Anda di halaman 1dari 3

Demikian pula dengan

menurut WHO (1994) antara lain


adalah: faktor individu antara
lain usia atau usia muda, frekuensi koitus, faktor ekonomi
dan kemudahan
memperolehnya, serta faktor
sosial budaya.

Menurut Hartanto (2004, pp.36-37), beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pemilihan
metode kontrasepsi, diantaranya :
1) Faktor pasangan, merupakan motivasi dan rehabilitas :
a) Umur.
b) Gaya hidup.
c) Jumlah keluarga yang di inginkan.
d) Sikap wanita.
e) Sikap pria.
2) Faktor kesehatan, merupakan kontraindikasi absolut atau relatif :
a) Status kesehatan.
b) Riwayat haid.
c) Riwayat keluarga.
d) Pemeriksaan fisik.
e) Pemeriksaan panggul.
3) Faktor metode kontrasepsi, merupakan penerimaan dan pemakaian berkesinambungan :
a) Efektivitas.
b) Efek samping minor.
c) Kerugian.
d) Komplikasi yang potensial.
e) Biaya.

Di seluruh dunia diperkirakan terdapat lebih dari 150 juta wanita yang
memilih sterilisasi sebagai metode kontrasepsi mereka. Di Inggris, hampir
30% pasangan, dan hampir 50% dari mereka yang berusia lebih dari 40
tahun menggunakan sterilisasi, di Cina (37%) dan India (22%). Di Kanada,
Korea Selatan dan Puerto Rico, lebih dari 40% populasi usia subur menjalani
sterilisasi. Di beberapa negara lain, termasuk Brazil, Republik Domanika,
Elsavador, Panama, Sri Langka, Thailand, Taiwan, Amerika Serikat dan
Inggris, lebih dari 25% dari warga tersebut yang berusia subur mengandalkan
kontasepsi mantap wanita sebagai metode kontrasepsi (Glasier, Gabbie,
2005, hlm.4).

Pelayanan Kebidanan
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sumber informasi bagi pelayanan kebidanan dalam
praktek memberikan asuhan kebidanan di masyarakat.
2. Bagi Responden
Untuk menambah pengetahuan dan motivasi responden dalam memilih kontrasepsi.
3. Bagi Penulis
Sebagai pengalaman penulis dalam menerapkan mata ajaran metode
penelitian dan menambah pengetahuan penulis tentang Medis Operatif
Wanita .

Faktor-faktor yang mempengaruhi dalam pemilihan kontrasepsi. Faktor-faktor


tersebut antara lain faktor pasangan yang berhubungan dengan umur, frekuensi
senggama, jumlah keluarga yang diinginkan, faktor metode kontrasepsi yang
berhubungan dengan tingkat pengetahuan pasangan tentang kontrasepsi, dan
biaya (Hartanto, 2003). Hasil penelitian tersebut di atas sejalan dengan pendapat
Palmore dan Bultoa yang
menyatakan faktor dalam
pemilihan kontrasepsi antara
lain yaitu ongkos, dan faktor
sosial budaya (Singarimbun,
2004). Demikian pula dengan
menurut WHO (1994) antara lain
adalah: faktor individu antara
lain usia atau usia muda,
frekuensi koitus, faktor ekonomi
dan kemudahan
memperolehnya, serta faktor
sosial budaya.

Anda mungkin juga menyukai