PERAN MANUSIA
TUGAS AGAMA
DOSEN : H. Abidin Ja’far, Lc
Oleh
Kelompok 10
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas
karunia yang telah diberikan Allah Swt.
2
Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang yang pertama-tama
menyerahkan diri (kepada Allah)”. (al-An’am;162-163)
BAB II
3
ISI
A. Pengertian Manusia
Para ahli berbeda-beda dalam membuat pengertian tentang manusia. Ada yang
mengatakan bahwa manusia itu adalah makhluk cerdas (homo sapiens), ada yang
mengatakan hewan yang bisa berfikir, ada yang mengatakan hewan yang mampu
berbicara dan lain-lain. Pengertian di atas mengesankan bahwa perbedaan antara
manusia dan binatang hanya pada aktifitas berfikir dan berbicara, atau hanya pada
kecerdasannya saja. Kesan itu tidak berlebihan karena pengertian itu dirumuskan
dengan dasar materi saja.
4
Secara biologis, manusia diklasifikasikan sebagai Homo sapiens (Bahasa Latin
untuk manusia), sebuah spesies primata dari golongan mamalia yang dilengkapi otak
berkemampuan tinggi.
5
Hakikat manusia menurut Allah adalah makhluk yang dimuliakan, dibebani
tugas, bebas memilih dan bertanggung jawab.
Berada dalam fitrah Fitrah dapat membawa manusia ke arah kebaikan misalnya
hati nurani dapat membedakan mana yang baik, dan mana yang buruk. [QS Ar
Ruum:30]
. [QS An Nisaa’:48]
Bodoh Beban amanat yang begitu besar dari Allah, diterima oleh manusia, disaat
makhluk lainnya tidak menyanggupi amanat tersebut karena beratnya amanat tersebut.
[QS Al Ahzab;72]
Memiliki kebutuhan Sebagai makhluk yang terbatas secara fisik dan kemampuan.
Maka sangat mungkin manusia memiliki kebutuhan atau kehendak kepada Allah. [QS
Faathir:15]
6
b. Diberi keistimewaan [QS Al Isra:70]
Ibadah Manusia secara umum diciptakan oleh Allah untuk beribadah sebagai
konsekuensi dari kesempurnaan yang diperolehnya. [QS Adz Dzaariyaat:56]
7
Khilafah Allah mengetahui siapa sebenarya manusia, sehingga Allah tetap
menjadikan manusia sebagai khalifah di bumi walaupun malaikat tidak setuju. [QS Al
Baqarah:30]
Manusia diberi kebebasan memilih untuk beriman atau kafir pada Allah. [QS Al
kahfi :29]
8
C. Proses kejadian Manusia Dan Asal Mula kejadian Manusia Menurut Al –
Qur’an
Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi nutfah,
alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling sempurna yang
memiliki berbagai kemampuan. Oleh karena itu, manusia wajib bersyukur atas
karunia yang telah diberikan Allah Swt.
9
terjadi. Akan tetapi ada sebagian umat islam yang berpendapat bahwa Adam bukan
manusia pertama. Pendapat tersebut didasarkan atas asumsi bahwa:
Ayat yang menyatakan ( zahir ayat ) bahwa jika Allah menghendaki sesuatu
jadi maka jadilah ( kun fayakun ), bukan ayat yang menjamin bahwa setiap yang
dikehendaki Allah pasti akan terwujud seketika. Dalam hal ini harus dibedakan antara
kalimat kun fayakun dengan kun fa kana. Apa yang dikehendaki Allah pasti terwujud
dan terwujudnya mungkin saja melalui suatu proses. Hal ini dimungkinkan karena
segala sesuatu yang ada didunia juga mengalami prosi yang seperti dinyatakan antara
lain dalam surat al-A’la 1-2 dan Nuh 14.
10
diperpanjang, jangan-jangan hanya akan menghabiskan waktu dan tidak sempat lagi
memikirkan tentang status dn tugas yang telah ditetapkan Allah pada manusia al-
Quran cukup lengkap dalam memberikan informasi tentang itu.
Perlu diingat bahwa istilah khalifah pernah dimunculkan Abu bakar pada
waktu dipercaya untuk memimpin umat islam. Pada waktu itu beliau mengucapkan
inni khalifaur rasulillah, yang berarti aku adalah pelanjut sunah rasulillah. Dalam
pidatonya setelah diangkat oleh umat islam, abu bakar antara lain menyatakan
“selama saya menaati Allah, maka ikutilah saya, tetapi apabila saya menyimpang ,
maka luruskanlah saya”. Jika demikian pengertian khalifah, maka tidak setiap
manusia mampu menerima atau melaksanakan kekhalifahannya. Hal itu karena
kenyataan menunjukkan bahwa tidak semua orang mau memilih ajaran Allah.
11
Aqal ( al-Baqarah 76, al-Anfal 22, al-Mulk 10 dan lain-lain); Aqal
adalah daya fakir
Qolb ( Ali Imran 159, Al-Ara’f 179, Shaffat 84 dan lain-lain ).
Qolb adalah daya rasa.
Di samping itu manusia juga disertai dengan sifat-sifat yang negatif seperti
lemah ( an-Nisa 28 ), suka berkeluh kesah ( al-Ma’arif 19 ), suka bernuat zalim dan
ingkar ( ibrahim 34), suka membantah ( al-kahfi 54 ), suka melampaui batas ( al-‘Alaq
6 ) suka terburu nafsu ( al-Isra 11 ) dan lain sebagainya. Hal itu semua merupakan
produk dari nafs , sedang yang dapat mengendalikan kecenderungan negatif adalah
aqal dan qolb. Tetapi jika hanya dengan aqal dan qolb, kecenderungan tersebut belum
sepenuhnya dapat terkendali, karena subyektif. Yang dapat mengendalikan adalah
wahyu, yaitu ilmu yang obyektif dari Allah. Kemampuan seseorang untuk dapat
menetralisasi kecenderungan negatif tersebut ( karena tidak mungkin dihilangkan
sama sekali ) ditentukan oleh kemauan dan kemampuan dalam menyerap dan
membudayakan wahyu.
12
kemudian lahir ke dunia setelah berproses dalam rahim ibu. Ayat berserak, tetapi
dengan bantuan ilmu pengetahuan dapat dipahami urutannya. Dengan demikian,
pemahaman ayat akan lebih sempurna jika ditunjang dengan ilmu pengetahuan.
Oleh karena al-Quran tidak bicara tentang manusia pertama. Biarkanlah para
saintis berbicara tentang asal-usul manusia dengan usaha pembuktian yang
berdasarkan penemuan fosil. Semua itu bersifat sekedar pengayaan saint untuk
menambah wawasan pendekatan diri pada Allah. Hasil pembuktian para saintis hanya
bersifat relatif dan pada suatu saat dapat disanggah kembali, jika ada penemuan baru.
Misalnya, mungkinkah penemuan baru itu dilakukan oleh ulama islam?.
Persamaan dan perbedaan manusia dengan makhluk lain Dibanding makhluk lainnya
manusai mempunyai kelebihan-kelebihan. Kelebihan-kelebihan itu membedakan
manusia dengan makhluk lainnya. Kelebihan manusia adalah kemampuan untuk
bergerak dalam ruang yang bagaimanapun, baik didarat, dilaut, maupun diudara.
Sedangkan binatang bergerak diruang yang terbatas. Walaupun ada binatang yang
bergerak didarat dan dilaut, namun tetap saja mempunyai keterbatasan dan tidak bisa
melampaui manusia. Mengenai kelebihan manusia atas makhluk lain dijelaskan surat
al-Isra’ ayat 70.
Disamping itu, manusia diberi akal dan hati, sehingga dapat memahami ilmu
yang diturunkan Allah, berupa al-Quran menurut sunah rasul. Dengan ilmu manusia
mampu berbudaya.
13
“mereka itu seperti binatang ( ulaaika kal an’aam ), bahkan lebih buruk dari binatang (
bal hum adhal ). Dalam keadaan demikian manusia bermartabat rendah.
1. PERINGKAT SATU
Menurut Ibn Jurair al-Tabari, asal perkataan nutfah ialah nutf ertinya
air yang sedikit yang terdapat di dalam sesuatu bekas samada telaga, tabung
dan sebagainya. Sementara perkataan amsyaj berasal daripada perkataan
masyj yang bererti percampuran
14
A- Sperma B-Sperma menembusi ovum
2. PERINGKAT KEDUA
15
suatu buku atau ketulan darah
3. PERINGKAT KETIGA
Firman Allah :
4. PERINGKAT KEEMPAT
IZAM DAN LAHM : Pada peringkat ini iaitu minggu kelima, keenam
dan ketujuh ialah peringkat pembentukan tulang yang mendahului
pembentukan oto-otot. Apabila tulang belulang telah dibentuk, otot-otot akan
membungkus rangka tersebut.
Firman Allah :
16
"Lalu Kami mengubahkan pula mudghah itu menjadi izam da
kemudiannya Kami membalutkan Izam dengan daging" al-Mukminun : 14
5. PERINGKAT KELIMA
17
ketiga, semua tulang janin telah terbentuk dengan sempurnanya Kuku-
kukunya pun mula tumbuh. Pada bulan keempat, pembentukan uri menjadi
cukup lengkap menyebabkan baki pranatel bayi dalam kandungan hanya untuk
menyempurnakan semua anggota yang sudah wujud. Walaupun perubahan
tetap berlaku tetapi perubahannya hanya pada ukuran bayi sahaja.
6. PERINGKAT KE ENAM
Setetes Mani
Selama persetubuhan seksual, 250 juta sperma terpancar dari si laki-
laki pada satu waktu. Sperma-sperma melakukan perjalanan 5-menit yang sulit
di tubuh si ibu sampai menuju sel telur. Hanya seribu dari 250 juta sperma
yang berhasil mencapai sel telur. Sel telur, yang berukuran setengah dari
18
sebutir garam, hanya akan membolehkan masuk satu sperma. Artinya, bahan
manusia bukan mani seluruhnya, melainkan hanya sebagian kecil darinya. Ini
dijelaskan dalam Al-Qur'an :
19
Arti kata "'alaq" dalam bahasa Arab adalah "sesuatu yang menempel
pada suatu tempat". Kata ini secara harfiah digunakan untuk menggambarkan
lintah yang menempel pada tubuh untuk menghisap darah.
20
D. Komponen Penting Dalam diri Manusia
1. Jasmani.
Terdiri dari Air, Kapur, Angin, Api dan Tanah.
2. Ruh.
Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya untuk menghidupkan
jasmani saja.
3. Jiwa.(An Nafsun/rasa dan perasaan).
Alat dari pada Jiwa yaitu otak, yang terdiri atas 3 bagian juga:
21
2. Pikir (hitungan) Untung rugi
3. Zikir (ingatan) Ingat Allah
Jadi kalau diibaratkan mobil maka jasmani ini adalah Body daripada
mobil sedangkan Ruh sebagai Accu yang sifatnya hanyalah sebagai yang
menghidupkan saja dan Jiwa adalah sopir atau yang mengendalikan dari pada
mobilnya dimana dialah yang bertanggung jawab atas keselamatan dari pada
mobil itu sendiri. Jadi Disini jelaslah bahwa yang dikatakan manusia itu
adalah Jiwanya dimana dialah yang bertanggung jawab atas
perbuatanya. Machluk machluk yang diciptakan Allah ( dimana ada yang
menjadi musuh atau lawan manusia yaitu Iblis dan Jin kafir.)
• Mu'min
• Kafir
• Munafi
22
3. Alam Dunia/Alam Qodho, Penyelesaian/Untuk sementara
4. Alam Kubur/Alam Barzah, Dalam tahanan alam
Kubur/prefentif
5. Alam Mizan, Timbangan Alam dibangkitkanya kembali
Manusia
6. Yaumil Ma'lum ( Hari Pengumuman/Keputusan), Sorga bagi
yang beramal baik; Neraka bagi yang beramal buruk
E. Tugas Manusia
Ayat di atas dibuka dengan huruf naïf “maa” yang berarti tidak. Kata
ini menafika segala kata yang terletak di depannya, dalam hal ini adalah
penciptaan jin dan manusia. Selanjutnya kita dapati kata pengecualian dari
peniadaan di awal yaitu “illa” (kecuali), yang berfungsi untuk menetapkan
sesuatu yang telah dinafikan, yaitu penciptaan. Terakhir kali menerangkan
bahwa penetapan itu berkaitan dengan tujuan penciptaan yaitu untuk
beribadah kepada Allah. Susunan kalimat demikian itu bisa difahami bahwa
tujuan dari penciptaan jin dan manusia tiada lain adalah untuk beribadah
kepada Allah. Dan manusia tidak diijinkan untuk mengisi kehidupannya selain
untuk beribadah kepada Allah saja. Firman Allah;
23
Katakanlah: Sesungguhnya sembah yangku, ibadatku, hidupku dan
matiku hanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam. Tiada sekutu bagiNya;
dan demikian Itulah yang diperintahkan kepadaku dan Aku adalah orang
yang pertama-tama menyerahkan diri (kepada Allah)”. (al-An’am;162-163)
Hanya saja ibadah di sini tidak bisa difahami sebagai bentuk ritual
berhubungan dengan Allah saja. Ibnu Taimiyah mengartikan ibadah sebagai
segala sesuatu yang disukai dan diridlai oleh Allah baik berupa berupa amal
dhahir seperti ucapan dan perbuatan maupun amal bathin. Sedangkan Abul
A’la al-Maududi mengatakan bahwa ibadah adalah, “Takut Anda kepada
Allah dalam seluruh urusan hidup Anda pada setiap waktu, sikap Anda
menjadikan keridlaan Allah sebagai tujuan Anda, kesediaan Anda mematuhi
undang-undang-Nya, penolakan Anda terhadap keuntungan yang Anda
peroleh atau mungkin Anda peroleh dengan mendurhakai-Nya, dan kesabaran
Anda atas tiap-tiap kerugian yang menimpa Anda karena taat kepada-Nya.
Selain bertugas sebagai hamba yang harus selalu mengabdi, manusia hidup di
dunia memiliki kedudukan terhadap makhluk-makhluk yang lainnya. Fungsi ini
24
dinamakan dengan fungsi kekhalifahan (khilafah), sebagaimana disebutkan di dalam
firman Allah;
Khalifah secara bahasa berarti pengganti atau wakil. Maka manusia di muka
bumi ini menjadi khalifah Allah, atau wakil Allah. Ibnu Jarir at-Thabari menjelaskan,
bahwa Allah mengangkat manusia sebagai khalifah-Nya untuk menggantikan Allah
dalam memutuskan perkara secara adil terhadap makhluk-makhluk Allah.
25
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
3. Manusia diciptakan Allah Swt. Berasal dari saripati tanah, lalu menjadi
nutfah, alaqah, dan mudgah sehingga akhirnya menjadi makhluk yang paling
4. Manusia itu terdiri atas 3 unsur yaitu: Jasmani (Terdiri dari Air, Kapur,
Angin, Api dan Tanah), Ruh (Terbuat dari cahaya (NUR). Fungsinya hanya
firman Allah;
B. Saran
26
Sebagai manusia kita harus menjadi Makhluk yang terbaik, dalam hal dunia
maupun akhirat, dan terlebih kita harus selalu ingat kepada Allah SWT agar tidak
DAFTAR PUSTAKA
Al – Qur’an
Al – Hadits
http://almanhaj.or.id/index.php?action=more&article_id=582
http://www.salafy.or.id/print.php?id_artikel=38
www.alsofwah.or.id
http://www.mail-archive.com/radioliner@yahoogroups.com/msg00932.html
27