Hipnotik sedatif merupakan suatu golongan obat depresi sistem saraf pusat, di mana akan
menyebabkan tenang, kantuk, hilang kesadaran, anestesi, koma, dan mati. Jika bahan
pemeriksaan diberikan obat hipnotik sedatif diharapkan akan menekan aktivitas, lalu akan
menurunkan respon terhadap emosi (diganggu/diusik), dan akan menimbulkan ketenangan serta
tidur.
Percobaan ini bertujuan untuk mempelajari efek tidur dari obat hipnotik sedative yaitu
diazepam, pada populasi yang sama, dan dengan cara pemberian obat yang sama.
Percobaan ini melibatkan subjek percobaan yaitu mencit dengan melihat efek dari obat
diazepam. Diazepam yang digunakan sebanyak 0,2 ml, dan diberikan secara intraperitoneal.
Setelah 1 jam pada percobaan ini didapatkan hasil, dari 6 mencit yang diberi obat, 1
mencit yang lemah memperlihatkan keadaan yang relaks dan tidak dapat dibangunkan (anestesi),
2 mencit memperlihatkan efek sedang, yaitu tidur tetapi masih bereaksi terhadap rangsang
(hipnotik), sedangkan 3 lainnya menunjukkan pengaruh sedikit sekali (sedasi).
Kesimpulan dari percobaan ini adalah diazepam sebagai obat golongan benzodiazepine
memberi efek sedasi, hipnotik, dan anestesi
LATAR BELAKANG
IDENTIFIKASI MASALAH
Bagaimana pengaruh obat hipnotik sedatif serta efek yang ditimbulkan pada
percobaan dengan hewan mencit.
Serta hubungan dengan tingkah laku mencit setelah diberi obat hipnotik
sedatif
Maksud dan tujuan dari percobaan ini adalah untuk mengetahui serta
membandingkan obat mana yang mempunyai pengaruh lebih besar terhadap
tingkah laku mencit (dosis sesuai yg telah ditentukan)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
HIPNOTIK SEDATIF
Tergolong obat pendepres Susunan Saraf Pusat, yang tidak selektif dan menyebabkan
tenang, kantuk, hilang kesadaran, anestesi, koma, dan mati.
Obat sedatif pada dosis terapi menekan aktivitas, menurunkan respon terhadap emosi dan
menenangkan. Obat hipnotik pada dosis terapi menyebabkan kantuk, ,mempermudah tidur, dan
mempertahankan tidur, yang menyerupai tidur fisiologis.
Obat hipnotik-sedatif secara garis besar dibagi menjadi golongan barbiturat dan
nonbarbiturat. Golongan barbiturat antara lain fenobarbital, pentobarbital, secobarbital,
amobarbital, thiopental. Golongan non barbiturat antara lain benzodiazepin, metiprilon,
glutetimid, paraldehyde, kloral hidrat, etinamat. Obat golongan benzodiazepin, seperti
clorazepate, diazepam, flurazepam, quazepam, temazepam, triazolam, oxazepam.
Efek-efek obat hipnotik sedatif
a. Sedatif
Efek sedatif merupakan efek penekanan kesiapsiagaan dengan penurunan aktivitas
spontan.
b. Hipnotik
Efeknya dapat menyebabkan tidur pada dosis hipnotik
c. Anestesi
Pada dosis tinggi akan mendepresi sistem saraf pusat hingga tingkat tertentu yang
dikenal sebagai tahap III dari anestesi umum
d. Efek antikonvulsi
Dapat menghambat perkembangan dan penyebaran aktivitas epileptik didalam
sistem saraf pusat. Obat hipnotik seadtif tertentu memiliki selektivitas, sehingga
mempunyai efek antikonvulsi tanpa efek depresi sistem saraf pusat.
e. Relaksasi Otot
DIAZEPAM
Diazepam
merupakan
sebuah
turunan
narkoba.
Diazepam
disebutkan
Farmakodinamik
Kerja utama diazepam yaitu potensiasi inhibisi neuron dengan asam gamma-aminobutirat
(GABA) sebagai mediator pada sistim syaraf pusat. GABA dan Benzodiazepin yang aktif secara
klinik terikat secara selektif dengan reseptor GABA/chlorida ionofor kompleks. Pengikatan ini
akan menyebabkan pembukaan kanal Cl-. Membran sel saraf secara normal tidak permeable
terhadap ion chlorida, tapi bila kanal cl- terbuka, memungkinkan masuknya ion klorida,
meningkatkan potensial elektrik sepanjang membran sel dan menyebabkan sel sukar tereksitasi.
Benzodiazepin sendiri tidak dapat membuka kanal klorida dan menghambat neuron. Sehingga
benzodiazepin merupakan depresan yang relatif aman.
Pernapasan
Obat ini hanya berefek sedikit pada pernapasan, dosis hipnotik tidak berpengaruh pada
pernapasan orang normal. Diazepam dosis preanestetik mendepresi ringan ventilasi alveolar dan
menyebabkan asidosis respiratoar. Daizepam yang diberikan sewaktu anestesi dapat
menyebabkan apnea.
Sistem cardiovaskuler
Efek diazepam pada sistim cardiovaskuler umumnya ringan. Pada dosis anestesi dapat
menurunkan tekanan darah dan meningkatkan frekuensi denyut jantung.
Farmakokinetik
Indikasi
Penggunaan
utama
adalah
untuk
meringankan
Diazepam
anxiety,
Perawatan tetanus, suatu kondisi yang ditandai dengan lama kontraksi dari
serat otot kerangka.
Status
untuk
memperlakukan
epilepticus,
kondisi
yang
mengancam
Sebagai Remedy yang sakit alleviates sindrom orang yang kaku, yang langka
neurologic disorder etiologi yang tidak diketahui.
Efek samping
Pada pemakaian kronik dapat menimbulkan ketergantungan jiwa dan raga,
Menimbulkan rasa kantuk, berkurangnya daya konsentrasi dan reaksi.
Reaksi alergi
Penutupan kerongkongan
Luka di mulut atau tenggorokan
Yellowing dari kulit atau bola mata
Bengkak dari bibir, lidah atau wajah, gatal
Perubahan dalam visi
Ataksia
kelelahan
mual dan konstipasi,
gejala-gejala ekstra pirimidal.
neutropenia.
perubahan libido,
sakit kepala,
amnesia,
hipotensi.
retensi urin, incontinenc
Kontraindikasi
Penderita hipersensitif
Bayi dibawah 6 bulan
Wanita hamil dan menyusui
Depresi pernapasan
Glaucoma sudut sempit
Interaksi Obat
Penggunaan bersama obat-obat depresan Susunan Syaraf Pusat atau alkohol dapat meningkatkan
efek depresan. Cimetidin dan Omeprazol mengurangi bersihan benzo-diazepin. Rifampisin dapat
meningkatkan bersihan benzodiazepin.
Dosis
Dosis diazepam untuk induksi : 0.1-0.5 mg/kgbb. Pada orang sehat, dosis diazepam 0.2 mg/kgbb
sebagai medikasi pra-anestetik yang diberikan bersama narkotik analgesik sudah menyebabkan
tidur. Pada pasien dengan resiko tinggi (poor risk) hanya dibutuhkan 0.1-0.2 mg/kgbb. Untuk
menimbulkan sedasi, penambahan 2.5 mg diazepam tiap 30 detik diberikan sampai pasien tidur
ringan atau terjadi nistagmus, ptosis, atau gangguan bicara. Umumnya dibutuhkan 5-30 mg
untuk sedasi ini.
Daftar pustaka
Farmakologi dan terapi UI. 2007. Edisi 5. Jakarta : Gaya baru
Juml
ah
men
cit
Hasil Percobaan
Keterangan:
Tingkat pengaruh
obat
++
: untuk pengaruh sedang tidur tetapi masih bereaksi terhadap rangsang
(hipnotik)
+++ : untuk mencit yang lemah relaks dan tak dapat dibangunkan (anestesi)
++++
Pembahasan
Kesimpulan
Daftar pustaka
Farmakologi dan terapi UI. 2007. Edisi 5. Jakarta : Gaya baru