Sap Asma
Sap Asma
1. Topik
2. Pokok Bahasan
: Astma
: Keluarga Tn.M
Tempat
: Rumah Tn. M
Jln. Bandulan G VIII no.483 RT 04, RW 01
Mulyorejo- Malang
Waktu
6. Metode
7. Media
8. Tujuan
Tujuan Umum
9. Manfaat
Manfaat bagi mahasiswa :
10. Materi
( terlampir )
Kegiatan Penyuluh
Pembukaan
(5 menit)
Memperkenalkan diri
Menyamakan persepsi
Menyampaikan maksud dan
tujuan
dilaksanakannya
penyuluhan
Menggali
pengetahuan
sasran
Penyajian
(10 menit)
Penutup
(5 menit)
Kegiatan Sasaran
Metode &
Media
Ceramah
Menjawab salam
Memperhatikan
dan dan tanya
jawab
menjawab pertanyaan
Ceramah
Menyimak penjelasan
dan tanya
Mengajukan pertanyaan
jawab
seputar materi
-Poster
-Flipchart
-Leaflet
Ceramah
Memperhatikan
dan tanya
penjelasan
jawab
Menjawab
pertanyaan Leafleat
dari penyuluh
13. Evaluasi :
Evaluasi diberikan dengan cara memberikan pertanyaan kepada sasaran mengenai
hal-hal yang telah dijelaskan oleh penyuluh. Adapun criteria dari evaluasi sebagai berikut
1.
Sasaran mampu menjawab semua pertanyaan dengan benar dan lengkap yang
diberikan secara rinci.
2.
3.
4.
sasaran mampu menjawab semua pertanyaan yang diberiakn oleh penyuluh dengan benar
dan singkat
Materi penyuluhan
ASMA
a. Definisi
Istilah asma diambil dari kata Yunani yang artinya terengah-engah atau serangan
napas pendek. Asma didefinisikan sebagai suatu penyakit saluran pernapasan dengan ciri
meningkatnya respon trachea dan bronkus terhadap berbagai rangsangan yang ditandai
dengan adanya penyempitan jalan napas yang luas dan derajatnya dapat berubah-ubah baik
secara spontan maupun hasil pengobatan.
Asma juga bisa diartikan sebagai penyumbatan saluran pernapasan bagian bawah yang
bersifat berulang-ulang dengan ditandai denagn adanya penyempitan pada bronkus
sehinggamenumbulkan penderita sukar bernapas dan terjadi mengi.
b. Etiologi
1. Alergen
Alergen hirup
napas, batuk dengan secret putih dan jika serangan terjadi selama berjam-jamakan timbul
sianosis yaitu kulit menjadi kebiru-biruan karena kekurangan oksigen. Gejala-gejala
tersebut harus ada semua. Ada kalanya beberapa gejala yang timbul disertai gejala lain,
misalnya pada saat terjadi serangan. muncul sesak napas, batuk tapi tanpa disertai mengi.
Pada pasien yang mengalami sesak napas berat biasanya bicara terputus-putus karena sulit
mengambil oksigen. Tanda dan gejala tersebut dapat diuraikan sebagai berikut :
Wheezing
Batuk kering (tidak produktif) karena secret kental dan lumen jalan nafas sempit
Tachypnea
Gelisah
Diaphoresis
Fatigue
Debu, misalnya dengan menutup hidung maupun mulut dengan sapu tangan.
Kapuk dan wol, dengan membersihkan bahan-bahan yang terbuat dari wol
sesering mungkin, menjemur kasur minimal satu bulan sekali
Siapkan obat-obatan yang telah diresepkan oleh dokter dan berikan jika sewaktuwaktu diperlukan.
Jika serangan makin hebat, lakukan pertolongan pertama dan segera bawa penderita ke
tempat pelayanan kesehatan yang terdekat.
Referensi :
1. Mansjoer, Arif. 2000. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aescalapius
2. Pearce, Evelyn.C.2000. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : Gramedia
Pustaka Tama
3. Soeparman.1990.Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbit FKUI
4. Sylvia, A. Prince.2000.Patofisiologi. Jakarta : EGC
e. Penatalaksanaan Terapeutik
Dengan pemberian oksigen, dosis oral; 0,1 mg/kg setiap 8 jam; nebulizer; 0,15
mg/kg per dosis dalam 2ml normal salin; inhalasi 1 atau 2 isapan setiap 4-6 jam.
Efeknya: tachycardia, palpitasi, pusing kepala, mual, dysrhythmia, tremor, hypertensi
dan insomnia. Intervensi keperawatan: jelaskan pada orang tua tentang efek samping
dan cara melakukan nebulizer dan fisio terapi dada.
Terbutalin :
Dosis; usia 2-6 tahun: 0,15 mg/kg tiga akli sehari (tidak lebih dari 5 mg per hari); 614 tahun; 2 mg tiga kali sehari ( tidak lebih dari 24 mg per hari); 14 tahun dan
dewasa; 2-6 mg/kg dalam tiga akli sehari atau empat kali sehari ( tidak lebih dari 32
mg per hari); inhalasi; 1 atau 2 lapisan setiap 4-6 jam; nebulizer; 0,5-1,5 mg setiap 46 jam. Efek samping; tachycardia, pusing kepala, tremor atau gemetar, mual dan
insomnia.
Metaprotenol ( alupen, metaprel) :
Dosis; 0,3-0,5 mg/kg per dosis setiap 6-8 jam; maksimum 20 mg per dosis. Efek
samping; tachycardia, palpitasi, hipertensi, gemetar, lemah, pusing kepala, mual,
muntah, mulut rasa tidak enak.
Bronkodilator :
Dilatsi bronkus dan bronkiolus, mengurangi bronkospasme, dan meningkatkan
bersihan jalan nafas.
Theophylline ethylenediamine( Aminophylline) :
Dosis; pada klien tanpa thophylline, dosis; 6 mg/kg dan melalui intravena; usia 6-9
bulan; 1,0-1,2 mg/kg/jam usia 9-12 jam;0,9-1,0 mg/kg/jam usia 12-16 tahun:0,6-0,7
mg/kg/jam
Pemberian dengan melalui aliran cairan intravena jangan lebih dari 25 mg per menit.efek
samping, tachycardia, dysrhythmias, palpitasi, iritasi gastrointestinal, rangsangan system
syaraf pusat; gejala toxic; sering muntah, haus demam ringan, palpitasi, tinnitus, dan kejang
Referensi :
1. Sylvia A. Price. 2000. Patofisiologi. EGC. Jakarta.
2. Ignatisius. Donna. 1995. Medical Surgical Nursing Philadephia. Sender Company.
3. Price, sylvia. Monica ( Ed ) 1999. Patofisiologi konsep klinis penyakit. EGC. Jakarta
OLEH :
KELOMPOK VI / IIB
KRISNANTI (03011000075)
LUKMAN EFFENDI (03011000076)
MARTIKA NOFITA (0301100077)
MIFTAQUL JANNAH (0301100078)
M. YAHYA ZAINUDIN (0301100079)
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN MALANG
2005
penyuluhan. Meskipun demikian acara penyuluhan berjalan dengan lancar dan sasaran yang
ada sudah dianggap mewakili. Peserta penyuluhan memperhatikan penjelasan dari penyuluh
dan berperan aktif dalam tanya-jawab (diskusi). Waktu penyuluhan dimulai pukul 18.45,
mundur 15 menit dari rencana awal. Kegiatan dilakukan selama 20 menit sesuai dengan
rencana pada SAP (Satuan Acara Penyuluhan).
Untuk pertanyaan dan jawaban dalam diskusi serta evaluasi hasil dapat diuraikan
sebagai berikut :
1. Nama : Tn. M
Tanya : Bagaimana terjadinya serangan asma sehingga menimbulkan sesak napas?
Jawab : Pada penderita asma terjadi penyempitan jalan napas. Hal tersebut terjadi karena
saluran pernapasan sensitive terhadap alergen-alergen tertentu, misalnya debu,
udara dingin, kelelahan, maupun emosi sehingga meningkatkan respon bronkus
(penyempitan). Dengan demikian menyebabkan penderita sukar bernapas dan
terjadi sesak napas.
2. Nama : Ny.R
Tanya : Bagaimana pengaruh emosi terhadap serangan ulang asma ?
Jawab :Seseorang dalam keadaan emosi, seperti marah, takut, maupun stress
menyebabkan denyut jantung meningkat sehingga bisa terjadi penyempitan
pembuluh darah dan menimbulkan sesak napas.
3. Nama : Tn.M
Tanya : Apakah pada asma, penyempitan jalan napas juga terjadi karena penumpukan lemak
yang berlebihan?
Jawab : Penyempitan jalan napas terjadi karena pada penderita asma, saluran pernapasan
bersifat sensitive terhadap allergen-alergen tertentu. Sehingga penderita asma dan
anggota keluarga yang lain perlu mengenali jenis allergen apa yang dapat
menimbulkan serangan asma sehingga dapat dilakukan upaya pencegahan.
Penumpukan kadar lemak maupun kolesterol dapat menjadi factor pendukung
serangan ulang asma terutama jika klien obesitas.
Setelah pemateri menjawab pertanyaan yang diberikan oleh peserta penyuluhan, untuk
mengetahui seberapa jauh materi yang disajikan dapat diterima sasaran, maka penyaji
melakukan evaluasi / feed back dengan memberikan pertanyaan mengenai asma, antara lain
sebagai berikut :
1. Apa pengertian dari asma ?
Penyempitan saluran pernapasan karena adanya allergen, seperti debu, kelelahan,
udara
Berdasarkan jawaban dari peserta penyuluhan diperoleh hasil evaluasi dengan kriteria
B yaitu sasaran mampu menjawab semua pertanyaan yang diberiakn oleh penyuluh dengan
benar dan singkat.