PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian pasal
3 disebutkan bahwa koperasi sekolah betujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota (guru
dan siswa), pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur,
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi sekolah adalah bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi perlu
menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi sebagai badan
usaha. Tujuan yang jelas dapat dioperasionalkan akan memudahkan pihak manajemen dalam
mengelola koperasi pada kasus anggota (guru dan siswa), juga bertindak sebagai pemilik,
pelanggan dan permodal akan dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap proses
pencapaian tujuan koperasi, sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih
cepat diketahui.
Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa koperasi sekolah memajukan kesejahteraan
guru dan siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung
arti bahwa meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa adalah menjadi program utama
koperasi sekolah melalui pelayanan usaha. Jadi dengan utama pelayanan anggota (guru dan
siswa) merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum.
Dengan demikian keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari
peningkatan kesejahteraan angota (guru dan siswa). Kesejahteraan bermakna sangat luas dan
juga bersifat relatif, karena ukuran sejahtera bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain.
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang tidak pernah merasa puas, karena itu
kesejahteraan akan terus dikejar tanpa batas.
Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian yaitu Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota (guru dan siswa), pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Berperan serta secara aktif dalam upaya
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
soko gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasioanl
yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.5
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan
siswa) studi kasus tentang simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya pengurus untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus tentang simpan
pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No.13 Kecamatan
Turen Kabupaten Malang?
1.3
Tujuan
Sesuai dengan masalah yang hendak dikaji tersebut maka penelitian ini bertujuan:
1. Mendeskripsikan upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru
dan siswa) Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
2. Mendeskripsikan Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya
pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus
tentang simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13
Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1
Data Koperasi
Sekitar 25 tahun yang lalu di kawasan Jl. Mayor Damar Bokor No. 13, kecamatan
Turen, kabupaten Malang telah berdiri sebuah koperasi sekolah yang bernama Sejahtera di
MTs. Miftahul Huda Jl. Mayor Damar Bokor No. 13, kecamatan Turen, kabupaten Malang
yang pada waktu itu cukup besar dan banyak dikenal oleh orang banyak seiring dengan
jalannya waktu, wilayah Turen semakin ramai dan padat penduduknya karena banyak
sekolahan.
Dengan semakin banyaknya siswa, maka kebutuhan mereka menjadi semakin
beragam dan banyak. Dengan melihat kondisi tersebut, maka koperasiSEJAHTERA ingin
mengembangkan koperasi sebagai tempat pembelanjaan sebagai anggota koperasi, serta
memberikan pelayanan yang memuaskan, menjadikan anggota koperasi puas dan loyal
terhadap koperasi SEJAHTERA, memberikan kenyamanan dalam belanja kepada para
anggota koperasi, untuk itu KoperasiSEJAHTERA yang dulunya hanya sebuah tempat
penjualan.
Pada tahap perkembangannya koperasi SEJAHTERA mempunyai dua unit usaha
perekonomian, maka bentuk koperasi Sejahtera Kecamatan Turen, kabupaten Malang
dibagi menjadi tiga bagian :
a. Unit Usaha Pertokoan
Dalam usaha pengadaan kebutuhan anggota akan barang-barang primer dan skunder
kegiatan pertokoan menyediakan barang-barang antara lain: seragam sekolah, sepatu, tas,
makanan ringan dan barang-barang elektronik dan lain sebagainya. Penjualan dari barang
tersebut dapat dilakukan secara kontan maupun secara kredit, untuk barang elektronik diberi
angsuran sebanyak 9 kali dengan bunga 2% perbulan. Kegiatan pertokoan ini bekerjasama
dengan toko-toko penyalur yang berada di Daerah Turen dan sekitarnya. Adapun tujuan unit
pertokoan ini yaitu :Agar anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat membeli
kebutuhan hidupnya dengan harga yang lebih murah, Untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota.
b. Unit Usaha Simpan Pinjam
Untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam volume usahanya, koperasi sekolah
Bokor melaksanakan usaha simpan-pinjam. Dalam unit usaha simpan-pinjam terdapat dua
aktivitas, yaitu Simpan dan Pinjam. Disini simpanan anggota merupakan modal untuk
mengelola usaha koperasi sekolah dapat berjalan terus dan berkembang dengan baik dan
simpanan ini termasuk dalam modal sendiri.
2.2
Pengurus
Manajer
Unit
2.3
U.S. Pinjaman
U. Pertokoan
seperti membaca istighosah bersama-sama sampai selesai setelah itu pengurus memberikan
seputar pengarahan mengenai koperasi kedepannya (istilahnya rapat anggota koperasi)
diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu
tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan datang dan yang kedua
untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan
tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan
pada masa liburan tahunan atau liburan semester.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun,
bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan
pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir
dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan
keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila
tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain
rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu
apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat
anggota. Dalam pembinaan tersebut para pengurus juga menjelaskan mengenai ekonomi
keluarga dan diajak untuk mengidentifikasi kasus yang terjadi pada peserta didik serta
bagaimana cara menanganinya. Hal ini bertujuan untuk mencetak pengurus sebagai pembina
yang bisa diandalkan. Bagi pengurus yang baru diterima dilembaga tersebut juga diberi
pembinaan selama dua bulan pertama. Semasa pembinaan tersebut pengurus juga diamati dan
dinilai jika selama dua bulan tersebut mereka tidak dapat memenuhi harapan lembaga, maka
mereka harus bersiap diri untuk tidak diangkat menjadi pengurus tetap di lembaga tersebut.
Jadwal pembinaan pengurus yang baru setiap hari selama dua bulan, mulai dari pukul
06.30-12.30. Dari agenda pelatihan kepengurusan yang baru diterima di MTs. Miftahul Huda
(dapat dilihat pada lampiran), dapat diketahui bahwa guru yang diterima dilembaga koperasi
tersebut secara langsung mendapatkan pembinaan secara intensif. Pembinaan tersebut
dimulai dari pengenalan dengan manajemen Miftahul Huda, dilanjutkan dengan inspiring
Spirit of live yang dibina langsung oleh ketua yayasan, pengenalan visi dan misi koperasi
sekolah serta budaya Miftahu Huda, keterampilan dasar koperasi, Pembinaan yang dibimbing
langsung oleh pengurus koperasi. Dalam hal ini adalah meningkatkan akses terhadap sumbersumber modal dan memperkuat struktur modal, meningkatkan kemampuan organisasi dan
manajemen dan meningkatkan akses dan penguasaan teknologi. Di dalam pola-pola
pembinaan tersebut dilakukan dengan pendekatan interaksi antara kemauan, kempuan, dan
Kesejahteraan anggota adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk memepertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental anggota agar produktifitas kerjanya meningkat.
a) Tujuan Pemberian Kesejahteraan
Kesejahteraan yang dapat diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk tercapainya
tujuan koperasi, guru, dan siswa serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah.
Adapun mengenai tujuannya sebagai berikut :
(1) untuk meningkatkan kesetiaan dan keterkaitan guru kepada koperasiSEJAHTERA
MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang
(2) memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi guru/karyawan beserta anak
didiknya
(3) memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja anggota
b) Bentuk kesejahteraan
Bentuk kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong
terwujudnya tujuankoperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen,
Malang, guru/karyawan beserta anak didiknya. Jadi penentuan jenis kesejahteraan harus hatihati, bukan emosional. Menanggapi tentang kesejahteraan anggota, karena jika gaji pengurus
tidak diperhatikan maka kesejahteraan keluarganya kurang terjamin. Salah satu jalan keluar
untuk meningkatkan kualitas pendidikan lain adalah dengan memperhatikan kesejahteraan
pengurus. Karena jika kesejahteraan pengurus tidak diperhatikan mungkin saja pengurus
tersebut tidak bersemangat untuk mendidik/mencari tambahan dengan menjadi guru honorer
di sekolah lain.
Sebaliknya untuk kesejahteraan anggota, pengurus juga melayani dan memperhatikan
antara siswa yang kurang mampu kalau dilihat dari segi ekonomi, rata-rata siswa di sekolah
ini perekonomiannya sangat lemah, maka pengurus melayani dengan baik dan diperlakukan
sama, baik siswa yang mampu dan siswa yang kurang mampu. Dan pengurus memberikan
basiswa bagi siswa yang ekonominya lemah, supaya dalam menempuh pendidikan tidak
merasa terbebani rasa ketakutan karena tidak bisa melunasi biaya sekolah mengenai harga di
koperasi itu disamakan dengan harga pasar. Dengan demikian tidak perlu diragukan ketika
mereka diterjunkan ke dalam kelas mereka sudah mempunyai bekal yang cukup.
BAB 3
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Berdasakan temuan penelitian deskriptif dan penyajian data tentang judul Upaya
SARAN-SARAN
Setelah penelitian ini selesai dan sebagai follow up dari penulisan skripsi ini,
perlu di kemukakan beberapa saran yang dapat di jadikan pertimbangan dalam
rangka pelestarian, perbaikan, dan pelayanan koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota:
1. Pengurus dalam melayani siswa harus senyum karena senyum merupakan ibadah
2. Perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan Dewan guru, BP3, supaya koperasi ini
lebih maju
3. Perlu adanya peningkatan pembinaan terhadap anggota melalui pelatihan/penyuluhan
perkelompok anggota(guru dan siswa) mengenai perkoperasian dan usaha sehingga
anggota lebih menyadari akan pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraannya.
4. Perlu adanya job description (pembagian tugas yang lebih jelas agar tidak terjadi tumpang
tindih wewenang dan tanggung jawab).