Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Topik

: Gangguan Sistem Pernafasan

2. Pokok Bahasan

: Astma

3. Subpokok Bahasan : Pencegahan Serangan Ulang Asma


4. Sasaran

: Keluarga Tn.M

5. Waktu dan Tempat

Tempat

: Rumah Tn. M
Jln. Bandulan G VIII no.483 RT 04, RW 01
Mulyorejo- Malang

Waktu

: Kamis, 12 Mei 2005, pukul 19.30 wib

6. Metode

: Ceramah dan Tanya Jawab

7. Media

: Poster, flipchart dan Leaflet

8. Tujuan
Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu mengerti dan


memahami tentang pentingnya pencegahan terhadap serangan ulang asma
Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan sasaran mampu :

Menjelaskan tentang definisi asma

Menjelaskan tentang penyebab asma

Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asma

Menyebutkan tentang cara pencegahan serangan ulang asma

9. Manfaat
Manfaat bagi mahasiswa :

Mahasiswa mengetahui lebih dalam mengenai penyakit asma.

Mahasiswa mengetahui fakta penyebaran asma yang ada di masyarakat.

Mahasiswa mempu membandingkan teori dengan fakta yang diperoleh


tentang penyakit asma.

Manfaat bagi masyarakat :

Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit asma.

Sasaran mampu melakukan tindakan pencegahan terhadap serangan


ulang asma

10. Materi

Menjelaskan tentang definisi asma

Menjelaskan tentang penyebab asma

Menyebutkan tanda dan gejala terjadinya asma

Menyebutkan tentang cara pencegahan terhadap serangan ulang dari


asma

( terlampir )

12. Tahap Kegiatan Penyuluhan


Tahap

Kegiatan Penyuluh

Pembukaan
(5 menit)

Memperkenalkan diri
Menyamakan persepsi
Menyampaikan maksud dan
tujuan
dilaksanakannya
penyuluhan
Menggali
pengetahuan
sasran

Penyajian
(10 menit)

Penutup
(5 menit)

Menjelaskan definisi asma


Menjelaskan penyebab asma
Menyebutkan tanda dan
gejala terjadinya asma
Menjelaskan tentang cara
pencegahan serangan ulang
asma
Memberi kesimpulan materi
Menyampaikan
hasil
evaluasi dan umpan balik
Menutup acara penyuluhan

Kegiatan Sasaran

Metode &
Media
Ceramah
Menjawab salam
Memperhatikan
dan dan tanya
jawab
menjawab pertanyaan

Ceramah
Menyimak penjelasan
dan tanya
Mengajukan pertanyaan
jawab
seputar materi
-Poster
-Flipchart
-Leaflet

Ceramah
Memperhatikan
dan tanya
penjelasan
jawab
Menjawab
pertanyaan Leafleat
dari penyuluh

13. Evaluasi :
Evaluasi diberikan dengan cara memberikan pertanyaan kepada sasaran mengenai
hal-hal yang telah dijelaskan oleh penyuluh. Adapun criteria dari evaluasi sebagai berikut
1.

Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap yang
diberikan secara rinci.

2.

Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan singkat.

3.

Sasaran mampu menjawab beberapa pertanyaan dengan benar dan singkat.

4.

Sasaran mampu menjawab pertanyaan setelah diberiakn bantuan.


Dari evaluasi yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil evaluasi dengan kriteria B yaitu

sasaran mampu menjawab semua pertanyaan yang diberiakn oleh penyuluh dengan benar
dan singkat

Materi penyuluhan

ASMA
a. Definisi
Istilah asma diambil dari kata Yunani yang artinya terengah-engah atau serangan
napas pendek. Asma didefinisikan sebagai suatu penyakit saluran pernapasan dengan ciri
meningkatnya respon trachea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai
dengan adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik
secara spontan maupun hasil pengobatan.
Asma juga bisa diartikan sebagai penyumbatan saluran pernapasan bagian bawah yang
bersifat berulang-ulang dengan ditandai denagn adanya penyempitan pada bronkus
sehinggamenumbulkan penderita sukar bernapas dan terjadi mengi.
b. Etiologi
1. Alergen

Alergen hirup

Alergen makanan : susu, telur, coklat

: debu rumah, bulu binatang, kapuk dan wol, serbuk sari

2. Latihan fisik : olahraga, lari di udara dingin dan kering


3. Infeksi

: infeksi saluran pernapasan bagian atas, misalnya influenza

4. Faktor emosi : stress, takut, marah


Peningkatan smosi dapat meningkatnya denyut jantung sehingga
bisa terjadi penyempitan pembuluh darah dan terjadi sesak napas.
5. Faktor lain

Bahan iritan seperti bau cat, kain sprei, air dingin


Asap rokok mengakibatkan kerusakan epitel bersilia dan menekan aktifitas fagosit
(sel pemakan benda asing) sehingga terjadi respon berlebihan pada bronkus.
Bahan-bahan kimia
Hormon, terutama terjadi saat menstruasi
c. Tanda dan gejala :
Pada awal serangan sering gejala tidak jelas, seperti terasa berat di dada dan pada
asma alergik biasanya disertai pilek/ bersin. Serangan berikutnya timbul mengi, sesak

napas, batuk dengan secret putih dan jika serangan terjadi selama berjam-jamakan timbul
sianosis yaitu kulit menjadi kebiru-biruan karena kekurangan oksigen. Gejala-gejala
tersebut harus ada semua. Ada kalanya beberapa gejala yang timbul disertai gejala lain,
misalnya pada saat terjadi serangan. muncul sesak napas, batuk tapi tanpa disertai mengi.
Pada pasien yang mengalami sesak napas berat biasanya bicara terputus-putus karena sulit
mengambil oksigen. Tanda dan gejala tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :

Wheezing

Dyspnea dengan lama ekspirasi; penggunaan otot-otot asesori pernafasan, cuping


hidung, retraksi dada, dan stridor

Batuk kering (tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan nafas sempit

Tachypnea

Gelisah

Diaphoresis

Nyeri abdomen karena terlibatnya otot abdomen dalam pernafasan

Fatigue

Tidak toleran terhadap aktivitas; makan, bermain, berjalan, bahkan bicara

Kecemasan, labil dan perubahan tingkat kesadaran

Meningkatnya ukuran diameter anteroposteror( barrel chest)

Serangan yang tiba-tiba atau berangsur-angsur

D. Cara Mencegah Serangan Ulang Asma


Kenali atau identifikasi penyebab penyakit asma
Hindari factor pencetus

Debu, misalnya dengan menutup hidung maupun mulut dengan sapu tangan.

Bulu binatang, dengan menghindari kontak langsung dengan binatang dan


segera buang atau bersihkan tinja binatang yang dapat menyebabkan alergi.

Kapuk dan wol, dengan membersihkan bahan-bahan yang terbuat dari wol
sesering mungkin, menjemur kasur minimal satu bulan sekali

Makanan, dengan menghindari makanan yang dapat menyebabkan alergi.

Jaga kerbersihan lingkungan


Usahakan ruangan selalu bersih dan cukup ventilasi agar pertukaran udara lancar.
Berikan posisi yang nyaman pada penderita saat terjadi serangan, yaitu penderita
disuruh setengah dudukdengan punggung bersandar pada bantal dan kedua kaki lurus.

Siapkan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter dan berikan jika sewaktuwaktu diperlukan.
Jika serangan makin hebat, lakukan pertolongan pertama dan segera bawa penderita ke
tempat pelayanan kesehatan yang terdekat.
Referensi :
1. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescalapius
2. Pearce, Evelyn.C.2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Tama
3. Soeparman.1990.Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
4. Sylvia, A. Prince.2000.Patofisiologi. Jakarta : EGC

e. Penatalaksanaan Terapeutik

Serangan akut dengan oksigen nasal atau masker

Terapi cairan parenteral

Terapi pengobatan sesuai program;


Beta2-agonist untuk mengurangi bronkospasme:
Albuterol(proventil, ventolin) :

Dengan pemberian oksigen, dosis oral; 0,1 mg/kg setiap 8 jam; nebulizer; 0,15
mg/kg per dosis dalam 2ml normal salin; inhalasi 1 atau 2 isapan setiap 4-6 jam.
Efeknya: tachycardia, palpitasi, pusing kepala, mual, dysrhythmia, tremor, hypertensi
dan insomnia. Intervensi keperawatan: jelaskan pada orang tua tentang efek samping
dan cara melakukan nebulizer dan fisio terapi dada.
Terbutalin :
Dosis; usia 2-6 tahun: 0,15 mg/kg tiga akli sehari (tidak lebih dari 5 mg per hari); 614 tahun; 2 mg tiga kali sehari ( tidak lebih dari 24 mg per hari); 14 tahun dan
dewasa; 2-6 mg/kg dalam tiga akli sehari atau empat kali sehari ( tidak lebih dari 32
mg per hari); inhalasi; 1 atau 2 lapisan setiap 4-6 jam; nebulizer; 0,5-1,5 mg setiap 46 jam. Efek samping; tachycardia, pusing kepala, tremor atau gemetar, mual dan
insomnia.
Metaprotenol ( alupen, metaprel) :
Dosis; 0,3-0,5 mg/kg per dosis setiap 6-8 jam; maksimum 20 mg per dosis. Efek
samping; tachycardia, palpitasi, hipertensi, gemetar, lemah, pusing kepala, mual,
muntah, mulut rasa tidak enak.

Bronkodilator :
Dilatsi bronkus dan bronkiolus, mengurangi bronkospasme, dan meningkatkan
bersihan jalan nafas.
Theophylline ethylenediamine( Aminophylline) :
Dosis; pada klien tanpa thophylline, dosis; 6 mg/kg dan melalui intravena; usia 6-9
bulan; 1,0-1,2 mg/kg/jam usia 9-12 jam;0,9-1,0 mg/kg/jam usia 12-16 tahun:0,6-0,7
mg/kg/jam
Pemberian dengan melalui aliran cairan intravena jangan lebih dari 25 mg per menit.efek
samping, tachycardia, dysrhythmias, palpitasi, iritasi gastrointestinal, rangsangan system
syaraf pusat; gejala toxic; sering muntah, haus demam ringan, palpitasi, tinnitus, dan kejang

Referensi :
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.

3. Price, sylvia. Monica ( Ed ) 1999. Patofisiologi konsep klinis penyakit. EGC. Jakarta

SATUAN ACARA PENYULUHAN

OLEH :
KELOMPOK VI / IIB
KRISNANTI (03011000075)
LUKMAN EFFENDI (03011000076)
MARTIKA NOFITA (0301100077)
MIFTAQUL JANNAH (0301100078)
M. YAHYA ZAINUDIN (0301100079)

DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG
2005

LAPORAN HASIL PENYULUHAN

Kegiatan penyuluhan yang dilakukan merupakan implementasi dari hasil pengkajian


dan analisa data yang dilakukan terhadap keluarga Tn.M. Diagnosa yang ditemukan yaitu
Kurang pengetahuan keluarga mengenai penyakit asma (definisi, penyebab, tanda dan gejala
serta pencegahan serangan ulang asma) yang berhubungan dengan informasi inadequate.
Berdasarkan diagnosa tersebut maka dilakukan penyuluhan dengan sasaran keluarga Tn.M.
(suami, istri, dan dua orang anaknya yang tinggal dalam satu rumah) mengenai asma.
Pada pelaksanaannya, peserta penyuluhan yang hadir dari keluarga sebanyak dua
orang yaitu Tn.M dan Ny.R (suami dan istri). Hal tersebut dikarenakan kesibukan anggota
keluarga yang lain untuk menghadiri

acara keluarga yang bersamaan dengan waktu

penyuluhan. Meskipun demikian acara penyuluhan berjalan dengan lancar dan sasaran yang
ada sudah dianggap mewakili. Peserta penyuluhan memperhatikan penjelasan dari penyuluh
dan berperan aktif dalam tanya-jawab (diskusi). Waktu penyuluhan dimulai pukul 18.45,
mundur 15 menit dari rencana awal. Kegiatan dilakukan selama 20 menit sesuai dengan
rencana pada SAP (Satuan Acara Penyuluhan).
Untuk pertanyaan dan jawaban dalam diskusi serta evaluasi hasil dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Nama : Tn. M
Tanya : Bagaimana terjadinya serangan asma sehingga menimbulkan sesak napas?
Jawab : Pada penderita asma terjadi penyempitan jalan napas. Hal tersebut terjadi karena
saluran pernapasan sensitive terhadap alergen-alergen tertentu, misalnya debu,
udara dingin, kelelahan, maupun emosi sehingga meningkatkan respon bronkus
(penyempitan). Dengan demikian menyebabkan penderita sukar bernapas dan
terjadi sesak napas.
2. Nama : Ny.R
Tanya : Bagaimana pengaruh emosi terhadap serangan ulang asma ?
Jawab :Seseorang dalam keadaan emosi, seperti marah, takut, maupun stress
menyebabkan denyut jantung meningkat sehingga bisa terjadi penyempitan
pembuluh darah dan menimbulkan sesak napas.

3. Nama : Tn.M
Tanya : Apakah pada asma, penyempitan jalan napas juga terjadi karena penumpukan lemak
yang berlebihan?
Jawab : Penyempitan jalan napas terjadi karena pada penderita asma, saluran pernapasan
bersifat sensitive terhadap allergen-alergen tertentu. Sehingga penderita asma dan
anggota keluarga yang lain perlu mengenali jenis allergen apa yang dapat
menimbulkan serangan asma sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.
Penumpukan kadar lemak maupun kolesterol dapat menjadi factor pendukung
serangan ulang asma terutama jika klien obesitas.
Setelah pemateri menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peserta penyuluhan, untuk
mengetahui seberapa jauh materi yang disajikan dapat diterima sasaran, maka penyaji
melakukan evaluasi / feed back dengan memberikan pertanyaan mengenai asma, antara lain
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari asma ?
Penyempitan saluran pernapasan karena adanya allergen, seperti debu, kelelahan,

udara

dingin maupun emosi sehingga menimbulkan sesak napas.


2. Apakah penyebab dari asma ?
Debu, kelelahan, udara dingin, emosi, aktifitas yang berat misalnya olahraga berlebihan
maupun asap rokok.
3. Bagaimana tanda dan gejala dari asma ?
Sesak napas, batuk ( kadang disertai dahak putih), lemah, gelisah, sulit tidur dll
4 .Bagaimana cara mencegah serangan ulang asma / kakambuhan ?

Mengenali dan menghindari hal-hal yang dapat menimbulkan serangan asma

Menjaga kebersihan lingkungan

Menyiapkan obat-obat di tempat yang mudah dijangkau jika asma sewaktu-waktu


kambuh / mendadak

Berdasarkan jawaban dari peserta penyuluhan diperoleh hasil evaluasi dengan kriteria
B yaitu sasaran mampu menjawab semua pertanyaan yang diberiakn oleh penyuluh dengan
benar dan singkat.

Anda mungkin juga menyukai