Anda di halaman 1dari 8

14

katoda, kondisi logika pada terminal a=0, b=1, c=1, d=0, e=0, f=0, g=0 dan h=0,
sedangkan terminal common dihubungkan ke ground. Kondisi logika terminal a
sampai h untuk seven segment common anoda adalah komplemen dari common
katoda dan terminal common dihubungkan ke Vcc.
2.1 Catu Daya (Power Supllay)
Catu Daya adalah bagian dari setiap perangkat elektronika yang berfungsi
sebagai sumber tenaga. Catudaya sebagai sumber tenaga dapat berasal dari ; baterai ,
accu , solar cell dan adaptor. Komponen ini akan mencatu tegangan sesuai dengan
tegangan yang diperlukan oleh rangkaian elektronika.
Catu Daya Adaptor
Catu daya Adaptor adalah perangkat elektronika yang berfungsi menurunkan
dan mengubah tegangan AC (Alternating Current) menjadi tegangan DC (Dirrect
Current) yang dapat di gunakan sebagai sumber tenaga peralatan elektronika. Sebuah
catu daya adaptor yang baik memiliki bagian-bagian seperti pada blok diagram
berikut ini :
AC

STEPDOWN

RECTIFIER

FILTER

Penurun
Tegangan

Penyearah

Penyaring

STABILIZER/
REGULATOR
Penstabil
& Pengatur

Gambar 2.13 Diagram blok Catu Daya Adaptor

Gambar 2.14 Skema Rangkaian Catu daya

DC

15

Keterangan :
1. Stepdown (Penurun Tegangan)
Bagian ini berfungsi menurunkan tegangan AC 110/220V menjadi tegangan AC
yang lebih rendah yang diperlukan( 5V, 9V,12V, dll).Bagian ini terdiri dari
sebuah transformer (trafo)
2. Rectifier (Penyearah)
Bagian ini merupakan bagian penyearah arus dari arus AC (bolak-balik) menjadi
arus DC (searah).Bagian ini terdiri dari sebuah dioda silikon , germanium ,
selenium atau Cuprox.
3. Filter (Penyaring)
Bagian ini berfungsi untuk menyaring arus DC yang masih berdenyut sehingga
menjadi rata. Komponen yang digunakan yaitu gabungan dari kapasitor elektrolit
dengan resistor atau induktor.
4. Stabilizer(Penstabil)
Bagian ini berfungsi menstabilkan tegangan DC agar tidak terpengaruh oleh
tegangan beban.Komponen ini berupa Dioda Zener atau IC yang didalamnya
berisi rangkaian penstabil.
5. Regulator(Pengatur)
Bagian ini mengatur kestabilan arus yang mengalir ke rangkaian
elektronika.Komponen yang di gunakan merupakan gabungan dari transistor,
resistor dan kapasitor. Ada juga yang di paket berupa sebuah IC seperti regulator
LM7805. Pada gambar 2.9 regulator bekerja dengan cara mengendalikan arus
basis pada transistor melalui dioda zener 5V tipe 1N4736 dan resistor 680 ohm
sehingga penguatan tegangan pada output transistor mengalami penurunan sesuai
dengan pengaturan tegangan kemudi pada arus basis yaitu sebesar 5V.
Pada gambar ilustrasi transistor NPN berikut ini, junction base-emiter
diberi bias positif sedangkan base-colector mendapat bias negatif (reverse bias).
(KF.Ibrahim , Prinsip Dasar Elektronika , 1993, hal : 23)

16

Gambar 2.15 Arus elektron transistor npn


Karena base-emiter mendapat

bias positif maka seperti pada dioda,

elektron mengalir dari emiter menuju

base. Kolektor pada rangkaian ini lebih

positif sebab menda pat tegangan positif. Karena kolektor ini lebih positif, aliran
elektron bergerak m enuju kutup ini. Misalnya tidak ada kolektor, aliran elektron
seluruhnya akan m enuju base seperti pada dioda. Tetapi karena lebar base yang
sangat tipis, hanya sebagian elektron yang dapat bergabung den gan hole yang ada
pada base. Sebagian besar akan menembus lapisan base menuju kolektor.
Jika misaln ya tegangan base-emitor dibalik (reverse bias), maka tidak akan
terjadi aliran e lektron dari emitor menuju kolektor. Jika pela n-pelan 'keran' base
diberi bias maju (forward bias), elektron mengalir menuju kolektor dan besarnya
sebanding dengan besar arus bias base yang diberikan.
Dengan kata lain, arus base mengatur banyaknya elektron yang mengalir dari
emiter menuju kolektor. Ini yang dinamakan efek penguatan transistor, karena arus
base yang kecil menghasilkan arus emiter-colecto r yang lebih besar.Istilah amplifier
(penguatan) menjadi salah kaprah, k arena dengan penjelasan di atas sebenarnya yang
terjadi bukan penguatan, melainkan arus yang lebih kecil mengontrol aliran arus yang
lebih besar.Juga dapat dije laskan bahwa base mengatur membuka dan menutup aliran
arus emiter-kolektor(switch on/off).

17

2.2 ISD 2590


ISD 2590 merupakan IC perekam dan pemutar ulang suara dengan durasi 90
detik produk dari Winbond. Untuk menghasilkan output suara, pada perancangan
sistem ini digunakan IC ISD2590. ISD2590 merupakan IC yang dapat menghasilkan
output suara berdasarkan input masukan yang sudah direkam kedalam memori IC
tersebut. ISD25xx merupakan jenis IC penyimpan suara, sedangkan xx merupakan
kode lamanya durasi penyimpanan. Durasi penyimpanan atau lamanya kata yang
dapat disimpan oleh ISD 2590 adalah 90 detik. IC 2590 dioperasikan dalam address
bit artinya setiap kata yang direkam mempunyai address sendiri. Alat ini hanya
berupa keping tunggal IC ,namun didalamnya sudah memuat berbagai perangkat
tambahan yang dapat membantu dalam operasi perekaman dan pemutar ulang suara.
Alat tambahan itu berupa oscillator, penguat microphone, Automatic Gain Control
(AGC), filter suara, dan penguat untuk speaker, sehingga tidak memerlukan penguat
tambahan untuk speaker lagi. Kelebihan lain dari alat ini adalah mampu dikoneksikan
dengan perangkat microprossesor dan microcontroller. ISD 2590 mempunyai memori
khusus untuk menyimpan hasil rekaman suara. Diagram koneksi pin dan diagram
blok dari ISD 2500 ditunjukkan pada gambar berikut ini :

18

Gambar 2.16. Diagram Blok dan Koneksi Pin ISD2590.


Fungsi dari masing-masing pin adalah sebagai berikut:
1. Input microphone (Mic) Pin ini akan menerima sinyal input masukan yang
berasal dari microphone. Sinyal yang diterima akan dikuatkan oleh penguat
(preamplifier) yang sudah ada dalam IC tersebut. Pada bagian Automatic
Gain Control (AGC) akan diatur sehingga penguatan yang keluar setelah
preamplifier adalah 15db sampai 24 db.
2. Referensi input microphone (Mic Ref) Dengan menghubungkan pin ini ke
VSSA (analog ground) secara seri dengan kapasitor, maka noise yang ada
pada sinyal input dapat ditolak atau dibuang oleh preamplifier.
3. Output

analog (Ana

Out)

Keuntungan

dari

pin

ini

adalah

memberikan output preamplifier pada pemakai. Penguatan tegangan pada


preamplifier ini ditentukan oleh level tegangan pada pin AGC.
4. Input analog (Ana In) Pin ini menerima sinyal input masukan yang akan
direkam. Pada pemakaianinput microphone, pin output analog harus
dihubungkan dengan pin input analog melalui sebuah kapasitor tambahan.

19

5. Automatic Gain Control (AGC) Bagian ini mengatur kestabilan penguatan


yang dilakukan oleh preamplifier.
6. Speaker output Perbedaan semua alat ISD seri 2500 dengan yang lainnya
yaitu adanya driverspeaker yang terdiri dari penguat audio output. keluaran
dari pin ini dapat langsung dihubungkan dengan speaker 16 dengan daya 50
mWatt.
7. Power Down Input (PD) Saat tidak digunakan untuk merekam atau
memutar ulang, maka PD akan berlogika high, keadaan ini digunakan untuk
menghasilkan mode daya yang sangat kecil karena tidak digunakan. Saat
pulsa menjadi low untuk menghasilkan kondisi overflow, maka Pd yang
berlogika high akan melakukan proses reset pada alamat memori sehingga
menunjuk pada alamat awal. Pin PD digunakan pada pilihan mode operasi M6
(push-botton).

8.

Chip Enable Input (CEI) Untuk menghasilkan kondisi aktif (enable)

maka pin ini harus diberikaan kondisi low sehingga proses perekaman dan
memutar ulang suara dapat dilakukan.
9. Playback/Record Input (P/ ) Pin ini digunakan untuk mengunci (latch)
keadaan atau mode yang sedang dipilih. Untuk melakukan mode putar ulang
suara, maka pin ini diberikan logika high. Sedangkan untuk proses
perekaman, maka yang diberikan pada pin ini adalah logika low.

10. End Of Message (EM) Pin ini memberi tanda saat proses perekaman
selesai dilakukan. Output akan mengeluarkan pulsa low untuk TEOM pada
akhir proses output. Saat pin ini mengeluarkan logika low maka berarti proses
perekaman selesai dilakukan. Pada pilihan penerapannya, biasanya pin ini
terhubung dengan kondisi low dan digunakan pada mode Pemutar ulang suara
saja.

20

11. Oveflow Output (OO) Pulsa low dikeluarkan jika memori sudah sampai
pada akhir ruang terakhir yang ada pada memori, dan itu menandakan bahwa
memori yang tersedia sudah habis. Output akan mengikuti input Pin sampai
pulsa PD mereset alat tersebut. Pin ini dapat digunakan secara bersama
dengan beberapa seri ISD 2500 yang lainnya untuk menambah durasi waktu
perekaman atau pemutar ulang sesuai waktu yang diinginkan.
12. Tegangan Input (VCCA,VCCD) Pin ini untuk memberikan tegangan
masukan pada IC sehingga dapat bekerja. Batas tegangan masukan yang dapat
diberikan pada IC ini adalah 4,5 sampai 6,5 volt.
13. Ground input (VSSA,VSSD) Pin ini digunakan untuk input ground.

Timing diagram pada proses perekaman dan pemutar ulang suara ditunjukkan pada
gambar berikut ini.

Gambar 2.17. Proses Rekam (Record)

21

Gambar 2.18. Proses Putar Ulang Suara (Playback)

Anda mungkin juga menyukai