Tonsilitis Akut
Oleh : Muhammad al-Fatih II
Edit by Riska and Rony (^^)
Tonsilitis akut adalah radang akut pada tonsil akibat infeksi kuman terutama
Streptokokus hemolitikus (50%) atau virus. Jenis Streptokokus meliputi
Streptokokus β hemolitikus, Streptokokus viridans dan Streptokokus
piogenes. Bakteri penyebab tonsilitis akut lainnya meliputi Stafilokokus Sp.,
Pneumokokus, dan Hemofilus influenzae. Hemofilus influenzae menyebabkan
tonsilitis akut supuratif. Tonsilitis akut paling sering terjadi pada anak-anak,
terutama berusia 5 tahun dan 10 tahun. Penyebarannya melalui droplet
infection, yaitu alat makan dan makanan.
Tonsil dibungkus oleh suatu kapsul yang sebagian besar berada pada fosa
tonsil yang terfiksasi oleh jaringan ikat longgar. Tonsil terdiri dari banyak
jaringan limfoid yang disebut folikel. Setiap folikel memiliki kanal (saluran)
yang ujungnya bermuara pada permukaan tonsil. Muara tersebut tampak
oleh kita berupa lubang yang disebut kripta.
Saat folikel mengalami peradangan, tonsil akan membengkak dan
membentuk eksudat yang akan mengalir dalam saluran (kanal) lalu keluar
dan mengisi kripta yang terlihat sebagai kotoran putih atau bercak kuning.
Kotoran ini disebut detritus. Detritus sendiri terdiri atas kumpulan leukosit
polimorfonuklear, bakteri yang mati dan epitel tonsil yang terlepas. Tonsilitis
akut dengan detritus yang jelas disebut tonsilitis folikularis. Tonsilitis akut
dengan detritus yang menyatu lalu membentuk kanalkanal disebut
tonsilitis lakunaris. Detritus dapat melebar dan membentuk membran
semu (pseudomembran) yang menutupi tonsil. Adanya pseudomembran ini
menjadi alasan utama tonsilitis akut didiagnosa banding dengan angina Plaut
Vincent, angina agranulositosis, tonsilitis difteri, dan scarlet fever.
Tonsilitis akut pada dasarnya termasuk penyakit yang dapat sembuh sendiri
(self-limiting disease) terutama pada pasien dengan daya tahan tubuh yang
baik. Pasien dianjurkan istirahat dan makan makanan yang lunak. Berikan
pengobatan simtomatik berupa analgetik, antipiretik, dan obat kumur yang
mengandung desinfektan. Berikan antibiotik spektrum luas misalnya
sulfonamid. Ada yang menganjurkan pemberian antibiotik hanya pada
pasien bayi dan orang tua .
Daftar Pustaka
• Rusmarjono & Efiaty Arsyad Soepardi. Penyakit Serta Kelainan Faring &
Tonsil dalam Buku
Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher. Ed. ke-5.
dr. H. Efiaty
Arsyad Soepardi, Sp.THT & Prof. dr. H. Nurbaiti Iskandar, Sp.THT (editor).
Jakarta : Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. 2006.
• dr. Sri Herawati JPB, SpTHT & dr. Sri Rukmini, SpTHT. Penyakit Telinga
Hidung Tenggorok
dalam Buku Ajar Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok untuk Mahasiswa
Fakultas
Kedokteran Gigi. drg. Lilian Juwono (editor). Jakarta : EGC. 2003.