TINJAUAN PUSTAKA
(Bahasa
Banjar dan
bahasa-bahasa
umumnya,
di Kalimantan secara
Karamuntiang
(Bahasa
: Plantae
Division
: Magnolophyta
Kelas
: Magnoliopsida
Ordo
: Myrtales
Genus
: Rhodomyrtus
Famili
: Myrtaceae
Spesies
karamunting
(Rhodomyrtus
toementosa
(Aiton)
Hassk)
karamunting
(Rhodomyrtus
tomentosa
(Aiton)
Hassk)
menempel lebih kuat lagi pada rambut dibandingkan pada saat sebelum
dicampur. Pirogalol diizinkan digunakan sebagai zat pembangkit warna dengan
batas kadar 5% (Ditjen POM, 1985).
Kelarutan
gum adalah
gom hasil
fermentasi
karbohidrat
oleh
atau putih kekuningan, larut dalam air dan memberikan viskositas yang tinggi
dalam larutan. Xanthan gum juga mengandung tidak kurang dari 1,5% asam
piruvat (Sweetman, 2009). Struktur kimia xanthan gum dapat dilihat pada
Gambar 2.3.
mata, ketiak, serta rambut velus yang halus, sedikit mengandung pigmen dan
terdapat hampir di seluruh tubuh (Soepardiman, 2010).
2.5.1 Anatomi rambut
Rambut dapat dibedakan menjadi bagian-bagian rambut seperti yang
terlihat pada Gambar 2.4 berikut:
Rambut
berombak
dengan
folikel
seperti
silinder
yang
Rambut velus adalah rambut sangat halus dengan pigmen sedikit. Rambut
ini terdapat diseluruh tubuh kecuali pada bibir, telapak tangan, dan kaki.
2. Rambut terminal
Rambut terminal adalah rambut yang sangat kasar dan tebal serta
berpigmen banyak. Terdapat pada bagian tubuh tertentu seperti kepala, alis,
bulu mata, dan ketiak.
b. Jenis rambut menurut sifatnya
1. Rambut berminyak
Jenis rambut ini mempunyai kelenjar minyak yang bekerja secara
berlebihan sehingga rambut selalu berminyak. Rambut berminyak kelihatan
mengkilap, tebal, dan lengket.
2. Rambut normal
Rambut ini mempunyai kelenjar minyak yang memproduksi minyak
secara cukup. Rambut normal lebih mudah pemeliharaannya serta tidak terlalu
kaku sehingga mudah dibentuk menjadi berbagai jenis model rambut.
3. Rambut kering
Jenis rambut ini tampak kering, mengembang, dan mudah rapuh. Hal ini
karena kandungan minyak pada kelenjar lemaknya sedikit sekali akibat kurang
aktifnya kelenjar minyak (Putro, 1998).
2.5.4 Fisiologi rambut
Rambut dapat tumbuh dan bertambah panjang. Hal ini disebabkan
karena sel-sel daerah matrix/umbi rambut secara terus menerus membelah.
Rambut mengalami proses pertumbuhan menjadi dewasa dan bertambah
panjang lalu rontok dan kemudian terjadi pergantian rambut baru. Inilah yang
dinamakan siklus pertumbuhan rambut (Rostamailis, dkk., 2008).
Siklus pertumbuhan rambut telah dimulai saat janin berusia 4 bulan di
dalam kandungan. Pada usia ini bibit rambut sudah ada dan menyebar rata
diseluruh permukaan kulit. Diakhir bulan ke-enam atau awal bulan ketujuh usia
kandungan, rambut pertama sudah mulai tumbuh di permukaan kulit, yaitu
berupa rambut lanugo, atau rambut khusus bayi dalam kandungan. Kemudian
menjelang bayi lahir atau tidak lama sesudah bayi lahir, rambut bayi ini akan
rontok, diganti dengan rambut terminal. Itulah sebabnya ketika bayi lahir, ada
yang hanya berambut halus dan ada juga yang sudah berambut kasar dan agak
panjang, bahkan kadang-kadang sudah mencapai panjangnya antara 2-3
centimeter. Kecepatan pertumbuhan rambut sekitar 1/3 milimeter per hari atau
sekitar 1 centimeter perbulan. Dengan demikian kalau seorang bayi lahir
dengan panjang rambut 2 centimeter, berarti pada bulan ke 7 kehamilan,
rambut lanugo bayi sudah diganti dengan rambut dewasa terminal. Rambut
tidak mengalami pertumbuhan secara terus menerus. Pada waktu-waktu
tertentu pertumbuhan rambut itu terhenti dan setelah mengalami istirahat
sebentar, rambut akan rontok sampai ke umbi rambutnya. Sementara itu, papil
rambut sudah membuat persiapan rambut baru sebagai gantinya (Rostamailis,
dkk., 2008).
Pertumbuhan rambut mengalami pergantian melalui 3 fase (Tranggono
dan Latifah, 2007), yaitu:
1. Fase anagen (fase pertumbuhan)
Fase anagen adalah fase pertumbuhan rambut ketika papil rambut terus
membentuk sel rambut secara mitosis. Fase anagen berlangsung 2-5 tahun.
2. Fase katagen (fase istirahat)
Fase ini berlangsung hanya beberapa minggu. Selama fase istirahat, rambut
berhenti tumbuh, umbi rambut mengkerut dan menjauhkan diri dari papil
rambut, membentuk bonggol rambut, tetapi rambut belum rontok.
3. Fase telogen (fase kerontokan)
Fase ini berlangsung lebih kurang 100 hari. Ketika rambut baru sudah cukup
panjang dan akan ke luar dari kulit, rambut lama akan terdesak dan rontok.
Pada akhir fase ini, folikel rambut beralih ke fase anagen secara spontan.
rambut
dapat
dilakukan
dengan
berbagai
cara,
menggunakan berbagai jenis zat warna baik zat warna alam maupun sintetik.
Pewarnaan rambut dapat dibedakan menjadi (BPOM, 2008).
1. Pewarnaan berdasarkan daya lekat zat warna.
2. Pewarnaan berdasarkan proses sistem pewarnaa
mengakibatkan
berkurangnya
kemilau
rambut
dan
bahkan
dapat
(a)
(b)
(c)
Gambar 2.6. Deposit zat warna pada proses pewarnaan rambut (Mitsui, 1997).
Keterangan:
a = Pewarna rambut temporer
b = Pewarna rambut semi permanen
c = Pewarna rambut permanen
2.6.2 Berdasarkan proses sistem pewarnaan
Berdasarkan proses sistem pewarnaan, pewarna rambut dibagi 2
golongan, yaitu pewarna rambut langsung dan pewarna rambut tidak langsung
(BPOM, 2008).
2.6.2.1 Pewarna rambut langsung
Sediaan pewarna rambut langsung telah menggunakan zat warna,
sehingga dapat langsung digunakan dalam pewarnaan rambut tanpa terlebih