “uenepurdepeg—P-~ — — jueinfuey euesyejeg]” 7000 | — uexepundeneg | I yoBaxey (2 eyekued] S00°0 |” Uewepun dejes ~ 2 22 oO einiue?| BUesiied| 200° | Uexepiin denog ‘euésreeal “1000 | Uexepin deneg 1 y08e1 ‘syeldwoy uejemesaday ues Siekiea] E10; | WexepuN genes ~ ueiniue’| eves) 2000 | _vexepun Genes] ‘Soeseeal F006 wexepun dyes AL vob (p at weiss | lidsan N¥IVIOSH BING WANA ENS BASNA ON sony | _aisvi Nyniws 6e eehuod versie Buesieieg iki eiokig| joerc eiesie—g austere euesersa| || erwad evesseieg siekig| vernfuey BuBayeIed cues uewnfuey eesieiea| einwid Bes “eyeruea| iexdeneg wey denog yoswory (2 ie piBuy TE ped evewispeg e908 ueyenesoday isenjeno iseInsUoy eWLOUEWN “EL sped euewiepes uereneioday eenjeno uereuesyeiey) 21| \edusy seBm ueyeuesyeoy ty ‘Siship UEOUDOpéd Uebuap uiqeRieg = ~ ayers UeBLEG TeaON S oioIsa6 eduesfeuON =| Utujesied ueduojued 9) z 7 WIVenv ad svH NynavS: NvIviSay ulna a WASNT EAS z WASNT Ov “t}ebe1s uep edef setry ueyeuesreron ‘o} | iceawed evans Gene theo a ~~" geaiesiehg Genel BuneBuedeg = | reBeqes ‘Seusseysng Ip eiojoOud rebeqos seSnuee 2 lueriiuer euesreea| ey@xuea) yebaqos ies Yow 1p eiojebued efeqes seonveR “|| UeVeMBiedey UEUELEIEd e;roGLEHY “A 7 Sa | eee ee aoe] Z [Wvenaa NVIVIOSN BING WASNT ENS BONA uetuedeyp yore use eueau0g usiseny seduce | syivavASyn ave Cuelofenues| 0 we denog vebventoueved unten ueyevesy@on | uenvegueebox ueuooyeeny] Nemewowse| 7 — Sarees “ueised des] ao — a buetusfenwos| 1-0 widens {snap uejeyoeny cues 1 ee sana 222) 2s fees aidddaueacaedadtcddiaaatea@aaenta at 3 yenEp Yyerhenu/Yosuo} ouetelemwes| zo ricoms joy veBUied ueturinn sen, ~ [a a Sate 16Buy Oyis01 jexundwou Buex —| vetoes] 4 nue dong urevotoy veveteed inp sete. 2 ‘Buclvel enwes| ~~ z]—anyey degeg |puediey Uessep ip seB] 4] snsnyy seGny ueyeuesyereyy “q| eiekiegy = TT Ss uewnlue] euesieyed] pao ince oO 120 W eet seo» eiekiag TO eee eGeeceee eased ~ jueinie? euesxejag] S00 Wey deneS . _“eueseied| 200 | wevdensg | | einuiag BuesyeIed] sido] ~ dees | ‘wejew e6ef seBny “q eenued| 900 ai ~ 7 i | [Uewiue euesyeyeg) E00 _ eueseieg] z100 ites Genes einued euesyeieg! 6000 | ex denag 8108 e6ef se6ny “e nun ujeneiedseusoena ip ebesvep aoe sen, 2 Z 7 = 7 = z rr] YaveNas | TGS WIVOSTOINE WENT ETS wasnt —Tow Yiony | _visvH wwnays a > ejs0uopuy uenyejobued muy) eBeqwe7 iefaar enines| sO ie Genes Suelualenwes! > exseu denog Lo inyerp Guek yerefeus ymveq wejeg "a euatseu ese09s uesepeip Guelual enweg| ~~ g “ring dees ‘Wep lewiqieyp Sek Ming yninusg Wiejeg = Buysew-Gursew eft yun Useyersndied eped ueyiseqeunyopip dei) uewsexyandip ¥epn Guek uejeyasey ney ‘ugjenesodo3 Buepig 1p !senyeno Uep fexns UefeyOued ‘veproued ysey Yeu sim eAsey -2| Sueiuef emus) 9 =| yexseu dena. revorseu eveces veyeraip | “Buehvor emus] Sz Ting dees] Usp Uscasip Baek nyng writsg Wejeg e suetaaF eniieg| ~ “50° ye dene UUeyssexgndip Guek ueyeyosex nee eyeyossy NvLWanveseay Ip senyeno ep yoruns ‘Aleiemetadey Ouepig p YEN Isad0ud| Sey YEN SIM eAseN “4 ‘Kien sm eXzey JenquOVI ‘y} NYONVEWONGd| — TK) ~ ~ ~ ~ "eno 1eBeqe5 “| mvowa} yyekued ower Yeqemoyexued UebuejndOueued wn, e1066ue pelueHy svi NvnuvS Buelual enweg] “S200 | Te dees usjeesey GuEpiq idiwedng =| ‘ueyeyosey BuepIa Ip Sueluatenwes)“Gzg | ~ yey dees] BYeReMADIEKET NEWEBIEN | —uefuede; sein uexeuesyerony “a! ~ ~ ~ Weio “Svah Taiies UeserET Sueluel enwos} s2’0 shen denos jeyosoy UBVEICey WeIEP MUEQWOYY | a = 7 e z WNVSISS N¥LVIOSy SINE ENSNN ENS SNSNAT & | buetatenung| Gueel enwes] ST Uerexeu Geog ‘ubexeumiueq weed @ ‘Bueluer eres) nang denes tigen Buek nang yniueq wejeq "e ‘ueyiseqiqndip Buek veyemeiod “2x Suepiq werep uemnpesjueyewtioy 2 ‘bublusrenues| se] yeyseu danas "| ~~" jai elo ives Baer ia Ueetew! we;Eg =| . TeUOISeN Bie008 URVEDSIP UEP Cc a re a ‘Wenraeyp Buek Ting Wiusq Wejeg | —_UB|eYseouREMeede BuEDG ‘eRIseqiEndHp BueK wereyesoy neve | Ip UIE] UeYeC-uEYeG UEP nyNG _uereneieden SueDg were uenpesyueyeueon yng anpekuout/ ueyyewspouey “o| Buetusf enwos] — ¢ Uurjemesedy uepq ip eund {ede ojouye) uey6vequabuoy TRIB oeay RETR Uejemeroday BERG GeUT ‘venueved welep yew uesein uep ueseded suelo enues| siz esse denag “uenej edvoq useserd enecuefuon Sudtiar ena Se | gaeearea§ [RT S| Sisto ewes] 7 Toe doves na yivea werea e eyseu denog Susew-Bursew efay jun Ueeyeiandied eped ueyiseuswnyopIp e101 uexrsenandip ¥epn Guek uereyesey nee Ueremexedon Guepigp Lpues ueseBeS sey ‘Yenw uesen neye wenefun ednieq syn eXre> “| [evoIseN e1e295 uEWepeID ~ utuareng] ——F z Tora dees ‘ong ynineg Wieieg uugndip Bue ueyeyoson |P upuos uesese6 ysey ‘yelus uesen neve uenefun ednuea syn eke “| Uejemexedey Ouepig ip eund 1ed6) Bojourey ueBueqWebuey “| z WASNT t = | GSS WIONY, VNYOIV a 7 NVIVOS SNE JISVH NynuVS WASNT ENS oy uetuer enwes| TT exseu denos. Nuawevasaaa| NVNVAVT3a ‘ONvPNANad uapapeted eye jenup Ouek yew uesym yesisqe yenquion “| Suetvotenwos| 5 | evosed 9] Buell eniveg| <1 seieanseraauneeazaee OuelueTenwes} —"e ‘eresenvoge| ejeyesoy 5 peeyeneiedoy Buepig Weep eAuey90| (BURL RHEUOW "3 ae ree ~ = Teneted vaqieed Uap Sreluef enwos] 40-0 wef z denes ‘ep uewippved eped ynejeupefebuey | ueypipued eped ynereuysefeBuoyt a} Soe enibag| ~ S75] — are ae = aes Suelvat enues| — ¢'0 unger Geos pena Buetuel nus] —" —~|——anger dees UWeiemesedoy emo srebegse uerenerodey emuoy ansouvoy eo6BuETpeLON| ans envoy eroobue poker -o suet ora] ager gepag—— p——— | Buea enieg| ‘niger deo Suefval enws) 10 une deneg Sueluel enwes| unei denes Suave enwes| ~~ Z| ara apg] = Bueeleniies]| uniey doves _ Tie sainBeg “= remered isajoxd i: | ______ Je Seges une depos tevowsewew) webu iseuetvo eIo86ue peluey “g vemeied| —_yemexed jevorstun, uereqer Suetuel enwes] so unyer denog TevorsBun4 Ueieger fewweg wn eO6Cue Ipeuan remwed Wis e1o86ue elven “| Ce ee Sueluofenwos} 7 sur dees, ‘suye1 ynlumed unsruoyy ‘1Uy6) ynlumed unsnduew “3 Bf. 2 rs ~~ Geqeneisdax usuekeied —| ~~ —vapemerady waverejad Buefuot enweg, Uewoped denes ‘vesuesyejed uewoped unsnivowy | ueeuesyejed uewoped unsnAuowy-a| = WASNT ENS | WAVES NVIMISST SING ese] !eAuo}0d se6ny UeSUap renzo ‘yep Suek uesuetvese smeG yee yojredwion| anaes RNELEGS NE RREMCEY TT GOS WOES | pede yaDveN8 Lepienmeliosoy getanysm efsey iné usu ueievereyaleuerassyireneede> mi iOS vO}ED ‘| ‘UeprgrueIeyos93 Jesered DOES s epedey yopredd Linyeyseiowio nBuownewey “1 ee P UREMEedey Buen WeleD BuCUEUIEA| ~ al ‘enjoy =| sztecos ueieiesny ureMBiedey oso vumean dey Buea WEED Suepsq weep WoquN IseBejepwerep eUTs ue-ed| or T 7 aa eépenienereal —sio-0 uevode| denag ecrusq veienesadoy i uefex6uad Iseynsvey ewpouew 2| | ’ | eXpeyy TEMBIaG) 300 | _Weiode| denes | veyesekceyy“p eépeweneid) §— sro edi epn emexeg) 200 ‘ebieniey “q iemeis, L000 [ npIAIpui e veyesexsew eped uein{ue; uerleySued edruaq DrEdwoIeY / eBeni9y / NpypuL NVLYMWuad3>| uetemeiedsy veleyfved ueyeveryeion | ueteNeiedey veunse ueenuOW | NYRWAWTadl L wefog redwes o¢ eXuewey 3) ~ _ a z uel 051 iSdwes ve ekvewer € | 3] aL) ueunen vep uexpipuag 8 ewe] epUel jens yedepuous $ | el ose ieue® 1x6 ekuewer | vep uejeyssoy Buopra vorsCuny si ‘wel 096 Hep Wigs) exUewe? 2} — ueynered uep Vemprpued gnxi6ueyy ‘g| Sucfiolenues| veteneibdoy A/G euieg or sueloaTeniies| O64 (6) ubionendsy euetes easea'a yezeh 2708 yedepuow vep Buell enwies) Ost (€8) Jopj0q “e} _UBIONSS UENIpIDUEd UNxGuEYY y| NVMIGIONSd) I} Z if o v € z | L vwennaa re) Nvaviesy wuuna 2unsnn ens: le L. wiony _| viswi wwnaws VANLIGAYX VHONY NYO MHV LYMVuSd “TVNOISONN NVLVEVE NVLVIOSY NVIONTY Toot z0quedon 7 TOOZ/TT/NWad“W/aaH/¥6 WOONVL OWON. VavO3N UALVevdl NYWNNOVAVONSd VaVO3N TYSLNSW NYSNLNdS> ‘II NValdNWT 7 ———_— ‘849}6WWoy uejemesedoy epnTeMeeg S100 uesodey denes Ueyepun eueoua! ueunsntueg (z ees eee | eueiepas uaieineiedey —] epniemeed| ——09'0 aiode: dees ueyepun eueoves ueunsnived (4 ‘ueyemeseday ueyepun euedvas {eunsnkued ueymnin jrseynsuoy euouaw 9] ADEA Teme eaeouar BOS TREES Tr ekDEM eMEse| eaesvar dois Ou Te SpA eMeIe ‘eueauer Teng eBienI Te Eweueg eMeIea] ‘wueouer deneg ‘apHAPUT Th ped syedw04 ‘eenesedey ueyepun veyeueouesayy ol ekpeWeNeIeG] SOO werodey Genes ‘SyOISIOY BOUT ‘ean iemaed] E009 erode, Sees eueepeg eaIeUY TL | edrueq veremeiedsy esouBep ueysnureu >miun erep esjeue IseInsUOy ewOLOHY “| (PEN FeMEeA| ‘900 ‘esoubeip dees, eApEH ME) SPO esouBenp ceHeS soni emeeal 200 BeOUBEIp Genes eueped iemBIeG| ‘S000 ‘esoudeip Genes 7 YO yuun eiep _siejeue ueyeueeyooy °e| 7 Nvivioay wine: er ere vemeiog| pA Temeiag) expen Teriieg| pny vemes05) eueveg Teme Uejemesoday ut ~ eipe TEMG) pA TeMeea| eee TEMEIEG ‘eheey 1emBIeS| eon TERED ‘eiueueaeMbieg) apni emeieg) ‘eliepeg IeMBeg| Ni HOBaIEN (y I wosarey (6 Nuosorey (z 1 yoparey (1 ‘syejdwoy ueyemsedey uEyepuLL ‘eUeyed 1EMEIed| 800 eis BBR SEER] eS run Uejeniog sewsoyeng p ebeIs uep Ebel seb 2 WELOg JEMBIOG| 200 wey depos ‘e2 v0 be] seb, > eueiea REA] ——SOO Te eS ~ WRU eB aeBRT a “BUIEDOd JEMEI8G| 00 Tey deneg ‘2008 ebel seBn| ‘run 60:2 ives youre ebe uep eBef e604 -s] _uep eb seb ueyeueswEeNy9| _ a ee 7 ee ~ sewsesng ~] ewenogieneed] sz0___| sesowes deaog_ {sou mea Cuenayyneewisoxed si8upiooN a eweuagiemeleg) $0 ‘Tejsawes denog | ‘seuiseNsng Gemel Gunboueusg @ | a { sewsoyeng p omebued weeqes setmuog 2 tua eee TS TBST TSE TEREST OTL ATP BPN FeMee | ‘$Z'0 eysoues dees ueBueny ejeday > epnniveneea| Fo Tepe dens] mr seneBTe a Spa ieweisa] G0] Toisas dans TaneBege yebeqes | 1WfeS Youn Ip eijeBved feces setmueG “|| UBJEMBEdey LELEreFEd eIO}eCLON A] Sinan neisa) ea Teaa BSE WEA T [Spenremeng a0 wer6de donas FAROE spn eres! 700 wesaee dees Bren epnW JeMeIog| 2000 ‘uBiode| dens MpIAIUT “Uh eped syeriwena Z 3 = G = = 7 yvonne sia NvAviosy wing unenn ens unsnn ow ONY _|_visvi Nynuys — fucuotenwes| sco | _werdews | __—_—etty eter g ‘SueteT eras} —S5 Were Brig iebeHeS 2] =rweveyefuod nuevo yegenpefed vebuenG6ueued wy e10B0ue ipefuey | —_uedue;NBBuEUEd UExEUESyeIOV\ -o| Bue{uel enwag| ex depos, Uwerevosey Buep.q Uebuedel sem uexeuesyeieny “a| Sueluelenuas) zo es denos, BBE WEIS Sak “RUBY WERE, |-———————— ) vereyosoy weeiboy ween nueqwewy 2| Buetuatenwes] geo ex denos, = Teas Game T uae eURDUEG ‘uereyesay isedisnued “VASYN Vaal Suelusf enwas; so yerdenes untvenceveved veefey uerevesyen || RenueqUmEGeY UeYeUESReNY| —_NVIGEVONSd| 1 Usjsed das Buetuof enwog| bo ex denos snsnyp uejeyosay eueies ip eBee seins. “| a mE we L uns yeseepip yeyeveAsew / YodwiO;Dy buefuefenwes} seo werdenes | 1 PO1eny@y veeulquied ueSuniuny seBng. “c nen eee © ~—— (ei o3S00 ekandtow Biiek —] Suetuef enwes| b vunyes denag lusjeyasay ueuekejad yun 1p seBn Z| Bueiol enaes| ef anger eens ~itiocies Geis Tp wwERL | snenuy se6ny ueyeuesyeien “o| Z 3 Gg v z Nviwiogy wing unsnn ans unswn YNYSIVIad Nose ONY, zs Sue{us! enwas| Bueluat enuos| Buetust enwos yeyseu denes yng depos ejsouopuy uenyeBu0g nu eBequeT oto yep Buek yewun Yerfew wejed q TeUjseN B88 TENTED ep uernqueyp Buek mang ymueq wejeg "e : Wesexyandp Bek vejeuosey ueiemelodey Buepiq i uipuas uesebe8 tse ‘ety veseinneye uenefun edu sin eAiey exseu denos ‘isupay wengeyatued iq BREGUET Le}o yEIP Buek Yerefow ymUEq WeIeA “a evoiseu exeo9s uewepaip ‘BusluaT enuiag| Buefust enwos) Tana days eyseu denes ~~ Gap WETS Baek mG IRIUEG wae E Suysew-Busew efx yun veeweysndied eped deren uey'seyyandtp yepn Bu Suetu! enuag| nq depos Gg TisvH vhs Uereneiodey Buepig Ip isenyero Up oan UefeyOued ‘veneued sey Yeu sym eke, Nvavioay wLing 1$340%d| hve / snr BAsey YeNqWeW "v]_NVONVENSONSd es — ——— Ueyqiousd werep ‘uel! enwos; st yeyseu devas, enuwip Suek yey vest yeusqe Yenquow ‘e| Suetuet enwes| st ereew denog Yeieyew ynjueq WeIEG “bueluer ening nang dees Lesa BueK Tne WRHUER WeIEG ‘ueyiseqiqndip Buek ueyemered -0) 6uepiq wetep uempesjueyowohay -| “suelaeT enuieg| “Se WeHEeU denes Tar Wo ep BaEK Goa WeREUT mR a L euorsen e1e008 uewsepeip uep | “Buelual enuiag| Trang danas ~~ GesnienBtip Bue mina Siveg Wee "e uereyesexueyemeroday Cuepiq ‘uexIsexuandip BueX uejeyesey neje 1p et ueyed-ueyeq up nyng ‘usjemezodoy Buepiq weep vemnpesjueyewotios 4] yng inpeuoU ; UEYeWaLeLeWy 3 gas ee ere fee cement ‘Buefuef enwes| s ex denes, 1ede1 Bojouyo} ueyOuequieBuoW. der 1Bojouye) uenBuequo6uoW “g SS Usnweyed weep yerw uese;n uep LesebeD Sue{us! enws| rd exseu devas. “uenefuy edruog uereseid uewredwefuayy “g| GueWefenwes! St | Wereed depos | ___, Meee snivag weleg a | Suebefenwes[ ~~) ng dees: Gacccaeae “fayng Hritieg wejeq7e SujseurBursew eben yun ueeye;sndied eped uey'sejuewnyopp Idee} ueniserrancip yepn Guek weveyosoy neye Usjemexedoy Sueprp uipuse veseBed sey Yew uese;n neje uenejun edrueq syn) eke “| z = 7 = Zz ynvsviad Lose Nvivioay sine. unsnn ens unsnn on wiony __|_isvH nynivs ] Suetuey enwes| Suchual enues| ‘Boetust enues| Uejemereday anwioy _______ S08 / 99104 86 peor uejemasodor oywoy ns / emo eO86ue !pefueyy 9} ‘suf denes. _fsestue610 ejob6ue ipeluoyy “a wemeved |s9j01d jeuojs6ung ueyeqer _ felled wi eo86ue ipefvey | Nenwavuse| NwNvAVTad| ‘ONvPNANd| ‘U61 ynfumed unsrsueyy ueyemezedor ueuekejod ‘s1098} ynfuryed unsnfueyy 3} Lewoped dees "a emeraden UeUeTeed eeuesyejed uewoped unsniueyy 9g Suetuelenwes| z0'o__|ueied Bue denas| Uereyoseriueienaiaday ¢ § uojed “9 —_BuefusTenmes| zero meted Busi dens} wereyoseymmeiemeneday z § UoIeD 5] SuelaeT enuios| ~~ i070 weed Bueio dense seuss MeUepaSyAReNBIEGaN AI GIS UOED | Sueluelenwies| ~~ yi00 [Webs Bueio denos perereseyineuepraeyneIeMeNsdey i GOS ORS a Bucioalenues| pig’ —jwieted Buse dees} ‘UepIRUB;ETOSOy IeMeIeg VOIeD "| >yonyeid wove} yonyerd UEyEYseIOY IP { {88104 P veremesedey Buea weep Buguiquenhensiedey Suepiq Weep BuquIQUeN “H| Suetuet enwos; z ey denes, emey yen a] Suet eno) © | iendenes rien] umey9se4 | \e6eg9s uereyoooy nee uejemesedoy| nee ujemesadex Svepia weep | uepm werep yet refeep uRlepeues used) GER |SeBoRp UEP BURR Ved | cuewerenwas| gh wes denos swuspeye ueewoyen 2199 2 | ‘ | z es | é - ‘uniiei (Oe) uhind 64 “e ete etuey evecumefies unodYOX epueL '}| _vEIeWOYeH wederd yooredwont 4 Suevet enuog| 1 ics | evosea 9 | buetwetenues) ex den05 seyequedioqunseseujoisepoy | i Buelual enives| € |} erdenas: veidsemeg | ereyesey uejemerodex Buepiq ween | 9 deyas euoysenyrevorsewoqu ey6uu ehoeyen0| eu arooueW “3 | | ‘tized femetind ubiied ema ca Ue uefuelenwes| __y0'0 wet z cones ep Uenpppued eped wieeujneletuey | _vexppued eped urmeuijeteBuoN “cl Z 3 = 7 t z Tel vnvssae oR Nvuviogy wuuna 2unswn ens unsnn jon yrony __| sisv nvnuvs: Sustuat enwag| € | ee6ruezen denes Newiojdia “| [sueteeremas) ¥ Tepe zal dea | Roetier rae ¢ Tepe eRe eae fetus) uemueliesey 106 yolcecwayy “f) Buehler enies) S09 lwetiad tues Gepes| a a ‘Soe enues| “gar fueled Boma dopa Gueival enwag] ——ge0' _[uiabed Boao dopa SueuaTenaeg] Seo" juidied Guia dena’ npedoy yentex! YEU] Efe, sMBuoUU/eKUOHy 2| bere] ears [eo Bere ees TeraeaOIRERERIOT ES TORT a uel enwes| 20° ___jureliad aero dene TERSUGDONITETEMEBTEAT S UAE Fl BuatiTentss) PLO wien Bue dones [UBIRUDSSSTUSTpRARTEEMEISTEH AT OTS URED “RialesTerties| "+1070 ieee Bueno Taya beweiosesiueLepReTMOREeADy m GOS WORD | BueheTenaes|— sie webed Tae dios ‘PAPER MPVS Tones WOIED pede yopyeAd ueyevsurerip [oBUELYNENLOY 7 NVA¥IDD! LNG JUSvH NvnLWS: epyesd weve) 152103 99 urreyeseyueyencseday Cutrig wees fnSuownor eH + = wnsno ans. og os sz %O01 HyIWar ueyemeiedoy| ueuefejed seBn) ueeuesyejad Bunynpuaw Buek veyeiSoy} 09 oF oe oz oF a 8 3 %oe > ONVENNINSd UNSNN] Zz sojoid uebuequebueg “2| veyereXsew uepgeiueg “o| vejemesedey ueuekeied °9| vemprpued “y| ove oz 08 9 er ze 02 L % OF < WWWLA MSNA} “t Pil wi eit Pill Ti wi Pt N¥LATNVT Winns unsnn ‘ON YN3ANad YNYSYV Tad WNYSYV Id WNYSyYTad AVM AVMs AVMs AvMvuad | SsvINasuad| TIOSY WIONY NYG ONYNE NYONOTOS Nyawavr ONVINEE, Toor xequedon £ dW VUaL LYMVUad LYMONVAINY LYE? NVMIVNEX NVG NVIVHONVONSd TOOZ/TT/N¥a"W/ATH/¥6 : TOON MORON VWHVOSN UNLWuvaY NYYNNOVAVONSd WUVOSN LISINAW NYSNLNdSH 2 ME NWS OINANN TYPNININ SLL INWOD LGR CHONY MONE 98 oot oss oor oor id ost oor wont KYIWAS wovematacioy| “amp et oor ort ore 08 09 or oe 0 woz S DNVINONSE NSNA} “z ‘sajoid uesaequissuag “g| wrsesou umpqrtiag 3) wienusdsy imteps ‘g| mapped | os or oes ove ost ott 08 %08 ywvin wnsnn) “1 BAL TAL WAL iit 27h war aT E VACWA LVMVaT “| von ivavwad ~[WRViNd LYAVWEE | asViNasuaa wasn ‘ON TIGEWA VAONV NVG ONY NVONOIO9 ‘NVLVEV! ONVINGE TTRV LYMVUdd LV IDNVd | NVLVEE NYIVNSY NYU NVLYMONVONTA O.LNA TVINIW LY TWO LORD VION HVT To0z 2zsquadon ¢ T00Z/TT/NWa "WeasA/¥6 ‘AWDONVL # WOWON VRVOUN NALVUVaY NVYNNOVAVONAd WIVOUN PEGLNAW NYSOLNdY + AINYWANYT

Anda mungkin juga menyukai