Anda di halaman 1dari 38

Politeknik Kesehatan Malang Malang

Merancang Pembelajaran Praktikum

Merancang Pembelajaran
Praktikum
1

Suhardjono2

Pengantar

Dalam merancang perkuliahannya, dosen diharuskan menyusun


GBPP. Sebagian dosen masih memerlukan tambahan informasi, agar
GBPPnya tersusun lebih baik. Makalah ini, dimaksudkan untuk
memberikan tambahan informasi itu.
GBPP untuk masing-masing mata kuliah, menjadi semakin
penting dengan diberlakukannya kurikulum yang berbasis
kompetensi. Setiap mata kuliah harus jelas apa kompetensi yang
diharapkan dicapai. Dosen harus mampu menjabarkan kompetensi
matakuliahnya dan menjabarkannya rancangannya dalam bentuk GBPP.
Makalah ini, berikut sajian lisan yang diberikan, menjelaskan apa
makna GBPP, dan bagaimana kegiatan yang seharusnya dilakukan
dosen dalam menyusun GBPP.
1

Makalah pada Seminar Peningkatan Pembelajaran Praktikum di Poltekes Negeri


Malang, 17 Juni 2004
Dosen Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

1. Arti GBPP
Mari kembali kita ingat arti GBPP. Pada berbagai buku ajar
instruksional, dituliskan definisi GBPP sebagai berikut :
GBPP yang merupakan singkatan dari Garis Besar
Program Pengajaran, adalah uraian rencana kegiatan
pembelajaran mata kuliah yang akan diajarkan selama satu
semester. Pada GPPP umumnya dituliskan : (a) deskripsi
singkat mata kuliah (judul,kode, bobot sks, prasyarat, sifat,
serta deskripsi singkat isi bahan ajar yang akan dibahas
pada mata kuliah terebut), (b) tujuan instruksional umum
( yaitu tujuan instruksional dari mata kuliah tersebut), (c)
tujuan-tujuan instruksional khusus, (d) pokok bahasan , (e)
sub pokok bahasan, (f) estimasi waktu yang dibutuhkan,
serta (g) deskrisi singkat kepustakaan wajib yang disarankan

GBPP biasanya disajikan dalam format sebagai berikut :


Garis Besar Program Pembelajaran
Nama mata kuliah : __________
Kode / sks
: _______________________________
Sifat
: wajib/pilihan
Prasyarat
: __________________________
Deskripsi singkat :
Tujuan Instruksional Mata Kuliah (TIU)
Tujuan Instruksional Khusus (TIK, Pokok bahasan, Sub pokok bahasan, dll)
TIK Pokok Bahasan
Sub pokok bahasan Estimasi
Kepustakaan
Waktu
1
2
3

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

Apakah GBPP harus selalu menggunakan format itu? Tentunya tidak,


adanya kesepakatan pemahaman dan kreatifitas memungkinkan kita
menyusun GBPP dalam format yang berbeda, misalnya
Garis Besar Program Pembelajaran
Mata kuliah
: __________
Kode MK / sks / sem : _______________________________
Sifat
: wajib/pilihan
MK yang diperyaratkan : __________________________
A. Deskripsi singkat (isi pokok bahan ajar ) :
B. Kompetensi Mata Kuliah / Tujuan Umum Mata Kuliah (TIU)
C. Rincian TIU Mata Kuliah
No

Fokus Ranah Perubahan

Rumusan TIU

Kognitif

Motorik

Afektif

1
2
3..
D. Rincian TIU dan TIK
No
TIU

Uraian Tujuan
Instruksional Khusus
(Sasaran Belajar)

Pokok
Bahasan

Sub pokok
bahasan

1.1..........

1. ..............

1.1. .........

1.2..........

1.2............

1.3.........

1.3..........

2.1.........

2.1.........

2.2.......

2.2.......

dstnya

dstnya

Berikut disajikan Contoh tampilan GPPP

Estimasi
Waktu

Bacaan

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

PROGRAM PELATIHAN : PEKERTI dan APPLIED APPROACH


DESKRIPSI SINGKAT
: Program PEKERTI dan APPLIED APPROACH merupakan program pelatihan
yang dalam pelaksanaannya dapat disatukan menjadi satu kesatuan atau
dapat pula dipisahkan sesuai dengan kebutuhan peserta pelatihan.

Pembahasan materi dimulai dengan pengetahuan yang paling


mendasar yaitu : pendidikan sebagai sistem, prinsip belajar dn
pembelajaran, pendidikan orang dewasa, dilanjutkan dengan
taksonomi tujuan pembelajaran.
Kemudian pengetahuan tentang pengembangan rancangan
instruksional dibahas mulai dari perumusan tujuan instruksional,

analisis instruksional, perumusan tujuan instruksional, cara


menentukan perilaku dan karakteristik awal, menentukan strategi
instruksional dan merencanakan penilaian hasil belajar sampai
dengan menyusun kontrak perkuliahan. Pada tahap berikutnya yang
merupakan tahap lanjutan dibahas tentang evaluasi proses belajarmengajar, rekonstruksi mata kuliah, penyusunan bahan ajar yang
seluruhnya adalah bagian dari tugas dosen.
TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM : Pada akhir pelatihan peserta mampu melakukan pembelajaran

secara efektif di PerguruanTinggi.


No.
Mod

Tujuan Instruksional
Khusus

Pokok
Bahasan

1.

Peserta akan mampu


menjelaskan
pendidikan sebagai
sistem

Pendidikan
Sebagai
Sistem

2.

dst

Peserta akan mampu


menjelaskan prinsipprinsip belajar /
pembelajaran, serta
mampu
mengunakannya
dalam mengevaluasi
program
pembelajarannya

Prinsip
Belajar dan
Pembelajar
an

dst....

dst...

Sub Pokok Bahasan

Est.
Waktu

Daftar
Kepustakaan

Pendidikan sbg
Sistem.

1 jam

Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia,

Mengajar di
Perguruan Tinggi,
Buku 1, Bab 1

Sistem Pendidikan
Tinggi
2 jam

Soekamto, Toeri.,
Wardani, IGAK,
dan Saripudin,
Udin. (1992).
Prinsip Belajar
dan
Pembelajaran.
Jakarta: PAUPPAI

Teori Belajar

Dasar-dasar
Komunikasi dan
Keterampilan Dasar
Mengajar

Model-model
Pembelajaran

Dst...........
-

3 jam

3 jam
dst....

dst...

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

Bila membicarakan GBPP kita teringat pada SAP. Apakah SAP itu?
SAP adalah singkatan dari Satuan Acara Perkuliahan, yang berisi
penjabaran GBPP ke dalam program pembelajaran yang terdiri dari
satu atau beberapa pokok bahasan yang akan disajikan dalam satu
atau beberapa kali pertemuan. Berikut adalah contoh format SAP .
Dari format itu, tampak bahwa SAP mengandung komponen yang lebih
lengkap dari GBPP. Yaitu di samping mengandung komponen yang
Satuan Acara Perkuliahan
Nama mata kuliah : _________________________________________________
Kode / sks
: _______________________________
Pertemuan ke : .....................
A.
Tujuan Instruksional Umum dari pertemuan ini : ...................
B.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ):
1. .........................dstnya.
c. Pokok Bahasan : .........................................................
D. Sub Pokok Bahasan :
1. ..........................dstnya.
E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar-Mengajar
URUTAN

MATERI KULIAH

Metode

Media

KEGIATA
N
INSTRUK
SIONAL

Deskripsi singkat
Pendahuluan

Relevansi
TIK
Uraian Materi

Penyajian Materi

Contoh

Latihan

Penutu

Umpan Balik/ Tes


formatif
Tindak lanjut

Waktu
(mnt)

Menjelaskan:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan bahwa tugas guru tidak terlepas
dari kegiatan evaluasi
Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan dapat
menjelaskan pengertian evaluasi hasil belajar

ceramah

OHP

ceramah

OHP

ceramah

OHP

Penjelasan tentang :
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Pemberian contoh tentang :
Kegiatan Evaluasi
Kegiatan Pengukuran
Kegiatan evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan kembali tentang:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dalam mengerjakan tes
Penjelasan kembali hal-hal yang belum
dimengerti

Ceramah
dan curah
pendapat

OHP +
white
board

35

Diskusi
terpim-pin

OHP

20

Tanya
jawab

OHP

10

diskusi

Lembar
kuis
OHP

10

ceramah

5
100

F. Rancangan Evaluasi : ......................................................................


G. Bacaan ..................................................................................................

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

sama dengan GBPP seperti, TIU, TIK, Pokok bahasan, sub pokok
bahasan, (semuanya dari bagian mata kuliah yang akan diajarkan pada pertemuan
yang dirancangkan) pada SAP harus pula ternyatakan rancangan kegiatan
belajar-mengajar, media pembelajaran dan evaluasi yang dirancangkan.
Bila dalam satu semester dosen melakukan 16 kali tatap muka, maka
dosen akan menyusun 16 SAP. Karena SAP merupakan rancangan
kegiatan belajar mengajar setiap kali tatap muka (atau dapat juga dua
atau tiga kali tatap muka, bila masih lam TIU atau Pokok Bahasan
yang sama).

Beda GBPP dan SAP


GBPP

SAP

rencana kegiatan
pembelajaran mata
kuliah yang akan
diajarkan selama satu
semester.

rencana kegiatan pembelajaran dari satu atau


beberapa pokok bahasan yang akan
disajikan dalam satu atau beberapa kali
pertemuan.

TIU : Mata kuliah yang dapat


terinci menjadi
beberapa TIU pokok
bahasan

TIU : POKOK BAHASAN yang dirinci menjadi


TIK SUB Pokok Bahasan (sasaran
belajar)
Ditambah uraian rancangan metoda
mengajarnya, kegiatan yang ditugaskan
kepada mahasiswa, media
pembelajaran, serta evaluasi dari
pertemuan itu.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

KONTRAK PERKULIAHAN
GBPP dan SAP merupakan bahan untuk menyusun rancangan
pembelajaran yang lebih lengkap dan komunikatif. Rancangan yang
lengkap itu, umum disebut sebagai Kontrak Perkuliahan. Dinamakan
Kontrak Perkuliahan, karena sebelum dipakai, rancangan tersebut
harus telah didiskusikan dan disepakati oleh mahasiswa, sehingga
menjadi kontrak kerja antara dosen dan mahasiswa.
Dalam praktik, format, susunan bahkan nama dari dokumen Kontrak
Perkuliahan itu, dapat berbeda-beda. Ada yang menamakan rancangan
perkuliahan yang lengkap itu sebagai
Rencana
Perkuliahan
Semesteran (RPS), Rencana Kuliah, dsbnya.
Apapun namanya, rencana yang lebih lengkap, yang merupakan
gabungan antara GBPP dan SAP, bertujuannya sama yaitu berisi
RANCANGAN PERKULIAHAN yang akan dilaksanakan selama
satu semester, dan memuat informasi berikut ini:

Deskripsi perkuliahan
Manfaat mata kuliah
Tujuan instruksional
Organisasi materi
Strategi perkuliahan
Materi/bahan bacaan perkuliahan
Tugas-tugas
Kriteria penilian
Jadwal perkulihan, dengan menyebutkan topik bahasan dan
bahan bacaan yang relevan.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

2. Menyusun GBPP
1. Meningkatkan mutu pembelajaran: dari mana dimulai ?
Disadari bahwa di samping faktor dosen, terdapat banyak faktor lain
yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran ditentukan pula oleh mutu dan jumlah sarana, latar
belakang dan karakteristik mahasiswa, suasana kerja, jumlah
mahasiswa per kelas, dan lain-lain.
Apabila dosen berniat meningkatkan mutu pembelajarannya, langkah
terbaik adalah memulai dari apa-apa yang dapat dilakukan diri
dosen
itu sendiri.
Misalnya dengan membuat rancangan
pembelajaran yang lebih baik, mengajar yang lebih tertib dan lebih
bermutu, atau mengevaluasi dengan lebih adil. Untuk mengerjakan halhal tersebut, bukankah tidak perlu menunggu dan tergantung pada
orang lain, selain diri dosen sendiri.

2. Tenaga pengajar yang bermutu


Sebagai tenaga pengajar, dosen harus 'mumpuni' tidak saja pada ilmu
yang diajarkan tetapi juga mampu dan mau melakukan tugasnya
dalam :

a. Membuat rancangan perkuliahan sesuai dengan tujuan mata kuliah .


b. Menyajikan kuliah dan mengelola kelas yang sesuai dengan
rancangan perkuliahannya untuk dapat mencapai tujuan mata
kuliah.

c. Menilai perkuliahan yang dilakukannya maupun menilai hasil


belajar mahasiswa untuk kemudian menggunakan hasil penilaian
itu guna peningkatan proses dan hasil perkuliahannya.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

3. Rancangan Perkuliahan
Bagi sebagian dosen, memberi kuliah "rasanya" sudah menjadi
kegiatan rutin. Dimulai dari diterimanya SK mata kuliah yang harus
diajar berikut jadual dan waktu kuliah. Kemudian (hal ini jarang
terjadi) mendapat arahan dari Ketua Jurusan atau Ketua Kelompok
Pengajar untuk menyusun rencana perkuliahannya. Yang sering terjadi
adalah, begitu SK diterima dosen merancang perkuliahannya dengan
membuka rancangan pembelajaran tahun sebelumnya, atau bahkan
tanpa rancangan sama sekali.
Setelah itu, dimulailah kegiatan mengajar yang umumnya dilakukan
dengan cara ceramah-- secara rutin setiap minggu, memberikan kuis,
tes, dan ujian, memasukkan nilai ujian dan kemudian menunggu SK
mengajar untuk semester berikutnya.
Padahal, telah bersama diketahui ada lima komponen penting
pembelajar-an, yakni :

Rancangan /
Strategi
pembelajaran

Is
TUJUAN
TUJUAN
Mata
Mata kuliah
kuliah

Evaluasi Hasil
dan Proses
Pembelajaran

Sajian /
Cara
Mengajar

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

10

Dari lima komponen tersebut, TUJUAN merupakan inti dari kegiatan


pembelajaran. Kegiatan yang lain, seperti isi ajaran, cara mengajar,
organisasi pembelajaran, dan bentuk evaluasi harus mengacu kepada
tercapainya tujuan pembelajaran.
Karena itu, langkah alam merancang pembelajaran adalah:
(a) menetapkan dan memperinci tujuan pembelajaran,
(b) menentukan berbagai pokok bahasan dan tugas ajaran yang harus
diberikan pada mahasiswa agar tujuan pembelajaran tersebut tercapai.
Yang dilakukan dengan merinci pokok bahasan menjadi berbagai
rincian sasaran belajar dari masing-masing pokok bahasan tersebut,
(c) merancang strategi perkuliahan dan rancangan dalam mengelola
kelas, saera
(d) mengembangkan (penyusunan, penulisan, ujicoba) butir tes atau alat
pengukuran hasil belajar yang lain, yang juga tetap mengacu kepada
tujuan.

4. Siapa yang Menetapkan Tujuan Mata Kuliah?


Tujuan mata kuliah merupakan bagian tidak terpisahkan dari tujuan
yang lebih tinggi (Tujuan Program Studi/Jurusan/Fakultas). Dengan
demikian tujuan mata kuliah seharusnya disusun bersama dalam rapat
pleno jurusan dan hasilnya ditetapkan dan disajikan melalui Buku
Pedoman Pelaksanaan Pendidikan. Kegiatan itu, umumnya disebut
mengevaluasi dan menyusun kurikulum.
Dalam menyusun kurikulum, yang saat ini harus mengacu kepada
kompetensi dari lulusannya, maka penetapan mata kuliah, tujuan mata
kuliah, serta isi pokok materi (yang ini sering disebut sebagai silabus)
harus ditetapkan untuk mencapai kompetensi lulusan yang dikehendaki.
Kompetensi yang ternyatakan dalam Tujuan Mata Kuliah telah
ditetapkan dalam Buku Pedoman. Dosen, sebagai tenaga pengajar mata
kuliah, harus mengupayakan tercapainya tujuan mata kuliah tersebut.
Hal itu berarti, dosen tidak dibenarkan merubah tujuan mata kuliah,
dengan tanpa persetujuan Majelis Prodi/Jurusan.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

11

5. Tujuan Instruksional
Melalui kegiatan pembelajaran (instruksional) diharapkan mahasiswa
mendapatkan perubahan secara menyeluruh, baik dalam pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (motorik). Namun,
tergantung dari kompetensi yang diharapkan dicapai, tidak semua mata
kuliah memberikan porsi yang sama besarnya kepada ketiga ranah
perubahan tersebut. Misalnya, pada jalur pendidikan keahlian (D3,
Poltek, dll) pada umumnya kompetensi lulusan lebih mengarah
kepada ketrampilan motorik, namun tentu saja- tidak meninggalkan
perubahan pada kedua ranah yang lain. Hal itu, berbeda dengan jalur
pendidikan akademis yang saat ini lebih didominasi pada perubahan
kognitif.
5.1. Perubahan unjuk kerja kognitif
Menurut Bloom (1964) tingkat unjuk kerja (performance) kognitif
dapat dipilahkan dalam enam
jenjang. Dimulai dari sekedar
mengetahui sampai dengan mengevaluasi. Tabel di di bawah ini,
memperinci pemilahan ke enam tingkat unjuk kerja dalam ranah
kognitif .
Tingkat Unjuk
Kerja Kognitif
Mengenal/
Mengetahui

Kata kerja yang umum dipakai


menuliskan kompetensi
Mengidentifikasi, memilih,
menyebutkan, membuat daftar

Memahami

Menerapkan

Menganalisis

Membedakan, menjelaskan,
menyimpulkan,
merangkumkan,
memperkirakan,
Mengitung, mengembangkan,
menggunakan, memodifikasi,
mentransfer
Membuat diagram,
membedakan,
menghubungkan, menjabarkan

Contoh penulisan
TIU/TIK
Mahasiswa akan dapat
menyebutkan prosedur
mengukur ....
Mahasiswa akan dapat
menguraikan rumus ......
Mahasiswa akan dapat
menggunakan prosedur ....
untuk mengukur.....
Mahasiswa akan dapat
menjabarkan pengarug
inflasi terhadap .....

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

Mensintesis

Mengevaluasi

12

Menciptakan, mendesain,
memformulasikan, membuat
prediksi
Mengkritik, menilai,
membandingkan,
mengevaluasi,

Mahasiswa akan dapat


membuat cetak biru
jembatan dengan ciri...
Mahasiswa mampu
membuat kritik tentang ....

Gagne (1963) memilah tingkat perilaku kognitif dalam tiga


macam perilaku, dimulai dari penguasaan informasi verbal, kemahiran
intelek menuju ke penguasaan strategi kognitif. Gerlach dan Sullivan
menyusun enam kategori kompetensi di ranah kognitif, yakni : (1)
Mengidentifikasi, (2) Menyebutkan , (3) Menjelaskan, (4) Membentuk,
(5) Menyusun, dan (6) Mendemontrasikan.
Di tingkat mikro, Merrill (1978) memilahkan tingkat komptensi
kognitif dalam bentuk matrik hubungan antara tingkat unjuk kerja
perilaku dengan macam isi sebagai berikut:
Menemukan/
mengembangkan
Menggunakan/
Menerapkan
Mengingat/ Mengenal/
Mengetahui

fakta

konsep

prosedur

prinsip

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

13

Contoh penulisan TIK untuk matrik di atas, adalah sebagai


berikut :
Mahasiswa akan dapat ........
Menemukan/
mengembangkan

Menetapkan nama
kelompok dan
jelaskan ciri khas dari
setiap kelompok itu,
berdasar data yang
tersedia

Menyusun
langkah kerja
yang paling cepat
untuk menghitung
Eto

Memformulasuikan
prinsip hubungan
antara kecepatan dan
kekasaran saluran

Menggunakan/
Menerapkan

Menggunakan data
berikut, untuk
menjelaskan
kedaaan lahan yang
baik

Menggunakan
data dan tabel
yang disediakan,
untuk menghitung
besaran Eto

Membedakan rumus
Eto mana yang paling
besar dipengaruhi
oleh suhu

Menyebutkan
rata-rata tinggi
hujan di Indonesia

Menjelaskan apa
yang dimaksudkan
dengan efesiensi
kebutuhan air irigasi

Menjelaskan
langkah
perhitungan
kebutuhan air
tanaman

Menulis rumus Eto


yang menggunakan
kaidah BlaneyCridlle

Fakta

Konsep

Mengingat/
Mengenal/
Mengetahui

Prosedur

Prinsip

Untuk mengetahui ketercapaian kompetensidiperlukan pengukuran. Pada


ranah kognitif umumnya digunakan tes Berikut contoh soal tes untuk
mengukur kompetensi di atas...
Menemukan/
mengembangkan

Pilahkan data berikut


dalam dua kelompok,
berilah nama pada
masing-masing
kelompok dan
jelaskan ciri khas dari
setiap kelompok itu.

Menggunakan
data tersedia,
susunlah langkah
kerja yang paling
cepat untuk
menghitung Eto

Dari hasil pengamatan


yang anda lakukan,
susun prinsip
hubungan antara
kecepatan dan
kekasaran saluran

Menggunakan/
Menerapkan

Apakah data berikut,


mencerminkan
kedaaan lahan yang
baik?

Dari data dan


tabel yang
disediakan, hitung
besaran Eto

Dari data dua kedaan


berikut ini, jelaskan
rumus Eto mana yang
paling besar
dipengaruhi oleh suhu

Jelaskan apa yang


dimaksudkan dengan
efesiensi kebutuhan
air irigasi

Dengan
menggunakan
bagan, gambarkan

Tuliskan rumus Eto


yang menggunakan
kaidah BlaneyCridlle

Mengingat/
Mengenal/
Mengetahui

Berapa rata-rata
tinggi hujan di
Indonesia?

Fakta

Konsep

langkah perhitungan
kebutuhan air tanaman

Prosedur

Prinsip

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

14

Selain Bloom, Gagne, Merill masih banyak lagi ahli lain yang
menyusun taksonomi tujuan (kompetensi). Umumnya tidak jauh
berbeda. Hal tersebut dapat dilihat pada rangkuman tujuan instruksional
di ranah kognitif berikut ini.
Bloom

Gagne

Merill

Mengetahui
Memahami

Informasi
verbal

Mengingat

Menerapkan
Mengnanilis
is
Mensintesis
Mengevalua
si

Ketrampilan
intelektual

Menggunaka
n

Menemukan

Gerlach

Strategi kognitif

Mengidentifikasi
Menyebut
kan
Menjelaskan
Membentuk
Menyusun
Mendemontrasikan

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

15

5.2. Perubahan unjuk kerja motorik


Harrow (1972) menguraikan kompetensi motorik dalam lima jenjang
sebagai berikut,
Tingkat Unjuk Kerja
Motorik
1

Meniru (menirukan
sesuai dengan contoh
visual)

Memanipulasi
(melakukan tindakan
tanpa bantuan visual)

Mempunyai
ketepatan gerakan
(precision)

Mampu melakukan
serangkaian gerakan
dengan akurat, benar
dan tepat waktu
(mengartikulasi)

Mampu melakukan
serangkaian gerakan
dengan otomatis
(naturalisasi)

Kata kerja yang umum


dipakai menuliskan
kompetensi
Mengulangi, mengikuti,
memegang,
menggambar,
mengucapkan, dsb.
Contoh kata kerja sama
dengan kemempuan
meniru
Ada tambahan kata sifat
yang menunjukkan
tuntutan kemahiran
seperti : dengan tepat,
dengan lancar, tanpa
kesalahan, dsb.
Ada tambahan kata sifat
yang menunjukkan
tuntutan tingkat
artikulasi seperti :
selaras, terkoordinasi,
stabil, lancar, dsb.
Ada tambahan kata sifat
yang menunjukkan
tuntutan tingkat
otomatisasi seperti :
dengan otomatis, dengan
sempurna, dengan lancar,
dsb.

Contoh penulisan
TIU/TIK
Mahasiswa akan dapat
mengulangi gerak ......
Mahasiswa akan dapat
menghidupkan komputer
dengan membaca manual
dan penjelasan verbal
Mahasiswa akan dapat
dengan tepat,
menggunakan alat ......

Mahasiswa akan dapat


menjalankan traktor
dengan lancar.

Mahasiswa akan dapat


mengoperasikan program
Data-Base dengan lancar.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

16

5.3. Perubahan unjuk kerja afektif


Pada perubahan afektif, Krathwohl, dkk (1994) telah
mengembangkan taksonomi tujuan afektif yang menggambarkan
proses seseorang di dalam mengenali dan mengadopsi suatu nilai dan
sikap tertentu yang menjadi pedoman baginya dalam bertingkah laku .
Tingkat
Unjuk Kerja
Afektif
Pengenalan
(receiving)

Tujuan pembelajaran

Pemberian
Respon
(responding)

Penghargaan
thd Nilai
(valuing)

Kata kerja
dalam Tujuan
Pembelajaran
Mendengarkan
Menghadiri
Melihat
Memperhatikan

Contoh Tujuan
Pembelajaran

Untuk berbuat sesuatu sebagai


reaksi terhadap suatu gagasan,
benda atau sistem nilai, lebih dari
sekedar pengenalan

Mengikuti
Mendiskusikan
Berlatih
Berpartisipasi
Mematuhi

Mahasiswa
bersedia
mendiskusikan
masalah ..,
apabila diminta

Untuk dapat menghargai terhadap


sesuatu nilai dan secara konsisten
berperilaku sesuai dengan
sesuatu nilai meskipun tidak ada
yang meminta atau
mengharuskannya.

Memilih
Meyakinkan
Bertindak

Mahasiswa akan
menunjukkan sikap
mendukung
kampanye anti
rokok

Pengorganisasian
(organization)

Untuk dapat mengorganisasikan


berbagai nilai yang dipilihnya ke
dalam satu sistem nilai, dan
menentukan hubungan di antara
nilai-nilai tersebut.

Memilih
Memutuskan
Memformulasikan
Membandingkan
Membuat
sistematisasi

Pengamalan
(characterization)

Untuk mengamalkan hal-hal yang


berhubungan dengan
pengorganisasian dan
pengintegrasian nilai-nilai , telah
mampu mengintegrasikan nilainilai ke dalam suatu filsafat hidup
dan perilakunya akan konsisten
dengan filsafat hidupnya tersebut.

Menunjukkan
sikap
Menolak
Mendemontrasika
n
Menghidari

Untuk mengenal, bersedia


menerima dan memperhatikan
berbagai stimulus

Mengemukakan
argumentasi
Mendukung

Mahasiswa
bersedia menghadri
seminar tentang

Mahasiswa akan
mampu
membandingkan
berbagai alternatif
dan memilih yang
sesuai dengan
sistem nilai yang
dimilikinya
Mahasiswa akan
menghindari sikapsikap yang otoriter
dalam kerja
kelompok

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

17

6. Tujuan Instruksional Umum (TIU) Mata Kuliah


Karena TIU Mata Kuliah telah ditetapkan maka dosen harus
menggunakan dan mengupayakan tercapainya tujuan mata kuliah
tersebut. Mereka bertugas menetapkan serangkaian pokok bahasan,
menyusun skema hubungannya, merancang strategi penyajian dan
evaluasinya agar tujuan mata kuliah tersebut tercapai secara efektif
dan efisien.
Di saat menetapkan pokok bahasan, terlebih dahulu telah ditetapkan
tujuan setiap pokok bahasan, yang berupa Tujuan Instruksional Umum
(TIU). Mengapa demikian?

Pertama karena tujuan pokok bahasan umumnya masih bersifat


umum, sehingga belum dinyatakan perubahan perilaku yang spesifik
dan di samping itu jumlahnya relatif masih sedikit.

Kedua, penetapan tujuan pokok bahasan adalah sebagai dasar


dalam menentukan tujuan yang lebih khusus, yakni penetapan
Sasaran Belajar (atau Tujuan Instruksional Khusus).

Meskipun masih bersifat umum, tujuan pokok bahasan harus sudah


mampu mengungkapkan materi bahasan dan kedudukan bahasan
tersebut dalam kesatuan untuk mencapai tujuan mata kuliah.
Perlu diketahui bahwa fungsi TIU adalah :

menunjukkan kedudukan pokok bahasan tertentu dalam


kesatuan isi perkuliahan,
menyatakan ringkasan tujuan pokok bahasan,
sebagai pedoman dalam menyusun sasaran belajar,
sebagai pedoman menentukan kegiatan mengajar.

Atwi (1996) menyatakan bahwa tujuan instruksional harus dirumuskan


dalam kalimat dengan kata kerja dan operasional, serta dapat
menunjukkan kegiatan yang dapat diamati.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

18

Perhatikan contoh rumusan TIU berikut ini:


Mahasiswa akan dapat menggunakan desain penelitian yang
sesuai dengan proyek penelitian yang akan dilakukannya
Dari contoh di atas perhatikanlah hal-hal berikut ini..
Penulisan tujuan harus mengacu kepada orang yang belajar
(dalam hal ini mahasiswa), dan bukan berorientasi kepada
dosen. Sehingga jangan ditulis: Tujuan pelajaran ini adalah
mengajarkan penerapan berbagai desain penelitian.

TIU di atas menggunakan kata akan dapat dan bukan


dapat atau sudah dapat karena TIU ini dirumuskan sebelum
mahasiswa mulai belajar. Tujuan ini akan dicapai setelah
terjadinya proses belajar.

Kata kerja yang digunakan harus berorientasi kepada hasil


belajar (kompetensi yang ingin dicapai) dan bukan kepada
proses belajar. Sehingga tidak ditulis akan dapat
mempelajari, atau akan dapat membaca (kedua hal itu
mengacu kepada proses belajar). Dalam contoh tersebut, hasil
belajar yang ingin dicapai adalah dapat menggunakan desain
penelitian

Kata kerja yang digunakan berbentuk kata kerja aktif dan


dapat diamati/diukur. Kata kerja mengingat, menggunakan,
menyusun, menjelaskan atau mendemontrasikan kiranya lebih
dapat diamati / diukur daripada memahami, mengetahui,
ataupun merasakan. Contoh kata kerja tersebut, dapat dilihat
pada uraian di bab 5.

Tujuan instruksional mengandung obyek, pada contoh di atas:


desain penelitian. Gabungan antara kata kerja dan objek
(menggunakan desain penelitian) merupakan gambaran
perilaku atau kompetensi yang diharapkan dikuasai mahasiswa
pada akhir proses belajarnya.

Pernyataan perobahan perilaku, merupakan bagian terpenting dari


suatu rumusan tujuan. Berdasar pada rumusan perubahan perilaku

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

19

itulah, tes dan alat ukur lain disusun dan yang selanjutnya akan
digunakan dalam menilai keberhasilan tujuan.
TIU satu mata kuliah mungkin lebih dari satu. Banyaknya TIU
tergantung kepada kompleksitas dan ruang lingkup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari mahasiswa dalam mata
pelajaran tersebut. Atwi (1996) menyatakan bahwa pada umumnya
TIU mata kuliah berjumlah 3-5 buah.
TIU yang satu berhubungan dengan TIU yang lain dan disajikan
dengan urutan tujuan yang harus dikuasai terlebih dahulu ditulis lebih
dulu. Memperinci TIU menjadi TIK dilakukan melalui kegiatan yang
dikenal sebagai Analisis Instruksional.
7. Tujuan Instruksional (yang lebih) Khusus atau Sasaran Belajar
TIK atau sasaran belajar merupakan pernyataan tujuan instruksional
yang sangat rinci (ada pula yang menyebut sasaran belajar ini sebagai
TIK, tergantung sejauh mana tingkat kerinciannya). Dalam bahasa
Inggris, TIK disebut sebagai specific instructional objective, atau
objective atau enabling objective untuk membedakan dengan TIU
yang merupakan terjemahan dari general instructional objective, atau
goal, atau terminal objective.
Melalui sasaran belajar harus dapat diketahui macam isi ajaran dan
tingkat perubahan perilaku yang diharapkan. Untuk itu sasaran belajar
yang harus menyatakan sesuatu yang teramati, terukur dan operasional.
Penulisan sasaran belajar sedikitnya menyatakan tentang:
1. isi materi bahasan,
2. tingkat unjuk kerja yang diharapkan (kompetensi) dan
3. prasyarat pengungkapan hasil kerja.
Sasaran belajar harus dituliskan dari segi mahasiswa. Artinya
mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan terjadi pada diri
mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran satu sub pokok
bahasan tertentu.
TIK harus dirumuskan dengan kalimat yang jelas, pasti dan dapat
diukur. Jelas artinya TIK tersebut, yang disajikan secara tertulis dan

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

20

diinformasikan kepada mahasiswa, memberikan pengertian yang sama


baik bagi dosen maupun bagi mahasiswa.

TIK harus dirumuskan dengan kalimat yang pasti, artinya


TIK tersebut mengandung satu pengertian, dan tidak dapat
ditafsirkan ke dalam pengertian yang lain. Untuk itu TIK
harus dirumuskan dalam bentuk kata kerja yang dapat
diamati/diukur.

TIK harus dapat diukur. Untuk itu TIK yang harus


menyatakan sesuatu yang teramati, terukur dan operasional
artinya tingkat perubahan perilaku yang akan dicapai oleh
mahasiswa harus dapat diukur dengan tes atau alat
pengukur yang lain.

TIK harus dituliskan dari segi mahasiswa. Artinya


mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan terjadi pada
diri mahasiswa. Melalui TIK juga harus dapat diketahui
macam isi ajaran dan tingkat perubahan perilaku yang
diharapkan

Ada empat komponen utama dalam penulisan TIK yaitu:


perilaku; kondisi, dan derajat (kriteria) keberhasilan, serta sasaran
(audience). Agar mudah diingat komponen tersebut dikenal dengan
sebutan ABCD yang bermakna Audience, Behavior, Conditions, dan
Degree(Criterion), Romiszowki (1981) menambahkan satu lagi
komponen penting, yaitu : spesifikasi tes atau instrumen untuk
mengukur perilaku.

C
B

mahasiswa

Jika diberikan berbagai rumus mean, deviasi


akankorelasi,
dapat dan dua deret angka,
minimal 80% benar
standar,
menghitung korelasi

D
D

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

21

Contoh lain :
Audience
mahasiswa
(Arsitektur)

mahasiswa

Behavior
akan dapat
menggambarkan
desain
bangunan
perkantoran
akan dapat
menyusun
rekomendasi
pemberian
kredit
perusahaan

Condition
dengan diberikan data
ukuran tanah, keadaan
lingkungan, kebutuhan
masyarakat, dan biaya
yang tertsedia,
diberikan kasus suatu
perusahaan yang
mengajukan
permohonan kredit

Degree
dalam waktu
paling lambat
dua belas
minggu.
dalam waktu
empat minggu

Penulisan TIK secara lengkap akan sangat memudahkan dalam


meyusun alat ukur atau tes hasil belajar. Namun, dalam praktik sangat
sering dijumpai penulisan TIK yang hanya mengandung dua
komponen yaitu komponen A (Audience), dan B ( Behavior), atau tiga
komponen yaitu A, B dan D (Degree). Justru sangat jarang penulisan
TIK yang lengkap. Pertama karena menulis TIK secara lengkap itu
sulit dan kurang praktis. Dan kedua, meskipun tanpa disebut pembaca
TIK tersebut diperkirakan sudah memahami maknanya.
Misalnya :

(Diberikan kertas dan pinsil), mahasiswa akan dapat


menuliskan langkah-langkah dalam melakukan
penelitian eksperimental.
Keterangan tentang diberikan kertas dan pensil atau C (condition):
tidak perlu ditulis karena diperkirakan pembacanya sudah memahami
Mahasiswa akan dapat mengingat konsep reklamasi rawa
Mahasiswa akan dapat membuat tabel frekuensi

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

Contoh penulisan TIU dan TIK pada mata kuliah Keperawatan


Komunikasi (diambil dari naskah GBPP Kelompok Ilmu Keperawatan Komunitas,
Poltekes, Jurusan Kesehatan, 2003 : dengan sedikit tambahan dan perubahan
redaksional)

Mahasiswa akan dapat ..


TIU
1. Menjelaskan konsep
dasar keperawatan
komunitas

TIK (sebagaimana tertulis dalam naskah GBPP)


1.1. Menyebutkan pengertian komunitas dan keperawatan
komunitas
1.2. Menjelaskan filosofi falsafah dan penerapan falsafah
keperawatan komunitas
1.3. Menjelaskan sejarah keperawatan komunitas di luar
Indonesia dan di Indonesia
1.4. Menjelaskan asumsi dasar keperawatan komuninas
1.5. Menjelaskan sifat klien di komunitas
1.6. Menjelaskan empat paradigma keperawatan komunitas
1.7. Menjelaskan perbedaan keperawatan komunitas dan
keperawatan di klinis
1.8. Menjelaskan isu dan kecenderungan keperawatan
komunitas di masa datang
1.9. dstnya.

7. Analisis Instruksional
Menurut Atwi (1996) analisis instruksional adalah proses
menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang
tersusun secara logis dan sistematik. Langkah dalam melakukan
analisis instruksional adalah sebagai berikut:
1.
Tulis TIU, pahami perobahan perilaku umum yang
diharapkan.
2.
Tulis setiap perilaku khusus yang menjadi bagian dari
perilaku umum, Jumlah perilaku khusus untuk setiap perilaku
umum berkisar antara 5-10 buah.
3.
Menyusun perilaku khusus ke dalam suatu daftar dalam
urutan yang logis. Dimulai dari perilaku umum, perilaku khusus
yang paling dekat hubungannya dengan perilaku umum

22

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

4.
5.
6.

7.

23

diteruskan mundur sampai perilaku yang paling jauh dari


perilaku umum
Menambah atau mengurangi perilaku khusus itu bila perlu.
Upayakan menyusun perilaku khusus itu selengkap-lengkapnnya
Tulis setiap perilaku khusus pada kartu-kartu. Satu
perilaku khusus satu kartu.
Susun kartu (yang masing-masing menyatakan perilaku
khusus) sesuai dengan urutan struktur hirarkikal, prosedural atau
pengelompokan. Untuk struktur prosedural dan pengelompokan
letakkan kartu secara sejajar atau horisontal. Untuk struktur
hirarkikal susun secara vertikal. Kaji kembali, ubah sususan
tersebut sehingga sesuai dengan logika hubungan antar perilaku
dan tidak ada peribahan perilaku khusus yang tertinggal.
Gambarkan susunan kartu tersebut. Pada lampiran
disajikan contoh hasil suatu analisis instruksional (Atwi, 1996).

Pokok-pokok bahasan yang dirancangkan harus dirangkai dalam urutan


dan sekuen yang terbaik, agar tujuan mata kuliah dapat tercapai secara
efektif dan efisien. Urutan dan sekuen pokok-pokok bahasan tersebut
disajikan dalam bentuk bagan rangkaian urutan antar pokok bahasan,
yang menunjukkan bahasan mana yang terlebih dahulu diberikan untuk
kemudian disusul bagian yang lain.
Bagan semacam itu disebut sebagai skema tata hubungan antar
pokok bahasan. Dalam menyusun tata hubungan, gunakan kata kunci
"mengapa".
Mengapa bahasan A lebih dulu dari B, mengapa begini, mengapa
begitu? Jawaban-jawabannya harus mengacu pada upaya pembelajaran
yang lebih logis, lebih mudah diterima oleh mahasiswa, lebih
effektif dan effisien.
Skema tata hubungan pokok bahasan akan membantu dalam merancang
alokasi waktu pertemuan/perkuliahan yang dibutuhkan. Banyaknya
kebutuhan waktu tersebut tentunya sangat tergantung pada tujuan
pokok bahasan (terutama macam isi ajaran dan perubahan perilaku
yang diharapkan).

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

24

Contoh bagian dari hasil analisis instruksional (dari Atwi, 1996)


Menerapkan kalkulus
dalam bidangnya

Menyelesaikan persoalan
max dan min

Nenghitung volume
benda putar

Menggunakan rumus
rumus diferensial

Menghitung luas
daerah dibatasi kurva

Menyelasaikan
soal hitung
integral

Membuat grafik
kurva-kurva yang
berpotongan

Menggunakan
rumus integral
tertentu

Menentukan titik
potong kurva

Menggunakan
rumus intergral
tak tentu

Membuat
grafik
fungsi
kuadrat

Membuat
grafik
fungsi
linier

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

25

8. Peran TIK dalam penilaian hasil belajar


Perlu diperhatikan bahwa, variabel pembelajaran yang paling utama
adalah tujuan pembelajaran. Sehingga cara mengajar, media
pembelajaran yang dipakai, tugas latihan yang diberikan, bacaan yang
dipergunakan, serta soal-soal ujian dan evaluasi yang dilakukan
kesemuanya itu disusun dan dipilih dengan mengacu pada upaya
mencapai sasaran belajar. Rumusan tujuan pembelajaran yang paling
rinci berupa TIK.
Bila TIK dirumuskan sebagai berikut : Mahasiswa dapat
menggunakan rumus (prinsip) korelasi untuk menguji keeratan
hubungan antara dua variabel.
Manakah di antara dua soal di bawah ini yang sesuai dengan TIK di
atas?
1. Jelaskan apa yang dimaksudkan dengan korelasi?
2. Diberikan dua deret angka dan hitung keeratan hubungannya.
Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita kembali
mempertanyaan bagaimana kriteria soal yang baik.
Untuk mengetahui perubahan yang terjadi dalam diri mahasiswa
dilakukan pengukuran. Bentuk dan alat untuk melakukan pengukuran
itu, bermacam-macam. Mulai dari kuis, tugas pekerjaan rumah,
pengamatan perilaku, atau berbagai bentuk tes prestasi yang lainnya.
Dosen harus mampu membuat soal yang baik. Bagaimanakah soal
ujian yang baik?
1. Syarat utama : mampu mengukur perubahan (kompetensi)
sesuai dengan tujuan yang telah dirancangkan. Sering jarang
dijumpai, soal ujian yang hanya
mengukur kemampuan
mengingat. Itupun hanya berada pada ranah mengingat konsep.
Apakah memang benar bahwa perkuliah itu hanya ditujukan
untuk mencapai tahap perubahan seperti itu? Soal ujian menjadi
salah, dan juga tidak adil, bila mengukur kemampuan yang
tidak sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

26

2. Soal yang baik, juga harus jelas. Sehingga mahasiswa mengetahui


dengan benar apa yang ditanyakan. Tidak jarang, kesalahan
jawaban terjadi dikarenakan soal yang salah, dan bukan karena
ketidakmampuan mahasiswa. Perhatikan soal berikut ini, dan
alternatif perbaikannya.
Semula dituliskan :
Apakah upaya hukum yang bisa dilakukan oleh Penggugat bila gugatannya
dinyatakan tidak dapat diterima. Jelaskan perbedaan antara gugatan ditolak
dan gugatan dinyatakan gugur.
Kemudian dirubah ...
1) Sebutkan berbagai upaya hukum yang dapat dilakukan oleh
penggugat, bila gugatannya ditanyakan TIDAK dapat diterima?
2) Jelaskan perbedaan antara gugatan ditolak dan gugatan dinyatakan
gugur
Dan bagaimana bila diperbaiki menjadi
1) Secara runtut (gunakan nomor urut) langkah upaya hukum yang dapat
dilakukan oleh penggugat, bila gugatanya dinyatakan TIDAK dapat
diterima.
2) Tuliskan sedikitnya 4 (empat) perbedaan antara gugatan ditolak dan
gugatan dinyatakan gugur.

Soal yang baik juga hendaknya MUDAH di koreksi dan MUDAH


dan ADIL dalam pemberian skor.
Sebagian besar dari soal ujian yang dibuat dosen, berupa pertanyaan
dengan jawaban terbuka Padahal, kelemahan dari soal-soal dengan
jawaban terbuka adalah justru kesulitan dalam koreksi dan memberi
skor, terlebih lagi bila jumlah peserta ujiannya banyak. Untuk itu,
mengapa tidak digunakan bentuk soal ujian yang lain seperti multiple
choise, pemasangan, jawaban terbatas, dll.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

27

Berikut disajikan sejumlah soal ujian. Menurut pendapat anda, macam


perobahan mana yang akan diketahui melalui soal-soal tes berikut ini?

Contoh soal
1
2
3

4
5

6
7

8
9

Siapa pakar hukum Indonesia pertama yang


mempermasalahkan perlindungan hukum bagi
PRT?
Apakah yang dimaksud dengan interaksi sosial ?
Uraikan proses pembuatan suatu perjanjian
internasional sehingga warga negara dari masingmasing negara peserta perjanjian tersebut. Terikat
secara yuridis !
Jelaskan dengan diagram teori hubungan antar
individu dengan masyarakat menurut MAX
WEBER
Seorang konglomerat bernama Hendrik,
mempunyai 3 orang anak masing-masing Evi,
Ferry, Denny. Evi menikah dengan Yudi
mempunyai 2 orang anak Erna dan Rully. Suatu
waktu Hendrik, Evi pergi bersama-sama dalam
satu pesawat dan mendapat kecelakaan sehingga
keduanya mati bersama.
a). Buatlah bagan hubungan keluarga Hendrik
dengan memberi penjelasan seperlunya.
b) Dengan menggunakan bagan alir, jelaskan
prosedur bagaimana ahli waris Hendrik dapat
memperoleh santunan kecelakaan tersebut
c) Apabila diketahui Evi mati lebih dahulu dari
Hendrik; Siapakah ahli waris Hendrik; Berapakah
bagian
masing-masing
jika
Hendrik
meninggalkan warisan senilai Rp. 600.000.00,Pilahkan data berikut dalam dua kelompok,
berilah nama pada masing-masing kelompok dan
jelaskan ciri khas dari setiap kelompok itu.
Menggunakan data tersedia, susunlah langkah
kerja yang paling cepat dan cukup akurat untuk
menghitung banjir tahunan.

Perubahan kognitif
yang ingin
diketahui..
Mengingat fakta
Mengingat konsep
Mengingat prosedur

Mengingat prinsip
Menggunakan konsep

Menggunakan prosedur
Menggunakan prinsip

Mengembankan konsep
Mengembangkan
prosedur

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

28

9. Strategi Pembelajaran dan SAP


Perubahan perilaku yang terjadi karena latihan atau pengalaman dan
bersifat relatif tetap, adalah merupakan hasil belajar. Dengan demikian
belajar merupakan suatu proses yang memungkinkan terjadinya
perubahan dalam diri seseorang. Proses belajar anak-anak berbeda
dengan yang terjadi pada orang dewasa. Menurut Galperin dalam diri
orang dewasa (mahasiswa) terdapat empat tahap kegiatan dalam proses
belajar yakni:

1. proses orientasi terhadap isi pelajaran dan cara-cara


penalaran yang dibutuhkan,

2. proses melakukan latihan kegiatan,


3. proses mendapatkan kesadaran tentang hasil belajarnya
akibat dari pemberian umpan balik atas hasil kerjanya, dan

4. proses melanjutkan belajar isi pelajaran berikutnya.


Galperin selanjutnya menyatakan bahwa suatu sasaran belajar akan
tercapai bila mahasiswa mampu berorientasi, berlatih dan kemudian
melanjutkan proses belajar berdasarkan hasil umpan-balik yang
diperolehnya. Keseluruhan kegiatan pembelajaran dengan demikian
harus memungkinkan terjadinya hal-hal tersebut. Gagne dan
Briggs(1979) menyebut adanya sembilan urutan kegiatan
pembelajaran, yakni:
1. Memberikan motivasi atau menarik perhatian
siswa,
2. Menjelaskan sasaran belajar,
3. Mengingatkan kompetensi prasayarat,
4. Memberikan orientasi terhadap isi pelajaran
5. Memberi petunjuk belajar (cara mempelajari isi
pelajaran),
6. Memberikan latihan,
7. Memberikan umpan balik
8. Memberikan penilaian, dan
9. Menyimpulkan.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

29

Tentu tidak semua kegiatan pembelajaran memerlukan kesembilan


urutan kegiatan tersebut, hal itu tergantung pada sasaran belajar dan
karakteristik mahasiswa.
Kesembilan urutan penyajian di atas dapat dikelompokan dalam tiga
bagian:
1. Bagian Pendahuluan umumnya berisi penjelasan singkat
tentang isi pelajaran, relevasi isi pelajaran dan keterkaitannya
dengan isi pelajaran yang lain, serta uraian sasaran belajar yang
ingin dicapai.
2. Bagian Penyajian menguraian isi pelajaran yang dapat
berupa konsep, prinsip atau prosedur berikut sajian contohcontoh, memberikan latihan yang diikuti dengan bimbingan
dan pemberian umpan balik berupa koreksi atas kesalahan yang
dilaku-kan mahasiswa.
3. Bagian Penutup yang berupa serangkaian pengukuran
kemajuan belajar setelah menyelesaikan tahap pelajaran
tertentu. Di samping untuk mengukur kemajuan mahasiswa
pengukuran (tes, kuis) ini juga merupakan bagian dari kegiatan
siswa untuk secara aktif membuat respon. Hasil penilaian tes
dikembalikan pada mahasiswa sebagai umpan balik.
Strategi pembelajaran adalah penetapan komponen-komponen
pembelajaran utama agar penyajian isi pelajaran agar dapat mencapai
sasaran belajar dan dapat dipahami mahasiswa secara efektif dan
efisien. Empat komponen utama pembelajaran tersebut adalah

1.
2.
3.
4.

Urutan penyajian
Metode penyajian (atau metode mengajar)
Media pembelajaran, dan
Waktu pembelajaran.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

30

Hubungan ke empat faktor pembelajaran, dapat dilihat pada contoh


strategi pembelajaran pada kegiatan satu kali tatap muka, (format ini
umum dikenal sebagai SATUAN ACARA PERKULIAHAN SAP),
berikut ini: (Atwi, 1996).
Mata kuliah
Pertemuan ke
TIK No
URUTAN
KEGIAT
AN
INSTRU
KSIONA
L

Deskripsi
singkat
Pendahuluan

Relevansi
TIK
Uraian Materi

Penyajian Materi

Contoh

Latihan

Penutu

Umpan Balik/
Tes formatif
Tindak lanjut

: Evaluasi hasil Belajar


: 1 (100 menit)
: 1 (Mahasiswa akan dapat menjelaskan pengertian
evaluasi hasil belajar dan menggunakannya dalam
pembelajarannya)
Metode
Media
MATERI KULIAH

Menjelaskan:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan bahwa tugas guru tidak
terlepas dari kegiatan evaluasi
Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan
dapat menjelaskan pengertian
evaluasi hasil belajar
Penjelasan tentang :
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Pemberian contoh tentang :
Kegiatan Evaluasi
Kegiatan Pengukuran
Kegiatan evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan kembali tentang:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam mengerjakan tes
Penjelasan kembali hal-hal yang
belum dimengerti

Waktu
(mnt)

ceramah

OHP

ceramah

OHP

ceramah

OHP

Ceramah
dan curah
pendapat

OHP
+
white
board
OHP

35

Tanya
jawab

OHP

10

diskusi

Lemb
ar kuis
OHP

10

Diskusi
terpimpin

ceramah

20

5
100

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

31

10. Kontrak Perkuliahan


GBPP dan SAP merupakan bahan untuk menyusun rancangan
pembelajaran yang lebih lengkap dan komunikatif. Rancangan yang
lengkap itu, umum disebut sebagai Kontrak Perkuliahan. Dinamakan
Kontrak Perkuliahan, karena sebelum dipakai, rancangan tersebut
harus telah didiskusikan dan disepakati oleh mahasiswa, sehingga
menjadi kontrak kerja antara dosen dan mahasiswa.
Dalam praktik, format, susunan bahkan nama dari dokumen Kontrak
Perkuliahan itu, dapat berbeda-beda. Ada yang menamakan rancangan
perkuliahan yang lengkap itu sebagai
Rencana
Perkuliahan
Semesteran (RPS), Rencana Kuliah, dsbnya.
Apapun namanya, rencana yang lebih lengkap, yang
merupakan gabungan antara GBPP dan SAP, bertujuannya
sama yaitu berisi RANCANGAN PERKULIAHAN yang
akan dilaksanakan selama satu semester, dan umumnya
memuat informasi berikut ini:
1

Manfaat
Mata
Kuliah

Bagian ini menjelaskan mengapa mahasiswa perlu


mengambil mata kuliah ini, apa kegunaan mata kuliah
ini untuk pengembangan pribadi, bagaimana
hubungan mata kuliah ini dengan tujuan program
studi atau jurusan

Deskripsi
Perkulihan

Yang dimaksud dengan deskripsi mata kuliah adalah


pernyataan yang mengandung ruang lingkup materi
dan garis-garis besar atau pokok bahasan yang
terdapat dalam mata kuliah tersebut

Tujuan
Instruksional

Tujuan mata kuliah menjelaskan tentang hasil belajar


yang akan dicapai pada akhir perkuliahan. Mahasiswa
perlu tahu kompetensi apa yang akan dapat dia
ketahui dan lakukan setelah mengambil suatu mata
kuliah, apakah tujuan mata kuliah berupa kemampuan
pemecahan masalah, meningkatkan kemampuan
berkomunikasi atau merancang suatu program.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

32

Organisasi
Materi

Pada bagian ini dijelaskan organisasi atau urutan materi,


dapat ditampilkan dalam bentuk diagram, disertai penjelasan
mengapa disusun seperti itu.

Strategi
Perkuliahan

Bagian ini menjelaskan prosedur kerja atau kegiatan


yang akan dilakukan dalam perkuliahan. Kombinasi
berbagai metode belajar mengajar dapat digunakan
untuk mencapai hasil belajar yang maksimal.

Materi/
Bahan
Bacaan
Perkulihan

Pada awal perkulihan mahasiswa perlu mengetahui


buku teks, artikel atau bahan bacaan lain yang
menjadi bahan acuan dan bacaan wajib. Di samping
itu untuk tugas-tugas individual, seperti menulis paper
dan kritik, mahasiswa juga dianjurkan untuk
menggunakan sumber-sumber belajar lain yang
relevan

Tugas-tugas

Pada bagian ini disebutkan tentang tugas-tugas


individual atau kelompok yang harus dilakukan
mahasiswa berikut jadwal atau batas waktu
penyelesaian tugas. Disebutkan pula tujuan dari
masing-masing tugas dan apa yang diharapkan
dilakukan mahasiswa, apakah diharapkan
menjelaskan, mendiskusikan, menganalisis,
mengkritik, membandingkan atau menerapkan suatu
prinsip. Di samping itu informasi tentang tes semester
dan evaluasi lainnya juga perlu disertakan.

Kriteria
Penilaian

Bagian ini menjelaskan tentang kriteria penilaian


prestasi belajar mahasiswa, untuk menunjukkan dia
dianggap berhasil atau tidak berhasil. Di samping
itu, kalau ada perlu dijelaskan pula tentang
pembobotan tugas, evaluasi, dan cara penilaian
lainnya

Jadwal
Perkuliahan

Bagian ini memuat jadwal perkulihan berupa


tanggal, topik yang akan dibahas, dan bahan bacaan
yang relevan dengan setiap pokok bahasan. Di
samping itu dicantumkan pula batas akhir (dead

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

33

line) untuk penyerahan laporan tugas dan


tes/evaluasi yang akan dilakukan.

Contoh KONTRAK PERKULIAHAN3


Nama Mata Kuliah
Kode Mata Kuliah
Pengajar
Semester
Hari Pertemuan/Jam
Tempat Pertemuan

: Pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)


: FPIPS 501
: DR. Lemah Amba
: II/1993-1994
: Senin, 16.30-19.00
: Ruang Kuliah 501

1.

Manfaat Mata Kuliah


Sumber daya manusia semakin disadari fungsi pentingnya dalam usaha mencapai
kesejahteraan bangsa di semua sektor kehidupan. Dengan demikian usaha-usaha
pengembangan sumber daya manusia dan peningkatan kualitas sumber daya
manusia menjadi lebih intensif dilakukan. Usaha-usaha ini memerlukan
perencanaan yang harus dilandaskan pada pemahaman tentang berbagai aspek
sumber daya manusia.
Oleh sebab itu, mata kuliah ini ditawarkan untuk membantu Anda memperoleh
pemahaman yang komprehensif tentang sumber daya manusia yang akan dapat
digunakan dalam pekerjaan Anda nanti.

2.

Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini merupakan pengantar bidang bahasan Pengembangan Sumber
Daya Manusia yang membahas berbagai pengertian/konsep pokok ruang lingkup
pengembangan sumber daya manusia, faktor-faktor kinerja organisasi, analisis
kebutuhan dan perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, Training I, Training II,
penilaian produktivitas kinerja, sistem penggajian dan kompensasi, pengembangan
karir, mempromosikan program SDM dalam organisasi, manajer SDM,
manajemen mutu terpadu, dan pengembangan SDM di tahun 2010.
Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin untuk menghubungkan pokok bahasan
dengan realitas, dengan menggunakan berbagai contoh yang berlaku dalam
masyarakat.

3.

Tujuan Instruksional
Pada akhir perkuliahan perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan berbagai konsep pokok Pengembangan SDM.
2. Menjelaskan peranan yang unik pengembangan sumber daya manusia dalam
pembanguan.
Diambil dari Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan Buku Ajar 2.05 Applied Approach, PAU
P3AI.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

34

3. Mengevaluasi penerapan prinsip SDM dalam suatu organisasi.


4. Menyusun rancangan pelatihan/training berdasarkan analisis kebutuhan.
4. Organisasi Materi
Bagan 1. Skema Materi Perkuliahan Pengembangan SDM
(12) Pengembangan SDM Tahun 2010

(11) TQC

(6&7) Training

(9) Pengembangan
Karir

(5) Rekrutmen dan Seleksi

(3) Analisis
Kebutuhan dan
perencanaan SDM

(4) Penilaian
Produktivitas Kerja

(8) Sistem
Penggajian
Kompensasi

(2) Faktor-Faktor Kinerja


Organisasi

(1) Ruang
Lingkup
Pengembangan
SDM

(9) Manager
SDM

10)
Mempromosik
an Program
SDM dalam
Orgamisasi

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

5.

35

Strategi Perkuliahan
Metode perkuliahan ini lebih banyak menggunakan seminar. Dengan demikian
setiap peserta diharapkan untuk menyampaikan gagasan dalam pembahasan baik
berupa pendapat pribadi atau hasil observasi. Berbagai strategi instruksional akan
digunakan dalam perkuliahan ini sebagai contoh, untuk beberapa pertemuan
dosen pembimbing akan memberi kuliah singkat pada awal pertemuan untuk
memberi latar belakang dan kerangka berpikir bagi diskusi kelas. Fokus diskusi
adalah membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan pokok yang dibahas
dan mencoba mengidentifikasi alternatif pemecahannya.
Untuk topik-topik tertentu mahasiswa akan diminta mempresentasikan topiktopik tersebut dan hasilnya dibahas bersama dalam kuliah.

6. Materi/Bacaan Perkuliahan
Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:
1.
Gilley, J.W. & Eggland, S.A. (1989). Principles of Human Resources
Development. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company,
Inc.
2.
Frenc, W.L. (1986). Human Resources Management. Dallas: Houghton
Mifflin Company.
Di samping itu akan dibagikan berbagai artikel dalam bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
7. Tugas
1. Setiap bacaan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal program
harus sudah dibaca sebelum mengikuti kuliah.
2.

Anda diwajibkan menyerahkan paper (3-4 halaman) pada tanggal 4 Oktober


dan 8 November. Paper ini menjelaskan reaksi, pandangan atau pendapat
pribadi Anda berdasarkan pengalaman terhadap isu-isu yang dibahas dalam
diskusi-diskusi perkuliahan sebelumnya. Apa pengaruh informasi tersebut
pada pemikiran Anda? Apakah Anda setuju, atau tidak setuju? Apakah Anda
mempunyai alternatif pemikiran lain?

3.

Evaluasi tengah semester akan diadakan tanggal 1 November dan evaluasi


akhir semester akan dilakukan tanggal 20 Desember. Evaluasi akan
menggunakan bentuk esai dan pilihan

4.

Menyerahkan paper utama pada tanggal 27 Desember. Paper ini merupakan


rancangan pelatihan training untuk suatu kelompok staf. Paper ini harus
memuat:
A. Perumusan masalah
B. Latar belakang permasalahan & justifikasi
C. Rancangan pelatihan
Format selengkapnya akan dibahas dalam sesi tersendiri

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

8.

36

Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Nilai
A
B
C
D
E

Point
4
3
2
1
0

Range
> 80
70 - 79
60 - 69
50 - 59
< 49

Dalam menentukan nilai akhir akan digunakan pembobotan sebagai berikut:


paper kecil
evaluasi tengah semester
evaluasi akhir semester
paper utama
kehadiran
portfolio

15%
25%
25%
25%
5%
5%

9. Jadwal Perkuliahan
Tanggal
6 September

20 September
27 September
4 Oktober

Topik Bahasan
Kuliah pertama:
Penjelasan umum kontrak perkuliahan dan materi
secara keseluruhan;
Perkenalan setiap mahasiswa
Ruang lingkup
Pengembangan SDM
Faktor-Faktor Kinerja Organisasi
Analisis kebutuhan dan Perencanaan SDM
Penilaian Produktivitas Kerja

11 Oktober

Paper Kecil
Rekrutmen dan Seleksi

18 Oktober

Training I

25 Oktober
1 November
8 November

Training II
Evaluasi Tengah Semester
Sistem Penggajian dan Kompensasi
Paper Kecil
Pengembangan Karir
Manager SDM
Mempromosikan Program SDM dalam Organisasi
Manajemen Kualitas Tuntas (TQC)
Pengembangan SDM di Tahun 2010

12 September

15 November
22 November
29 November
6 Desember
13 Desember
20 Desember
27 Desember

Evaluasi Tengah Semester


Evaluasi perkuliahan dan Rekomendasi
Paper Utama

Bacaan/Bab
---

Gilley, Bab I
French, Bab II, 4
French, Bab II, 6
French, Bab IV, 13
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab IX,
Frech, Bab III, 9
Gilley, Bab VI
French, Bab IV, 11
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab III
Gilley, Bab XI
Gilley, Bab V
Artikel Lepas
Gilley, Bab XVI
---

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

37

Penutup
Isi pokok makalah ini adalah menjelaskan bagaimana
bagaimana peran dosen dalam menyusun GBPP dan SAP untuk dapat
mendukung ketercapaian tujuan Dalam praktik, tidak sedikit dosen
yang memerlukan tambahan informasi tentang cara menyusun GBPP
dan SAP, terlebih lagi bila dikaitkan dengan upaya pencapaian
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Karena itu harapannya informasi
yang tersaji pada makalah ini dapat memberi masukan yang berharga.
Daftar pustaka
Atwi Suparman. (1996). Desain Instruksional. Jakarta: Depdikbud Universitas
Terbuka.
Balitbang Depdiknas. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi (Kebijakan Umum
Pendidikan Dasar dan Menengah), Jakarta: Depdiknas.
Kratwohl, D.R., Bloom and Marsia, Taxonomy of Educational Objectives. New
York: Longman, 1964.
Irawan, Prasetya (1994) Teori Belajar dalam Teori Belajar , Motivasi dan
Keterampilan Mengajar Buku 1 A Bahan Ajar Program Pengembangan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Untuk Dosen
Muda. Jakarta : PAU-P3AI.
Reigeluth C.M. (1983). Instructional Design Theories and Model. New Jersey :
Lawrence Erlbaum Ass.,Publ
Suciati (1997) Taksonomi Tujuan Instruksional dalam Mengajar di Perguruan
Tinggi, Bagian Satu Program Applied Approach. Jakarta : PAU-P3AI.
Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan. Buku 2.05. Program Applied Approach.
Jakarta : PAU-P3AI.
Suhardjono (1990). Teori tampilan Komponen pada Perancangan Pengajaran
(Component Display Theory). Makalah pada seminar kependidikan di
Malang, 13 Juli 1999.
Suhardjono (2002a) Evaluasi Kurikulum di Jurusan Teknik Mesin Unibraw.
Makalah pada Lokakarya Perbaikan Kurikulum FT Jurusan Mesin
Unibraw, Projek SemiQUE, 2002.
Suhardjono (2002b) Evaluasi Hasil Pembelajaran. Makalah disajikan pada
diskusi tentang Evaluasi Belajar Mahasiswa bagi para dosen Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya, 20 Februari 2002
.
Sullivan, Rick, (1995). The Competency Based Approach to Training. JHPIEGO
Strategy Paper, September 1995.

Politeknik Kesehatan Malang Malang


Merancang Pembelajaran Praktikum

38

Anda mungkin juga menyukai