Penyuluhan Kehutanan
Budi Daya Tanaman
Kisereh (Cinnamomum Porrectum (Roxb.)
Kosterman)
*Muhammad Fitrah, S. Hut
PENDAHULUAN
Pohon kisereh (Cinnamomum porrectum (Roxb.)
Kosterman) merupakan salah satu jenis suku
Lauraceae yang kulit maupun kayunya berbau
harum. Pohon ini memiliki banyak kegunaan
dan bernilai ekonomis tinggi serta mempunyia
prospek pasar yang
menjanjikan antara lain di Cina, Taiwan dan
Thailand.
Keberadaannya
makin
langka,
sehingga perlu dibudidayakan. Jenis ini
mempunyai
nama
sinonim
yiatu:
C.
parthenoxylon (Jack) C. Nees dan C. sumatranum
(Miq.) Meiiner. Sesuai daerah persebarannya,
maka kisereh sering disebut dengan nama
daerah antara lain : gadis, kayu lada, madang
loso, medang lesa, medang sahang (Sumatra);
kipedes, kisereh, selasihan (Jawa); marawali,
merang, parari, pelarah, peluwari (Kalimantan)
dan palio (Sulawesi).
HABITUS
Pohonnya berukuran sedang hingga besar,
tingginya dapat mencapai 35 - 45 m, bebas
cabang 10 - 25 m, diameter 90-105 cm. Batang
bundar, lurus, umumnya tidak berbanir.
Permukaan pepagan (kulit batang) kelabu atau
kelabu coklat sampai krem, beralur dangkal
merapat, mengelupas kecil-kecil, kulit dalam
SIFAT KAYU
PEMELIHARAAN
Pemeliharaan tanaman pada areal semak
belukar dilakukan dengan cara membabat
belukar
dan
membersihakn
tanaman
merambat yang melilit batang. Selanjutnya
dilakukan penjarangan tanaman yang terlalu
rapat dengan cara menebang tanaman yang
pertumbuhannya kurang baik.
PERTUMBUHAN
Tanaman yang masih muda lebih baik ditempat
yang mendapat naungan dari pada di tempat