Anda di halaman 1dari 6

BAB IX

GEOPOLITIK (WAWASAN NUSANTARA)


9.1 Pengertian Wawasan Nusantara
Pengertian Wawasan Nusantara dapat diartikan secara etimologis
dan terminologis.
1. Secara Etimologis
Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara.
Wawasan berasal dari kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti
pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya muncul
kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tinjauan, penglihatan tanggap indrawi.
Wawasan berarti pula cara pandang dan cara melihat.
2. Secara Termilogis.
Wawasan Nusantara menurut beberapa pendapat sebagai berikut:
a. Prof. Wan Usman
Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa Indonesia
mengenai diri dan tanah airnya sebagai negara kepulauan dengan
semua aspek kehidupan yang beragam.
b. GBHN Tahun 1998
Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia

mengenal

diri

dan

lingkungannya

dengan

mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan


wilayahnya dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.
Selain itu, hakikat Wawasan Nusantara adalah keutuhan bangsa
dan kesatuan wilayah nasional. Dengan kata lain, hakikat Wawasan
Nusantara adalah persatuan bangsa dan kesatuan wilayah. Bangsa
Indonesia yang dari aspek sosial budaya adalah beragam serta dari segi
kewilayahan

bercorak

nusantara,

kita

pandang

merupakan

satu

kesatuan yang utuh. Dalam GBHN disebutkan bahwa hakikat Wawasan


Nusantara

diwujudkan

dengan

menyatakan

kepulauan

nusantara

sebagai satu kesatuan sosial budaya dan kesatuan pertahanan dan


keamanan.

Drs. Rusmin, AR.

Wawasan Nusantara berkedudukan sebagai visi bangsa. Visi


adalah keadaan atau rumusan umum mengenai keadaan tertentu yang
diinginkan.

Wawasan

Nasional

merupakan

visi

bangsa

yang

bersangkutan dalam menuju konsep masa depan. Visi bangsa Indonesia


sesuai dengan konsep Wawasan Nusantara adalah menjadi bangsa yang
satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula kedudukan Wawasan
Nusantara sebagai salah satu konsep ketatanegaraan RI dapat dilihat
pada bagan berikut:
9.2 Latar Belakang Terbentunya Wawasan Nasional Bangsa
A. Segi Historis atau Sejarah
Dari segi historis, bangsa Indonesia menginginkan menjadi
bangsa yang bersatu dengan wilayah yang satu adalah karena dua hal,
yaitu (1) kita pernah mengalami kehidupan sebagai bangsa yang
terjajah dan terpecah; dan (2) kita pernah mengalami memiliki wilayah
yang terpisah-pisah
Bangsa Indonesia pernah dijajah oleh bangsa barat yaitu
Spanyol, Portugis, Inggris dan Belanda. Selanjutnya, dalam kurun waktu
terakhir menjelang kemerdekaan, bangsa Indonesia dijajah oleh bangsa
Jepang.

Perkembangan

semangat

kebangsaan

Indonesia

dapat

dikategorikan dalam kurun waktu sebagai berikut:


1) Zaman Perintis 1908 yaitu kemunculan Pergerakan Nasional Budi
Oetomo
2) Zaman Penegas yaitu dengan Ikrar Sumpah Pemuda
3) Zaman Pendobrak 1945 yaitu dengan Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
Keluarnya

deklarasi

Juanda

1957

telah

melahirkan

konsep

Wawasan Nusantara, dimana laut tidak lagi sebagai pemisah tetap


dipakai sebagai penghubung.
B. Segi Geografis dan Sosial Budaya
Dari segi geografis dan sosial budaya, Indonesia merupakan
negara dan bangsa dengan wilayah dan posisi yang unik serta bangsa
yang heterogen, keunikan wilayah dan heterogenitas bangsa Indonesia
antara lain:
Drs. Rusmin, AR.

a) Indonesia bercirikan negara maritime/kepulauan;


b) Luas wilayah Indonesia 5,192 juta KM dengan rincian luas daratan
c)
d)
e)
f)
g)

adalah 2,027 juta KM dan luas laut adalah 3,166 juta KM;
Jarak utara selatan 1.888 KM dan jarak timur barat 5.110 KM;
Indonesia terletak diantara dua benua dan dua samudra (pos silang);
Indonesia terletak pada garis Khatulistiwa;
Indonesia berada pada iklim tropis dengan dua musim;
Indonesia menjadi pertemuan dua jalur pegunungan yaitu

Mediterania dan Sirkum Pasifik;


h) Berada pada 6 derajat LU-11 derajat LS serta 95 derajat BT-141
i)
j)
k)
l)

derajat BT;
Wilayah yang subur dan dapat huni;
Kaya akan flora dan fauna serta sumber daya alam;
Memiliki etnik dan kebudayaan yang sangat banyak; dan
Memiliki jumlah penduduk yang besar dengan jumlah diatas 220 juta.

C. Segi Geopolitis dan Kepentingan Nasional


Geopolitik adalah istilah pertama kali ditemukan oleh Freedich
Ratzel sebagai Ilmu Bumi Politik. Sebagai ilmu, geopolitik mempelajari
fenomena politik dari aspek geografi. Sementra untuk Indonesia orang
yang pertama kali mengaitkan geopolitk dengan bangsa Indonesia
adalah Ir. Soekarno. Berdasarkan geopolitik wilayah Indinesia adalah
satu kesatuan wilayah dari Sabang sampai Merauke yang terletak
antara dua benua dan dua samudra.
Konsepsi Wawasan Nusantara dibangun atas geopolitik bangsa
Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki pandangan sendiri mengenia
wilayah yang dikaitkan dengan politik/kekuasaan. Wawasan Nusantara
sebagai wawasan nasional dibentuk dan dijiwai oleh paham kekuasaan
dan

geopolitik

bangsa

Indonesia

(Sobana,

2005).

Salah

satu

kepentingan nasional Indonesia adalah bagaimana menjadikan bangsa


dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh. Kepentingan nasional itu
merupakan tuntutan lanjut dari cita-cita nasional, tujuan dan visi
nasional.
9.3 Konsepsi Wanus
Kata
penglihatan,

wawasan
atau

mengandung

tanggap

indrawi,

arti

pandangan,

sedangkan

istilah

tinjauan,
nusantara

dipergunakan untuk mengggambarkan kesatuan wilayah perairan dan


Drs. Rusmin, AR.

gugusan pulau-pulau Indonesia yang terletak diantara Samudera Pasifik


dan Samudera Indonesia serta diantara Benua Asia dan Benua Australia.
Untuk membina dan menyelenggarakan kehidupan nasional, bangsa
Indonesia

merumuskan

suatu

landasan

visional

yang

dapat

membangkitkan kesadaran untuk menjamin persatuan dan kesatuan


dalam kebhinekaan yang menjadi cara pandang bangsa Indonesia
tentang diri dan lingkungannya. Landasan visional ini dikenal dengan
istilah Wawasan Kebangsaan atau Wawasan Nasional yang kemudian
diberi nama Wawasan Nusantara.
Wawasan Nusantara sebagai geopolitik Indonesia yang diberi
pengertian cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai
serta menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional
untuk mencapai tujuan nasional bangsa Indonesia. Berarti jelaslah
bahwa Wawasan Nusantara sebagai geopolitik dan landasan visional
bangsa Indonesia pada hakikatnya merupakan perwujudan ideologi
Pancasila. Wawasan Nusantara mengarahkan visi bangsa Indonesia
untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang
kehidupan nasional.
Konsepsi

Wawasan

Nusantara

dituangkan

dalam

peraturan

perundang-undangan, yaitu dalam ketetapan MPR mengenai GBHN


secara berturut-turut ketentuan tersebut adalah:
(1) TAP MPR No. IV/MPR/1973;
(2) TAP MPR No. IV/MPR/1978;
(3) TAP MPR No. II/MPR/1983;
(4) TAP MPR No. II/MPR/1988;
(5) TAP MPR No. II/MPR/1993; serta
(6) TAP MPR No II/MPR/1998.
9.4 Perwujudan Wawasan Nusantara
Perwujudan Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan keamanan tercantum
dalam GBHN, sebagai berikut:
Drs. Rusmin, AR.

a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Politik


Meliputi :
(1)Kewilayahan nasional;
(2)Persatuan dan kesatuan bangsa dalam mencapai cita-cita
nasional;
(3)Kesatuan falsafah dan ideologi negara; dan
(4)Kesatuan hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi
Meliputi :
(1)Kepemilikan bersama kekayaan efektif maupun potensi wilayah
nusantara;
(2)Pemerataan hasil pemamfaatan kekayaan wilayah nusantara;
(3)Keserasian dan keseimbangan tingkat pengembangan ekonomi
seluruh daerah.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan SosialBudaya
Meliputi:
(1)Pemerataan, kesembangan dan persamaan dalam kemajuan
masyarakat serta adanya;
(2)keselarasan kehidupan yang sesama dengan kemajuan bangsa;
dan
(3)Mempersatukan corak ragam budaya yang ada sebagai kekayaan
nasional budaya bangsa.
d. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Pertahanan
dan Keamanan
Meliputi:
(1)Persamaan hak dan kewajiban bagi setiap warga negara dalam
rangka membela negara dan bangsa; dan
(2)Ancaman terhadap satu pulau atau daerah dianggap sebagai
ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
9.5 Unsur Dasar Wawasan Nusantara
Konsepsi Wawasan Nusantara terdiri dari tiga unsur dasar yaitu:
a. Wadah (contour) adalah wadah kehidupan masyarakat, bangsa dan
negara yang meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat
serba nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta ragam
busaya.
b. Isi (content) adalah aspirasi yang berkembang di masyarakat dan
cita-cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD.

Drs. Rusmin, AR.

c. Tata Laku (conduct) adalah hasil interaksi antara wadah dan isi yang
terdiri dari tata laku bathiniah dan lahiriah. Tata laku bathiniah
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia. Sedangkan, tata laku lahiriah tercermin dalam tindakan
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia, yang kedua tersebut
akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
Indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan.

Drs. Rusmin, AR.

Anda mungkin juga menyukai