Keperawatan
Sinusitis
Oleh: Mugi Hartoyo
02/09/15
Sinus
02/09/15
Sinus-sinus Paranasal
Terdiri dari 4 pasang rongga tulang
yang ditutup mukosa nasal &
permukaannya mengandung silia
pseudostratified columnar
epithelium.
Rongga berisi udara tsb dihubungkan
dg sekelompok duktus yang
bermuara di rongga nasal.
02/09/15
Sinus-sinus Paranasal
Sinus-sinus tsb
diberi nama
berdasarkan
lokasinya:
- Frontal,
- Ethmoidal,
- Sphenoidal, dan
- Maxillary.
02/09/15
Sinus Paranasal
continued
Fungsi sinus sebagai rongga/bilik
resonansi ketika berbicara.
Sinus tsb merupakan tempat yg
umum terinfeksi, disebut sinusitis.
Sinus-sinus, normalnya bermuara ke
rongga hidung dan terlibat dalam
berbagai saluran nafas atas/upper
respiratory tract infections (URI).
02/09/15
Paranasal Sinuses
continued
02/09/15
Pathophysiology
SINUSITIS: inflamasi sinus.
Lima subtipe:
1. Sinusitis akut
2. Sinusitis sub acute
3. Sinusitis kronik
4. Sinusitis allergi
5. Sinusitis hyperplastik
02/09/15
Pathophysiology cont
Sinusitis akut merujuk padakejadian
infeksi yang cepat pada satu atau lebih
sinus paranasal yang sembuh dengan
pengobatan.
Sinusitis subakut adalah pengeluaran
cairan nasal purulen meskipun dengan
pengobatan, gejala berakhir kurang dari
3 bulan.
Sinusitis sering mengikuti URI or cold/flu.
02/09/15
Pathophysiology cont
Kongesti nasal, disebabkan oleh inflamasi,
edema, & transudat cairan akibat URI,
menyebabkan obstruksi rongga sinus.
Ini merupakan media yg baik utk
pertumbuhan bakteri.
Kondisi lain yg dapat menghambat aliran
normal cairan sinus meliputi struktur
abnormal hidung, pembesaran adenoids,
menyelam dan berenang, infeksi gigi,
trauma hidung, tumor, & penekanan oleh
benda asing.
02/09/15
Pathophysiology cont
Bacteri penyebab sinusitis akut 60%
nya meliputi: streptococcus
pneumonia, haemophilus influenza.
Organisme yg jarang meliputi
menyebabkan sinusitis: chlamidia
pneumoniae, virus, jamur
02/09/15
10
Manifestasi klinik
Symptom dari sinusitis berbeda-beda pd
setiap orang, & tergantung usia.
Infeksi tersering pada orang dewasa pada
sinus maxillaris & ethmoidal anterior.
Symptom: nyeri wajah, penekanan pada
area sinus yg terkena, obstruksi nasal,
fatigue, cairan nasal purulent, demam,
nyeri kepala, nyeri telinga & perasaan
penuh, nyeri gigi, penurunan sensasi
penghidu, nyeri tenggorok, edema
periorbital pagi hari, & batuk yg
memburuk ketika pasien telentang.
02/09/15
11
Cinical Manifestations
cont
Munculnya sedikitnya dua gejala
merupakan sinus bakteri sub akut, &
4 atau lebih gejala merupakan
sinusitis bakteri akut.
Sinusitis akut kadang sulit dibedakan
dengan URI atau rhinitis alergi.
02/09/15
12
Pemeriksaan penunjang
Dengan palpasi teraba keras diatas
area sinus yg terinfeksi.
Perkusi diatas sinus nyeri.
Sinus X rays (Rontgen) & CT scan
untuk pasien yg sakit kepala bagian
frontal.
Flexible endoscopic culture.
02/09/15
13
Managemen medis
Tujuan pengobatan : mengobati infeksi,
pengambilan mukosa nasal, & mengatasi
nyeri.
Antibiotic : amoxicillin, ampicillin,
trimethoprim/sulfamethoxazole (Bactrin,
Septra), & erythromicyn, augmentin,
biaxin.
Nasal decongestan: Sudafed, spray hidung
NaCl.
Allergic sinusitis: antihistamine
benadryl, cetirizine
Uap panas & irigasi cairan saline effective
untuk membuka sumbatan saluran
hidung.
Jika pasien tetap ada gejala setelah 7 10
hari, sinus perlu diirigasi & memerlukan
rawat inap.
02/09/15
14
Managemen keperawatan
Pendidikan kesehatan perawatan diri, meliputi:
- Gejala-gejala komplikasi yang memerlukan followup: demam, sakit kepala hebat, kaku leher/nucal
rigidity (stiffness leher)
- Metode utk mengeluarkan cairan sinus: uap panas.
- Hindari berenang, menyelam, perjalanan udara
selama infeksi akut.
- Berhenti merokok
- Efek samping spray hidung, hanya digunakan untuk
gejala awal untuk membantu pengeluaran cairan
hidung.
- Rekomendasi obat regimen
- Jika tidak ada perkembangan dalam 4 minggu
dengan pengobatan lakukan pembedahan sinus.
02/09/15
15
02/09/15
16
Sinusitis kronik
Terjadi dg episode inflammasi yg
lama & dengan pengulangan atau
pengobatan infeksi akut yg tidak
adekuat.
Pasien dg gejala yg berakhir lebih
dari 3 bulan biasanya
diklasifikasikan sebagai sinusitis
kronik.
02/09/15
17
Pathophysiology
Mechanical obstruction in the ostia of the
frontal, maxillary, and anterior ethmoid sinuses
is the usual cause of chronic sinusitis.
Obstruction prevents adequate drainage to the
nasal passages.
Blockage that persists longer than 3 weeks in
adult may occur because of infection, allergy,
or structural abnormalities: i.e. deviated septal.
This results in stagnant secretions, an ideal
medium for growth bacteria.
The organisms causes infection are the same
as those implicated in acute sinusitis.
02/09/15
18
Manifestasi Klinik
Kerusakan pembersihan mucociliary dan
ventilasi.
Batuk (karena cairan lendir yg kental mengalir
terus menerus ke belakang menuju nasopharynx
Serak kronik
Nyeri kepala kronik pd area periorbital
Nyeri wajah
Bernafas lewat mulut
Ngorok, sakit tenggorok, hipertropi adenoid
Edema periorbital, fatigue, kongesti nasal
Penurunan penghidu dan rasa, perasaan penuh
pada telinga.
Gejala-gejala tersebut umumnya terjadi saat
bangun pagi.
02/09/15
19
Pemeriksaan penunjang
20
Abses subperiosteal
Meningitis
Encephalitis
Ischemic infarction
02/09/15
21
Medical management
Sama dengan sinusitis akut.
Managemen pembedahan:
- Jika terapi medis standar gagal &
symptoms bertahan indikasi
pembedahan.
- Eksisi & cauterizing polip nasal,
pembetulan septum deviasi, incisi &
drainase sinus, & pengangkatan tumor
02/09/15
22
Medical management
cont
Jika sinusitis disebabkan infeksi
jamur, pembedahan dilakukan untuk
eksisi fungus balls (bola jamur) &
jaringan necrotic dan drainase
cairan sinus.
Obat antimicroba diberikan sebelum
dan setelah operasi.
02/09/15
23
Nursing diagnoses/diagnosa
keperawatan
Bersihan jalan nafas tidak efektif b.d.
produksi mukosa yang berlebihan sekuder
terhadap sekret yg tertahan dan inflamasi.
Nyeri b.d. iritasi jalan nafas atas sekunder
terhadap infeksi.
Kurang pengetahuan tentang pencegahan
infeksi jalan nafas atas, aturan
pengobatan, prosedur pembedahan, atau
perawatan post operasi.
02/09/15
24