Anda di halaman 1dari 9

1.

Asam Jawa, Celagi, Tangkal Acem (Tamarindus Indicus Linn)


Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter
mencapai 60 � 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak
adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus
sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar
matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit
tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya
dari Kerajaan Kidul. Biji asam yang hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh
dalam lampu mobil/motor dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang
diakibatkan oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam,
bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika dipukulkan pada
seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka biasanya akan punah kesaktiannya.
Galih Asam hanya baik dipakai oleh pemimpin berhati �Satriya Pandita�, kayu ini
juga bagus untuk Warangka Keris.

2. Awar-awar, Dausalo, Bar-abar, Sirih Popar (Ficus Septica Burm)


Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh
Nusantara, dari akar sampai daun mempunyai kegunaan. Akarnya ditumbuk dengan Adas
Pulowaras dan airnya diperas dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan,
gadung (Dioscorea hispida dennst.) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam
akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur.

Daun awar-awar sering digunakan untuk menolak setan. Jaman dulu daunnya banyak
dimanfaatkan untuk membuat tikee, yaitu daun awar-awar diiris halus kemudian
dicampur candu. Dalam bentuk bulatan kecil ini tikee dibakar didalam alat
penghisap madat khusus yang dinamakan "bedhutan".

Seringkali pohon awar-awar yang sudah tua bagian terasnya memperlihatkan gambar
seperti pelet timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk warangka karena
diyakini kayu ini dapat meredam keris/tombak yang panas serta menjauhkan dari
gangguan jin jahat dan black magic. Yang perlu diingat kayu ini sangat lunak.

3. Bambu Buntet, Bambu Pethuk (Bambusa Sp, Phyllostachys Sp, Schizostachum Sp,
dsb)
Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau
potongan bambu ini bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk
adalah bambu yang kedua ruasnya saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa
potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya, tidak mendapat gangguan dari siapa
saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling berhadapan, khasiatnya
sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang tumbuh dari
rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan
santet, banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan
mati seketika, juga dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu
hitam yang hendak mengganggu pemiliknya.

4. Boga (Ficus Toxicaria Linn ?)


Kayu ini menyerupai kayu Kebak (Ficus Alba Reinw), warnanya putih dan diyakini
berkhasiat menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari
/ etalase barang yang dujual, atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika
ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah kekurangan sandang pangan.

5. Bambu Apus Pringgolayan, Wulung & Ori


Bambu Apus (Gigantochloa Apus Kurz) yang tumbuh dibelakang makam Pangeran
Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya
memiliki tuah membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk
mengusir penyewa yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus
ditanam atau ditaruh dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera
dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua bambu apus di
Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat baiknya juga ada termasuk
jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat. Semua tergantung
dari permohonannya.

Bambu wulung (Gigantochloa verticillata Munru) dan bambu Ori (Bambusa Bambos Miq)
juga dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini, ambil sepotong
buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian taruh disisi pintu masuk dan isi
buluh bambu itu dengan air cucian beras, potong dlingo bangle, garam dan rumput
alang-alang. Setiap kali, misal setiap minggu, isi dengan air cucian beras, sarana
ini selain menolak jin jahat juga menolak tuju, tenung dan santet.

Cara lain, ambil bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing
disudut perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah. Taburi garam dan
irisan dlingo bangle disekitar tusukan sate ini.

6. Lingsar (Pterocarpus Sp ?)
Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa
Kayangan, Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat
dan memperlancar permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti
Kayu Sengon (Albizzia falcate), bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.

7. Klumpit, Klumprit (Terminalia Edulis Blanco ?)


Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah
digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon
Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya
kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul.

Kayu ini dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat duniawi.

8. Wergu (Rhapis Flabelliformis l�Herit)


Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.

Batang berbuku-buku lurus keatas dengan daun daun seperti kipas. Pohon ini berasal
dari China, Vietnam, Laos dan Kamboja. Biasanya tumbuh liar atau sebagai tanaman
pagar.

Batang yang berat biasanya berasal dari yang berumur 20 th lebih, dijaman dulu
kayunya banyak dieksport ke Hongkong dan China. Nama dagangnya Cannes de laurier
atau jones du Tonkin. Kualitasnya dibedakan : (1) diameter lebih dari 20 mm, (2)
diameter 13-20 mm, (3) diameter 8 � 13 mm. Semua kualitas ini mempunyai panjang
125 mm.

Kayu Wergu dipercaya bertuah menjauhkan ular dan binatang berbisa, selain itu juga
memiliki daya menambah kekuatan bagi pemakainya.

9. Songgo Langit (Ochrosia oppositifolia K.Schum & Tridax procumbens Linn.)


Kayu Songgo Langit yang dianggap bertuah adalah kayu Ochrosia oppositifolia
K.Schum. yang sudah amat langka, tingginya bisa mencapai 13 � 14 m dengan diameter
30 sm, biasanya tumbuh didaerah pantai atau tepi pantai. Akarnya keras, dari luar
tampak kuning tetapi dalamnya tampak kuning pucat. Kayunya berbau untuk obat dan
biasanya digunakan untuk obat terutama sakit perut, kejang perut dan rasa tidak
enak setelah makan ikan atau udang. Sementara ada yang beranggapan kayu Songgo
langit yang berkhasiat ghaib adalah jenis perdu Tridax procumbens Linn. Biasa
tumbuh dikarang karang pegunungan kapur. Pohon ini banyak bercabang dan akar
batangnya kuat. Berasal dari Amerika Tengah. Tuahnya menolak niat jahat dari orang
atau mahluk halus.

10. Pule, Pulai (Alstonia Scholaris R. Br)


Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m, terdapat diseluruh nusantara, yang baik
biasanya tumbuh dibawah 900 m d.p.l dan didekat air. Ada 2 macam varietas, yang
bertangkai dan tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu. Keduanya
memiliki kegunaan sama.

Kayu Pule lunak dan berwarna kuning keputihan, ada jenis kayu pule yang keras,
tetapi umumnya lunak. Dalam dunia pengobatan dikenal sebagai obat demam, malaria,
penyakit gula darah dan kurang nafsu makan, rasanya pahit seperti Bratawali. Getah
pohon Pule sering digunakan untuk mematangkan abses (bengkak) di kulit.

Banyak yang menganggap Pule bertuah untuk menolak unsur jahat dalam rumah atau
pekarangan, kadang digunakan untuk mengobati kesurupan, untuk ini ambil cabang
yang masih ada daunnya dan cabang pohon awar-awar serta segenggam tumbuhan alang-
alang. Cambukanlah pelan-pelan punggung orang yang sedang kemasukan roh jahat itu.
Biasanya dia akan segera sadar.

11. Rumput Fatimah (Calligonum Sp)


Rumput fatimah banyak diambil kaum muslim dari Tanah Suci Mekah dipercaya memiliki
tuah memudahkan menagih hutang, permohonan pekerjaan, melunakan hati orang dan
sebagainya. Ada juga kegunaan lain untuk memperlancar persalinan, caranya :
masukan rumput itu kedalam air, biasanya akarnya mengembang, bacalah Al-Fatihah
atau Al-Ikhlas sebanyak 100 x selama merendam itu, minumkan segelas ke ibu yang
bersangkutan sambil memohon petunjuk Allah.

Rumput ini juga dapat mengobati kanker, stroke ringan dan tekanan darah tinggi,
hanya disini digunakan air panas (thermos), bacaannya Al-Fatihah dan Ayat Kursi
masin masing minimal 200 x sesudah itu mohon penyembuhan pada Allah dan minumkan
satu gelas 3 x sehari sampai sembuh. Oleskan air rendamannya kepada sisakit.

12. Minging
Sejak jaman dulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.

Sering disimpan sebagai penghalau ular atau dibuat tongkat kalau masuk hutan,
warnanya coklat kehitaman dan agak berat.

13. Cendana (Santalum Album L.)


Aslinya berwarna kuning agak kemerahan, berbau wangi, kayu ini diyakini bertuah
didekati arwah leluhur, jangan membawa pusaka yang berwarangka Cendana bilamana
menengok orang sakit karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang
diberi warangka Cendana akan berbau harum dan lebih awet.

14. Drini, Sentigi (Pemphis Acidula Forst)


Kayu Drini dulu banyak dijumpai dipantai selatan Jawa khususnya dipantai Krakal
sebelah timur Baron, Gunung Kidul. Menurut beberapa orang, kayu ini juga ditemukan
didaerah pantai lain. Karena banyak dicarai maka kayu ini terancam punah karena
diyakini bertuah untuk keselamatan, anti black magic, anti gigitan ular dan
dijauhi ular. Selain itu rendaman kayu dalam air juga berkhasiat mengobati
penyakit perut. Kayu yang kering akan berbau harum bila digosok dengan ujung jari.
Jenis Drini dari Pulau Kangean oleh penduduk setempat dinamakan SETIGI, CANTINGGI
atau MENTIGI, kayu ini juga banyak dicari untuk pengobatan, karena langka maka
harganya sangat mahal, biasanya pohon Drini tumbuh ditanah kapur yang banyak
mendapat angin laut atau sering terendam air laut.

15. Dewadaru
Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara
Jepara, diyakini bertuah menolak hewan buas dan ular, menyembuhkan gigitan ular
berbisa dan menjaga keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan
berperahu karena sifatnya mendatangkan angin taufan.
Ada 2 macam kayu Dewandaru, yang dipercaya asli tumbuh didesa Nyamplung, konon
jelmaan dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seorang wali Kerajaan Demak.
Sedangkan Kayu Dewandaru dari Gunung Kawi, walau jenisnya lain dengan yang ada di
Karimunjawa tetapi dipercaya berkhasiat sama.

16. Kayu Itam, Kayu Arang, Kayu Ebony (Diospyros spp)


Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat serat hitam. Kayu ini, khususnya yang
hitam seluruhnya, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana ketentraman.
Ruang tamu yang diberi hiasan kayu ebony akan terasa teduh dan damai sehingga
kerasan tinggal diruang tersebut.

17. Kebak (Ficus Sp, Macaranga Sp, Acalypha Sp)


Pohon Kebak umumnya semacam pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar, namun
adapula yang beranggapan pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, sering
disebut Tutup (Macaranga sp, Acalypha sp). Kayunya yang ringan dipercaya
melariskan dagangan dengan menaruhnya ditempat dagangan atau uang. Kayu ini mudah
kena pelapukan / jamur.

18. Kelor, Maronggi, Celor, Keloro (Moringa Olefera Lamk)


Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat. Jika ada orang yang kejang-
kejang atau kesurupan atau kena hawa jahat (sawan) dari jenazah, cobalah
tengkuknya dan semua persendian tubuhnya digosok dengan remasan daun kelor,
biasanya ia segera siuman. Orang yang punya kesaktian tertentu (Black Magic)
biasanya juga akan punah bilamana dipukul dengan cabang pohon kelor. Tidak semua
pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna hitam yang biasa disebut GALIH
KELOR, bagian kayu ini sering dicari sebagai jimat karena dipercaya dapat
menunjang ilmu kanuragan dan kebal terhadap senjata tajam. Galih Kelor tidak
dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawaan lekas naik darah.

19. Kengkeng
Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu, dicari karena dapat menyadarkan orang yang
kesurupan. Sepotong kayu ini jika ditaruh dekat bayi atau anak kecil bisa menolak
roh jahat, roh halus.

20. Krangeyan (Litsea Cubeba Pers)


Pohon setinggi 5 � 15 m dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm
ini banyak dijumpai di daerah pegunungan. Mulai dari kulit, daun dan bunganya
berbau harum. Kayunya diyakini memiliki daya menolak santet, tenung dan gangguan
setan jahat. Untuk pengobatan umumnya baik bagi sakit pernapasan.

21. Liwung (Arenga Pinnata Merr ?, Calyptrocalyk Spicatus ?, Cycas Sp ?)


Kayu ini ditemukan didaerah Gunung Lawu, biasnya berbentuk tongkat atau potongan
yang banyak ditawarkan oleh penduduk setempat. Warnanya hitam seperti teras kayu
aren, bedanya seratnya agak kasar. Kayu Liwung berasal dari pohon Liwung yang
tidak lain adalah pohon Aren laki-laki karena tidak mempunyai bunga betina. Pohon
ini amat jarang, sementara ada kayu sejenis yang dipercaya sebagai kayu liwung
namun asalnya berbeda. Kayu Liwung dipercaya mempunyai tuah kekebalan terhadap
senjata tajam dan tumpul, sangat baik untuk mereka yang mendalami ilmu kanuragan.
Sifatnya agak panas, tidak baik untuk mereka yang mudah terpancing emosinya.

22. Lotrok
Sepintas mirip kayu Kebak atau Boga, namun agak kemerahan.

Kayunya ringan dan berasal dari lereng gunung berapi. Dipercaya kayu ini dapat
memperlancar pesalinan dan anti black magic namun kadar tuahnya rendah.

23. Mimang
Tidak diketahui nama latinnya, akar mimang menonjol dipermukaan tanah, konon siapa
yang melangkahinya akan bingung dan tersesat. Akar mimang ditanam ditanah dibawah
pintu masuk dan bagian belakang rumah. Baik akar maupun kayunya dipercaya memiliki
khasiat membingungkan orang siapa saja yang melangkahinya.

24. Pamrih & Ringin Sepuh (Ficus Spp)


Kayu Pamrih berasal dari pohon Pamrih yang tumbuh dibekas pertapaan Sri Sultan
Hamengku Buwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta. Menurut
legenda dibawah pohon itulah baliau berteduh setiap hari sampai ada bisikan gaib
untuk melawan Kompeni Balanda. Kayu Pamrih dipercaya bertuah kepangkatan,
kewibawaan dan keberanian, cocok bagi mereka yang berkecimpung di pemerintahan.

Ringin sepuh disini adalah pohon yang tumbuh dihalaman makam raja-raja Mataram di
Kota Gede, Yogyakarta. Dinamakan juga �Waringin Tuwo� atau Ringin Sepuh, sejak
jaman dulu dipercaya memiliki kekuatan gaib. Daunnya yang jatuh �mlumah kurep�
artinya satu jatuh terlentang pada satu sisi sedang satunya pada sisi lain
ditambah akar dan sedikit kulit pohon, semuanya dimasukan kedalam kantong kain
putih kecil banyak digunakan sebagai zimat keselamatan. Bagi yang mujur, kadang
kejatuhan sebuah cabang pohon ini. Kayunya dipercaya memiliki tuah keselamatan,
kewibawaan dan derajat kepangkatan. Dijaman dahulu, hampir semua warga Yogya yang
akan merantau keluar daerah dibekali bungkusan daun ini. Kalau maju perang atau
pergi kedaerah lain, akan kembali dalam keadaan selamat.

25. Nagasari, Penaga Putih, Nagakusuma (Mesua Ferrea Linn)


Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m
dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang
dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama
seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna
merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna
putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 � 4
biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan
azimat penangkal bahaya.

Kuncup bunga yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang
kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok mekar. Benang
sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga / sari cangkok. Bunga yang telah
diambil benang sarinya ditumbuk halus menjadi obat-obatan disebut sari cangkok.
Semua ini menjadi bahan campuran pelbagai obat racikan.

Biji Nagasari juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk
halus setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak kelapa
atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik untuk luka infeksi,
eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala macam penyakit kulit. Untuk
pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat larutan nogosari dalam minyak itu
dioleskan pada bagian yang sakit.

Biji Nagasari juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil
3 �5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut kulitnya lalu seduh
dengan air setengah panas (air termos), diamkan sekitar 5 menit dan setelah dingin
diminumkan pada si sakit. Isinya jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi
dan lima jam kemudian diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan
minumkan 5 jam kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang
selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman banyak orang,
segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat disembuhkan dengan nogosari,
baik dengan seduhan dalam air mulai dari biji, serpihan kayu, daun, bunga atau
kulit kayunya. Kulit kayu Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat
kehitaman atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai daya
gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk mendapatkannya dianjurkan
puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air putih) selama beberapa hari. Sebelum
memotong kayu, seyogyanya melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga
makam.

Kayu Nogosari termasuk keras dan ulet, sebaiknya setelah dipotong jangan dijemur,
tetapi setelah agak kering buatlah barang yang diinginkan, misal tongkat, pipa,
stick dan sebagainya.

Kayu ini sangat berbahaya jika untuk memukul. Secara spiritual kayu ini bersipat
mengembalikan daya yang dilontarkan kepada pemakai. Diyakini kayu ini merupakan
kayu yang paling unggul diantara kayu bertuah lainnya. Tuahnya : keselamatan,
kewibawaan, pengobatan, perlindungan terhadap orang jahat/jin jahat, binatang
berbisa, anti tenung dan black magic. Pemakai kayu ini diharapkan berlaku jujur
dan suci, jika tidak maka tindakan negatif nya akan berbalik memukul diri sendiri.
Kayu Nagasari mudah dikenal karena jika ujungnya dibakar tidak menyala dan jika
direndam air sekitar 10 menit maka permukaannya akan keluar bulu-bulu halus.

Pantangan : Kayu ini jangan sekali-kali dilangkahi wanita atau pria dan seyogyanya
kayu ini jangan dilekati benda logam(emas, kuningan, perak) atau gading. Biarkan
seperti adanya. Kayu yang tua sangat bagus untuk dibuat mata cincin, khasiatnya
sama dengan membawa kayu Nagasari dalam ukuran besar.

26. Rotan Poleng, Rotan Pethuk (Daemonorops Spp, Gleichenia Spp)


Batang rotan yang poleng (bintik hitam) dipercaya bertuah membuat orang kuat
berjalan jauh, karenanya dicari untuk dibuat tongkat. Begitu juga dengan rotan
pethuk, artinya dua ruas yang saling berhadapan, dipercaya memiliki daya gaib,
diantaranya bisa menghilang, kebal terhadap senjata tajam dan menghalau unsur
jahat.

Menurut cerita Pangeran Mangkubumi pernah diberi rotan pethuk dan apabila
diajunkan maka musuhnya seakan melihat orang dalam jumlah banyak sehingga
melarikan diri.

27. Secang (Caesalpinia Bonducella Flemm / C. Sappan Linn)


Pohon secang tumbuh dimana-mana, ditanam sebagai pagar hidup atau pohon liar,
pohonnya penuh duri, kayu gubal berwarna putih sedang bagian terasnya berwarna
merah darah. Rendaman atau seduhan air panas kayu secang ini berwarna merah
dikenal sebagai obat manjur penyakit yang ditandai keluarnya darah seperti demam
berdarah, mimisan, muntah darah, berak darah bahkan penyakit darah tinggi, juga
untuk menyembuhkan penyakit gula darah (DM), jantung, infeksi ginjal dan lever.

Untuk penyakit jantung, seduhan ini ditambah daun Dewandaru dari Gunung Kawi, anak
yang panas dapat didinginkan dengan mengompresnya dengan seduhan air secang.
Penyakit stroke yang belum terlambat dapat diberi minuman rebusan kayu secang yang
ditambah dengan pohon ceplukan dan sedikit adas pulowaras. Untuk pengobatan
penyakit kanker, rebusan secang ditambah serpihan tatal kayu setigi, nogosari dan
segenggam rumput lidah ular atau jika tidak ada dapat diganti dengan buah Makutha
Dewa. Kayu secang bertuah anti roh jahat, pelarisan dagangan dan menolak santet.
Untuk pelarisan seyogyanya semua tempat barang dagangan dan lantai took dipel
dengan air rebusan secang dan bagian depan tempat usaha disiram dengan seduhan
secang setiap pagi sebelum toko buka.

28. Sempu (Dillenia Sp ?)


Kayu berwarna putih seperti kebak, dipercaya menyembuhkan orang kesurupan, caranya
dengan membawa kayu sempu rabalah orang tersebut dan dengan ijin Allah SWT
berdoalah agar orang tersebut sadar, atau rendamlah sepotong kayu sempu kedalam
air putih, basahilah kepalanya dengan air tersebut dan berdoalah menurut keyakinan
anda, semoga orang tersebut bisa sadar. Hal yang sama bisa dilakukan juga dengan
menggunakan potongan kayu nogosari.

29. Setigi, Kastigi, Sentigi, Kayu Sulaiman


Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh
ditanah berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu
hijau dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.

Kayu ini bersifat perempuan, sebaiknya jangan dipakai oleh wanita terlebih yang
belum menikah. Kayu ini yang masih segar berwarna putih kemerahan namun lama
kelamaan berubah coklat tua dan jika memukul orang hanya menyebabkan pingsan,
tidak mati.

Tuah kayu antara lain anti gigitan binatang berbisa, caranya ditempelkan potongan
kayu setigi ke bekas gigitan atau sengatan beberapa lama. Juga menolak hama
tumbuhan, penyakit menular dan tanah sangar karena pengaruh jin jahat/black magic.
Kayu ini bisa juga untuk mengobati penyakit kanker. Ambil serpihan (tatal) kayu
setigi, rebus bersama rumput lidah ular-ularan, segenggam daun tapak dara dan adas
pulowaras, penderita diminta minum 3 x sehari masing masing 1 gelas. Kayu Setigi
relatif ringan namun tenggelam dalam air. Pemakai kayu setigi atau tesek atau
pembawa kayu setigi jangan sekali kali masuk air karena bisa tenggelam. Kayu ini
banyak terdapat dipantai-pantai khususnya pegunungan kapur yang setiap hari
mendapat angin laut.

30. Sodo Saren, Sodo Lanang (Arenga Pinnata Merr)


Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan
orang-orang yang memiliki kesaktian karena ilmu hitam. Mereka akan hilang
kesaktiannya bila dipukul dengan lidi daun aren, jangan sekali-kali memukul anak
dengan lidi daun aren karena salah-salah bisa kena penyakit jiwa yang sulit
disembuhkan.

Rumah yang angker atau banyak dihuni hewan pengganggu seperti tikus, ular,
kelabang dll, bisa dibersihkan dengan satu ikat lidi aren yang dikebutkan
keseluruh penjuru ruangan, lebih baik lagi bila disertai dengan membakar daun
trembesi (johar, Cassia siamea Lamk) yang kering dicampur sedikit belerang,
biasanya dalam beberapa waktu sudah bebas dari segala gangguan.

Sodo Saren disebut juga sodo lanang, penamaan ini juga diberikan kepada lidi daun
kelapa yang jatuh menancap ditanah secara alamiah. Khasiatnya sama dengan lidi
pohon aren.

Bila sodo lanang tidak digunakan, taruhlah diatas pintu masuk rumah sebagai
penolak bala.

31. Sulastri, Slastri, Sletri, Sulastri, Bintangur Bunut (Calophyllum Soulatri


Burm)
Pohon ini bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 50 cm. Dipelihara orang karena
bunganya harum, pohon ini dianggap bertuah yang ditanam di petilasan
pemandianLangenharjo, Sukoharjo, Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan PBX.

Sejak jaman dulu daunnya dipercaya dapat merukunkan pasangan suami istri yang
selalu cekcok atau tidak rukun, begitu juga kayunya dapat disimpan untuk maksud
yang sama. Daun Sulastri sering digunakan untuk penyakit rheumatik sedang kulit
kayunya banyak dimanfaatkan untuk campuran jamu penguat badan.

32. Tesek, Tengsek (Rhynchocarpa Monophylla Backer ?)


Kayunya amat keras dan awet, banyak ditemukan dilereng gunung berapi dengan tinggi
mencapai 40 m dan diameter 50 cm, batangnya lurus dan bulat.
Karena banyak diburu orang, sekarang makin langka, dibedakan antara Tesek biasa
dan Tesek Wulung, yang pertama kayunya putih, disana sini diwarnai cerat-cerat
atau poleng hitam. Tesek lainnya wulung, kulitnya berwarna coklat tapi lama lama
menjadi hitam.

Menurut kepustakaan, kayu ini tenggelam di air dan jika diletakan diair mengalir
maka ia akan berjalan melawan arus, kayu ini bagus disimpan orang yang sabar dan
tidak mudah marah karena bila digunakan untuk memukul walau hanya digunakan
sebagai mata cincin, bahayanya tetap ada, orang bisa pingsan sampai mati. Kayu ini
biasa dibuat cincin, pipa, tangkai tombak, gantungan kunci dll.

Tuahnya : tahan lama dalam air, diwaktu banjir mengamuk ia bisa tahan jika memakai
kayu ini, juga dipercaya anti tanah sangar, anti hama tumbuhan dan anti ilmu
hitam, anti upas atau entup (sengatan lebah). Wanita dan Pria boleh memakai kayu
ini dan kayu ini bersifat laki-laki, jodoh kayu ini adalah kayu setigi. Kayu
Setigi yang terkenal dari Gunung Lawu atau Merapi.

33. Timaha
Kayu Timaha yang berkhasiat adalah yang mengandung pelet.

A. Pelet Kendhit, pelet yang melingkar pada kayu dengan warna yang lebih gelap
dari kayu asalnya dan kelihatan mengkilap seperti bara api. Pelet jenis
iniberkhasiat membawa kebahagiaan, kemudahan, kekayaan dan melindungi diri dari
bahaya dan penyakit bagi pemiliknya.

B. Pelet Tulak, membentuk garis tebal dari atas kebawah dengan warna yang menkilap
hitam/coklat tua dan gambar yang ditengah lebih menyala dari gambar yang lain,
khasiatnya melindungi pemilik dari senjata tajam.

C. Pelet Pudhak Sinumpet, menyerupai pelet tulak hanya tidak mempunyai gambaran
hitam, khasiatnya seperti pelet tulak.

D. Pelet Pulas Kembang, pelet yang menyerupai awan ber-arak dan berkhasiat menolak
bahaya dilaut dan sebagai penolak binatang buas disungai (buaya, ular dll).

E. Pelet Dhoreng, gambarnya seperti loreng harimau, berkhasiat pemiliknya menjadi


angker/tegar dan disegani. Banyak dicari dengan harga cukup tinggi.

F. Pelet Ngamal, pelet dengan bentuk bintik-bintik besar (ceplok) dengan jarak
sedikit jarang satu sama lain. Khasiatnya memberikan kepuasan hidup dan selalu
gembira. Pelet ini sedikit memilih dan hanya pejabat yang memakainya.

G. Pelet Pulas Groboh, gambarnya bintik-bintik besar dan kecil. Khasiatnya hampir
sama dengan pelet ngamal hanya tidak pemilih.

H. Pelet Beras Wutah, bergambar titik-titik kecil merata pada seluruh kayu,
khasiatnya untuk pengasihan (dicintai manusia dan binatang), banyak dicari dan
mahal.

I. Pelet Ngirim (Ngingrim) Kembang, gambarnya berbentuk besar dan panjang,


khasiatnya dihormati orang, dicintai lawan jenis dan biasanya dipakai oleh yang
belum berkeluarga (bisa jejaka, duda).

J. Pelet Gandrung, bentuknya bulat bulat dan tidak teratur dengan warna lebih
mengkilat dan terang, pemiliknya hidup hemat dan cermat.

K. Pelet Ceplok Kelor, gambarannya bulat telur dan besar seperti daun kelor,
khasiatnya memberi keselamatan pada pemilik.
L. Pelet Ceplok Bantheng, pelet yang hampir menutup seluruh kayu tetapi masih
terlihat disana-sini kayu aslinya. Pemiliknya akan selalu dalam keadaan sehat wal-
afiat.

M. Pelet Segara Winotan, pelet yang terdiri dari satu, dua, tiga bintik-bintik
yang teratur. Khasiatnya dihormati setiap orang dan pelet ini pemilih, hanya
pejabat tinggi yang pantas memakainya.

O. Pelet Gana, pelet yang bergambar seperti batu arca, khasiatnya memberi
kesejahteraan dan menghimpun semua kebaikan dan kebahagiaan. Dulu hanya dipakai
raja atau pejabat tertinggi.

P. Pelet Sembur, pelet dengan gambar titik-titik kecil tersebar diseluruh


permukaan kayu, khasiatnya dapat menundukan manusia atau binatang, menghindarkan
kemarahan orang lain dan umumnya pelet ini mempunyai kekuatan gaib.

Q. Pelet Nyerat, jenis ini bergambar garis-garis tipis seperti gambar pada marmer,
kadang seperti hurup/tulisan. Khasiatnya pemiliknya dapat hidup mandiri, percaya
diri dan selalu beruntung serta jaya, dalam berusaha selalu berhasil.

R. Pelet Dewadaru, seperti pelet nyerat, hanya garisnya lebih tebal dan tajam
sehingga kadang-kadang sulit membedakan dengan pelet nyerat. Khasiatnya melindungi
keluarganya dari mara bahaya, melindungi harta benda dan biasanya pusaka yang
memakai pelet ini ditaruh dalam tempat penyimpanan harta. Pelet ini terdapat pada
pohon beringin dan mempunyai nilai cukup tinggi dan sangat dihormati.

Anda mungkin juga menyukai