Raihan
Divisi Infeksi&PediatriTropis
Bagian/SMF Ilmu Kesehatan Anak FK Unsyiah/RSUDZA
DEFENISI
kuman Clostridium
C
tetani
C tetani di alam
hidup di tanah margalit, terutama yang telah diolah untuk
di tanami daerah peternakan dan pertanian risiko
tetanus sangat tinggi
dalam usus binatang, terutama binatang ternak, kuda, sapi
Spora mencemari lingkungan secara biologik
Dalam keadaan tidak menguntungkan,
menguntungkan bentuk vegetatif akan
membuat spora, mampu bertahan bertahun-tahun,
bertebaran dalam debu jalanan,
jalanan debu diatas lampu operasi,
bubuk antiseptic (dermatol) ataupun pada alat-alat suntik
dan operasi.
Lingkungan anaerob, spora dapat berubah kembali menjadi
bentuk vegetatif yang akan menghasilkan eksotoksin
epidemiologi
port of entry
Toksin tetanus
Rantai ringan (L), Hn dan frgamenC, masing masing sekitar 50KD
NH2
S-
Bagian L
Zn dependent
protease
Cleavage
synaptobrevin
COO
Bagian
Bagian Hn
Bagian Hc
endosome
endosome
Imunogenik
Neuronal cell binding
Ganglioside binding
Retrograde transport
1. Hc nempel ke gangglioside
2. Internalisasi toksin, diangkut dari perifer ke CNS
secara retrograde axonal dan trans sinaptik
3. Masuk sel presinap, Hn melepas rantai ringan L
dari endosome.
4. Rantai L (zinc metaloprotease) dapat membelah
synaptobrevin ( bagian dari kantung synap untuk
fusi dengan membrane presynaps), menghambat
isinya (inhibitory neurotransmitter GABA) masuk ke
synaptic cleft.
5. Motor neuron alfa menjadi tanpa kontrol inhibisi,
sehingga terus-menerus
menerus terangsang dan tonus otot
meningkat terus
Penyaluran toksin
Efek toksin
Efek toksin
Menghambat sekresi
saraf otonom
neurotransmitter
Keseimbangan tonus
otot bergaris
Kaku (spasme)
suhu
keringat
jantung
tek. darah
Gejala klinik
Terbagi menjadi
Ringan
Sedang
berat dan sangat berat
Gejala klinik
Corpus hyppocraticum
Gejala kinik
Kejang tonik-klonik
Kekakuan
Kekakuan otot khas: fleksi lengan atas, ekstensi kaki
Trismus spasme otot masseter
Risus
Risus sardonicus spasme otot mimik
Opistotonus
Opistotonus spasme otot penunjang tulang belakang
Tetanus berat : spasme larynx
hipertermia
hiperhidrosis
gangguan saraf otonom
Gejala klinik
Opisthotonus
Spasme otot
penunjang tubuh/tl
belakang
Otot ini sangat
kuat, melebihi
kekuatan otot
dinding perut
Extensi leher
Mulut terbuka (karpermond)
Tak bisa menetek
Badan kaku
Kejang
Risus sardonicus
spasme otot mimik
Alis terangkat
Bibir sudutnya tertarik
kebawah
Gambaran klinik
1. Trismus : Adalah kekakuan otot-otot
otot
mengunyah
(masseter), sehingga sukar membuka mulut. Pada
neonati kekakuan ini menyebabkan mulut "mecucu"
seperti mulut ikan dan bayi tak mau menetek. Untuk
menilai beratnya penyakit dan menilai kemajuan klinik,
klinik
lebar bukaan mulut harus diukur tiap hari
2. Risus sardonicus : ekspresi muka yang sangat khas,
terjadi akibat kekakuan otot otot mimik dahi mengkerut,
alis terangkat, mata agak menyipit , sudut mulut keluar
dan kebawah
Gambaran klinik
3
Opisthotonus:Tubuh
Tubuh yang kaku akibat kekakuan
otot-otot
otot yang menunjang tubuh: otot leher, otot
punggung, otot pinggang, semua trunk muscle dst.
Kekakuan yang sangat berat dapat menyebabkan
tubuh melengkung seperti busur, tubuh bertumpu pada
pundak dan tumit, sehingga kita dapat memasukan
tangan di bawah pinggang penderita.
Gambaran klinik
6. Pada tetanus yang berat akan terjadi :
hipoksia,, akibat kejang yang terus menerus
atau oleh karena kekakuan (spasme) otot larynx yang
bila berat menimbulkan anoxia dan kematian.
dehidrasi dan gangguan elektrolit akibat suhu badan
yang sangat tinggi (hipertermi
hipertermi)
atau keringat yang banyak (hiperhidrosis).
(
gangguan sirkulasi,, akibat pengaruh toksin pada saraf
otonom (terjadi gangguan irama jantung, hipertensi
atau hipotensi),
kekakuan otot sphincter dan otot polos lain: retentio
alvi, retentio urinae, spasme larynx dsb.
patah tulang panjang atau fraktur kompresi tulang
belakang
Penyembuhan
Kematian
laboratorium
Anamnesis:
anamnesa terarah untuk diagnostik dan prognostik.
prognostik
diagnostik : menelusuri kemungkinan infeksi Cl .tetani
melalui perlakuan yang dialami penderita : luka tusuk,
infeksi puntung talipusat.
Prognostik : semakin pendek masa inkubasi atau
period of onset akan semakin berat gejala klinik yang
terjadi. Mengingat masa inkubasi sering sukar
ditentukan karena port of entry yang tidak pasti, period
of onset dapat digunakan sebagai pegangan beratnya
penyakit
Neonatus
Penolong persalinan
Anak
adanya luka/benda asing
Cara memotong
otong tali pusat
Perawatan
Perawatan
puntung tali pusat
Mulai
Mulai kapan
tidak bisa menetek
Imunisasi TT pada remaja
wanita usia subur / ibu hamil
period of onset
pemeriksaan fisik
Gejala klinik penderita sangat jelas sehingga diagnosa
mudah ditegakkan.
Status neurologik: ada kekakuan perifer
Tonus otot: sangat meningkat
Kekakuan mempunyai pola khusus : trismus, risus,
opisthotonus
Refleks fisiologik meningkat
Refleks patologik negatif
Klonus positif
Kejang rangsang atau spontan
Saraf otonom:
Hipertermi
Hiperhidrosis , dsb
Diagnosa banding
1. Meningitis, meningoencefalitis, encefalitis,
encefalitis pada bayi
dan anak kecil, cari ada tidaknya gejala trismus,
risus-sardonicus,
sardonicus, ada tidaknya gangguan kesadaran
dan kelainan liquor cerebrospinalis.
2. Tetani :oleh karena hypokalsemia : adanya
carpopedalspasme, pemeriksaan kadar Ca .
3. Keracunan strychnin : karena minum tonicum terlalu
banyak (pada anak).
4. Rabies:: kesukaran menelan disertai dengan
hydrophobia: anamnesa gigitan binatang pada waktu
wabah
5. Trimus oleh karena process lokal : mastoiditis, OMP,
peritonsilar abcess, dll., biasanya proses bersifat
asymetris
Diagnosa banding
6. Pada tetanus neonatorum: Sepsis, meningitis,
dehidrasi, kelainan elektrolit darah, adanya trauma
kelahiran.
7. Bila ragu (terutama pada tetanus neonatorum), lakukan
pungsi lumbal (setelah diberi antikonvulsan) atau
dilakukan studi diagnosis yang lebih terarah, sesuai
dengan kemampuan laboratorium setempat.
8. gangguan kesadaran hendaklah dinilai sebelum
pemberian antikonvulsan yang pertama.
9. diagnosa
iagnosa banding dan studi diagnosis harus dilakukan
lebih teliti untuk setiap kasus dengan dugaan tetanus
neonatorum, tetanus lokal ataupun cephalic tetanus.
penyulit
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Tetanus berat :
anak kaku dan sering kejang spontan,
spontan tanpa rangsangan
Period of onset kurang dari 2 hari
Masa inkubasi kurang dari 2 hari .
tetanus sedang
anak kaku, tanpa kejang spontan dan kejang hanya terjadi bila
dirangsang.
tetanus ringan :
kekakuan yang jelas hanya trismus,
trismus tanpa kejang rangsang.
Tatalaksana medik
Neonatus
Anak
bolus diazepam 5 mg
dilanjutkan dosis
-bolus diazepam 10 mg
dilanjutkan dosis 120-240 /hr
tetanus berat
bila dng dosis 40 mg/kg/hari
msh kejang, sebaiknya
dirawat secara intensif
pernafasan mekanik
Tatalaksana medik
Tatalaksana medik
Antibiotika :
Sera anti : ATS 100.000
IU 50.000 IU IM dan
50.000 IU IV
atau TIGH (Tetanus
Immune Globulin
Human) 3000-6000 Iu.
prognosis
Tatalaksana epidemiologik
Pencegahan dengan imunisasi tetanus toksoid sangat
penting mengingat tatalaksana medik perawatan
penderita masih sulit dan mahal.
Perawatan luka : Terutama pada luka tusuk, luka yang
kotor atau luka yang tercemar dengan spora tetanus.
Harus dicegah timbulnya jaringan anaerob pada
penderita, termasuk adanya jaringan mati dan nanah
ATS profilaktis : Efektif hanya pada luka baru (bila
kurang dari 6 jam), dan harus segera dilanjutkan
dengan imunisasi aktif.
Tatalaksana epidemiologik
Imunisasi aktif dengan vaksin DTP/ DT/ TT tergantung
dari umur penderita.
Imunisasi aktif sebaiknya segera dimulai segera pada
saat penderita masuk rumah sakit dan dilanjutkan
sampai imunisasi dasar selesai, dilanjutkan dengan
suntikan booster.
Vaksin DPT diberikan sebagai imunisasi dasar, diulang
setahun setelah DPT III, kemudian setiap 3 tahun sampai
usia 6-8 tahun .
Vaksin TT (tetanus toxoid) diberikan pada setiap wanita
usia subur dan gadis mulai umur 12 tahun atau ibu yang
sedang hamil.
Tatalaksana epidemiologik
Khusus untuk mencegah tetanus neonatorum perlu
Kebersihan alas tempat tidur pada waktu persalinan
Kebersihan tangan penolong persalinan
Sterilitas alat pemotong tali pusat dan cara perawatan tali
pusat, sebelum dan sesudah puntung talipusat tanggal
program eliminasi tetanus neonatorum dikenal dengan 3
bersih yaitu minimal bersih tangan, alas tempat bersalin
dan alat pemotong talipusat