MESIN DC
GENERATOR/MOTOR DC PENGUATAN BEBAS
Kelompok
:1
Nama Praktikan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8. Faisal Azhari
9. Fajry Ramdhan
10. Febri Ramadhan
11. Galih Arwy H
12. Hidayat Bayu S
13. Irma Tri P.S
14.
15.
16.
17.
18.
Kelas
Tanggal Praktikum
Tanggal Penyerahan
Nilai
: 5E
: 23 Oktober 2014
: 30 Oktober 2014
19.
20.
21. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
22. TEKNIK KONVERSI ENERGI
23. OKTOBER, 2014
24. BAB I
25. PENDAHULUAN
26.
27.
A. Tujuan
28. Dalam percobaan ini, diharapkan praktikan dapat :
1.
2.
3.
4.
58.
Mekanisme kerja untuk seluruh jenis motor secara umum sama ;
1. Arus listrik dalam medan magnet akan memberikan gaya
2. Jika kawat yang membawa arus dibengkokkan menjadi sebuah lingkaran/loop, maka
kedua sisi loop, yaitu pada sudut kanan medan magnet akan mendapatkan gaya pada arah
yang berlawanan.
3. Pasangan gaya menghasilkan tenaga putar/torque untuk memutar kumparan
4. Motor-motor memiliki beberapa loop pada dinamonya untuk memberikan tenaga putaran
yang lebih seragam dan medan magnetnya dihasilkan oleh susunan elektromagnetik yang
disebut kumparan medan. Dalam memahami sebuah motor, penting untuk mengerti apa
yang dimaksud dengan beban motor. Beban mengacu kepada keluaran tenaga
putar/torque sesuai dengan kecepatan yang diperlukan. Beban umumnya dapat
dikategorikan ke dalam tiga kelompok.
Beban Torque Konstan
59. adalah beban dimana permintaan keluaran energinya bervariasi dengan
kecepatan operasinya namun torquenya tidak bervariasi. Contoh beban torque konstan
adalah conveyors, rotarty kilns, dan pompa displacement konstan.
60.
Beban dengan Variabel Torque Konstan
61. Adalah beban dengan torque yang bervariasi dengan kecepatan operasi.
Contoh beban dengan variabel torque adalah pompa sentrifugal dan fan (torque
bervariasi dengan sebagai kuadrat kecepatan).
62.
Beban dengan Energi Konstan
63. Adalah beban dengan permintaan torque yang berubah dan berbanding
terbalik dengan kecepatan. Contoh untuk beban dengan daya konstan adalah
peralatan-peralatan mesin.
64.
65.
66. Gambar 2.1 Prinsip dasar dari Kerja Motor Listrik
67.
A. Jenis-jenis Motor Listrik
68. Motor listrik dapat dikategorikan berdasarkan pasokan input, konstruksi, dan
mekanisme operasinya. Berikut adalah klasifikasi jenis utama motor listrik
69.
70.
Motor Listrik
Sinkron
Single Phase
Induksi
Three Phase
Motor Arus
Bolak-Balik (AC)
Separately Excited
Sun
Campuran
Self E
76.
77. Gambar 2.2 Motor DC dan Komponennya
78.
Dinamo
79.
Bila arus listrik menuju dynamo, maka arus ini akan menjadi
kecepatan.
Arus medan-menurunkan arus medan akan meningkatkan kecepatan.
84.
85.
ZN P
6o A
( )
( V I R )
a
88.
89. Karena
90. atau
( 60ZPA )
rpm
E b 60 A
x
ZP
rpm
( )
Eb
91.
92. ini menunjikkan bahwa kecepatan sebanding dengan GGL Balik dan
berbanding terbalik dengan flux atau
93. N ~
Eb
pada medan Magnet. Arus pada coil dialurkan melalui brush yang kontak
langsung dengan splitring. Coil berada pada medan magnet tetap, dan gaya yang
dikeluarkan oleh arus pada kawat menghasilkan torque pada coil. Gaya F pada
kawat dengan panjang L membawa arus listrik I pada medan magnet B adalah iLB
dikali dengan sinus sudut antara B dan i. Arah dari gaya F mengikuti prinsip
tangan kanan seperti diperlihatkan pada gaya yang diperlihatkan memiliki besaran
yang sama namun dengan arah yang berbeda, sehingga gaya-gaya tersebut
menghasilkan torque.
105.
106.
Motor DC dalam sebuah proses produksi banyak digunakan sebagai
alat produksi. Dengan fungsinya sebagai salah satu alat produksi maka motor DC
sangat perlu diamati stabilitasnya. Salah satu langkah untuk mengamati stabilitas
motor adalah mengamati keceptan motor. Untuk mengamati kecepatan motor,
E
pengurangan
penguatan
115.
116.
117.
Kurva magnetisasi
Pertambahan penguatan
118.
119.
120.
122.
126.
Pada motor
n=
E
c
127.
128.
129.
130.
131.
132.
133.
134.
136.
A. Lokasi dan Waktu
139.
140.
Negeri Jakarta
141.
B. Peralatan Praktikum
142. 143.
No.
145. 146.
144.
Alat
Jumlah
147.
1. Multimeter analog
148. 149.
3
150.
2. Multimeter digital
151. 152.
1
153.
3.
Amperemeter
154. 155.
156.
4. Voltmeter
157. 158.
6
159.
5. Kabel
160. 161.
70
162.
6. Tachometer
163. 164.
1
165.
6
168.
8. Saklar
169. 170.
6
171.
9.
172.
173.
174.
175.
176.
177.
178.
179.
180.
181.
182.
183.
184.
C. Langkah Praktikum
1c
185.
187.
188.
189.
190.
191.
192.
193.
2. Rangkaian Berbeban
Buatlah rangkain seperti gambar di atas
Atur arus penguatan motor sampai nominal
Jalankan motor dan atur putaran motor sebesar 3000 rpm
Nyalakan ke enam lampu
Atur arus penguatan pada angka 0, baca tegangan nominal yang terbaca
Atur arus penguatan pada angka 0,1; 0,2; 0,3; 0,4; 0,5; 0,6; 0,7; 0,8; 0,9; 1,0 lalu
baca tegangan nominal yang terbaca pada masing-masing arus eksitasi yang di
atur
194.
3. Rangkaian Karakteristik Luar
Buatlah rangkain seperti gambar di atas
Atur arus penguatan motor sampai nominal
Jalankan motor dan atur putaran motor sebesar 3000 rpm
Nyalakan 1 lampu, baca arus eksitasi, arus generator dan tegangan pada generator.
Nyalakan 2-6 lampu, lalu baca arus generator dan tegangan pada generator, pada
masing-masing penambahan penyalaan lampu.
195.
196.
197.
198.
199.
200.
201.
202.
203.
204.
205.
206.
207.
213.
208.
209.
210.
211.
212. BAB IV
DATA DAN ANALISA PRAKTIKUM
1. Data Praktikum
Tabel data praktikum generator tanpa beban (beban nol)
214.
215.
216.
218.
219.
21
221.
222.
66
225.
11
217.
220.
223.
224.
226.
227.
228.
14
229.
230.
231.
17
232.
233.
234.
19
235.
236.
237.
20
238.
239.
240.
21
241.
242.
243.
21
244.
245.
246.
21
248.
249.
22
247.
250. Tabel 4.1.1
251.
Tabel data praktikum generator berbedan
253.
252.
V
254.
255.
2
256.
1
257.
258.
1
259.
260.
1
261.
262.
1
263.
264.
1
265.
266.
2
267.
274.
270.
D
275.
0
280.
1
271.
T
276.
2
272.
Is
281.
2
277.
0
282.
0.
285.
2
286.
2
287.
0.
290.
3
291.
2
292.
1.
295.
4
296.
2
297.
1.
300.
5
301.
2
302.
2.
305.
6
306.
2
307.
2.
309.
Tabel 4.1.3
273.
279.
284.
289.
294.
299.
304.
278.
2. Grafik
Grafik data praktikum generator DC tanpa beban
E maju
E mundur
E [V]
If [A]
310.
311.
313.
Grafik data praktikum generator DC berbeban
If [A]
314.
315.
Is [A]
321.
322.
324.
325.
326.
327. BAB V
328. KESIMPULAN
329.
330.
331. Dari praktikum dan data yang diperoleh, dapat disimpulkan :
1. Pada generator DC beban nol, semakin besar nilai arus eksitasi maka tegangan akan
semakin naik. Dari grafik di dapat bahwa data praktkum sesuai dengan dasar teori,
sehingga terbentuk grafik yang baik.
2. Pada generator DC berbeban, semakin besar nilai arus eksitasi maka tegangan akan
semakin naik, dan nilai tegangan juga di pengaruhi oleh besarnya daya beban.
3. Pada generator DC karakteristik luar, semakin tinggi daya yang diberikan, maka
tegangan yang dihasilkan semakin kecil, namun arus generator semakin besar.
332.