Artikel 1
Artikel 1
Written by Revina
Category: Kanker Serviks
Kanker serviks atau yang disebut juga sebagai kanker mulut rahim
merupakan salah satu penyakit kanker yang paling banyak ditakuti
kaum wanita. Berdasarkan data yang ada, dari sekian banyak penderita
kanker di Indonesia, penderita kanker serviks mencapai sepertiga nya.
Dan dari data WHO tercatat, setiap tahun ribuan wanita meninggal
karena penyakit kanker serviks ini dan merupakan jenis kanker yang
menempati peringkat teratas sebagai penyebab kematian wanita dunia.
Kanker serviks menyerang pada bagian organ reproduksi kaum wanita,
tepatnya di daerah leher rahim atau pintu masuk ke daerah rahim yaitu
bagian yang sempit di bagian bawah antara kemaluan wanita dan rahim.
Penyebab Kanker Serviks
Human papilloma Virus (HPV) merupakan penyebab dari kanker
serviks. Sedangkan penyebab banyak kematian pada kaum wanita
adalah virus HPV tipe 16 dan 18. Virus ini sangat mudah berpindah dan
menyebar, tidak hanya melalui cairan, tapi juga bisa berpindah melalui
sentuhan kulit. Selain itu, penggunaan wc umum yang sudah terkena
virus HPV, dapat menjangkit seseorang yang menggunakannya jika
tidak membersihkannya dengan baik.
Selain itu, kebiasaan hidup yang kurang baik juga bisa menyebabkan
terjangkitnya kanker serviks ini. Seperti kebiasaan merokok, kurangnya
telah ditemukan
Terapi Efektif Sembuhkan Kanker Serviks
Kali ini kita akan membahas tentang pengobatan atau terapi kanker serviks yang
sangat efektif. Sering muncul pertanyaan, apakah kanker serviks bisa disembuhkan
tanpa operasi? Jawabannya adalah BISA. Namun sebelum membahas tentang terapi
tersebut, mari kita kenali dulu apakah sebenarnya kanker serviks itu. Kanker serviks
atau seringkali juga disebut kanker leher rahim adalah jenis kanker yang menyerang
bagian leher rahim atau serviks pada bagian dalam dari organ vital wanita. Di
Indonesia sendiri, jumlah angka atau prevalensi penderita kanker serviks ini tergolong
tinggi, setiap hari ditemukan lebih dari 40 wanita Indonesia atau sekitar 15.000 wanita
pertahun, yang menderita kanker serviks. Hal yang lebih miris lagi bahwa sebagian
besar yaitu sekitar 55% atau kurang lebih 8000 penderita diantara mereka berakhir
dengan kematian. Sehingga tidak berlebihan jika kanker serviks dijuluki sebagai
pembunuh nomer satu wanita di Indonesia. Bagi anda, para wanita jika terindikasi
menderita penyakit ini sebaiknya segera mengambil langkah pengobatan yang tepat
untuk menyembuhkannya, karena dalam keadaan penderitaan yang minimal pun
penyakit ini sudah bisa mempengaruhi atau mengganggu kemampuan organ vital anda
untuk bereproduksi.
Stadium Kanker Serviks
Ketika terdiagnosa menderita kanker serviks, maka penting bagi penderita untuk
mengetahui tahapan-tahapan (stadium) kanker, karena informasi ini sangat penting
bagi dokter maupun si penderita untuk bisa merencanakan pengobatan sesuai dengan
tingkat / tahapan keparahan kanker tersebut. Sejauh ini ada 5 tingkatan yang sudah
dikenali;
Penyebab utama timbulnya kanker serviks atau disebut juga kanker leher rahim,
adalah virus yang bernama HPV atau Human Papilloma Virus. Virus ini terbagi
kedalam beberapa tipe, yang paling berbahaya dan sering menyebabkan kematian
adalah tipe 16 dan 18 HPV. Para kaum wanita diharapkan berhati-hati terhadap HPV
karena virus ini mudah sekali ditularkan. Virus HPV yang menyebabkan tumbuhnya
kanker serviks ini dapat ditularkan hanya dengan sentuhan kulit. Salah satu tempat
yang sering menjadi tempat penularan HPV adalah WC umum. Jadi disarankan bagi
anda, para wanita yang menggunakan WC umum agar berhati-hati dan membersihkan
organ vitalnya dengan air yang mengalir hingga benar-benar bersih. Namun bagi
Anda yang sudah terlanjur kedapatan menderita kanker serviks, Maka anda perlu
segera mengambil tindakan pengobatan maupun terapi alternatif untuk membersihkan
penyebaran kanker ini.
Mengingat bahwa kanker serviks ini adalah salah satu penyakit yang sangat
berbahaya, yang bahkan bisa berjuluk pembunuh wanita nomer satu, maka sangat
penting bagi kita untuk mengenali gejala-gejala maupun ciri-ciri ketika seseorang
menderita penyakit ini. Dengan mengetahui gejala-gejala tersebut, kita dapat lebih
waspada dan segera bisa mengambil langkah pengobatan atau terapi kanker serviks
untuk menyembuhkannya jika memang kita didiagnosis terjangkit penyakit ini.
Beberapa gejala kanker serviks :
Sering merasakan sakit atau terjadi pendarahan ketika berhubungan intim,
Mengalami gangguan keputihan yang parah
Pinggul sering terasa sakit
Merasakan sakit ketika buang air kecil,
Darah menstruasi yang keluar jumlahnya berlebihan.
Selain itu, bagi para penderita yang kanker serviksnya telah berada di tahap stadium
lanjutan bisa mengalami bengkak di bagian paha, berat badan turun drastis, dan sering
mengalami pendarahan.
Namun seperti yang sempat telah kita singgung diawal, bahkan kanker serviks BISA
disembuhkan. Saat ini telah ditemukan beragam terapi kanker serviks yang bisa kita
lakukan untuk menyembuhkan penyakit ini. Yang terpenting bagi kita adalah selalu
waspada dan segera memeriksakan diri ke dokter jika mengalami keganjilankeganjilan sehingga penyakit ini bisa terdeteksi sedini mungkin. Secara medis, pilihan
terapi yang umum diberikan oleh pihak rumah sakit untuk mengatasi penyakit ini
yaitu operasi dan terapi radiasi. Langkah operasi dilakukan dengan melakukan
pembedahan dan mengambil kanker serviks yang tumbuh. Sedangkan terapi radiasi
berarti kanker serviks yang tumbuh akan dibersihkan dengan menggunakan radiasi
sinar X.
Terapi Kanker Serviks yang Efisien dan Efektif
Baik tindakan operasi maupun terapi radiasi tentu membutuhkan dana yang tidak
sedikit untuk dilakukan. Lagipula, resiko dari terapi tersebut cukup besar, apalagi
untuk terapi radiasi, karena dapat menimbulkan berbagai macam efek samping yang
malah sangat menyakitkan bagi penderitanya. Perlu para pembaca sekalian ketahui
bahwasanya terapi kanker serviks juga dapat dilakukan dengan cara yang lebih aman
dan murah, yakni dengan melakukan cara terapi alternatif. Hari ini mode terapi
alternatif menjadi trend yang selalu dicari para penderita penyakit berbahaya,
termasuk kanker serviks. Meski terapi alternatif kadang-kadang masih dipandang
sebelah mata oleh sebagian masyarakat, terutama oleh mereka yang berasal dari
kalangan atas. Namun jika Anda tahu, sebenarnya dengan terapi alternatif yang tepat,
berbagai macam penyakit berbahaya bisa disembuhkan dengan cara yang lebih
nyaman dan murah.
Dari riset seorang pakar DR. R.M Heinicke pada tahun 1972 an, yang menemukan
kandungan yang mampu meregenerasi sel-sel tubuh manusia yang sudah rusak
sekaligus membangun kemampuan melawan pertumbuhan sel-sel kanker, termasuk
kanker serviks. Kandungan yang lebih bersifat enzime tersebut adalah Xeronine.
Xeronine memiliki kemampuan untuk memodifikasi struktur molekul protein dan ini
memang merupakan mekanisme sangat penting untuk mayoritas kegiatan biologi.
Pengikatan senyawa protein dalam tubuh kita membutuhkan kekhususan supaya bisa
bekerja secara efisien. Peran xeronine adalah untuk mendorong protein dalam tubuh
kita membentuk formasi yang tepat sehingga bekerja dengan benar. Hal ini bisa
didapat dengan meningkatkan asupan buah mengkudu Tahiti yang mengandung proxeronine, yang terbukti memberi banyak manfaat kesehatan dan membantu
memperbaiki protein yang memiliki formasi yang bermasalah (Wang et al., 2002)
Sejak saat itu dimulailah perburuan mendapatkan zat Xeronine. Namun karena
ukurannya yang begitu kecil, menjadi kendala menjadikannya feasible /layak dalam
skala pengembangan.
Kabar baik itu datang dari sebuah pulau kecil ditengah Samudra Atlantic, Hawai.
Telah ditemukan precursor Xeronine, yaitu ProXeronine / proxeronin, didalam tubuh
manusia Proxeronine diproses menghasilkan xeronine, riset selanjutnya proxeronine
luar biasa banyak ditemukan didalam buah Noni alias mengkudu dan hanya
mengkudu dari Hawai (Tahitian Noni). Belum ada kandungan pernah ditemukan
kandungan ProXeronine didalam tumbuhan lain, sebanyak yang ditemukan didalam
Tahitian Noni (mengkudu dari pulau Hawai)
Inilah yang menjadi alasan kenapa terapi kanker serviks alternatif dengan
menggunakan Jus Tahitian Noni terbukti sangat efektif. Efektifitas jus Tahitian Noni
sebagai obat herbal yang mujarap dalam terapi kanker serviks telah dibuktikan oleh
banyak sekali orang yang berhasil sembuh dengan menikmati saripati dalam bentuk
jus buah secara tepat dan teratur.
Sebenarnya apakah Jus Tahitian Noni itu? Jus Tahitian Noni adalah saripati yang
terbuat seutuhnya dari bahan-bahan herbal alami yang berkhasiat tinggi. Telah
dibuktikan secara medis bahwa buah Noni Tahiti, yang merupakan bahan utama
pembuatan obat herbal Tahitian Noni, mengandung nutrisi-nutrisi penting yang dapat
menyehatkan tubuh sekaligus melawan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh.
Dengan fakta tersebut, terapi kanker serviks menggunakan obat herbal Tahitian Noni
adalah sebuah tindakan yang sangat tepat. Selain itu terapi dengan Tahitian Noni tidak
akan menimbulkan efek samping apapun karena memang ramuan ini terbuat dari
100% bahan-bahan alami, tanpa campuran obat kimia.
Telah ditemukan ProXeronine dalam buah noni tahiti,
mampu menghentikan penyebaran kanker serviks,
serta menyembuhkannya tanpa operasi
dan akan membuat hidup anda menjadi lebih panjang
Ratusan riset ilmiah telah di lakukan para saintis bidang kesehatan untuk
mendapatkan kandungan Proxeronine dan mereka menemukannya dalam buah Noni
Tahiti, Zat tersebut berhasil merevitalisasi & meregenerasi Sel yang telah mati hingga
berfungsi lagi, secara alami mampu meningkatkan sistim kekebalan tubuh seseorang,
meningkatkan fungsi dari sel dan memperbaiki sel-sel yang rusak dalam tubuh, baik
yang diakibatkan berbagai penyakit atau proses penuaan. Mampu melawan kanker
ganas dan berfungsi sangat baik dalam penyembuhannya termasuk dalam terapi
kanker serviks.
Tahitian Noni Juice bermanfaat untuk kanker karena Tahitian Noni Juice bekerja
ditingkat selular. Lebih jauh lagi dipercaya bahwa Tahitian Noni Juice meningkatkan
struktur selular yang di hancurkan oleh kanker.
Beberapa penelitian lain telah dilakukan di laboratorium-laboratorium untuk
menegaskan kemampuan Tahitian Noni Juice untuk melawan kanker serviks.
Mengulang informasi penelitian saripati tahitian noni melawan sel kanker pada tikus,
dimana empat orang ilmuwan dari Jepang menyuntikkan sel ras (sel yang menjadi
pemicu bagi pertumbuhan yang merusak) dengan substansi yang disebut
damnacanthal yang ditemukan dalam Tahitian Noni Juice.
Damnachantal adalah salah satu kandungan didalam Tahitian Noni Juice yang di
percaya sebagai agen anti kanker.
Dipercaya juga bahwa Tahitian Noni Juice mempunyai fungsi pencegahan dan
perlindungan terhadap kanker pada tahap inisisasi, yang merupakan fase pertama pada
pembentukan kanker. Tikus yang diberi Tahitian Noni Juice mempunyai 50% bercak
DNA lebih sedikit di paru-paru, 60% lebih sedikit di jantung, 70% lebih sedikit di
lever, dan 90% lebih sedikit di ginjal. Tahitian Noni Juice telah terbukti memiliki
kemampuan anti oksidan. Radikal bebas dapat merusak sel dan membentuk sel
kanker.
Banyak yang berpendapat bahwa aktifitas anti oksidan adalah fungsi penting dari
Tahitian Noni Juice dan salah satu alasan mengapa begitu banyak orang sukses dalam
melawan kanker dengan Tahitian Noni Juice. Dari 27.000 pengguna Tahitian Noni
Juice dalam survey Dr.Neil Solomon 2.365 orang menderita berbagai jenis kanker
(simak videonya ditautan ini) . Dari jumlah ini 60% dari mereka berhasil mengalami
kemajuan kesehatan yang luar biasa.
3 Langkah Cara Kerja Tahitian Noni Bioaktif di dalam Melawan Kanker Darah
Kandungan Alizarin : Secara alami akan mendeteksi sel kanker/tumor yang DNAnya berbeda dengan DNA tubuh kita, selanjutnya Alizarin akan memutus aliran darah
& Nutrisi ke Sel Kanker/Tumor sehingga dalam waktu tertentu sel kanker serviks
akan mengecil/luruh dan mati.
Kandungan Damnacanthal : Zat Anti Kanker dan Anti Biotik alami berfungsi
menjaga organ tubuh yg belum terserang kanker utk menolak kanker sehingga kanker
tidak menyebar dan menghentikan perkembangan Kanker ke stadium lanjut.
Kandungan Proxeronine : Tahitian Noni Bioaktif mengandung zat yang disebut
PROXERONINE yang merupakan bahan baku dari alkaloid XERONINE.
PROXERONINE dalam Tahitian Noni Bioaktif diserap oleh tubuh dan diolah
menjadi XERONINE dengan menggunakan enzim PROXERONINASE dan
SEROTONIN yang ada di dalam tubuh. XERONINE merupakan alkaloid hidup
yang akan diserap oleh sel-sel tubuh. XERONINE mengaktifkan kembali sel-sel
yang mati sehingga proses respirasi dari sel kembali berjalan, nutrisi yang kita
konsumsi akan diserap sempurna dan kotoran dari sel akan dikeluarkan dari tubuh
sehingga sel-sel yang sakit akan disehatkan. Tahitian Noni Bioaktif akan
menyeimbangkan atau menormalkan kembali fungsi tubuh.
According to Dr. Ralph Heinickes research, Xeronine helps to enlarge the pores in
the walls of human cells and enable nutrients to enter the cells more easily.
(Berdasarkan hasil penelitian Dr. Ralph Heinicke, Xeronine membantu untuk
memperbesar pori-pori dinding sel tubuh manusia yang memungkinkan nutrisi dapat
masuk kedalam tubuh dengan lebih baik)
Diambil dari buku NONI JUICE (How Much, How Often, For What Edisi Keempat
mencakup informasi lebih dari 27.000 pengguna noni juice ) karya dr. Neil Solomon,
MD, PhD beliau adalah seorang Dokter di Johns Hopkins Hospital dan juga seorang
penulis bestseller dalam daftar New York Times, mendapatkan Schwentker Award
bagi pencapaian yang istimewa di bidang riset Beliau juga pernah menjabat sebagai
sekretaris Bidang Kesehatan dan Kebersihan di Maryland, Mengabdi pada komisi
kegubernuran dan bertindak sebagai penasehat kesehatan bagi gubernur dan
Presiden AS. Selama 18 tahun beliau telah menulis kolom kesehatan bersindikasi
dunia bagi Sindikat Los Angles Times. Saat ini dr. Solomon bekerja sebagai konsultan
nutrisi global bagi perusahaan, organisasi non-pemerintahan pada PBB dan WHO.
Kanker serviks merupakan kanker ganas yang terbentuk dalam jaringan serviks (organ
yang menghubungkan uterus dengan vagina). Ada beberapa tipe kanker serviks. Tipe
yang paling umum dikenal adalah squamous cell carcinoma (SCC), yang merupakan
80 hingga 85 persen dari seluruh jenis kanker serviks. Infeksi Human Papilloma
Virus (HPV) merupakan salah satu faktor utama tumbuhnya kanker jenis ini.
Tipe-tipe lain kanker serviks seperti adenocarcinoma, small cell carcinoma,
adenosquamous, adenosarcoma, melanoma dan lymphoma, merupakan tipe kanker
serviks yang langka yang tidak terkait dengan HPV. Beberapa tipe kanker yang telah
disebutkan, tidak dapat ditanggulangi seperti SCC.
satu lokasi dan belum bergerak dari posisi awalnya serta menyebar ke bagian tubuh
lainnya. Untungnya di Singapura dan negara-negara berkembang lainnya, penyebaran
program skrining kanker serviks mampu mengurangi kasus kanker serviks yang
invasif.
Pap smear dapat mengidentifikasi CIN pada serviks, di mana pengobatan dapat
mencegah perkembangan kanker. Wanita direkomendasikan untuk melakukan Pap
Smear sekurang-kurangnya setahun sekali mulai dari saat wanita tersebut
berhubungan seksual, hingga usia 70 tahun. Bila dua diantara tiga dari hasil Pap
Smear itu normal, para wanita dapat mengurangi frekuensi pemeriksaan menjadi dua
hingga tiga tahun sekali. Namun, wanita dengan tingkat resiko tinggi (lihat bawah)
dianjurkan untuk tetap melakukan pemeriksaan setahun sekali.
CIN tidak tumbuh pada semua wanita yang pernah terinfeksi HPV, dan tidak semua
wanita yang memiliki CIN terkena kanker serviks. Seperti infeksi pada umumnya,
banyak infeksi HPV sembuh secara otomatis karena sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, beberapa jenis HPV tertentu dapat tinggal dalam serviks bertahun-tahun
lamanya, mengubah susunan genetik sel serviks, yang mengubahnya menjadi
dysplasia (pertumbuhan sel abnormal). Seiring dengan waktu, bila tidak dilakukan
tindakan, dysplasia yang semakin parah dapat dan akan berkembang menjadi kanker
serviks yang bersifat invasif.
CIN tidak menunjukkan gejala apapun. Inilah sebabnya skrining kanker secara rutin
merupakan langkah pengobatan yang tepat, karena bila terdeteksi dini, CIN dapat
diobati dengan peluang kesembuhan total.
Terinfeksi Human Papilloma Viruses (HPV) merupakan sebab paling umum atau
faktor utama terjadinya kanker serviks. Virus-virus ini ditularkan melalui hubungan
seksual, baik oral maupun anal.
Setiap wanita yang aktif secara seksual memiliki resiko terkena kanker serviks. Akan
tetapi wanita dengan partner seks lebih dari satu memiliki resiko yang lebih besar.
Wanita yang melakukan hubungan seks tanpa pelindung sebelum umur 16 tahun
memiliki tingkat resiko tertinggi.
Beberapa vaksinasi telah dikembangkan dan secara efektif membunuh HPV yang
menjadi penyebab dari 70 hingga 85 persen kanker serviks. Vaksin HPV ditujukan
untuk anak perempuan dan wanita dewasa dari usia 9 hingga 26 tahun karena vaksin
hanya dapat bekerja sebelum infeksi terjadi. Akan tetapi, vaksinasi masih dapat
dilakukan pada wanita yang belum aktif secara seksual pada usia dewasa. Mahalnya
harga vaksin ini menjadi penyebab kekhawatiran. Akan tetapi, karena vaksin in hanya
ditujukan untuk beberapa tipe kanker beresiko tinggi, wanita tetap harus melakukan
Pap Smear, bahkan setelah vaksinasi.
You may want to talk with your doctor about your own risk factors and the possible
benefits and harms of being screened for lung cancer. Like many other medical
decisions, the decision to be screened is a personal one. Your decision may be easier
after learning the pros and cons of screening.
Walaupun Pap
serviks, kepasti
memerlukan bi
colposcopy, ins
melarutkan cair
serviks. Proses
sakit.
Prosedur diagn
Procedure (LEE
The Federation of Gynecology and Obstetrics (FIGO) mengklasifikasikan kanker serviks berdasarkan has
penyebab awal kanker serviks. Di atas CIN III berarti sel-sel yang ada telah berubah menjadi kanker, dan
terisolasi pada area kulit) hingga 4B (dimana telah terjadi penyebaran pada organ tubuh lain).
Pada tahap stadium 1, pasien dapat diberi pengobatan melalui prosedur bedah konservatif untuk wanita ya
lain dianjurkan untuk mengangkat seluruh organ uterus dan serviks (trachelectomy). Setelah prosedur pem
sekurang-kurangnya satu tahun sebelum melakukan program kehamilan. Karena terdapat kemungkinan pe
akhir stadium 1, spesialis bedah mungkin akan mengangkat beberapa kelenjar getah bening dari sekitar ut
Tumbuh kembalinya kanker pada sisa serviks sangatlah langka bila kanker telah sepenuhnya diangkat me
melakukan pencegahan secara aktif dan melakukan pemeriksaan lanjutan, termasuk melakukan skrining P
Tumor pada tahap awal dapat diobati melalui prosedur histerektomi radikal (pengangkatan seluruh uterus
dengan atau tanpa kemoterapi dapat diberikan setelah prosedur pembedahan guna mengurangi resiko kem
dengan terapi radiasi dan kemoterapi dahulu. Histerektomi dapat dilakukan kemudian untuk mengendalik
Tumor berstadium lanjut (stadium 2B hingga 4B) harus dirawat dengan terapi kemo-radiasi.
CanHOPE, adala
dan dukungan ter
Centre.
Sebagai bagian d
CanHOPE beker
yang menawarka
untuk membantu
yang tepat selam