Oleh:
Adhi Duta Baskara
XI IPA 2
I.
A. Tema
Tema dalam Novel Sebelas Patriot ini adalah sepak bola.
B. Sudut Pandang
Sudut pandang dalam Novel Sebelas Patriot adalah sudut pandang orang pertama.
Kini aku rajin ke warung kopi dan tak bosan lagi mendengarkan hikayat perjuangan orang-orang
tua (hlm. 33)
Selanjutnya adalah gelap karena aku ditindih para pemain kami yang bersorak-sorak macam
orang keserupan (hlm 50)
Aku berbalik, lalu kukatakan pada Adriana bahwa aku akan kembali lagi untuk kaus bertanda
tangan asli Figo itu. (hlm. 74)
Beberapa hari menjelang pertandingan antara Real Madrid vs Valencia, aku dan Adriana
membuat janji-janji untuk berjumpa lagi. (hlm. 91)
C. Alur
D. Penokohan
Berikut adalah tokoh-tokoh penting dalam novel Sebelas Patriot dengan watak, perwatakan,
teknik penokohan, dan data tekstualnya.
Nama
Watak
Perwatakan
Teknik
Penokohan
Data Tekstual
-Aku ingin sekali tahu
kisah di balik foto itu.
(hlm.26)
- Aku akan menjadi
pemain PSSI!(hlm. 36)
-Namun, kisah Ayah
memberiku semangat
lebih sehingga aku tidak
pernah merasakan lelah,
bahkan meminta latihan
yang lebih keras (hlm.
41)
-Berkeingintahuan
tinggi
Ikal
-Ambisius
Protagonis
Dramatik
-Gigih
-Pesimistik
-Penyayang
Ayah Ikal
Protagonis
Analitik
-Maka Ayah, seperti
-Pendiam
-Penyayang
-Sederhana
-Ikhlas
-Galak
Ibu Ikal
-Khawatiran
Antagonis
Dramatik
Antagonis
Analitik
-Protektif
Van Holden
-Ketiks kulihat-lihat
album itu, Ibu serta-merta
merebutnya dariku sambil
melontarkan peringatan
agar jangan sekali-kali
lagi aku bermain-main
dengan album itu, yang
kemudian dipindahkan
ibu dari yang tadinya di
bawah dipan dan
sekarang, entah kemana.
(hlm. 7)
Meski begitu,
ketidakadilan dan
kekejaman tetap saja
merajalela, bahkan
semakin kejam di bawah
pimpinan Distric
beheerder Van Holden
yang membawahi wilayah
ekonomi pulau Bangka
dan Belitong (hlm. 11)
-Van Holden-lah yang
membangun tangsi. Di
tangsi para ekstrimis
dibedil tanpa ampun atau
disiksa hanya karena
sebuah kejadian sepele
yang dianggap
mengganggu wibawa
colonial. (hlm. 12)
-Kejam
-Tidak adil
-Tidak mau kalah
Orang jajahan
bertanding sesame orang
jajahan, atau Belanda
melawan orang jajahan.
Tetapi tentu saja, sehebat
bagaimanapun, orang
jajahan tidak boleh
menang melawan
penjajah (hlm. 12)
Sang pemburu
tua
-Baik hati
Protagonis
Dramatik
-Pemburu bercerita soal
tiga saudara berusia 13,
15, dan 16 tahun yang
dipaksa penjajah
menggantikan Ayah
mereka untuk bekerja di
parit tambang. (hlm. 27)
-Pemburu menjelaskan
bahwa jika yang dibangun
adalah mercusuar dan
dermaga maka seluruh
Protagonis
-Berwibawa
-Galak
-Kejam
-Cerewet
-Lembut
-Humoris
Dramatik
-Jika berada di lapangan
sepak bola, wibawa yang
terpancar darinya sangat
berbeda dari keadaanya
sehari-hari sebagai tukang
gulung dinamo (hlm. 39)
-Apa katamu!? Anak
keenam!? Aku tak peduli
kau anak keberapa! Aku
tak peduli ibumu ikut KB
atau tidak! Itu urusan
rumah tanggamu! Ini
lapangan sepak bola! Apa
kau pikir ini Puskesmas?!
Nomor urut!
(hlm. 40)
-Pelatih Toharun
mendadar tim junior tanpa
ampun sampai kami
muntah-muntah. (hlm.
41)
-Mulutnya cerewet
mengingatkan posisi dan
tugas kami masingmasing di lapangan.
(hlm. 46)
-Namun nanti jika kami
kalah, dia menjadi orang
yang sangat lembut
(hlm. 47)
-Tengoklah pantatnya
itu, dia memang pendek,
-Ramah
Adriana
-Murah senyum
Protagonis
Dramatik
-Perhatian
-Pengertian
Margarhita
Vargas
-Kaku
Protagonis
-Baik
Analitik
-Umurnya mungkin 45
tahun dan segala hal
tentang dirinya adalah
kaku. Rok panjangnya
berbahan tebal yang kaku.
Kemejanya yang jelas
kemeja laki-laki itu kaku.
Kerah kemeja itu kaku.
Bingkai kacamatanya
kaku. Rambutnya yang
disemir hitam itu kaku.
(hlm. 80)
Kalau kurang beruntung
di sana, kembali lagi ke
sini. (hlm. 83)
E. Latar
Latar Tempat
Peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh utama novel Sebelas Patriot terjadi di berbagai tempat
sebagai berikut.
Latar Tempat
-Kampung Ikal,
Belitong
-Universitas Sorbonne,
Prancis
-Madrid,
Spanyol
-Barcelona,
Spanyol
Data Tekstual
Jika PSSI bertanding, Ayah mengajakku menontonnya di
televise umum hitam putih di pekarangan balai desa. (hlm.
34)
Usai SMA aku merantau dan terakhir kudapati diriku berada
di dalam sebuah kelas di Universitas Sorbonne, Prancis
(hlm. 69)
Arai meminati Alhambra dan aku harus ke Madrid (hlm.
70)
Dari Santiago Bernabu aku bergegas menuju stasiun kereta
terdekat dan meluncur ke Barcelona. (hlm. 77)
Latar Waktu
Peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh utama dalam novel Sebelas Patriot terjadi pada wakru
sebagai berikut.
Latar Waktu
Data Tekstual
Suatu malam
(Saat Ikal balita)
Zaman Belanda
Usai SMA
Musim panas
(Usai SMA)
Latar Suasana
Peristiwa-peristiwa yang dialami tokoh utama dalam novel Sebelas Patriot terjadi dengan suasana
yang berganti-ganti sebagai berikut.
Latar Suasana
Data Tekstual
Tegang
Sedih
Berkali-kali aku menunduk dan menahan air mata
Tegang
F. Gaya Bahasa
Bahasa yang digunakan dalam Novel Sebelas Patriot adalah bahasa yang puitis, namun
tetap mudah dipahami/komunikatif. Bahasa asing yang digunakan Andrea Hirata pun mudah
dipahami dan tidak menjadi masalah. Gaya bahasa Andrea Hirata dapat diklasifikasikan ke
dalam gaya bahasa Melayu karena terdapat beberapa kata-kata Melayu, diantaranya;
Aih, tak apa-apa tak apa-apa, Bujang, hanyalah Luak, janganlah takut, Ayah di sini
(hlm. 2)
Aih, Bujang, mengapa kau ini? Ada apakah? (hlm. 30)
Mau main jadi apa, Boi? (hlm. 40)
Lupakan kekalahan ini, kita berlatih lagi, nanti kita menang, ya Boi, katanya sambil
mengelus-elus punggung kami, bahkan membukai tali sepatu kami. (hlm. 47)
Bahasa/istilah asing:
Hola, Buenos tardes (hlm. 72)
Crew cut-kah untuk model rambut seperti itu? (hlm. 72)
Lebih dari segalanya dia passionate tipikal perempuan Spanyol. (hlm. 72)
Usahaku terhenti sebab Adriana menunjuk sebuah lemari display di pojok sana (hlm. 73)
Tempat itu sudah menjadi semacam kiblat bagi para backpacker. (hlm. 77)
G. Amanat
Amanat dalam Novel Sebelas Patriot adalah:
- Janganlah mudah menyerah dalam menggapai cita-cita
- Cinta sepak bola, adalah cinta buta yang paling menyenangkan.
- Menggemari tim sepak bola negeri sendiri adalah 10% mencintai sepak bola dan 90%
mencintai tanah air.
- Cintai tim sepak bola negeri sendiri, meskipun jika dibandingkan dengan sepak bola asing
sepak bola dalam negeri masih jauh tingkatannya.
II.