Indikator
Kerangka
Dasar dan
Struktur
Kurikulum
Kerangka dasar
dan struktur
kurikulum
dijalankan sesuai
dengan
Permendiknas
No.22 Tahun 2006
tentang Standar
Isi
Beban
Belajar
Beban Belajar
peserta didik
berdasarkan
Permendiknas
No.22 Tahun 2006
(40 menit per jam
mapel)
KTSP
Silabus sebagai
lampiran KTSP
dikembangkan
melalui
pengkajian SK dan
KD sebagaimana
tercantum pada
standar isi (SI)
Perumusan
indikator
pencapaian
kompetensi
menggunakan
KKO yang dimulai
dari tingkat
berfikir mudah ke
sukar, sederhana
ke kompleks,
dekat ke jauh,
konkrit ke abstrak.
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Guru belum
memahami
pengembang
an kerangka
dasar dan
struktur
kurikulum
yang sesuai
dengan
Permendiknas
No.22 tahun
2006
Jumlah jam
perminggu 32
jam dengan 1
jam pelajaran
40 menit
berdasarkan
Permendiknas
No.22 Tahun
2006
Guru mata
pelajaran
pada
umumnya
masih
menggunakan
silabus
contoh /
model yang
dikeluarkan
oleh BSNP
Belum semua
guru
merumuskan
indikator
pencapaian
kompetensi,
guru kurang
memperhatik
an
penggunaan
KKO sesuai
Upaya Pencapaian
1. Membentuk TPK
2. Mensosialisasikan
cara penyusunan
dan
pengembangan
Kurikulum oleh TPK
3. Memaksimalkan
kerja TPK sesuai
dengan tugas
pokok dan fungsi
(tupoksi)
Mata pelajaran
Penjaskes
dilaksanakan di luar
jadwal pembelajaran
Mengadakan
IHT/workshop,KKG/
dan kegiatan lain
yang mendukung
peningkatan
kemampuan guru
mengkaji SI-SK- KD
mata pelajaran dan
membuat pemetaan
SI sehingga tingkat
ketercapaian dari
100 % menjadi 0%
Mengadakan
IHT/worksop, dan
kegiatan lain untuk
meningkatkan
kemampuan guru
merumuskan
indikator pencapaian
kompetensi,
sehingga KKO dan
KD sehingga
terwakili dan teruji
akurasinya pada
N
o
4
Aspek
Kalender
Pendidika
n
Indikator
Kalender
Pendidikan
sebagai acuan
dalam
melaksanakan
kegiatan
pembelajaran
disusun oleh
sekolah
dengan
tingkat
berfikir
Kondisi
Satuan
Pendidikan
Sekolah
belum
menyusun
kelender
pendidikan
Upaya Pencapaian
Sekolah segera
menyusunkan
kelender pendidikan
dan menyesuaikan
dengan kalender
pendidikan yang
ditetapkan oleh
Dinas Pendidikan.
Aspek
Indikator
SKL
Satuan
Pendidika
n
SKL Satuan
Pendidikan
berdasarkan
Standar
Kelulusan
Nasional
yang
ditetapkan
oleh BSNP
dan
Permendikna
s Nomor 23
Tahun 2006
SKL
Kelompo
k Mata
pelajaran
SKL
Kelompok
mata
Pelajaran
berdasarkan
Standar
Kelulusan
Kondisi Satuan
Pendidikan
Guru dalam
memetakan SI, SK/
KD belum
mensingkronisasikan
nya dengan SKL
yang ditetapkan
berdasarkan
Permendiknas
Nomor 23 Tahun
2006
Upaya
Pencapaian
TPK segera
mensosialisasikan
SKL untuk setiap
bidang studi
dengan
Mengadakan
IHT/workshop,
MGMP dan kegiatan
lain yang
mendukung
peningkatan
kemampuan guru
mengkaji SI-SK- KD
mata pelajaan dan
membuat pemetaan
SI,
mensinkronisasikan
nya dengan SKL
yang ditetapkan
berdasarkan
Permendiknas
Nomor 23 Tahun
2006
Secara umum guru
Melaksanakan
belum mengacu
IHT/workshop dan
pada SKL kelompok
ditindak lanjut
mata pelajaran
melalui kegiatan
sesuai permendiknas MGMP secara
no.23 tahun 2006
kontinue.
Nasional
yang
ditetapkan
melalui
Permendikna
s No 23
Tahun 2006
N
o
3
Aspek
SKL
Mata
pelajara
n
Indikator
SKL Kelompok
mata pelajaran
berdasarkan
Standar
Kelulusan
Nasional yang
ditetapkan
melalui
Permendiknas
No 23 Tahun
2006
Kondisi Satuan
Pendidikan
Secara umum,
guru dalam
memetakan SI, SK/
KD belum mengacu
pada SKL mata
pelajaran yang
ditetapkan
berdasarkan
Permendiknas
Nomor 23 Tahun
2006
Upaya
Pencapaian
Melaksanakan IHT
dan ditindak lanjut
melalui kegiatan
MGMP secara
kontinue.
Komponen
Kekuatan
Kondisi
Sumberdaya
Peserta Didik
Kehadiran peserta
didik tinggi
Kondisi
Sumberdaya
Pendidik dan
Tenaga
Kependidikan
Kondisi Sumber
daya Sarana dan
Prasarana
Lokasi sekolah
strategis
Kelemahan
1.Rendahnya motivasi
peserta didik
menghadapi
persaingan dalam
pembelajaran
1.
Masih ada guru
yang mengajar tidak
sesuai dengan latar
belakang
pendidikannya.
2.
Masih banyak guru
yang belum mampu
menggunakan
teknologi (IT)
Terbatasnya ketersedian
fasilitas sarana dan
prasarana
Antara lain :
Sarana
1. Ruang belajar
2. Ruang majelis guru
3. Ruang IT
4. Ruang wakil kepala
sekolah
5. Ruang TPK
6. WC siswa dan WC
guru.
7. UKS dan PMR.
8. Ruang OSIS.
9. Ruang GUDEP
10. Ruang kesenian.
Prasarana:
1. Aliran listrik dan air
belum memadai.
2. Alat dan bahan
N
o
4
Komponen
Biaya
Kekuatan
Kelemahan
Komponen
Komite Sekolah
Peluang
Tantangan/Ancaman
Adanya kebijakan
pemerintah melalui
Kepmendiknas Nomor
044/U/2002 tentang
pembentukan dewan
pendidikan dan komite
sekolah
Keberadaan dan
Mekanisme kerja komite
belum mampu menjadi
mitra kerja sekolah
sebagaimana diatur
dalam Kepmendiknas
Nomor 044/U/2002
tentang Komite Sekolah,
antara lain:
1. Komite Sekolah belum
melaksanakan
kegiatan sesuai
tupoksinya.
2. Komite belum
berperan secara aktif
3. Struktur komite tidak
lengkap
4. Komite sekolah kurang
kompeten dibidang
pendidikan.
2
Dinas Pendidikan
N
o
3
Komponen
Dunia
Usaha/Dunia
Kerja
Keberadaan Dinas
Pendidikan dapat
menjamin dalam
memfasilitasi
pencapaian tujuan
pendidikan Nasional
Peluang
Keberadaan DU/DK di
sekitar sekolah cukup
banyak
1. Dinas pendidikan
tidak mampu
menganulir
kepentingan sekolah
2. Kebijakan dinas
Pendidikan dalam
pencapaian tujuan
pendidikan dan
peningkatan mutu
serta kualitas hasil
belajar belum didasari
analisis kebutuhan
(Need Assesment)
Tantangan/Ancaman
Masih kurangnya
kepedulian DU/DK untuk
mendukung programprogram sekolah , karena
tidak memberikan
keuntungan bagi mereka
(nirlaba/non profitable)
KESIMPULAN
1. Memberdayakan guru melalui MGMP untuk memahami SKL, bahan ajar dan
pendalaman LBM sesuai dengan mata pelajaran yang diampunya.
2. Meningkatkan pemahaman guru terhadap propesionalitas.
3. Meningkatkan motivasi guru dalam berkreatifitas, inovasi, dan penggunaan IT
serta membudayakan bahasa Inggris dalam berkomunikasi sesama guru dan
siswa.
4. Meningkatkan kepedulian masyarakat melalui sosialisasi program sekolah
5. Melakukan Revitalisasi fungsi dan peran komite sekolah
6. Melakukan analisis kebutuhan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan
7. Meningkatkan kerjasama dengan pihak Dunia Usaha dan Dunia Kerja melalui
kegiatan leaf skill
TINDAK LANJUT
1. Hasil analisi Konteks ini digunakan sebagai salah satu pertimbangan untuk
mengembangkan KTSP sebagai kurikulum operasional yang harus
dilaksanakan di SMP Negeri .... Pekanbaru
2. SMP Negeri .... Pekanbaru harus berupaya untuk memenuhi standar
nasional pendidikan , meningkatkan kekuatan dan mengurangi kelemahan
ANALISIS KONTEKS
SD NEGERI ... SABAK AUH
JALAN ...............................................
DISUSUN OLEH
TIM PENYUSUN/PENGEMBANG KURIKULUM
SD NEGERI ... SABAK AUH
TAHUN PELAJARAN
2009/2010