Anda di halaman 1dari 27

BAB 11

ZAKAT, HAJI, DAN WAKAF


Standar Kompetensi
Menghindari hukum Islam tentang zakat, haji, dan wakaf
Kompetensi Dasar
1. menjelaskan perundang-undangan tentang pengelolaan
zakat, haji, dan wakaf
2. Menyebutkan contoh-contoh pengelolaan zakat, haji, dan
wakaf
3. Menerapkan ketentuan perundang-undangan tentang
pengelolaan zakat, haji, dan wakaf

Tadarus


][103/



][5/








] [97/

] [92/




][77/

A. Zakat
Ketentuan hukum Islam tentang zakat

Pengertian
zakat ialah mengeluarkan sebagian harta benda sebagai
sedekah wajib, sesuai dengan perintah Allah tala kepada
orang-orang yang telah memenuhi syarat sebagai penerima
zakat

Manfaat zakat
Dapat menyebabkan harta muzaki (orang yang wajib zakat)
bertambah banyak (subur)

Macam-macam dan ketentuan zakat


Zakat Fitrah
Zakat yang dikeluarkan menjelang Idul Fitri sebagai
penyempurna ibadah puasa Ramadan
Syarat mengeluarkan zakat fitrah
Harus beragama Islam
Orang yang berzakat mempunyai kelebihan harta untuk
keperluan makan di malam hari raya
Mengeluarkan zakat pada waktu tebenam matahari di hari
terakhir bulan Ramadan

Zakat Mal
No

Jenis
Harta
Emas

Nisab

Waktu

Kadar

keterangan
Setelah di
potong utang
dan
kebutuhan
primer selama
1 tahun

1.

Kurang lebih
93,6 gram
emas

Setelah
berjalan 1
tahun

2.5 %

2.

Kurang
lebih 672
gram

Setelah
berjalan 1
tahun

2.5 %

Perak

No

Jenis Harta

Barang
3.
dagangan

Hasil
4.
tambang

5.

Rikaz

Nishab

Waktu

kadar

senilai 93,6
gram emas

Setelah
berjalan 1
tahun

2.5 %

senilai 93,6
gram emas

Saat di
peroleh

5 10%

Saat di
peroleh

20%

ket

No

Jenis Harta

Nishab

Waktu

kadar

Hasil
Kurang
pertanian
6.

Setiap
lebih 930

makanan

5 10%

panen
liter

pokok

7.

Gaji/Upah

Senilai
93,6
gram
emas

Saat
diperoleh

2.5%

ket

Nisab di
hitung setelah
dikurangi
utang dan
kebutuhan
pokok

No

8.

Jenis Harta

Nishab

kadar

30 s.d 39 ekor sapi

1 ekor anak sapi


berumur 1 tahun

40 s.d 59 ekor sapi

1 ekor anak sapi


berumur 2 tahun

40 s.d 120 ekor


kambing

1 ekor kambing

121 s.d 200 ekor


kambing

2 ekor kambing

Sapi (kerbau)

Kambing
9.
(domba)

Pengelolaan Zakat di Indonesia


Azas pengelolaan zakat berazaskan keimanan dan
ketakwaan
Tujuan pengelolaan zakat:
Meningkatkan pelayanan bagi masyarakat dalam
menunaikan zakat sesuai dengan tuntunan agama
Meningkatkan fungsi dan peranan keagamaan dalam
upaya mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan
keadilan sosial
Meningkatkan hasil dan daya guna zakat

Organisasi pengelola zakat ada dua: BAZ dan LAZ


BAZ adalah lembaga resmi pengelola zakat yang
didirikan oleh pemerintah yang berkedudukan
mulai dari pusat hingga kecamatan
LAZ adalah lembaga pengelola zakat yang dikelola
oleh swasta. Berkedudukan mulai dari pusat hingga
kecamatan

Pendayagunaan Hasil Pengumpulan Zakat


Yang berhak menerima zakat haruslah dari golongan
fakir, miskin, mualaf, riqab, garim, fisabillah dan ibnu
sabil
Mendahulukan orang-orang yang paling tidak berdaya
Mendahulukan yang berhak di wilayah masing-masing
Jika masih terdapat kelebihan, dana zakat disalurkan
ke usaha-usaha yang nyata

B. Haji
Ketentuan hukum Islam tentang haji dan Umrah

Pengertian
Haji adalah ziarah ke Kakbah di Mekah untuk melaksanakan ibadah
dengan cara tertentu dan pada tempat-tempat tertentu
Umrah adalah sengaja mendatangi Kakbah untuk melaksanakan
amalan yang terdiri sai, tawaf, dan bercukur

Dasar hukum haji dan umrah

Mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu


(bagi) orang yang sanggup mengadakan perjalanan ke Baitullah.
Barangsiapa mengingkari (kewajiban haji), maka Sesungguhnya Allah
Mahakaya (tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.
(Q.S. Ali Imran: 97)

Syarat syarat Haji dan Umrah


Beragama Islam
Berakal sehat
Balig
Merdeka
Kuasa atau mampu mengerjakan

Penyelenggaraan Haji di Indonesia


Penyelenggaraan haji berazaskan keadilan memperoleh
kesempatan, perlindungan, dan kepastian hukum sesuai
dengan Pancasila dan UUD 1945
Tujuan pengelolaan zakat:
Memberikan pembinaan
Memberikan pelayanan
Memberikan perlindungan

Penyelenggara

Pemerintah
Masyarakat di bawah koordinasi
menteri agama

Syarat Pendaftar Ibadah Haji


Mempunyai KTP asli yang berlaku
Surat sehat jasmani dan rohani
Bagi wanita harus disertai suami atau
mahram
Berusia minimal 17 tahun
Menyerahkan fotocopy bukti tabungan haji
pada BPS BPIH
Menyerahkan foto ukuran 3x4 sebanyak 31
lembar dan ukuran 4x6 2 lembar

B. Wakaf
Ketentuan hukum Islam tentang Wakaf

Pengertian
Wakaf ialah menyerahkan suatu benda yang kekal zatnya
untuk diambil manfaatnya baik oleh umum (masyarakat)
maupun perorangan

Dasar hukum haji dan umrah


Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa
saja yang kamu nafkahkan maka sesungguhnya Allah mengetahuinya.
(Q.S. Ali Imran: 92)

Harta yang diwakafkan


Kekal zatnya walaupun manfaatnya diambil
Kepunyaan yang berwakaf dan hak miliknya dapat
berpindah-pindah
Wakaf benda bergerak berupa uang diperbolehkan
dengan menunjuk lembaga tertentu sebagai nazirnya
dengan ikrar tertulis

Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf


Dapat menghilangkan kebodohan
Dapat menghilangkan (mengurangi) kemiskinan
Dapat menghilangkan (mengurangi) kesenjangan
sosial
Dapat memajukan serta menyejahterakan umat

Pelaksanaan wakaf di Indonesia


Pelaksanaan wakaf di Indonesia di
atur oleh UU Republik Indonesia no. 41
tahun 2004
Tujuan
Memanfaatkan harta benda wakaf
sesuai dengan fungsinya

Unsur-unsur yang Memenuhi Wakaf Diterima


Wakif (pewakaf)
Nazir (pihak yang menerima wakaf)
Harta benda wakaf
Ikrar wakaf
Penggunaan harta benda yang
diwakafkan ditentukan

WAKAF
A. Perundang-undangan Pengelolaan Wakaf
di Indonesia
1). Dasar wakaf di indonesia
a. PP.No. 8 th 1977
b. P Mendagri No. 6 th 1977
c. Peraturan Menag No. 1 th 1978
d. Peraturan Dirjen Bimas Islam No
Kep/P/75/78
e. UU RI No. 41 th 2004

2. Tata Cara Pelaksanaan Wakaf


Berdasarkan perundangan di atas, sbb:
a). Calon wakif menghadap nadhir di hadapan Pejabat
Pembuat
Akta Ikrar Wakaf (PPAIW), Yaitu Kepala KUA
setempat
b). Ikrar Wakaf, 2 Saksi dan bentuk ikrar tertulis
c). Status tanah wakaf dalam keadaan tuntas, bebas
dari ikatan/
sengketa.
3. Kelengkapan Administrasi Wakaf
a). Sertifikat tanah atau surat pengganti yg sah
b). Surat Keterangan dari Lurah/Kades dikuatkan
Camat ttg status
tanah wakaf
c) . Ada izin Walikota/Bupati yg diwakili Subdit

4 . Hak dan Kewajiban Nadhir


a. Hak Nadhir: menerina penghasilan dari hasil
wakaf sesuai SK
Kandepag Walikota/Bupati dan
penggunaannya demi
kemaslahatan umum. Juga
menggunakan fasilitas
sesuai SK.
b. Kewajiban: mengelola dg baik dan
mengamankan harta, suratsurat dan hasil wakaf.
B. Pengelolaan Wakaf.
Wakaf disyariatkan tahun ke 2 H.
1. Pengertian Wakaf
Menurut bahasa artinya: menahan, mencegah dan
menghentikan.
Menurut Istilah: menyerahkan suatu benda yang kekal

b. Hukum Wakaf
Pada dasarnya Jaiz, Karena begitu pentingnya
nilainya maka sangat
dianjurkan (sunnah)
Dasar Hukum/Dalil; QS. Ali Imran{3}: 92, QS. AlHajj{22}: 77. dan
Hadits.
2. Macam-macam Wakaf
a. Wakaf Ahli, ditujukan orang tertentu
seorang/lebih, keluarga/
bukan. Juga disebut wakaf DZURRI
b. Wakaf Khoiri, dipeuntukkan kepentinggan
agama/umum.
3. Syarat Wakaf
a. Berlaku selamanya dan tidak dibatsi
b. Tunai penyerahannya di saat sighat(akad)

4. Rukun Wakaf.
A. Wakif yaitu orang yg wakaf
B. Mauqufalihi yaitu pihak yg menerima wakaf di
sebut NADHIR
C. Mauquf Bih yaitu harta atau benda yg di
wakafkan
D. Sighat yaitu ikrar serah terima wakaf kepada
nadhir.
5. Ketentuan Harta yg di Wakafkan
a. Segala benda bergerak/tidak, tetap zatnya,
dalam keadaan baik
b. Milik sendiri
c. Atas kehendak sendiri
d. Atas dasar berbuat baik, berarti wakif non
muslim bisa diterima.
e. Tidak boleh dijual, kecuali rusak atau tidak bisa
diambil manfaat

6. Hukum mengganti atau Memindahkan Wakaf


Pada dasarnya boleh dg syarat;
a. Alasan jelas, rasional dan membawa manfaat
b. Lebih membawa manfaat.
Perihal merubah ikrar wakaf hukum asal
boleh dg syarat;
a. Tidak sesuai lagi tujuan wakaf
b. Ada kepentingan/kemaslahatan yg lebih
bermanfaat.
7. Hikmah Wakaf
a. Ganjaran yg terus mengalir selama
dimanfaatkan
b. Untuk kemajuan
c. Benda-benda bersejarah dapat terpelihara
terhindar dari
kerusakan.

Anda mungkin juga menyukai