Anda di halaman 1dari 14

Bab II

Perencanaan Studi Penelitian


Melakukan investigasi penelitian membutuhkan perencanaan yang cermat,
mirip dengan yang ditemukan dalam studi evaluasi. Inti dari penelitian investigatif
adalah untuk memperjelas pernyataan rumusan masalah penelitian, Hal-hal yang
dibahas dalam bab ini antara lain: a) langkah-langkah yang harus diambil dalam
menganalisis situasi masalah dan merumuskan pernyataan masalah, b)
keuntungan pokok dalam menyelesaikan studi percontohan, c) perhitungan atas
kesalahan umum yang sering dibuat oleh mahasiswa pascasarjana dalam upaya
penelitian, dan d) tahap perencanaan yang harus dilakukan oleh komputer dalam
pengolahan dan penganalisisan data.
Rumusan masalah
Pertanyaan Yang Baik Adalah Pertanyaan Yang Terjawab Separuh
Kesalahan yang seringkali terjadi dalam perumusan masalah.
1. Mengumpulkan data tanpa perencanaan atau tujuan, berharap untuk membuat
beberapa pengertian dari kegiatan sesudah pengumpulan data
2. Mengambil sekumpulan data yang sudah ada dan berusaha untuk
menyesuaikan pertanyaan penelitian yang berarti untuk data tersebut
3. Menentukan tujuan secara umum atau ambigu sehingga interpretasi dan
kesimpulan penelitian akan menjadi sewenang-wenang dan tidak valid
4. Melakukan proyek penelitian tanpa meninjau literatur profesional yang ada
pada subjek
5. Penelitian ad hoc, unik untuk situasi tertentu, memungkinkan tidak adanya
generalisasi di luar situasi itu sendiri dan tidak ada kontribusi untuk penelitian
pendidikan
6. Kegagalan untuk penelitian dasar yaitu pada kerangka teoritis atau konseptual
suara, dimana keduanya saling berhubungan dalam penggolongan bobot
penelitian ke dalam skema yang sistematis dan komperatif, menghasilkan
umpan balik/ saran dan evaluasi untuk teori pendidikan

7. Kegagalan untuk memperbaiki makna yang tegas dan memperjelas asumsi


pokok selama penelitian sehingga hal tersebut dapat dievaluasi dengan syaratsyarat dari asumsi pokok
8. Gagal untuk mengenali keterbatasan dalam pendekatan eksplisit, yang
melakukan pembatasan pada kesimpulan dan bagaimana mereka berlaku untuk
situasi lain
9. Kegagalan untuk mengantisipasi alternatif hipotesis saingan yang juga akan
menjelaskan himpunan temuan dan yang menantang interpretasi dan
kesimpulan yang dicapai oleh penyidik
Langkah Dalam Pelaksanaan Investigasi Penelitian
A. Prosedur Menganalisis Permasalahan
1. Pilih masalah yang berhubungan dengan fokus penelitian dan
membutuhkan solusi/ pemecahan
2. Himpun fakta-fakta yang mungkin berhubungan dengan masalah
3. Tetapkan dengan pengamatan apakah fakta yang relevan
4. Temukan hubungan antara fakta-fakta yang mungkin dapat
mengungkapkan pokok permasalahan
5. Usulkan berbagai penjelasan (hipotesis) sebagai penyebab pokok
permasalahan
6. Pastikan melalui observasi dan analisis apakah mereka relevan dengan
masalah
7. Hubungan antara penjelasan yang dapat memberikan wawasan pemecahan
masalah
8. Hubungan antara fakta dan penjelasan
9. Asumsi yang mendasari analisis masalah
B. Evaluasi Permasalahan
Pertimbangan Personal
1. Apakah permasalahan yang didapat sesuai dengan tujuan penelitian saya
dan yang lain?
2. Apakah saya benar-benar tertarik pada permasalahan ini, yang mana
permasalahan tersebut bebas dari adanya prasangka?

3. Apakah saya harus memiliki keahlian khusus, kemampuan dan latar


belakang khusus dalam menyelesaikan permasalahan ini?
4. Apakah saya memiliki akses khusus seperti alat, peralatan, laboratory, dan
ketentuan tertentu dalam melaksanakan investigasi ini?
5. Apakah saya memiliki uang dan waktu untuk menyelesaikan ini?
6. Apakah saya dapat memperoleh data yang memadai/ dibutuhkan?
7. Apakah permasalah memenuhi lingkup, manfaat dan topik yang sudah
ditentukan oleh pihak yang akan menilai laporan saya?
8. Apakah saya dapat memperoleh dukungan administratif, bimbigan, dan
kerjasama untuk melaksanakan studi ini?
Pertimbangan Sosial
1. Apakah solusi yang ditemukan akan memperkaya pengetahuan dibidangnya?
2. Apakah hasilnya akan bermanfaat untuk pendidik, walimurid, pekerja sosial
dan lainnya?
3. Apakah manfaat dari penemuan ini pada aplikasinya secara individu,
kelompok, dan lainnya?
4. Apakah pekerjaan ini sudah pernah dilakukan sebelumnya?
5. Jika sudah pernah, perlukah dilakukan penelitian lebih lanjut?
6. Apakah penelitian ini memiliki lingkup yang sangat terbatas?
7. Apakah hasil kesimpulan penelitian ini jelas dan dapat di aplikasikan atau
malah rancu dan membingungkan?
8. Apakah penelitian ni dapat menjadi bahan acuan untuk peneliti-peneliti yang
lain?
Sepuluh Langkah Dalam Perencaan Penelitian Yang Baik
1. Kesulitan dasar menurutAnda, apakah hal yang menarik sehingga Anda
mengangkat permasalahan ini?
2. Basis rasional dan teoritikal apakah kedua basis ini dapat digunakan dalam
kerangka konsep penelitian yang dapat memberikan sudut pandang penelitian
yang terstruktur. Atau dengan kata lain, dapatkah kita menggunakan konsep
logika, menarik hubungan dan menemukan hal yang diinginkan berdasarkan
pendapat soal ini? Dapatkah kita membangun kerangka konsep dimana

kerangka konsep tersebut menjelaskan ide, definisi, orientasi, dan arahan


terhadap pendapat awal kita?
3. Tujuan dan permasalahan apa rencana yang akan dilakukan untuk
melakukan investigasi? Apakah tujuan umum dari studi ini?
4. Pertanyan yang harus dijawab saat penelitian selesai, pertanyaan apa yang
nantinya diharapkan dapat terjawab?
5. Pertanyaan hipotesis dan tujuan uraikan dengan rinci hipotesis yang akan
diuji, atau tujuan spesifik yang menjadi target dari penelitian. Tunjukkan
dengan jelas dan konkrit, pastikan setiap hipotesa atau tujuan dinyatakan/
disajikan dalam bentuk perlakuan yang dapat diamati sehingga
memungkinkan dilakukannya evaluasi dan hasil penelitian secara obyektif
6. Desain dan prosedur nyatakan apa subjek yang akan diambil, bagaimana
bisa dipilih, kondisi/ syarat dimana data dapat diperoleh, bagaimana cara
pengumpulan, variable perlakuan yang bisa dimanipulasi, cara pengukuran
instrument, atau teknik pengambilan data yang digunakan, dan bagaimana
cara data nantinya dianalisis dan diinterpretasikan
7. Asumsi asumsi apa yang mungkin mucul, apa yang terjadi pada situasi
tertentu, metode dan pengukuran yang diperoleh, dan guna penelitian di
masyarakat nantinya
8. Batasan adakah batasan yang membatasi dan bagaimana cara
menyelesaikannya? Seperti sampling yang tidak sesuai, variable yang tidak
terkontrol, instrument yang tidak tepat, dan hal lain yang mempengaruhi
validitas
9.

Delimitasi - bagaimana Anda mempersempit ruang lingkup penelitian?


Apakah Anda hanya fokus pada aspek-aspek tertentu dari masalah, daerahdaerah tertentu yang menarik, pokok permasalahan yang dibatasi, dan tingkat
penerapan teknik terbaru yang digunakan?

10. Definisi istilah - daftar dan penetapan istilah pokok yang akan Anda gunakan,
terutama istilah yang memiliki arti yang berbeda untuk golongan tertentu.
Penekanan harus ditempatkan pada definisi operasional atau perilaku

Keuntungan Dari Studi Percontohan


1. Memungkinkan pengujian hipotesis awal yang mengarah pada pengujian
hipotesis yang lebih tepat dan akurat dalam kajian utama. Hal ini akan
menyebabkan perubahan pada beberapa hipotesis, membantah atas beberapa
hipotesis, dan mengembangkan beberapa hipotesis baru yang memang
diharapkan
2. Sering memunculkan ide-ide, pendekatan, dan petunjuk yang tidak
diramalkan sebelumnya dalam studi percontohan, ide-ide dan petunjuk
tersebut sangat meningkatkan kemungkinan/ memperjelas temuan yang
menjadi kajian utama
3. Memungkinkan pemeriksaan dengan prosedur statistik dan analitis yang
direncanakan, sehingga memungkinkan suatu nilai kecukupan untuk
mengolah data. Perubahan mungkin saja diperlukan dalam metode
pengumpulan data. Sehingga data dalam penelitian utama dapat dianalisis
dengan lebih efisien
4. Studi percontohan dapat mengurangi jumlah kesalahan atas perlakuan, karena
permasalahan tak terduga yang terungkap dalam studi percontohan dapat
diatasi dalam studi analisisnya dengan cara melakukan desain ulang pada
kajian pokok
5. Dapat menghemat pengeluaran waktu dan uang pada sebuah proyek
penelitian yang mungkin saja tidak menghasilkan apa-apa. Sayangnya,
banyak ide penelitian yang tampaknya menunjukkan potensi besar tidak dapat
produktif ketika dilakukan di lapangan atau laboratorium. Studi percontohan
hampir selalu memberikan data dan pertimbangan yang cukup bagi para
peneliti untuk membuat keputusan pada penelitian atau kajian pokoknya
6. Dalam banyak studi percontohan adalah mungkin untuk mendapatkan umpan
balik dari subjek penelitian dan orang lain yang terlibat yang mengarah ke
perbaikan penting dalam kajian penelitian utama meskipun pada umumnya
studi ini harus mengikuti prosedur penelitian utama, variasi seperti mencoba
instrumen alternatif, prosedur dan mencari umpan balik dari subyek yang
dikenai perlakuan, pengukuran, dan aspek lain dari penelitian yang diinginkan

7. Dalam studi percontohan, pekerja riset dapat mencoba sejumlah langkah


alternatif pengukuran, dan kemudian memilih alternatif pengukuran mana
yang menghasilkan hasil terbaik bagi penelitian tanpa harus menghasilkan
bukti yang bersifat sementara sehingga memberikan hasil yang lebih
produktif. Jika siswa berencana untuk melanjutkan di luar gelar master,
penelitian master terkadang berfungsi sebagai studi percontohan untuk
penelitian selanjutnya bisa digunakan sebagai bagian dari program doktor
nya. Semakin sedikit pengalaman penelitian siswa, ia akan cenderung
memanfaatkan penelitian terdahulunya sebagai studi percontohan, karena itu
siswa akan sebisa mungkin menggunakan penelitian terdahulunya sebagai
studi percontohan, walaupun penelitian tersebut mungkin hanya berlaku pada
beberapa kasus tertentu saja
Kesalahan Umum Yang Dibuat Oleh Mahasiswa Pascasarjana
a. Kesalahan umum dalam merumuskan penelitian
1. Menunda pemilihan masalah sampai ia menyelesaikan program nya
2. Tidak kritis menerima gagasan penelitian atau apapun yang disarankan
kepadanya
3. Memilih masalah yang terlalu besar atau terlalu samar untuk diselidiki
4. Menyiapkan hipotesis yang kabur
5. Gagal mempertimbangkan metode atau prosedur analisis dalam
mengembangkan rencana penelitian tentatif nya.
b. Kesalahan umum dalam mengkaji literatur
1. Melaksanakan review dengan gegabah/ tergesa-gesa pada suatu literature
denga tujuan sebagai bahan untuk memulai proyek penelitian. Hal ini bisa
mengakibatkan siswa mengabaikan penelitian yang ada sebelumnya yang
justru berisi ide-ide yang dapat memberikan peningkatan pada proyek
penelitian
2. Mengandalkan sumber-sumber sekunder
3. Fokus pada temuan penelitian ketika membaca artikel penelitian, sehingga
mengabaikan beberapa informasi penting seperti metode yang digunakan,
pengukuran, dan sebagainya

4. Mengabaikan sumber selain jurnal pendidikan, seperti surat kabar dan


majalah populer yang justru sering mengandung artikel dan topik
pendidikan
5. Gagal menentukan batas topik ulasan yang bagus pada suatu literatur.
Pencarian pada area yang terlalu luas menyebabkan siswa menjadi putus asa
atau melakukan pekerjaan yang sia-sia. Pencarian pada suatu area yang
sempit menyebabkan dia mengabaikan banyak artikel yang mungkin belum
sesuai dengan topik penelitian, tetapi berisi informasi yang akan membantu
dia merancang sebuah studi yang lebih baik
6. Salinan data bibliografi yang tidak tepat dapat menyusahkan menemukan
referensi yang dibutuhkan
7. Salinan terlalu banyak. Hal ini sering menunjukkan bahwa siswa tidak
memiliki pemahaman yang jelas pada proyeknya dan dengan demikian tidak
dapat memisahkan informasi penting dan tidak penting
c. Kesalahan umum dalam pengumpulan data penelitian
1. Memberi perhatian yang tidak cukup untuk membangun dan memelihara
hubungan dengan subjeknya. Hal ini sering menyebabkan penolakan untuk
bekerja sama atau sikap negatif yang dapat mengurangi validitas dan
langkah pengukuran lain
2. Melemahkan desain penelitiannya dengan melakukan perubahan untuk
mempermudah pengurusan administrasi pada sekolah tempat ia melakukan
penelitian
3. Gagal untuk menjelaskan tujuan dari langkah-langkah yang digunakan
dalam penelitian kepada guru dan administrator. Jika seorang guru berpikir
bahwa uji dan pengukuran tidak masuk akal, sikap guru tersebut akan
dengan cepat dirasakan oleh siswa dan mengarah pada kegagalan sistem ajar
4. Gagal mengevaluasi langkah-langkah yang tersedia secara menyeluruh
sebelum memilih yang akan digunakan dalam penelitian. Hal ini sering
menyebabkan penggunaan langkah-langkah yang tidak valid
5. Menggunakan langkah pengukuran pada penelitian dengan tingkat
kepercayaan yang rendah, sehingga dapat mengakibatkan beda nyata suaut

hasil penelitian tidak nampak, karena diakibatkan oleh kesalahan pada


langkah pengukuran
6. Melakukan tindakan yang tidak memenuhi syarat untuk pengelolaan data
dan penilaian.
d. Kesalahan umum dalam penggunaan alat ukur standar
1. Gagal untuk memeriksa validitas isi langkah-langkah pencapaian dalam
situasi di mana penelitian tersebut akan dilakukan
2. Gagal melakukan standarisasi atau kontrol peran guru dalam situasi
pengumpulan data, sehingga mengakibatkan munculnya instruksi-instruksi
yang tidak baku dan cenderung rancu
3. Cek validitas dan reliabilitas keseluruhan langkah-langkah yang dipilih
tetapi gagal untuk memeriksa validitas dan reliabilitas data pada skor subtes
meskipun nilai ini harus digunakan dalam analisis penelitian
4. Menggunakan perangkat pelaporan diri lainnya dalam situasi di mana
subjek mungkin palsu dalam rangka menciptakan kesan yang diinginkan
5. Mengasumsikan suatu standar uji yang digunakan dalam peneitian mereka
tanpa melakukan evaluasi pada validitas data yang tersedia
6. Upaya menggunakan langkah-langkah yang tidak cukup terlatih untuk
mengelola, menganalisis atau menginterpretasi
7. Gagal memanfaatkan waktu optimal saat pengujian yang seharusnya
tersedia dengan pemberian waktu tes yang panjang
8. Tidak melakukan pengecekan awal terhadap instrumen sebagai alat ukur dan
sebagai hasilnya, terjadi kekeliruan terhadap prosedur administrasi saat
pengambilan data awal, yang berakibat kerancuan data
e. Kesalahan umum dalam penggunaan alat statistik
1. Memilih alat statistik yang tidak tepat dan benar untuk analisis yang
diusulkan
2. Mengumpulkan data penelitian dan kemudian mencoba untuk menemukan
teknik statistik, yang dapat digunakan dalam analisis
3. Menggunakan hanya satu prosedur statistik ketika beberapa dapat
diterapkan pada data. Hal ini sering menyebabkan menghadap hasil yang
bisa membuat kontribusi yang signifikan untuk tesis

4. Menggunakan alat statistik pada situasi dimana data penelitian dengan


asumsi awal berbanding terbalik, maka hasil dari alat statistik menjadi acuan
utama. Kebanyakan alat-alat statistikal dapat memberikan hasil yang akurat,
dengan catatan bahwa asumsi awal diabaikan
5. Melebih-lebihkan pentingnya perbedaan kecil yang signifikan secara
statistik.
6. Mahasiswa menghindari analisis korelasional jika standar korelasi product
moment tidak dapat diterapkan
7. Menggunakan teknik korelasi yang salah - seperti korelasi biserial ketika
korelasi biserial luas muncul
8. Menggunakan product moment tabel dengan korelasi signifikan untuk
menafsirkan korelasi non Pearsonian. Karena sebagian besar korelasi non
pearsonial memiliki standard error lebih besar daripada korelasi product
moment kesalahan ini menyebabkan lebih dari yang sudah ditafsirkan
9. Menggunakan koreksi untuk pelemahan dalam situasi di mana tidak tepat
untuk membuat hasil tampak lebih signifikan/ nyata
f. Kesalahan umum dalam desain penelitian dan metodologi
1. Siswa gagal untuk menentukan populasi penelitian
2. Menggunakan sampel yang terlalu kecil untuk memungkinkan analisis
kinerja ketertarikan sub-group
3. Berusaha menentukan arah dari penelitian dengan menggunakan subyek
relawan
4. Perubahan desain dengan cara yang melemahkan penelitian untuk membuat
pengumpulan data lebih nyaman untuk sekolah yang terlibat
5. Dalam upaya untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin, ia membuat
tuntutan yang berlebihan yang mengarah pada penolakan mereka untuk
bekerja sama
6. Upaya untuk melakukan studi dalam satu semester yang akan membutuhkan
dua / tiga tahun untuk melakukan memuaskan
7. Gagal merencanakan pengumpulan data secara rinci cukup untuk
menghindari kesalahan yang berlebihan.

10

8. Mulai mengumpulkan data penelitiannya tanpa melakukan studi


percontohan atau menguji kelayakan prosedur dan tahap pengukuran
g. Kesalahan umum dalam penelitian sejarah
1. Kesalahan dalam memilih daerah penelitian yang disengaja, meskipun bukti
menunjukkan bahwa daerah penelitian tersebut tidak layak digunakan
sebagai tempat penelitian ataupun sebagai bahan pengujian hipotesa
2. Penggunaan informasi secara berlebihan dari sumber informasi sekunder
seringkali ditemukan pada studi penelitian, namun kebanyakan tidak ada
hubungannya dengan peristiwa terkini
3. Mencoba untuk bekerja pada masalah yang terlalu luas dan kurang
terdefinisikan
4. Gagal mengevaluasi data historisnya
5. Memungkinkan bias pribadi untuk mempengaruhi prosedur penelitiannya
6. Laporan siswa menguraikan fakta-fakta tidak mempersatukan atau
mengintegrasikan fakta-fakta tersebut ke dalam suatu pernyataan yang
bersifat umum
h. Kesalahan umum dalam penelitian deskriptif
1. Mahasiswa tidak merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik
2. Berkaitan dengan prosedur pengumpulan data untuk mencapai tujuan
dilakukannya penelitian secara umum, sehingga berdampak terhadap
kegagalan untuk mendapatkan data kuantitatif yang spesiik terhadap
masalah penelitian
3. Memilih sampel atas dasar kemudahan daripada mencoba untuk
mendapatkan sampel acak
4. Tidak melakukan perencanaan terhadap tahapan analisis sampai tahap akhir
pengumpulan seluruh data
5. Membuat susunan pada perangkat pengumpuan data (kuesioner, pedoman,
wawancara, formulir, observasi, dan sebagainya) sehingga hasil yang
diperoleh bias

11

i. Kesalahan umum dalam kuisioner penelitian


1. Siswa menggunakan kuesioner dalam menyelesaikan masalah yang
seharusnya bisa lebih baik dikaji dengan teknik penelitian lain
2. Memberikan perhatian cukup pada pengembangan kuesioner sehingga
berakibat kegagalan pada uji awal kuisioner
3. Terlalu banyak pertanyaan, sehingga membuat tuntutan tidak masuk akal
pada waktu respondensi
4. Fokus pada rincian Format, tata bahasa, percetakan, dan sebagainya yang
diamati dari responden memberikan sebuah kesan pertama yang baik
5. Gagal memeriksa sampel dengan subyek yang tidak dapat mendapat
tanggapan sehingga kemungkinan menghasilkan data yang bias
j. Kesalahan umum dalam wawancara
1. Mahasiswa tidak cukup merencanakan wawancara atau mengembangkan
pedoman wawancara rinci
2. Tidak cukup memberikan arahan pada praktik wawancara untuk
memperoleh kemampuan yang dibutuhkan
3. Gagal untuk membangun perlindungan terhadap bias pewawancara
4. Tidak memperkirakan keandalan data wawancara
5. Penggunaan bahasa dalam wawancara yang tidak dipahami oleh responden
6. Meminta informasi kepada responden tidak seharusnya dilakukan
k. Kesalahan umum dalam studi observasional
1. Mahasiswa tidak cukup melatih pengamatnya sehingga memperoleh data
yang tidak dapat diandalkan
2. Menggunakan bentuk observasi yang menuntut terlalu banyak pengamat
3. Gagal untuk mengambil perlindungan yang memadai pengamat yang
mengganggu atau mengubah situasi pengamatan
4. Upaya untuk mengevaluasi perilaku yang terjadi sehingga data yang dapat
diandalkan jarang diperoleh melalui pengamatan
l. Kesalahan umum dalam analisis isi
1. Siswa memilih konten yang mudah tersedia tetapi tidak mewakili sampel
konten yang terkait dengan tujuan penelitian
2. Gagal menentukan keandalan prosedur analisis isinya

12

3. Menggunakan kategori klasifikasi yang tidak cukup spesifik dan


komprehensif
m. Kesalahan umum dalam studi hubungan
1. Mahasiswa menganggap hasil penelitian kasual komparatif atau
korelasional menjadi bukti dari hubungan sebab dan akibat
2. Menggunakan sampel dalam penelitian komparatif kausal yang berbeda
pada banyak variabel yang bersangkutan; bahwa perbandingan kelompok
dapat menghasilkan hasil yang tidak dapat ditafsirkan
3. Upaya untuk mempelajari kemungkinan penyebab pola perilaku
didefinisikan secara luas termasuk beberapa sub-grup yang tidak
diharapkan. Hal ini biasanya menyebabkan hasil yang membingungkan
dan bertentangan dan tidak ada hubungan yang dapat dijabarkan
4. Mencoba untuk membangun sebuah studi korelasional sekitar data yang
tersedia dengan mudah, bukan mengumpulkan data yang diperlukan untuk
melakukan studi yang berharga
5. Memilih variabel untuk korelasi yang telah ditemukan dalam studi
sebelumnya
6. Gagal memanfaatkan teori pendidikan dan psikologis dalam variabel untuk
studi korelasi
7. Menggunakan teknik korelasi sederhana dalam studi di mana korelasi
parsial atau korelasi berganda diperlukan untuk memperoleh gambaran
yang jelas tentang cara variabel dapat beroperasi
8. Menggunakan tabel pada tingkat signifikansi koefisien korelasi Pearsonian
dan korelasi non pearsonian, yang sering menghasilkan hubungan
nonsignifikan menjadi hubungan yang signifikan
9. Menggunakan pendekatan gunshot dalam studi hubungan
10. Gagal mengembangkan kriteria pengukuran yang baik untuk digunakan
dalam studi korelasi untuk keterampilan yang kompleks atau pola perilaku

13

Peran Komputer Dalam Pengolahan Dan Analisis Data Penelitian


Peran komputer dalam pengolahan dan analisis data penelitian sekarang
menjadi pertimbangan utama dalam penelitian yang melibatkan perhitungan yang
kompleks dan data dalam jumlah besar. Keuntungan dari komputer adalah
kecepatan dan volume. Seperti, biaya aktual dengan pemakaian computer cukup
masuk akal, karena waktu yang dibutuhkan untuk memproses data memerlukan
beberapa minggu atau bulan jika dilakukan dengan kalkulator standar/ manual.
Dari segi ekonomi dan efisiensi pada penggunaan komputer; akan tetapi
tergantung pada beberapa kontinjensi praktis: 1) data harus dikodekan untuk
memenuhi persyaratan masukan komputer. Biasanya, harus mengikuti
pembatasan format kartu punch IBM (10 baris x 80 kolom) dengan semua entri
berbentuk numerikal. Seseorang harus memasukkan data mentah dengan benar di
kartu tersebut menggunakan kunci dan mengikuti logika instruksi pengkodean
tertentu, 2) data diolah dan dianalisis dengan program komputer. Jika Anda dapat
mencocokkan desain dan kebutuhan analisis Anda sendiri untuk program
komputer yang ada, Anda tidak akan dikenakan biaya tambahan dalam
mengerjakan program tertulis atau yang sudah pernah diubah; Oleh karena itu,
penting untuk melihat kecanggihan program komputer dan komputer khusus
untuk kebutuhan khusus Anda sebelum menjalankan rencana untuk analisis data
Anda.
Saran pengumpulan data Saran terakhir untuk pengumpulan dan
pencatatan data dengan pemrosesan komputer secara tersirat harus dapat diperoleh
dari staf pelaksana pemrosesan komputer yang dituju. Secara umum, setiap kali
data harus dikodekan untuk mewakili kolom pada IBM punch card yang sesuai
dengan kategori entri tersebut. Akan sangat bijaksana bila kita melaksanakan
terlebih dahulu uji percontohan pada data yang akan dilakukan pencatatan dan
pemrosesan sesuai dengan prosedur kerja dengan berbagai tingkat kesulitan.
Penting untuk melakukan pencatatan dan pengolahan data prosedur untuk
menghindari kesulitan.Peringatan tentang analisis komputer dari data penelitian
daya dan prestise komputer yang modern dapat menyesatkan peneliti yang tidak
berpengalaman. Dua hal dibawah ini misalnya:

14

1. Kesalahan mekanisme aktual dari operasional komputer cenderung sangat


handal, kesalahan manusia dapat terjadi dalam beberapa cara: kartu IBM
dapat memiliki satu atau lebih kesalahan dalam meng-entry data; kesalahan
bisa muncul dalam program komputer itu sendiri (kesalahan program bisa
sangat acak - muncul tidak teratur atau hanya pada kondisi tertentu); instruksi
khusus yang mendukung program komputer tertentu dapat menimbulkan
kesalahan; dan begitupula dengan komponen magnetik di mana program
komputer disimpan dapat menglami kesalahan penanganan. Akan lebih aman
jika card IBM secara hati-hati harus sering diperiksa untuk menghindari
kesalahan dan juga program komputer telah divalidasi dengan baik
2. Permasalahan kotak hitam kepada peneliti tertentu, masalah teknis
komputer, program komputer, dan sejumlah manipulasi statistik terdapat pada
'kotak hitam' - peneliti tidak dapat melihat sisi dalam cara kerja dan mau tidak
mau harus percaya pada keyakinan apapun yang dicetak komputer serta apa
saja yang dikatakan para ahli komputer tentang seluruh proses misterius.
Untuk tujuan penelitian, sekarang tidak ada masalah tapi di bagian penjelasan
hal itu penting untuk menjaga kedekatan perkiraan data untuk menanggulangi
hal itu harus dibantu dengan pengolahan data manual. Salah satu konsultan
untuk buku ini melaporkan bahwa ia selalu menyejajarkan analisis komputer
data dengan analisis manual pada suatu sampel sederhana. Dengan cara ini,
dia memiliki perkiraan yang mirip dengan datanya dan sering mengungkap
kesalahan dalam program analisis tertentu.

Anda mungkin juga menyukai