Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN

1.1

Latar Belakang
Dalam Undang-Undang No. 25 tahun 1992 tentang pokok-pokok perkoperasian pasal

3 disebutkan bahwa koperasi sekolah betujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota (guru
dan siswa), pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur,
berlandaskan pancasila dan UUD 1945.
Tujuan koperasi sekolah adalah bersifat umum. Karena itu, setiap koperasi perlu
menjabarkannya ke dalam bentuk tujuan yang lebih operasional bagi koperasi sebagai badan
usaha. Tujuan yang jelas dapat dioperasionalkan akan memudahkan pihak manajemen dalam
mengelola koperasi pada kasus anggota (guru dan siswa), juga bertindak sebagai pemilik,
pelanggan dan permodal akan dapat lebih mudah melakukan pengawasan terhadap proses
pencapaian tujuan koperasi, sehingga penyimpangan dari tujuan tersebut akan dapat lebih
cepat diketahui.
Dalam tujuan tersebut dikatakan bahwa koperasi sekolah memajukan kesejahteraan
guru dan siswa pada khususnya dan masyarakat pada umumnya. Pernyataan ini mengandung
arti bahwa meningkatkan kesejahteraan guru dan siswa adalah menjadi program utama
koperasi sekolah melalui pelayanan usaha. Jadi dengan utama pelayanan anggota (guru dan
siswa) merupakan prioritas utama dibandingkan dengan masyarakat umum.
Dengan demikian keberhasilan koperasi dalam mencapai tujuannya dapat diukur dari
peningkatan kesejahteraan angota (guru dan siswa). Kesejahteraan bermakna sangat luas dan
juga bersifat relatif, karena ukuran sejahtera bagi seseorang dapat berbeda satu sama lain.
Manusia pada dasarnya adalah mahluk yang tidak pernah merasa puas, karena itu
kesejahteraan akan terus dikejar tanpa batas.
Fungsi koperasi untuk Indonesia tertuang dalam pasal 4 UU No. 25 tahun 1992
tentang perkoperasian yaitu Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan
ekonomi anggota (guru dan siswa), pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk
meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Berperan serta secara aktif dalam upaya
mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. Memperkokoh perekonomian
rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai
soko gurunya. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasioanl

yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.5

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka ditarik rumusan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan
siswa) studi kasus tentang simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang?
2. Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya pengurus untuk
meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus tentang simpan
pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No.13 Kecamatan
Turen Kabupaten Malang?

1.3

Tujuan
Sesuai dengan masalah yang hendak dikaji tersebut maka penelitian ini bertujuan:
1. Mendeskripsikan upaya pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru
dan siswa) Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs.
Miftahul Huda Bokor No. 13 Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
2. Mendeskripsikan Faktor-faktor apa saja yang mendukung dan menghambat upaya
pengurus untuk meningkatkan kesejahteraan anggota (guru dan siswa) studi kasus
tentang simpan pinjam di koperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13
Kecamatan Turen Kabupaten Malang.

BAB 2
PEMBAHASAN

2.1

Data Koperasi
Sekitar 25 tahun yang lalu di kawasan Jl. Mayor Damar Bokor No. 13, kecamatan

Turen, kabupaten Malang telah berdiri sebuah koperasi sekolah yang bernama Sejahtera di
MTs. Miftahul Huda Jl. Mayor Damar Bokor No. 13, kecamatan Turen, kabupaten Malang
yang pada waktu itu cukup besar dan banyak dikenal oleh orang banyak seiring dengan
jalannya waktu, wilayah Turen semakin ramai dan padat penduduknya karena banyak
sekolahan.
Dengan semakin banyaknya siswa, maka kebutuhan mereka menjadi semakin
beragam dan banyak. Dengan melihat kondisi tersebut, maka koperasiSEJAHTERA ingin
mengembangkan koperasi sebagai tempat pembelanjaan sebagai anggota koperasi, serta
memberikan pelayanan yang memuaskan, menjadikan anggota koperasi puas dan loyal
terhadap koperasi SEJAHTERA, memberikan kenyamanan dalam belanja kepada para
anggota koperasi, untuk itu KoperasiSEJAHTERA yang dulunya hanya sebuah tempat
penjualan.
Pada tahap perkembangannya koperasi SEJAHTERA mempunyai dua unit usaha
perekonomian, maka bentuk koperasi Sejahtera Kecamatan Turen, kabupaten Malang
dibagi menjadi tiga bagian :
a. Unit Usaha Pertokoan
Dalam usaha pengadaan kebutuhan anggota akan barang-barang primer dan skunder
kegiatan pertokoan menyediakan barang-barang antara lain: seragam sekolah, sepatu, tas,
makanan ringan dan barang-barang elektronik dan lain sebagainya. Penjualan dari barang
tersebut dapat dilakukan secara kontan maupun secara kredit, untuk barang elektronik diberi
angsuran sebanyak 9 kali dengan bunga 2% perbulan. Kegiatan pertokoan ini bekerjasama
dengan toko-toko penyalur yang berada di Daerah Turen dan sekitarnya. Adapun tujuan unit
pertokoan ini yaitu :Agar anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dapat membeli
kebutuhan hidupnya dengan harga yang lebih murah, Untuk meningkatkan kesejahteraan
anggota.
b. Unit Usaha Simpan Pinjam
Untuk memenuhi kebutuhan anggota dalam volume usahanya, koperasi sekolah
Bokor melaksanakan usaha simpan-pinjam. Dalam unit usaha simpan-pinjam terdapat dua
aktivitas, yaitu Simpan dan Pinjam. Disini simpanan anggota merupakan modal untuk

mengelola usaha koperasi sekolah dapat berjalan terus dan berkembang dengan baik dan
simpanan ini termasuk dalam modal sendiri.
2.2

Struktur Organisasi di Koperasi SEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor


No.13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang
RAT

Pengurus

Manajer

Unit

2.3

U.S. Pinjaman

U. Pertokoan

Upaya Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota


Upaya yang dilakukan di koperasi Sejahtera MTs. Miftahul Huda Bokor, No.13,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang adalah :

a. Upaya Pengurus Untuk Mensejahterakan anggota


Pengurus merupakan alat untuk melayani kepada siswa yang kurang mampu baik
secara moril maupun spiritual. Sedangkan kalau dilihat dari segi moril adalah guru mendidik
siswa selain mengajar tentang keagamaan yang sesuai dengan Profil di sekolah dan mengenai
spiritual adalah dorongan untuk menuju ke masa depan. Selain itu, siswa dilatih untuk
berkoperasi sesuai dengan landasan pokok perkoperasian Indonesia pada UUD 1945 Pasal 33
ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk mengembangkan perekonomian yang
berazaskan kekeluargaan. Peraturan yang lebih terinci tertuang dalam UU No. 25 Tahun
1992. Manusia itu dikatakan sejahtera jika manusia tersebut dengan kekuatan sendiri dapat
memenuhi kebutuhannya dengan kualitas, kuantitas dan intensitas yang memadai melainkan
banyak kebutuhan hidup dapat dipenuhi dengan sarana yang memadai dan makin baik, yang
dapat disediakan atas kekuatan sendiri maka orang tersebut makin sejahtera. Artinya, setiap
kekuatan mempunyai pendapatan/alat penukar sendiri yang cukup untuk bisa membeli barang
dan jasa yang dibutuhkannya. Hal ini bagi siswa dan berlaku juga bagi guru.
koperasi ini mengadakan pembinaan bidang organisasi yang mana pembinaan tersebut
langsung dipimpin oleh pengurus dan di samping itu pengurus juga mengadakan tauziyah
maksudnya adalah semua pengurus dan wali murid itu dikumpulkan diberi siraman rohani

seperti membaca istighosah bersama-sama sampai selesai setelah itu pengurus memberikan
seputar pengarahan mengenai koperasi kedepannya (istilahnya rapat anggota koperasi)
diadakan paling sedikit sekali dalam setahun, ada pula yang mengadakan dua kali dalam satu
tahun, yaitu satu kali untuk menyusun rencana kerja tahun yang akan datang dan yang kedua
untuk membahas kebijakan pengurus selama tahun yang lampau. Agar rapat anggota tahunan
tidak mengganggu jalannya kegiatan belajar mengajar di sekolah, maka rapat dapat diadakan
pada masa liburan tahunan atau liburan semester.
Pada dasarnya, semua anggota koperasi berhak hadir dalam rapat anggota. Namun,
bagi mereka yang belum memenuhi syarat keanggotaan, misalnya belum melunasi simpanan
pokok tidak dibenarkan hadir dalam rapat anggota. Ada kalanya mereka diperbolehkan hadir
dan mungkin juga diberi kesempatan bicara, tetapi tidak diizinkan turut dalam pengambilan
keputusan. Keputusan rapat anggota diperoleh berdasarkan musyawarah mufakat. Apabila
tidak diperoleh keputusan dengan cara musyawarah, maka pengambilan keputusan
berdasarkan suara terbanyak di mana setiap anggota koperasi memiliki satu suara. Selain
rapat biasa, koperasi sekolah juga dapat menyelenggarakan rapat anggota luar biasa, yaitu
apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya ada pada rapat
anggota. Dalam pembinaan tersebut para pengurus juga menjelaskan mengenai ekonomi
keluarga dan diajak untuk mengidentifikasi kasus yang terjadi pada peserta didik serta
bagaimana cara menanganinya. Hal ini bertujuan untuk mencetak pengurus sebagai pembina
yang bisa diandalkan. Bagi pengurus yang baru diterima dilembaga tersebut juga diberi
pembinaan selama dua bulan pertama. Semasa pembinaan tersebut pengurus juga diamati dan
dinilai jika selama dua bulan tersebut mereka tidak dapat memenuhi harapan lembaga, maka
mereka harus bersiap diri untuk tidak diangkat menjadi pengurus tetap di lembaga tersebut.
Jadwal pembinaan pengurus yang baru setiap hari selama dua bulan, mulai dari pukul
06.30-12.30. Dari agenda pelatihan kepengurusan yang baru diterima di MTs. Miftahul Huda
(dapat dilihat pada lampiran), dapat diketahui bahwa guru yang diterima dilembaga koperasi
tersebut secara langsung mendapatkan pembinaan secara intensif. Pembinaan tersebut
dimulai dari pengenalan dengan manajemen Miftahul Huda, dilanjutkan dengan inspiring
Spirit of live yang dibina langsung oleh ketua yayasan, pengenalan visi dan misi koperasi
sekolah serta budaya Miftahu Huda, keterampilan dasar koperasi, Pembinaan yang dibimbing
langsung oleh pengurus koperasi. Dalam hal ini adalah meningkatkan akses terhadap sumbersumber modal dan memperkuat struktur modal, meningkatkan kemampuan organisasi dan
manajemen dan meningkatkan akses dan penguasaan teknologi. Di dalam pola-pola
pembinaan tersebut dilakukan dengan pendekatan interaksi antara kemauan, kempuan, dan

kesempatan. Perwujudan pembinaan kemauan, kemampuan, dan kesempatan dilakukan


melalui kegiatan yang saling mendukung satu sama lain. Kegiatan tersebut meliputi
pendidikan dan pelatihan, magang dan studi banding dan lain-lain.
b. Cara Meningkatkan Kesejahteraan
Upaya untuk meningkatkan kesejahteraan anggota yang manfaatnya dapat langsung
dinikmati dan dirasakan paling menonjol memberikan kontribusinya bagi kesejahteraan
anggota adalah dibidang simpan pinjam setiap anggota memerlukan dana mendadak dapat
langsung pinjam ke koperasi. Demikian halnya dengan toko yang menyediakan barangbarang kebutuhan sehari-hari para anggota.
Wujud usaha koperasi dalam mensejahterakan anggota paling penting adalah usaha
simpan pinjam dan toko. Kedua hal itu nyata dan dapat dirasakan manfaatnya secara
langsung oleh para anggota. Dengan demikian adanya simpan pinjam anggota dapat mudah
menyimpan kelebihan dana yang dimiliki untuk dipinjamkan kepada anggota lain yang
memerlukannya. Sedangkan toko juga memberikan kredit kepada anggota untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya sehari-hari. Sehingga dengan menjadi anggota koperasi diharapkan
timbul rasa aman seluruh kebutuhannya telah dipenuhi oleh anggota.
c. Bentuk-Bentuk Pengurus Untuk Mensejahterakan Guru Dan Siswa
Adapun mengenai bentuk-bentuk pengurus untuk mensejahterakan anggota bisa
dengan pembelian seragam dengan angsuran, penyediaan perlengkapan sekolah seperti alatalat tulis, buku LKS maupun buku cetak, sepatu, hasduk, topi, komputer, dan memberikan
pinjaman baik berupa financial maupun nonfinansial kepada anggota yang sangat
membutuhkan dengan pembayaran dikemudian hari. Dalam hal ini bentuk kesejahteraan yang
diberikan adalah financial dan nonfinansial yang bersifat ekonomis, serta pemberian fasilitas
dan pelayanan. Pemberian kesejahteraan perlu diprogram dengan sebaik-baiknya, supaya
bermanfaat dalam mendukung tujuan perusahaan, guru/karyawan, dan peserta didiknya.
Setelah anggota diterima, dikembangkan, mereka perlu dimotivasi agar tetap mau
bekerja pada koperasi SEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No.13, Turen, Malang
sampai pansiun. Untuk mempertahankan anggota ini kepadanya diberikan kesejahteraan.
Kesejahteraan yang diberikannya sangat berarti dan bermanfaat untuk memenuhi kebutuhan
fisik dan mental anggota beserta keluarganya. Pemberian kesejahteraan akan akan
menciptakan ketenangan, semangat kerja, dedikasi, disiplin, sikap loyal anggota terhadap
koperasi sehingga labour turnover relative rendah.

Kesejahteraan anggota adalah balas jasa pelengkap (material dan nonmaterial) yang
diberikan berdasarkan kebijaksanaan. Tujuannya untuk memepertahankan dan memperbaiki
kondisi fisik dan mental anggota agar produktifitas kerjanya meningkat.
a) Tujuan Pemberian Kesejahteraan
Kesejahteraan yang dapat diberikan hendaknya bermanfaat dan mendorong untuk tercapainya
tujuan koperasi, guru, dan siswa serta tidak melanggar peraturan legal pemerintah.
Adapun mengenai tujuannya sebagai berikut :
(1) untuk meningkatkan kesetiaan dan keterkaitan guru kepada koperasiSEJAHTERA
MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen, Malang
(2) memberikan ketenangan dan pemenuhan kebutuhan bagi guru/karyawan beserta anak
didiknya
(3) memotivasi gairah kerja, disiplin, dan produktivitas kerja anggota
b) Bentuk kesejahteraan
Bentuk kesejahteraan yang akan diberikan harus selektif dan efektif mendorong
terwujudnya tujuankoperasiSEJAHTERA MTs. Miftahul Huda Bokor No. 13, Turen,
Malang, guru/karyawan beserta anak didiknya. Jadi penentuan jenis kesejahteraan harus hatihati, bukan emosional. Menanggapi tentang kesejahteraan anggota, karena jika gaji pengurus
tidak diperhatikan maka kesejahteraan keluarganya kurang terjamin. Salah satu jalan keluar
untuk meningkatkan kualitas pendidikan lain adalah dengan memperhatikan kesejahteraan
pengurus. Karena jika kesejahteraan pengurus tidak diperhatikan mungkin saja pengurus
tersebut tidak bersemangat untuk mendidik/mencari tambahan dengan menjadi guru honorer
di sekolah lain.
Sebaliknya untuk kesejahteraan anggota, pengurus juga melayani dan memperhatikan
antara siswa yang kurang mampu kalau dilihat dari segi ekonomi, rata-rata siswa di sekolah
ini perekonomiannya sangat lemah, maka pengurus melayani dengan baik dan diperlakukan
sama, baik siswa yang mampu dan siswa yang kurang mampu. Dan pengurus memberikan
basiswa bagi siswa yang ekonominya lemah, supaya dalam menempuh pendidikan tidak
merasa terbebani rasa ketakutan karena tidak bisa melunasi biaya sekolah mengenai harga di
koperasi itu disamakan dengan harga pasar. Dengan demikian tidak perlu diragukan ketika
mereka diterjunkan ke dalam kelas mereka sudah mempunyai bekal yang cukup.

d. Faktor-Faktor Pendukung Dan Penghambat Untuk Mewujudkan Keinginan Kesejahteraan


Anggota
a) Faktor Pendukung
Bentuk faktor-faktor pendukung yaitu bagi pengurus (guru) melayani siswasiswi yang
kurang mampu dalam hal alat-alat tulis, buku, seragam dan lain-lain, dijual dengan harga
yang sangat murah, dan dikoperasi juga melayani makanan ringan, dan koperasi juga
menyediakan koperasi simpan- pinjam berupa uang bagi guru yang membutuhkan, disamping
itu pengurus juga melatih siswa-siswi untuk berwirausaha dalam hal ini adalah berkoperasi
atau bekerja sama dengan teman supaya nantinya setelah lulus siap pakai. Adapun pendukung
untuk mewujudkan keinginan mensejahterakan anggota tersebut.
b) Faktor Penghambat
Sedangkan yang menghambat yaitu siswa-siswi terlambat membayar hutanghutangnya (banyak tunggakan), sehingga koperasi tersebut dananya kurang mencukupi,
manajemen koperasi tidak tertib (tidak professional dalam memilih pengurus koperasi).
Yang menghambat dalam berkoperasi sekolah adalah keterbatasan kemitraan usaha
dan permodalan. Dilihat dari kemitraan usaha adalah hubungan kerja sama usaha di antaranya
berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan,
saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai dengan pembinaan dan
pengembangan UKM (usaha kecil dan menengah) oleh usaha besar.

2.4 Perkembangan Keanggotaan


Perkembangan keanggotaan sampai dengan akhir tahun 2006 sebanyak 416 orang,
meliputi seluruh karyawan/karyawati dengan bahwasannya tahun 2006 yang laki-laki dan
perempuan jumlahnya mengalami kenaikan yaitu 288 sedangkan yang pindah itu mines,
meninggal hanya dua orang, dan yang pensiun itu jumlahnya 141 orang ini menandakan
bahwa di tahun 2006 ini mengalami kenaikan dalam partisipasinya.
Pada dasarnya setiap anggota akan memperhitungkan keputusannya untuk masuk
organisasi koperasi dan untuk memelihara hubungan secara aktif, jika seluruh insentif atau
perangsang yang diperolehnya lebih besar atau sekurang-kurangnya sama besar dengan
kontribusi yang harus diberikan. Sehubungan dengan itu, dapat dikelompokkan sebagai
berikut.
1) usaha peningkatan secara efisien melalui penyediaan barang dan jasa oleh
perusahaan koperasi merupakan perangsang yang sangat penting bagi sebagaian besar
anggota untuk turut memberikan kontribusinya.

2) kontribusi para anggota dalam pembentukan dan pertumbuhan koperasi dalam


bentuk saran keuangan atau mungkin sumberdaya dan tenaga kerja akan dinilai oleh para
anggota atas dasar biaya oportunitas.
3) partisipasi dalam penetapan tujuan, dalam pembuatan keputusan mengenai
berbagai kegiatan, dan pengawasan tata kehidupan koperasinya dapat merupakan suatu
insentif atau suatu kontribusi.

2.5 Mengatasi Kendala


Adanya kendala yang dihadapi para guru dalam meningkatkan kesejahteraan anggota,
tentunya ada juga upaya untuk mengatasinya. Kalau untuk mengatasi kendala siswa yang
kurang mampu saya akan memberikan keringanan pada anak tersebut lewat beasiswa tiap
semester, meskipun hanya setengah semester namun bisa dimanfaatkan untuk biaya peralatan
sekolah itu sudah cukup. Untuk mendukung proses pembelajaran diupayakan adanya
kesejahteraan anggota dalam hal ini ketentraman lahir dan batin.
Sedangkan kalau kendala itu dari luar misalnya ada orang tua yang kurang
memotivasi anaknya, mereka akan diberi pengarahan oleh bapak kepala sekolah ketika ada
pertemuan walimurid dalam bentuk kerja sama yang bagus antara antara pihak sekolah
dengan para orang tua. Kerja sama yang bagus antara pihak sekolah dengan orang tua
memang diperlukan sekali, dengan cara sering mengadakan pertemuan walimurid. Misal
setiap akhir tahun, pada waktu PHBI juga kadang mengundang walimurid.

BAB 3
PENUTUP

3.1

Kesimpulan
Berdasakan temuan penelitian deskriptif dan penyajian data tentang judul Upaya

Pengurus Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Anggota (Guru dan Siswa),


Studi Kasus Tentang Simpan Pinjam, di Koperasi Sejahtera MTs. Miftahul
Huda Bokor No. 13, Kecamatan Turen, Kabupaten Malang. Maka diperoleh
kesimpulan dan saran sebagai berikut
Sebagai mandataris rapat anggota, pengurus dapat juga mendelegasikan
wewenangnya dalam melaksanakan usaha kepada pengelola sesuai dengan pasal
32 ayat 1 UU koperasi No 25, manajer sebagai pengelola usaha akan
mempertangung jawabkan tugasnya kepada pengurus, kemudian penguruslah
yang mempertanggungjawabkannya kepada rapat anggota. Setelah tahun buku
koperasi ditutup, paling lambat satu bulan sebelum diselenggarakan rapat anggota
tahunan. Pengurus menyusun laporan tahunan yang memuat sekurang-kurangnya
perhitungan tahunan yang terdiri atas neraca. Bendahara merupakan seseorang
yang berkaitan dengan masalah keuangan, oleh sebab itu semua masalah
keuangan harus diketahui oleh bendahara. Mengenai penandatanganan cek dari
bank dan sebagainya dalam batas tertentu dapat di delegasikan selain kepada
menajer juga dapat didelegasikan wewenangnya kepada kepala bagian keuangan.

SARAN-SARAN
Setelah penelitian ini selesai dan sebagai follow up dari penulisan skripsi ini,
perlu di kemukakan beberapa saran yang dapat di jadikan pertimbangan dalam
rangka pelestarian, perbaikan, dan pelayanan koperasi dalam meningkatkan
kesejahteraan anggota:
1. Pengurus dalam melayani siswa harus senyum karena senyum merupakan ibadah
2. Perlu adanya kerjasama antara orang tua dengan Dewan guru, BP3, supaya koperasi ini
lebih maju
3. Perlu adanya peningkatan pembinaan terhadap anggota melalui pelatihan/penyuluhan
perkelompok anggota(guru dan siswa) mengenai perkoperasian dan usaha sehingga
anggota lebih menyadari akan pentingnya koperasi dalam meningkatkan kesejahteraannya.

4. Perlu adanya job description (pembagian tugas yang lebih jelas agar tidak terjadi tumpang
tindih wewenang dan tanggung jawab).

Anda mungkin juga menyukai