Richeese
Superbrands
Desember 2008
pemasaran
di
Tanah
Air.
laku,
ungkap
Thomas
sembari
menambahkan,
produsen
RN
kewalahan
menghadapi
tingginya
mempertimbangkan
kapasitas
dan
daya
tahan
JAWABAN KELOMPOK 6
1. Richeese Nabati berusaha memperlihatkan citra
makanan ringan yang sehat dengan harga
terjangkau.
2. PT. Kaldu Sari Nabati Indonesia harus selalu
berinovasi dengan biaya produksi se-efisien
mungkin (cost-effective) seperti mengeluarkan
makanan ringan dengan varian varian baru untuk
mempertahankan loyalitas konsumen.
3. Menurut kami hubungan antara harga dan nilai
yang ditawarkan produk Richeese Nabati kurang
seimbang.
Produk
Richeese
Nabati
cukup
berkualitas namun diberi harga yang terlalu
rendah. Perceived value konsumen terhadap wafer
Richeese Nabati cukup baik, ditandai dengan
tingginya angka penjualan di awal kemunculan
wafer keju ini. Namun, hal ini berimbas pada PT
Kaldu Sari Nabati Indonesia yang tidak dapat
menutupi biaya produksi dari margin laba yang
sangat rendah sehingga ketika perusahaan
pesaing yang lebih besar mengeluarkan produk
sejenis,
PT
Kaldu
Sari
Nabati
Indonesia
terguncang
4. Sesuai ulasan di atas, PT. Kaldu Sari Nabati
Indonesia menggunakan strategi penetapan harga
penetrasi dimana harga yang ditetapkan berada
sedikit di atas biaya produksi. Tahap perkenalan
biasanya disertai dengan penyebaran iklan dan
promosi gencar yang turut dilakukan PT. Kaldu Sari
Nabati Indonesia. Tujuan strategi penetrasi adalah
dengan cepat masuk ke pasar dan segera
mencapai volume penjualan yang tinggi dan
membangun pangsa pasar.
5. Menurut kelompok kami, agar wafer Richeese
Nabati bisa tetap kompetitif di pasarnya, PT. Kaldu
Sari Nabati Indonesia dapat menaikkan sedikit
harga jual produknya karena harga yang masih
ditetapkan sampai saat ini kurang memadai untuk
menghasilkan laba.