PKMP
PKMP
UNIVERSITAS AIRLANGGA
SURABAYA
2010
Halaman Pengesahan
1. Judul Kegiatan : Efektifitas Daun Sambiloto (Andrographis paniculata Nees)
iiSebagai Pengendalian Aeromonas hydrophila Ikan Patin
(Pangasius pangasius)
2. Bidang Kegiatan : () PKM-P
( ) PKM-T
( ) PKM-K
( ) PKM-M
3. Bidang Ilmu
: ( ) Kesehatan
(Pilih salah satu) ( ) MIPA
( ) Sosial Ekonomi
( ) Humaniora
() Pertanian
( ) Teknologi dan
( ) Pendidikan
Rekayasa
: 3 orang
6. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
:
: Rp 10.000.000,00
: Rp
: 3 (tiga) bulan
Surabaya, Oktober 2010
Menyetujui
Wakil Dekan I
Fakultas Perikanan dan Kelautan
Direktur Kemahasiswaan
Dosen Pendamping
A.JUDUL PROGRAM
EFEKTIFITAS DAUN SAMBILOTO (Andrographis paniculata Nees)
SEBAGAI PENGENDALIAN Aeromonas Hydrophila PADA IKAN PATIN
(Pangasius pangasius)
B. LATAR BELAKANG
Ikan patin (Pangasius pangasius) merupakan salah satu ikan konsumsi air
tawar yang bernilai ekonomis tinggi, mudah dibudidayakan dan pertumbuhannya
cepat. Usaha peningkatan produksi ikan patin seringkali mengalami hambatan
yaitu penyakit patogenik yang disebabkan oleh bakteri Aeromonas hydrophila.
Untuk mengatasi permasalahan akibat serangan agen patogenik pada ikan, para
petani maupun pengusaha ikan banyak menggunakan berbagai bahan-bahan kimia
maupun antibiotika dalam pengendalian penyakit tersebut. Namun dilain pihak
pemakaian bahan kimia dan antibiotik secara terus menerus dengan dosis atau
konsentrasi yang kurang tepat, akan menimbulkan masalah baru berupa
meningkatnya resistensi mikroorganisme terhadap bahan tersebut. Selain itu,
masalah lainnyan adalah bahaya yang ditimbulkan terhadap lingkungan
sekitarnya, ikan yang bersangkutan, dan manusia yang mengonsumsinya.
Berkaitan dengan permasalahan tersebut, perlu ada alternatif bahan obat yang
lebih aman yang dapat digunakan dalam pengendalian penyakit ikan. Salah satu
alternatifnya adalah dengan menggunakan tumbuhan obat tradisional yang bersifat
anti parasit, anti jamur, anti bakteri, dan anti viral (Adreng, 2008).
Beberapa keuntungan menggunakan tumbuhan obat tradisional antara lain
relatif lebih aman, mudah diperoleh, murah, tidak menimbulkan resistensi, dan
relatif tidak berbahaya terhadap lingkungan sekitarnya. Tumbuhan obat tradisional
yang diketahui dapat dimanfaatkan dalam pengendalian berbagai agen penyebab
penyakit ikan. Contohnya daun sambiloto (Andrographis paniculata Nees). Daun
sambiloto diketahui berdaya antioksidasi, antiseptik, bakterisida, dan fungisida.
Daun sambiloto (Andragraphis paniculata Nees) merupakan herba alami
yang bisa digunakan untuk pengobatan pada ikan, karena daun ini memiliki
senyawa aktif andrografolida yang terbukti bermanfaat melindungi hati dari 52%
zat beracun atau hepatoprotektor. Daun sambiloto dapat membunuh beberapa
bakteri penyebab penyakit seperti Staphylococcus aureus, Pseudomonas
aeruginosa, Aeromonas hydrophyla, Proteus vulgaris, Shigella dysentriae, dan
Eschericia coli. (Liza, 2010).
B. PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh
efektifitas daun sambiloto (Andragraphis paniculata Nees) bagi pengendalian
bakteri Aeromonas hydrophyla. pada ikan patin (Pangasius pangasius).
C. TUJUAN PROGRAM
berdindng tebal, bernoktah, dan berlignin. Di daerah sekat mesokarp terdiri dari
parenkim bernoktah dan sel batu dengan lumen lebar, dinding tebal, noktah jelas,
dan berlignin.
Biji : kulit biji terdiri dari satu lapis sel, pipih berpapila pendek, dinding
tipis, dan kutikula tipis. Endosperm terdiri dari sel berbentuk bulat panjang,
dinding tebal tidak berlignin, tak berwarna, umumnya tersusun radial, serta sel
penuh berisi butir - butir minyak dan aleuron. Embrio selnya lebih kecil dari sel
endosperm, dinding tipis, dan berisi butir - butir minyak.
Serbuk : Warna hijau kelabu, rasa sangat pahit. Fragmen pengenal adalah
fragmen epidermis atas dan epidermis bawah dengan litosis; fragmen mesofil
daun; rambut kelenjar dari kelopak bunga; rambut penutup kelopak bunga; sel
batu dari sel kulit buah; epidermis kulit buah dengan stomata; berkas pembuluh;
sistolit yang lepas dari sel; fragmen serabut kulit buah; fragmen endosperm dari
biji; fragmen empulur batang; hablur kalsium oksalat berbentuk jarum jarang
kelihatan (Tiffany, 2010).
3. Kandungan Kimia Daun Sambiloto
Daun dan percabangannya mengandung laktone yang terdiri dari
deoksiandrografolid, andrografolid dan homoandrografolid, 14-deoksi-11, 12didehidroandrografolid dan homoandrodrafolid. Juga terdapat flavonoid, alkane,
aldehid, mineral (kalium, kalsium, natrium), asam kersik dan damar. Flavonoid
diisolasi terbanyak dari akar, yaitu polimetoksiflavon, andrografin, panikulin,
mono-0-metilwithin dan apigenin-7,4-dimetileter (Vina, 2008).
: Chordata
: Pisces
: Siluriformes
: Siluroidea
: Pangasiidae
: Pangasius
: Pangasius pangasius
berdarah dingin telah dilakukan lebih dari 100 tahun yang lalu, sedangkan isolasi
dari manusia dilakukan sejak awal tahun 1950-an (Hayes, 2000).
Aeromonas hydrophila merupakan bakteri berbentuk batang, bersifat motil
karena mempunyai satu flagel (monotrichous flagella) yang keluar dari salah satu
kutubnya, berukuran 1-4 x 0,4-1 mikron, fakultatif aerobik, tidak berspora.
Bakteri ini umumnya hidup di air tawar yang mengandung bahan organik yang
tinggi dan senang hidup di lingkungan bersuhu 15-30 oC pada pH antara 5,5-9
(Yudhie, 2009).
7. Perubahan Makroskopis dan Mikroskopis Aeromonas hydrohila
Ikan yang terinfeksi biasanya dalam keadaan stress karena beberapa faktor
dan menunjukan warna kulit yang gelap dengan hemoragik ireguler yang luas
pada permukaan tubuh dan pangkal sirip. Hemoragik pada permukaan kulit dapat
mengalami ulserasi. Jika dilakukan irisan pada ginjal dan limpha yang membekak
biasanya akan keluar cairan kental. Ginjal dan limpha mengalami atrofi dan
selnya juga mengalami nekrosis. Nekrosis terjadi pada otot jantung, hati, gonad
dan pankreas. Lesi pada kulit diawali dengan munculnya edema pada dermis dan
hiperemia dari stratum retikulare. Hal ini memicu terjadinya spongisis dan
ulserasi dari epidermis yang diikuti dengan hemoragik nekrosis yang ekstensif
menuju lapisan muskulus bagian bawah. Secara umum gejala-gejala yang terlihat
pada ikan yang terserang Aeromonas adalah (1) Pada permukaan tubuh ikan ada
bagian-bagian yang berwarna merah, terutama bagian dada, perut dan pangkal
sirip; (2) Selaput lendir (mucus) berkurang sehingga tubuh ikan tidak licin,
menjadi kasar dan ikan mudah dipegang; (3) Di beberapa bagian tubuh ikan
sisiknya rusak dan rontok, sedang kulitnya tampak melepuh; (4) Sirip punggung,
dada dan ekor rusak dan pecah-pecah; (5) Insang rusak dan berwarna keputihputihan sampai kebiruan; (6) Keadaan ikan lemah, tidak lincah dan kehilangan
keseimbangannya (Fahry Bima, 2009).
G. METODE PELAKSANAAN PROGRAM
1. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan mulai bulan Januari 2011 sampai
Maret 2011 di Laboratorium mikrobiologi dan parasit Fakultas Kedokteran
Hewan serta Laboratorium perikanan Fakultas Perikanan dan Kelautan
Universitas Airlangga Surabaya.
2. Alat dan Bahan Penelitian
3. Bahan
1. Isolat bakteri Aeromonas hydrophila.
2. Ikan uji; Patin.
3. Daun Sambiloto.
4. Pellet ikan.
5. Alkohol.
6. Aquades.
4. Alat
Alat yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini antara lain adalah alat
laboratoris untuk alat pengukur kualitas air (pH meter, DO meter, termometer dan
lain-lain), alat sectio, beaker glass, spuit, dan pipet ukur. Lalu dibutuhkan pula
aquarium ukuran 50 x 40 x 30 cm, timbangan digital, baskom/bak, serbet,
nampan, juicer, fiter dan pompa filter, selang aerasi, batu aerasi, aerator, plastik,
dan kertas penyaring 0.1 mm.
5. Pelaksanaan Penelitian
6. Variabel Penelitian
Variabel bebas : Perasan daun sambiloto.
Variabel terkontrol : Ruang penelitian, alat dan bahan penelitian, dan parameter
kualitas air.
7. Prosedur Kerja
8. Desinfeksi Alat Penelitian
Alat-alat yang digunakan untuk penelitian dibersihkan dari debu dan
kotoran yang menempel dengan cara dicuci dengan sabun hingga bersih,
kemudian direndam dengan larutan klorin dan dikeringkan dibawah sinar
matahari.
9. Aklimatisasi Ikan
Ikan Patin diaklimatisasi dahulu sebelum mendapat perlakuan. Ikan Patin
ditempatkan pada akuarium 50 x 40 x 30 cm yang telah diberi aerasi, selama
seminggu. Ikan diberi pakan dua kali sehari pada pagi dan sore hari sebanyak 5%
dari berat tubuh. Jika air sudah tampak keruh maka akuarium disipon dan diganti
air baru.
10. Pembuatan Perasan Daun Sambiloto
Penyediaan stok sambiloto sebanyak 500 gram. Kemudian dibersihkan
dengan alkohol 70%, dikeringkan. Setelah itu dilakukan penimbangan berat pada
daun sambiloto. Sampel daun diblender menggunakan juicer sehingga terbentuk
cairan. Cairan tersebut kemudian disaring dengan kain penyaring ukuran 0,1 mm
dengan ditambah air sebanyak 500 ml perbandingan banyaknya air dan daun
sambiloto 1 : 1, maka cairan tersebut siap digunakan untuk penelitian. Selanjutnya
dibuat larutan dengan konsentrasi yang ditentukan.
11. Infestasi Aeromonas
Ikan Patin yang telah dimasukkan dalam akuarium, diinfestasi dengan bakteri
Aeromonas.
12. Perlakuan
Ada 3 jenis perlakuan pada penelitian ini,
1. Ikan patin tidak diberi perlakuan, dalam artian tanpa pemberian perasan
daun sambiloto dan bakteri Aeromonas.
2. Ikan patin diinfestasi dengan bakteri Aeromonas, lalu seminggu berikutnya
diberi perasan daun sambiloto.
3. Ikan patin diinfestasi dengan bakteri Aeromonas, tapi tidak diberi perasan
daun sambiloto.
Pada uji tantang ke-2 dan ke-3 dilakukan perlakuan sebanyak 4x ulangan.
Persiapan alat dan bahan
Aklimatisasi ikan patin
Pembuatan perasan daun sambiloto sebanyak 500 gram dengan
menambahkan air 500 ml
Uji kontrol
Uji tantang
Analisis data
Gambar 3. Skema prosedur kerja
13. Parameter yang diamati
a. Parameter Utama
Parameter utama dalam penelitian ini adalah kelulushidupan ikan patin,
daya cerna ikan, pengamatan gejala klinis, dan pengamatan organ dalam.
Kelulushidupan ikan patin dihitung dengan rumus :
SR = ikan patin awal x 100%
ikan patin akhir
Sumber: Effendi,MI 2002
b. Parameter Pendukung
Parameter pendukung dalam penelitian ini adalah pengukuran suhu, pH,
dan oksigen terlalut.
H. JADWAL KEGIATAN PROGRAM
Tahap Pelaksanaan
Minggu ke1
1. Studi pustaka
orientasi
2. Persiapan alat dan
bahan
3. Pengambilan
sampel ikan
4. Pembuatan perasan
daun sambiloto
5. Pemberian isolate
bakteri
6. Pemberian perasan
daun sambiloto
pada ikan patin
7. Pengamatan dan
Pencatatan hasil
penelitian
10
11
12
I. RANCANGAN BIAYA
No.
1.
2.
3.
4.
5.
Jenis Pengeluaran
Bahan habis pakai:
Ikan Patin
Daun Sambiloto
Isolat Bakteri Aeromonas sp.
Pelet Ikan
Alkohol 70 %
Aquades
Volume
25 ekor
500gr
1 cawan
10 kg
1L
1L
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
750.000,00
100.000,00
500.000,00
400.000,00
70.000,00
30.000,00
Bahan penunjang:
Akuarium 50 x 40 x 30 cm
Nampan
Spuit 3cc
Bak
Filter dan pompa filte
Selang Aerasi
Batu aerasi
Plastik
Serbet
Kertas Label
Timbangan Digital
Pipet Ukur 1 ml
Beaker Glass
Gelas Ukur
Juicer
Kertas penyaring 0.1 mm
5 buah
5 buah
2 Lusin
5 buah
5 buah
5 meter
5 buah
1 Pak
2 buah
3 buah
1 buah
5 buah
1 buah
1 buah
1 buah
7 buah
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
750.000,00
75.000,00
200.000,00
350.000,00
350.000,00
100.000,00
30.000,00
50.000,00
20.000,00
12.000,00
325.000,00
75.000,00
90.000,00
80.000,00
500.000,00
50.000,00
Administrasi:
Pembuatan
proposal
dan
laporan penelitian
Fotokopi
ATK(Kertas
A4,
Spidol,
Ballpoint dll)
Rp. 250.000,00
Rp. 100.000,00
Rp. 100.000,00
Biaya Perjalanan:
Survey dan Pembelian bahan
Lain-lain:
Biaya Internet
Sewa Laboratorium
Dokumentasi
Jumlah
Rp. 450.000,00
1 bulan
2 bulan
Rp. 125.000,00
Rp. 700.000,00
Rp. 150.000,00
Total
Rp. 6.782.000,00
J. DAFTAR PUSTAKA
Amri,
Khairul.
Morfologi
Patin.
Available
From
URL
:
http://hobiikan.blogspot.com/2009/11/morfologi-ikan-patin.html. Accesed
October 07, 2010.
Bima, Fahry. Bacteri Aeromonas sp. Available From URL :
http://fahrybima,blogspot.com/2009/10/bacteri-aeromonas-sp.html.
Accesed October 07, 2010.
Effendie, MI. 2002. Biologi Perikanan. Yokyakarta: Yayasan Pustaka Nusantara.
Hayes, J., 2000. Aeromonas hydrophila. Oregon State University. Available From
URL : http://hmsc.oregonstate.edu/classes/MB492/hydrophilahayes.html.
Accesed October 07, 2010.
Infovet, Maj. Daun Sambiloto Tangkal Aflatoksin. Available From URL :
http://www.agritekno.com/index.php/penyakitternak/50/daun/sambiloto/ta
ngkal/aflatoksin.html. Accesed October 01, 2010. Hal 32-33.
Jogjavet. Aeromonas sp. Pusat Pemberdayaan Masyarakat Veteriner Jogjavet;
2008. Available From URL: http;//jogjavet.wordpress.com/2008/03/18/
aeromonas-sp/. Accesed October 01, 2010.
Kusuma, Adreng A. Efektivitas Campuran Meniran Phyllanthus nirurib Dan
Bawang Putih Allium sativum Untuk Pengendalian Infeksi Bakteri
Aeromonas hydrophila Pada Ikan Lele Dumbo Clarias sp. Institut
Pertanian
Bogor
;
2008.
Available
From
URL
:
http://www.google.co.id/m?
q=efektivitas+campuran+meniran+dan+bawang+putih+untuk+pengendali
an+infeksi+bakteri+aeromonas+pada+ikan+lele+dumbo.pdf.
Accesed
October 01, 2010. 10 hal.
Liza. Warisan Penggerus Gula Darah. Available From URL :
http://www.lizaherbal.com/main/content/view/NO6/1/ . Accesed October
07, 2010.
Sugianti, Budi. Pemanfaatan Tumbuhan Obat Tradisional Dalam Pengendalian
Penyakit Ikan.Institut Pertanian Bogor ; 2005. Available From URL :
http://www.rudyct.com/PPS702-ipb/10245/budi_sugianti.pdf.
Accesed
October 01, 2010. 37 hal.
Yudhie.
Aeromonas
hydrophila.
Available
From
URL
:
http://yudhiestar.blogspot.com/2009/10/aeromonas-hydrophila.html.
Aceesed October 07, 2010.
LAMPIRAN
1. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP
d. Alamat email
e. TTD
2. Ketua Pelaksanaan
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email
g. TTD
3. Anggota
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email
g. TTD
4. Anggota
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email
g. TTD
5. Anggota
: Khusnul Khotimah
: 060810086P
: Budidaya Perairan
: Universitas Airlangga
: Jl. Mayjen H. Soemadi
164 Mojokerto
: sateayamholic@yahoo.com
:
: Rizal Hasyimi
: 140911131
: Budidaya Perairan
: Universitas Airlangga
: Jl. KH. Zainal Alim 113/114
Bangkalan
: Racerkids182@rocketmail.com
:
a. Nama Lengkap
b. NIM
c. Jurusan
d. Universitas/Institut/Politeknik
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP
f. Alamat email
g. TTD