Kurikulum Poltekes 20041
Kurikulum Poltekes 20041
Merancang Pembelajaran
Praktikum
1
Suhardjono2
Pengantar
1. Arti GBPP
Mari kembali kita ingat arti GBPP. Pada berbagai buku ajar
instruksional, dituliskan definisi GBPP sebagai berikut :
GBPP yang merupakan singkatan dari Garis Besar
Program Pengajaran, adalah uraian rencana kegiatan
pembelajaran mata kuliah yang akan diajarkan selama satu
semester. Pada GPPP umumnya dituliskan : (a) deskripsi
singkat mata kuliah (judul,kode, bobot sks, prasyarat, sifat,
serta deskripsi singkat isi bahan ajar yang akan dibahas
pada mata kuliah terebut), (b) tujuan instruksional umum
( yaitu tujuan instruksional dari mata kuliah tersebut), (c)
tujuan-tujuan instruksional khusus, (d) pokok bahasan , (e)
sub pokok bahasan, (f) estimasi waktu yang dibutuhkan,
serta (g) deskrisi singkat kepustakaan wajib yang disarankan
Rumusan TIU
Kognitif
Motorik
Afektif
1
2
3..
D. Rincian TIU dan TIK
No
TIU
Uraian Tujuan
Instruksional Khusus
(Sasaran Belajar)
Pokok
Bahasan
Sub pokok
bahasan
1.1..........
1. ..............
1.1. .........
1.2..........
1.2............
1.3.........
1.3..........
2.1.........
2.1.........
2.2.......
2.2.......
dstnya
dstnya
Estimasi
Waktu
Bacaan
Tujuan Instruksional
Khusus
Pokok
Bahasan
1.
Pendidikan
Sebagai
Sistem
2.
dst
Prinsip
Belajar dan
Pembelajar
an
dst....
dst...
Est.
Waktu
Daftar
Kepustakaan
Pendidikan sbg
Sistem.
1 jam
Sistem Pendidikan
Nasional Indonesia,
Mengajar di
Perguruan Tinggi,
Buku 1, Bab 1
Sistem Pendidikan
Tinggi
2 jam
Soekamto, Toeri.,
Wardani, IGAK,
dan Saripudin,
Udin. (1992).
Prinsip Belajar
dan
Pembelajaran.
Jakarta: PAUPPAI
Teori Belajar
Dasar-dasar
Komunikasi dan
Keterampilan Dasar
Mengajar
Model-model
Pembelajaran
Dst...........
-
3 jam
3 jam
dst....
dst...
Bila membicarakan GBPP kita teringat pada SAP. Apakah SAP itu?
SAP adalah singkatan dari Satuan Acara Perkuliahan, yang berisi
penjabaran GBPP ke dalam program pembelajaran yang terdiri dari
satu atau beberapa pokok bahasan yang akan disajikan dalam satu
atau beberapa kali pertemuan. Berikut adalah contoh format SAP .
Dari format itu, tampak bahwa SAP mengandung komponen yang lebih
lengkap dari GBPP. Yaitu di samping mengandung komponen yang
Satuan Acara Perkuliahan
Nama mata kuliah : _________________________________________________
Kode / sks
: _______________________________
Pertemuan ke : .....................
A.
Tujuan Instruksional Umum dari pertemuan ini : ...................
B.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK ):
1. .........................dstnya.
c. Pokok Bahasan : .........................................................
D. Sub Pokok Bahasan :
1. ..........................dstnya.
E. Rencana Pelaksanaan Kegiatan Belajar-Mengajar
URUTAN
MATERI KULIAH
Metode
Media
KEGIATA
N
INSTRUK
SIONAL
Deskripsi singkat
Pendahuluan
Relevansi
TIK
Uraian Materi
Penyajian Materi
Contoh
Latihan
Penutu
Waktu
(mnt)
Menjelaskan:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan bahwa tugas guru tidak terlepas
dari kegiatan evaluasi
Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan dapat
menjelaskan pengertian evaluasi hasil belajar
ceramah
OHP
ceramah
OHP
ceramah
OHP
Penjelasan tentang :
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Pemberian contoh tentang :
Kegiatan Evaluasi
Kegiatan Pengukuran
Kegiatan evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan kembali tentang:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan yang
dihadapi dalam mengerjakan tes
Penjelasan kembali hal-hal yang belum
dimengerti
Ceramah
dan curah
pendapat
OHP +
white
board
35
Diskusi
terpim-pin
OHP
20
Tanya
jawab
OHP
10
diskusi
Lembar
kuis
OHP
10
ceramah
5
100
sama dengan GBPP seperti, TIU, TIK, Pokok bahasan, sub pokok
bahasan, (semuanya dari bagian mata kuliah yang akan diajarkan pada pertemuan
yang dirancangkan) pada SAP harus pula ternyatakan rancangan kegiatan
belajar-mengajar, media pembelajaran dan evaluasi yang dirancangkan.
Bila dalam satu semester dosen melakukan 16 kali tatap muka, maka
dosen akan menyusun 16 SAP. Karena SAP merupakan rancangan
kegiatan belajar mengajar setiap kali tatap muka (atau dapat juga dua
atau tiga kali tatap muka, bila masih lam TIU atau Pokok Bahasan
yang sama).
SAP
rencana kegiatan
pembelajaran mata
kuliah yang akan
diajarkan selama satu
semester.
KONTRAK PERKULIAHAN
GBPP dan SAP merupakan bahan untuk menyusun rancangan
pembelajaran yang lebih lengkap dan komunikatif. Rancangan yang
lengkap itu, umum disebut sebagai Kontrak Perkuliahan. Dinamakan
Kontrak Perkuliahan, karena sebelum dipakai, rancangan tersebut
harus telah didiskusikan dan disepakati oleh mahasiswa, sehingga
menjadi kontrak kerja antara dosen dan mahasiswa.
Dalam praktik, format, susunan bahkan nama dari dokumen Kontrak
Perkuliahan itu, dapat berbeda-beda. Ada yang menamakan rancangan
perkuliahan yang lengkap itu sebagai
Rencana
Perkuliahan
Semesteran (RPS), Rencana Kuliah, dsbnya.
Apapun namanya, rencana yang lebih lengkap, yang merupakan
gabungan antara GBPP dan SAP, bertujuannya sama yaitu berisi
RANCANGAN PERKULIAHAN yang akan dilaksanakan selama
satu semester, dan memuat informasi berikut ini:
Deskripsi perkuliahan
Manfaat mata kuliah
Tujuan instruksional
Organisasi materi
Strategi perkuliahan
Materi/bahan bacaan perkuliahan
Tugas-tugas
Kriteria penilian
Jadwal perkulihan, dengan menyebutkan topik bahasan dan
bahan bacaan yang relevan.
2. Menyusun GBPP
1. Meningkatkan mutu pembelajaran: dari mana dimulai ?
Disadari bahwa di samping faktor dosen, terdapat banyak faktor lain
yang berpengaruh terhadap hasil pembelajaran. Keberhasilan
pembelajaran ditentukan pula oleh mutu dan jumlah sarana, latar
belakang dan karakteristik mahasiswa, suasana kerja, jumlah
mahasiswa per kelas, dan lain-lain.
Apabila dosen berniat meningkatkan mutu pembelajarannya, langkah
terbaik adalah memulai dari apa-apa yang dapat dilakukan diri
dosen
itu sendiri.
Misalnya dengan membuat rancangan
pembelajaran yang lebih baik, mengajar yang lebih tertib dan lebih
bermutu, atau mengevaluasi dengan lebih adil. Untuk mengerjakan halhal tersebut, bukankah tidak perlu menunggu dan tergantung pada
orang lain, selain diri dosen sendiri.
3. Rancangan Perkuliahan
Bagi sebagian dosen, memberi kuliah "rasanya" sudah menjadi
kegiatan rutin. Dimulai dari diterimanya SK mata kuliah yang harus
diajar berikut jadual dan waktu kuliah. Kemudian (hal ini jarang
terjadi) mendapat arahan dari Ketua Jurusan atau Ketua Kelompok
Pengajar untuk menyusun rencana perkuliahannya. Yang sering terjadi
adalah, begitu SK diterima dosen merancang perkuliahannya dengan
membuka rancangan pembelajaran tahun sebelumnya, atau bahkan
tanpa rancangan sama sekali.
Setelah itu, dimulailah kegiatan mengajar yang umumnya dilakukan
dengan cara ceramah-- secara rutin setiap minggu, memberikan kuis,
tes, dan ujian, memasukkan nilai ujian dan kemudian menunggu SK
mengajar untuk semester berikutnya.
Padahal, telah bersama diketahui ada lima komponen penting
pembelajar-an, yakni :
Rancangan /
Strategi
pembelajaran
Is
TUJUAN
TUJUAN
Mata
Mata kuliah
kuliah
Evaluasi Hasil
dan Proses
Pembelajaran
Sajian /
Cara
Mengajar
10
11
5. Tujuan Instruksional
Melalui kegiatan pembelajaran (instruksional) diharapkan mahasiswa
mendapatkan perubahan secara menyeluruh, baik dalam pengetahuan
(kognitif), sikap (afektif) maupun ketrampilan (motorik). Namun,
tergantung dari kompetensi yang diharapkan dicapai, tidak semua mata
kuliah memberikan porsi yang sama besarnya kepada ketiga ranah
perubahan tersebut. Misalnya, pada jalur pendidikan keahlian (D3,
Poltek, dll) pada umumnya kompetensi lulusan lebih mengarah
kepada ketrampilan motorik, namun tentu saja- tidak meninggalkan
perubahan pada kedua ranah yang lain. Hal itu, berbeda dengan jalur
pendidikan akademis yang saat ini lebih didominasi pada perubahan
kognitif.
5.1. Perubahan unjuk kerja kognitif
Menurut Bloom (1964) tingkat unjuk kerja (performance) kognitif
dapat dipilahkan dalam enam
jenjang. Dimulai dari sekedar
mengetahui sampai dengan mengevaluasi. Tabel di di bawah ini,
memperinci pemilahan ke enam tingkat unjuk kerja dalam ranah
kognitif .
Tingkat Unjuk
Kerja Kognitif
Mengenal/
Mengetahui
Memahami
Menerapkan
Menganalisis
Membedakan, menjelaskan,
menyimpulkan,
merangkumkan,
memperkirakan,
Mengitung, mengembangkan,
menggunakan, memodifikasi,
mentransfer
Membuat diagram,
membedakan,
menghubungkan, menjabarkan
Contoh penulisan
TIU/TIK
Mahasiswa akan dapat
menyebutkan prosedur
mengukur ....
Mahasiswa akan dapat
menguraikan rumus ......
Mahasiswa akan dapat
menggunakan prosedur ....
untuk mengukur.....
Mahasiswa akan dapat
menjabarkan pengarug
inflasi terhadap .....
Mensintesis
Mengevaluasi
12
Menciptakan, mendesain,
memformulasikan, membuat
prediksi
Mengkritik, menilai,
membandingkan,
mengevaluasi,
fakta
konsep
prosedur
prinsip
13
Menetapkan nama
kelompok dan
jelaskan ciri khas dari
setiap kelompok itu,
berdasar data yang
tersedia
Menyusun
langkah kerja
yang paling cepat
untuk menghitung
Eto
Memformulasuikan
prinsip hubungan
antara kecepatan dan
kekasaran saluran
Menggunakan/
Menerapkan
Menggunakan data
berikut, untuk
menjelaskan
kedaaan lahan yang
baik
Menggunakan
data dan tabel
yang disediakan,
untuk menghitung
besaran Eto
Membedakan rumus
Eto mana yang paling
besar dipengaruhi
oleh suhu
Menyebutkan
rata-rata tinggi
hujan di Indonesia
Menjelaskan apa
yang dimaksudkan
dengan efesiensi
kebutuhan air irigasi
Menjelaskan
langkah
perhitungan
kebutuhan air
tanaman
Fakta
Konsep
Mengingat/
Mengenal/
Mengetahui
Prosedur
Prinsip
Menggunakan
data tersedia,
susunlah langkah
kerja yang paling
cepat untuk
menghitung Eto
Menggunakan/
Menerapkan
Dengan
menggunakan
bagan, gambarkan
Mengingat/
Mengenal/
Mengetahui
Berapa rata-rata
tinggi hujan di
Indonesia?
Fakta
Konsep
langkah perhitungan
kebutuhan air tanaman
Prosedur
Prinsip
14
Selain Bloom, Gagne, Merill masih banyak lagi ahli lain yang
menyusun taksonomi tujuan (kompetensi). Umumnya tidak jauh
berbeda. Hal tersebut dapat dilihat pada rangkuman tujuan instruksional
di ranah kognitif berikut ini.
Bloom
Gagne
Merill
Mengetahui
Memahami
Informasi
verbal
Mengingat
Menerapkan
Mengnanilis
is
Mensintesis
Mengevalua
si
Ketrampilan
intelektual
Menggunaka
n
Menemukan
Gerlach
Strategi kognitif
Mengidentifikasi
Menyebut
kan
Menjelaskan
Membentuk
Menyusun
Mendemontrasikan
15
Meniru (menirukan
sesuai dengan contoh
visual)
Memanipulasi
(melakukan tindakan
tanpa bantuan visual)
Mempunyai
ketepatan gerakan
(precision)
Mampu melakukan
serangkaian gerakan
dengan akurat, benar
dan tepat waktu
(mengartikulasi)
Mampu melakukan
serangkaian gerakan
dengan otomatis
(naturalisasi)
Contoh penulisan
TIU/TIK
Mahasiswa akan dapat
mengulangi gerak ......
Mahasiswa akan dapat
menghidupkan komputer
dengan membaca manual
dan penjelasan verbal
Mahasiswa akan dapat
dengan tepat,
menggunakan alat ......
16
Tujuan pembelajaran
Pemberian
Respon
(responding)
Penghargaan
thd Nilai
(valuing)
Kata kerja
dalam Tujuan
Pembelajaran
Mendengarkan
Menghadiri
Melihat
Memperhatikan
Contoh Tujuan
Pembelajaran
Mengikuti
Mendiskusikan
Berlatih
Berpartisipasi
Mematuhi
Mahasiswa
bersedia
mendiskusikan
masalah ..,
apabila diminta
Memilih
Meyakinkan
Bertindak
Mahasiswa akan
menunjukkan sikap
mendukung
kampanye anti
rokok
Pengorganisasian
(organization)
Memilih
Memutuskan
Memformulasikan
Membandingkan
Membuat
sistematisasi
Pengamalan
(characterization)
Menunjukkan
sikap
Menolak
Mendemontrasika
n
Menghidari
Mengemukakan
argumentasi
Mendukung
Mahasiswa
bersedia menghadri
seminar tentang
Mahasiswa akan
mampu
membandingkan
berbagai alternatif
dan memilih yang
sesuai dengan
sistem nilai yang
dimilikinya
Mahasiswa akan
menghindari sikapsikap yang otoriter
dalam kerja
kelompok
17
18
19
itulah, tes dan alat ukur lain disusun dan yang selanjutnya akan
digunakan dalam menilai keberhasilan tujuan.
TIU satu mata kuliah mungkin lebih dari satu. Banyaknya TIU
tergantung kepada kompleksitas dan ruang lingkup pengetahuan,
keterampilan, dan sikap yang akan dipelajari mahasiswa dalam mata
pelajaran tersebut. Atwi (1996) menyatakan bahwa pada umumnya
TIU mata kuliah berjumlah 3-5 buah.
TIU yang satu berhubungan dengan TIU yang lain dan disajikan
dengan urutan tujuan yang harus dikuasai terlebih dahulu ditulis lebih
dulu. Memperinci TIU menjadi TIK dilakukan melalui kegiatan yang
dikenal sebagai Analisis Instruksional.
7. Tujuan Instruksional (yang lebih) Khusus atau Sasaran Belajar
TIK atau sasaran belajar merupakan pernyataan tujuan instruksional
yang sangat rinci (ada pula yang menyebut sasaran belajar ini sebagai
TIK, tergantung sejauh mana tingkat kerinciannya). Dalam bahasa
Inggris, TIK disebut sebagai specific instructional objective, atau
objective atau enabling objective untuk membedakan dengan TIU
yang merupakan terjemahan dari general instructional objective, atau
goal, atau terminal objective.
Melalui sasaran belajar harus dapat diketahui macam isi ajaran dan
tingkat perubahan perilaku yang diharapkan. Untuk itu sasaran belajar
yang harus menyatakan sesuatu yang teramati, terukur dan operasional.
Penulisan sasaran belajar sedikitnya menyatakan tentang:
1. isi materi bahasan,
2. tingkat unjuk kerja yang diharapkan (kompetensi) dan
3. prasyarat pengungkapan hasil kerja.
Sasaran belajar harus dituliskan dari segi mahasiswa. Artinya
mengungkapkan perubahan apa yang diharapkan terjadi pada diri
mahasiswa setelah mengikuti pembelajaran satu sub pokok
bahasan tertentu.
TIK harus dirumuskan dengan kalimat yang jelas, pasti dan dapat
diukur. Jelas artinya TIK tersebut, yang disajikan secara tertulis dan
20
C
B
mahasiswa
D
D
21
Contoh lain :
Audience
mahasiswa
(Arsitektur)
mahasiswa
Behavior
akan dapat
menggambarkan
desain
bangunan
perkantoran
akan dapat
menyusun
rekomendasi
pemberian
kredit
perusahaan
Condition
dengan diberikan data
ukuran tanah, keadaan
lingkungan, kebutuhan
masyarakat, dan biaya
yang tertsedia,
diberikan kasus suatu
perusahaan yang
mengajukan
permohonan kredit
Degree
dalam waktu
paling lambat
dua belas
minggu.
dalam waktu
empat minggu
7. Analisis Instruksional
Menurut Atwi (1996) analisis instruksional adalah proses
menjabarkan perilaku umum menjadi perilaku khusus yang
tersusun secara logis dan sistematik. Langkah dalam melakukan
analisis instruksional adalah sebagai berikut:
1.
Tulis TIU, pahami perobahan perilaku umum yang
diharapkan.
2.
Tulis setiap perilaku khusus yang menjadi bagian dari
perilaku umum, Jumlah perilaku khusus untuk setiap perilaku
umum berkisar antara 5-10 buah.
3.
Menyusun perilaku khusus ke dalam suatu daftar dalam
urutan yang logis. Dimulai dari perilaku umum, perilaku khusus
yang paling dekat hubungannya dengan perilaku umum
22
4.
5.
6.
7.
23
24
Menyelesaikan persoalan
max dan min
Nenghitung volume
benda putar
Menggunakan rumus
rumus diferensial
Menghitung luas
daerah dibatasi kurva
Menyelasaikan
soal hitung
integral
Membuat grafik
kurva-kurva yang
berpotongan
Menggunakan
rumus integral
tertentu
Menentukan titik
potong kurva
Menggunakan
rumus intergral
tak tentu
Membuat
grafik
fungsi
kuadrat
Membuat
grafik
fungsi
linier
25
26
27
Contoh soal
1
2
3
4
5
6
7
8
9
Perubahan kognitif
yang ingin
diketahui..
Mengingat fakta
Mengingat konsep
Mengingat prosedur
Mengingat prinsip
Menggunakan konsep
Menggunakan prosedur
Menggunakan prinsip
Mengembankan konsep
Mengembangkan
prosedur
28
29
1.
2.
3.
4.
Urutan penyajian
Metode penyajian (atau metode mengajar)
Media pembelajaran, dan
Waktu pembelajaran.
30
Deskripsi
singkat
Pendahuluan
Relevansi
TIK
Uraian Materi
Penyajian Materi
Contoh
Latihan
Penutu
Umpan Balik/
Tes formatif
Tindak lanjut
Menjelaskan:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan bahwa tugas guru tidak
terlepas dari kegiatan evaluasi
Menjelaskan TIK : Mahasiswa akan
dapat menjelaskan pengertian
evaluasi hasil belajar
Penjelasan tentang :
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Pemberian contoh tentang :
Kegiatan Evaluasi
Kegiatan Pengukuran
Kegiatan evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Menjelaskan kembali tentang:
Beda evaluasi dengan pengukuran
Arti evaluasi hasil belajar
Faktor-faktor keberhasilan evaluasi
Mengidentifikasi kesulitan-kesulitan
yang dihadapi dalam mengerjakan tes
Penjelasan kembali hal-hal yang
belum dimengerti
Waktu
(mnt)
ceramah
OHP
ceramah
OHP
ceramah
OHP
Ceramah
dan curah
pendapat
OHP
+
white
board
OHP
35
Tanya
jawab
OHP
10
diskusi
Lemb
ar kuis
OHP
10
Diskusi
terpimpin
ceramah
20
5
100
31
Manfaat
Mata
Kuliah
Deskripsi
Perkulihan
Tujuan
Instruksional
32
Organisasi
Materi
Strategi
Perkuliahan
Materi/
Bahan
Bacaan
Perkulihan
Tugas-tugas
Kriteria
Penilaian
Jadwal
Perkuliahan
33
1.
2.
Deskripsi Perkuliahan
Mata kuliah ini merupakan pengantar bidang bahasan Pengembangan Sumber
Daya Manusia yang membahas berbagai pengertian/konsep pokok ruang lingkup
pengembangan sumber daya manusia, faktor-faktor kinerja organisasi, analisis
kebutuhan dan perencanaan SDM, rekrutmen dan seleksi, Training I, Training II,
penilaian produktivitas kinerja, sistem penggajian dan kompensasi, pengembangan
karir, mempromosikan program SDM dalam organisasi, manajer SDM,
manajemen mutu terpadu, dan pengembangan SDM di tahun 2010.
Mata kuliah ini berusaha sejauh mungkin untuk menghubungkan pokok bahasan
dengan realitas, dengan menggunakan berbagai contoh yang berlaku dalam
masyarakat.
3.
Tujuan Instruksional
Pada akhir perkuliahan perkuliahan ini, Anda diharapkan mampu:
1. Menjelaskan berbagai konsep pokok Pengembangan SDM.
2. Menjelaskan peranan yang unik pengembangan sumber daya manusia dalam
pembanguan.
Diambil dari Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan Buku Ajar 2.05 Applied Approach, PAU
P3AI.
34
(11) TQC
(6&7) Training
(9) Pengembangan
Karir
(3) Analisis
Kebutuhan dan
perencanaan SDM
(4) Penilaian
Produktivitas Kerja
(8) Sistem
Penggajian
Kompensasi
(1) Ruang
Lingkup
Pengembangan
SDM
(9) Manager
SDM
10)
Mempromosik
an Program
SDM dalam
Orgamisasi
5.
35
Strategi Perkuliahan
Metode perkuliahan ini lebih banyak menggunakan seminar. Dengan demikian
setiap peserta diharapkan untuk menyampaikan gagasan dalam pembahasan baik
berupa pendapat pribadi atau hasil observasi. Berbagai strategi instruksional akan
digunakan dalam perkuliahan ini sebagai contoh, untuk beberapa pertemuan
dosen pembimbing akan memberi kuliah singkat pada awal pertemuan untuk
memberi latar belakang dan kerangka berpikir bagi diskusi kelas. Fokus diskusi
adalah membahas berbagai masalah yang berkaitan dengan pokok yang dibahas
dan mencoba mengidentifikasi alternatif pemecahannya.
Untuk topik-topik tertentu mahasiswa akan diminta mempresentasikan topiktopik tersebut dan hasilnya dibahas bersama dalam kuliah.
6. Materi/Bacaan Perkuliahan
Buku/bacaan pokok dalam perkuliahan ini adalah:
1.
Gilley, J.W. & Eggland, S.A. (1989). Principles of Human Resources
Development. Massachusetts: Addison-Wesley Publishing Company,
Inc.
2.
Frenc, W.L. (1986). Human Resources Management. Dallas: Houghton
Mifflin Company.
Di samping itu akan dibagikan berbagai artikel dalam bahasa Indonesia dan
Bahasa Inggris.
7. Tugas
1. Setiap bacaan perkuliahan sebagaimana disebutkan pada jadwal program
harus sudah dibaca sebelum mengikuti kuliah.
2.
3.
4.
8.
36
Kriteria Penilaian
Penilaian akan dilakukan oleh pengajar dengan menggunakan kriteria sebagai
berikut:
Nilai
A
B
C
D
E
Point
4
3
2
1
0
Range
> 80
70 - 79
60 - 69
50 - 59
< 49
15%
25%
25%
25%
5%
5%
9. Jadwal Perkuliahan
Tanggal
6 September
20 September
27 September
4 Oktober
Topik Bahasan
Kuliah pertama:
Penjelasan umum kontrak perkuliahan dan materi
secara keseluruhan;
Perkenalan setiap mahasiswa
Ruang lingkup
Pengembangan SDM
Faktor-Faktor Kinerja Organisasi
Analisis kebutuhan dan Perencanaan SDM
Penilaian Produktivitas Kerja
11 Oktober
Paper Kecil
Rekrutmen dan Seleksi
18 Oktober
Training I
25 Oktober
1 November
8 November
Training II
Evaluasi Tengah Semester
Sistem Penggajian dan Kompensasi
Paper Kecil
Pengembangan Karir
Manager SDM
Mempromosikan Program SDM dalam Organisasi
Manajemen Kualitas Tuntas (TQC)
Pengembangan SDM di Tahun 2010
12 September
15 November
22 November
29 November
6 Desember
13 Desember
20 Desember
27 Desember
Bacaan/Bab
---
Gilley, Bab I
French, Bab II, 4
French, Bab II, 6
French, Bab IV, 13
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab IX,
Frech, Bab III, 9
Gilley, Bab VI
French, Bab IV, 11
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab IX
Gilley, Bab III
Gilley, Bab XI
Gilley, Bab V
Artikel Lepas
Gilley, Bab XVI
---
37
Penutup
Isi pokok makalah ini adalah menjelaskan bagaimana
bagaimana peran dosen dalam menyusun GBPP dan SAP untuk dapat
mendukung ketercapaian tujuan Dalam praktik, tidak sedikit dosen
yang memerlukan tambahan informasi tentang cara menyusun GBPP
dan SAP, terlebih lagi bila dikaitkan dengan upaya pencapaian
Kurikulum Berbasis Kompetensi. Karena itu harapannya informasi
yang tersaji pada makalah ini dapat memberi masukan yang berharga.
Daftar pustaka
Atwi Suparman. (1996). Desain Instruksional. Jakarta: Depdikbud Universitas
Terbuka.
Balitbang Depdiknas. (2001). Kurikulum berbasis kompetensi (Kebijakan Umum
Pendidikan Dasar dan Menengah), Jakarta: Depdiknas.
Kratwohl, D.R., Bloom and Marsia, Taxonomy of Educational Objectives. New
York: Longman, 1964.
Irawan, Prasetya (1994) Teori Belajar dalam Teori Belajar , Motivasi dan
Keterampilan Mengajar Buku 1 A Bahan Ajar Program Pengembangan
Keterampilan Dasar Teknik Instruksional (PEKERTI) Untuk Dosen
Muda. Jakarta : PAU-P3AI.
Reigeluth C.M. (1983). Instructional Design Theories and Model. New Jersey :
Lawrence Erlbaum Ass.,Publ
Suciati (1997) Taksonomi Tujuan Instruksional dalam Mengajar di Perguruan
Tinggi, Bagian Satu Program Applied Approach. Jakarta : PAU-P3AI.
Suciati (2001) Kontrak Perkuliahan. Buku 2.05. Program Applied Approach.
Jakarta : PAU-P3AI.
Suhardjono (1990). Teori tampilan Komponen pada Perancangan Pengajaran
(Component Display Theory). Makalah pada seminar kependidikan di
Malang, 13 Juli 1999.
Suhardjono (2002a) Evaluasi Kurikulum di Jurusan Teknik Mesin Unibraw.
Makalah pada Lokakarya Perbaikan Kurikulum FT Jurusan Mesin
Unibraw, Projek SemiQUE, 2002.
Suhardjono (2002b) Evaluasi Hasil Pembelajaran. Makalah disajikan pada
diskusi tentang Evaluasi Belajar Mahasiswa bagi para dosen Fakultas
Hukum Universitas Brawijaya, 20 Februari 2002
.
Sullivan, Rick, (1995). The Competency Based Approach to Training. JHPIEGO
Strategy Paper, September 1995.
38