Anda di halaman 1dari 13

TUGAS BESAR

PENDIDIKAN ANTI KORUPSI (KU-4079)

Marchendise Anti Korupsi

Diusulkan oleh:
Fhandy Ahmad/10211101
Alfa Cinor Kaban /12012007
Haidar/12112025
Arif Candhra/12312046
Intan Ika Apriani/15111066

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG


BANDUNG
2014

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..............................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................3
1.1.

latar belakang...............................................................................................................3

1.2.

Tujuan..........................................................................................................................4

1.3.

Keluaran yang diharapkan...........................................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................5


2.1.

Marchendise................................................................................................................5

2.2.

Anti korupsi.................................................................................................................5

2.3.

Pencegahan korupsi.....................................................................................................7

BAB III ISI DAN PEMBAHASAN..........................................................................................8


3.1.

Kaos.............................................................................................................................8

3.2.

Mug..............................................................................................................................9

3.3.

Topi..............................................................................................................................9

3.4.

Pin..............................................................................................................................10

3.5.

Sticker........................................................................................................................10

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN.................................................................................12


4.1.

Kesimpulan................................................................................................................12

4.2.

Saran..........................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................13

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. latar belakang


Dewasa ini korupsi di Indonesia sudah sangat merajalela dan bahkan sudah menjadi
suatu budaya dan wajah Indonesia. Jika dahulu korupsi hanya dilakukan oleh
kalangan pemerintahan teratas dan hanya pada beberapa aspek yang memang rentan
terjadi korupsi seperti politik, ekonomi, dan sosial. Namun sekarang sudah
dilakukan hingga ke bagian terbawah pemerintahan dan menyentuh berbagai aspek
bernegara yang lain.
Walaupun pemerintah telah melakukan berbagai upaya dalam pemberantasan
korupsi, tapi tetap saj korupsi semakin marak, terorganisir, dan semakin besar
kerugian yang disebabkannya. Hal ini disebabkan oleh banyak hal yang tanpa
disadari telah dilakukan dan menjadi kebiasaan masyarakat Indonesia. Hal-hal kecil
seperti mencontek tugas, memberikan hadiah kepada guru setelah atau sebelum
pengambilan rapor hasil belajar, atau memberi hadiah kepada atasan saat hari raya,
memberikan uang kepada petugas pembuat KTP/KK dan sejenisnya, atau memberi
uang kepada polisi saat terjaring razia lalu lintas, yang menurut masyarakat adalah
sebuah kewajaran merupakan suatu bibit dari tindak korupsi.
Oleh karna itu, diperlukan suatu sistem jangka panjang yang harus diterapkan dalam
masyarakat untuk memberantas korupsi. Hal ini dilakukan agar masyarakat paham
bahwa hal-hal yang mereka anggap wajar tersebut merupakan suatu bibit dari
korupsi. Sistem ini dapat dimulai dari pendidikan anti korupsi kepada para generasi
muda, atau memasukkan muatan pendidikan anti korupsi dalam benda-benda yang
sering digunakan dan mudah dilihat oleh masyarakat, seperti pakaian, stiker. Hal ini

harus dilakukan agar tindak korupsi semakin berkurang dan generasi Indonesia
selanjutnya dapat semakin baik.
1.2. Tujuan
a.
b.
c.
d.

Sebagai media pendidikan dini terkait anti korupsi kepada masyarakat


memberikan efek jera kepada pelaku tindakan korupsi
Masyarakat semakin tahu apa saja jenis-jenis dari korupsi.
Berkurangnya tindak korupsi yang berasal dari generasi-generasi muda dan para
pelaku tindakan korupsi tidak mengulangi perbuatannya lagi.

1.3. Keluaran yang diharapkan


Menjadikan produk ini sebagai media pembelajaran kepada masyarakat
mengenai bahaya korupsi yang dilakukan secara turun menurun dan sebagai media
penumbuh kesadaran masyarakat mengenai bahaya korupsi yang telah menjamur
dalam kehidupan sehari-hari serta produk ini diharapkan menjadi sanksi sosial bagi
pelaku korupsi

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

1. Marchendise
Marchendise adalah upaya pengadaan dan penanganan barang. Merchandising
dalam konteks kekinian harus dipandang bukan sekedar sebagai suatu proses
internal,melainkan sebagai suatu rangkaian dari upaya retailer dalam penyaluran
barang atau jasa dari manufacture dan atau distributor kepada konsumen sesuai
dengan tingkat kebutuhannya, melainkan suatu kolaborasi aksi secara simultan
dengan supplier dalam suatu consumer driven supply chain dan category
management.
Ada 4 fungsi merchandising yaitu pengadaan barang (merchandise
Purchasing).kodifikasi dan system informasi (Merchandise codificatiob&
information system ). Penjualan barang (Merchandise Hadling process,khususnya
toko). Keempat fungsi tersebut digambarkan sebagai keempat sisi luar dari
trapezium internal bisnis retail.
2. Anti korupsi
Sikap untuk menolak segala tindak korupsi dalam bentuk apapun. Diman
terdapat nilai-nilai anti korupsi yang berjumlah 9 buah yaitu,
1. Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah
tindakan maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang2.
2. Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan.
Rasa kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal
yang berkembangdidalamnya. 3.
3. Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti
dapat berdiri diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang
lain dalam berbagai hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting
harus dimiliki oleh seorang pemimpin, karena tampa kemandirian seseorang tidak
akan mampu memimpin orang lain.
4. Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan.
Sebaliknya untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin..

5. Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya
(kalau terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang
yang memiliki tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan
tugas dengan lebih baik.
6. Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan
terkandung ketekadan, ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian,
ketabahan, keteguhan dan pantang mundur.
7. Kesederhanaan
Gaya hidup merupakan suatu hal yang sangat penting bagi interaksi dengan
masyarakat disekitar. Dengan gaya hidup yang sederhana manusia dibiasakan
untuk tidak hidup boros, tidak sesuai dengan kemampuannya. Dengan gaya hidup
yang sederhana, seseorang juga dibina untuk memprioritaskan kebutuhan diatas
keinginannya.
8. Keberanian
Keberanian dapat diwujudkan dalam bentuk berani mengatakan dan
membela kebenaran, berani mengakui kesalahan, berani bertanggung jawab, dan
sebagainya. Keberanian sangat diperlukan untuk mencapai kesuksesan dan
keberanian akan semakin matang jika diiringi dengan keyakinan, serta keyakinan
akan semakin kuat jika pengetahuannya juga kuat.
9. Keadilan
Berdasarkan arti katanya, adil adalah sama berat, tidak berat sebelah dan
tidak memihak. Keadilan dari sudut pandang bangsa Indonesia disebut juga
keadilan sosial, secara jelas dicantumkan dalam pancasila sila ke-2 dan ke-5, serta
UUD 1945. Keadilan adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun
sesuai dengan apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proposional dan
tidak melanggar hukum Pencegahan korupsi

3. Pencegahan korupsi
1. Strategi Preventif
Strategi preventif ini harus dibuat dan dilaksanakan dengan diarahkan pada
hal-hal yang menjadi penyebab timbulnya korupsi. Setiap penyebab yang
terindikasi harus dibuat upaya preventifnya, sehingga dapat meminimalkan
penyebab korupsi. Disamping itu perlu dibuat upaya yang dapat meminimalkan
peluang untuk melakukan korupsi dan upaya ini melibatkan banyak pihak dalam
pelaksanaanya agar dapat berhasil dan mampu mencegah adanya korupsi.
2.

Strategi Deduktif
Strategi deduktif ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan
diarahkan agar apabila suatu perbuatan korupsi terlanjur terjadi, maka perbuatan
tersebut akan dapat diketahui dalam waktu yang sesingkat-singkatnya dan
seakurat-akuratnya, sehingga dapat ditindaklanjuti dengan tepat. Dengan dasar
pemikiran ini banyak sistem yang harus dibenahi, sehingga sistem-sistem tersebut
akan dapat berfungsi sebagai aturan yang cukup tepat memberikan sinyal apabila
terjadi suatu perbuatan korupsi. Hal ini sangat membutuhkan adanya berbagai
disiplin ilmu baik itu ilmu hokum, ekonomi maupun ilmu politik dan sosial.
3. Strategi Represif
Strategi ini harus dibuat dan dilaksanakan terutama dengan diarahkan untuk
memberikan sanksi hukum yang setimpal secara cepat dan tepat kepada pihakpihak yang terlibat dalam korupsi. Dengan dasar pemikiran ini proses penanganan
korupsi sejak dari tahap penyelidikan, penyidikan dan penuntutan sampai dengan
peradilan perlu dikaji untuk dapat disempurnakan di segala aspeknya, sehingga
proses penanganan tersebut dapat dilakukan secara cepat dan tepat. Namun
implementasinya harus dilakukan secara terintregasi.

BAB III
ISI DAN PEMBAHASAN

1. Kaos
Seiring dengan perkembangan zaman yang diikuti perkembangan mode dan
teknologi, kaos menjadi salah satu pakaian yang sangat banyak digemari baik dari
usia muda hingga tua. Dalam kehidupan sehari-hari kaos menjadi pakaian yang
paling banyak dipakai terutama untuk daerah tropis seperti di Indonesia. Tidak hanya
di Indonesia, di negara-negara lain di seluruh Dunia jenis pakaian yang satu ini
memiliki omset penjualan yang sangat tinggi. Pakaian jenis yang satu ini sangat
digemari karena selain mudah dipakai, harganya yang murah dan sangat modis.
Perkembangannya selalu mengikuti perkembangan zaman. Oleh karena itu kaos ini
menjadi media yang sangat cocok dipakai dalam menyebarkan propaganda melalui
kreatifitas untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya Korupsi bagi
Indonesia. Kreativitas yang akan kami gunakan dalam mendiesign kaos ini berupa
karikatur (gambar atau animasi) yang berisi seputar informasi mengenai pelaku
korupsi yang telah dibuktikan bersalah di persidangan terkait. Informasi yang
disuguhkan berupa biodata pelaku, jenis korupsi yang dilakukan, nominal uang
negara yang di korupsi, dan lain-lain. Informasi yang diberikan dalam mendesign
kaos ini dalam bentuk tebak-tebakan, pertanyaan, ada juga secara langsung
memberikan data pelaku. Misalnya sebagai berikut, saya pelaku korupsi
membangun proyek hambalang dan merugikan negara sebesar Rp 98,4 Miliyar, saya
mantan ketua umum Demokrat yang punya slogan anti korupsi, namn itu topeng
untuk membohongi masyarakat hehehe(anas urbaningrum) . saya pernah kabur
bersama keluarga ke luar negeri atas kasus korupsi yang menjerat saya. Saya
terbukti bersalah melakukan tindakan korupsi suap mafia pajak yang merugikan
negara miliyaran rupiah dan dihukum 7 tahun penjara denda Rp. 300 juta (gayus
tambunan)

Gambar 1 Contoh Desain Kaos Anti Korupsi

2. Mug
Selain melalui kaos, kami ingin mengembangkan pendidikan anti korupsi
melalui Mug. Di mug ini akan ada gambar-gambar beberapa pelaku korupsi serta
sedikit informasi mengenai pelaku tersebut. Diharapkan mug ini dapat menjadi
pembentuk pola pikir bagi orang yang menggunakannya karena sering dipakai,
selain itu mug ini dapat menjadi topik pembicaraan keluarga ketika berkumpul
bersama sehingga secara tidak langsung ikut mendorong pendidikan anti korupsi
dari dalam keluarga.

Gambar 2 Contoh Desain Mug

3. Topi
Topi pada umumnya digunakan untuk melindungi kepala dari terik cuaca dan
sekaligus menjadi mode atau tren anak muda zaman sekarang. Pada umunya topi
lebih banyak digandrungi oleh anak muda. Oleh sebab itu untuk menjangkau publik
yang lebih luas khususnya anak muda maka kami juga akan mengembangkan

pendidikan anti korupsi melalui topi ini. Selain memberikan pelajaran anti korupsi
topi ini juga akan didesign modis atau mengikuti tren yang ada sehingga orangorang tidak akan merasa bosan. Agar topi anti korupsi ini digemari dan diperhatikan
maka designnya akan disesuaikan dengan mode atau tren yang sedang hits dan
mengingat terbatasnya ruang berkreasi di topi ini maka tidak akan banyak
menampilkan karikatur atau animasi melainkan tulisan-tulisan propaganda ditambah
beberapa design kreatif. Misalnya sebagai contoh save apbn indonesia dengan
latarbelakang KPK, go smart with antiKORUPSI dengan design kreatif, dsb.
4. Pin
Pin biasanya digantung di pakaian, tas dan sebagainya. Sama dengan media
yang telah kami sebutkan sebelumnya, pin ini juga akan digunakan untuk
memberikan pendidikan antikorupsi bagi masyarakat yang menggunakannya.
Khusus buat pin ini, karena tempat untuk mendesignnya yang terbatas maka akan
lebih menekankan pada slogan dan gambar yang berhubungan dengan anti korupsi
yang disertai dengan design-design yang menarik dan full color untuk menarik minat
dan perhatian. Misalnya dengan latarbelakang anak kelaparan dan busung lapar
dengan kata di depannya ini lah akibat banyak Koruptor di Indonesia, atau dengan
gambar selang pengisi bbm yang hanya keluar setetes minyak dengan tulisan di
depannya ini lah akibat banyak Koruptor di Indonesia, Ini Indonesia bukan
IndoneSISA-SISA, #Antikorupsi dengan latarbelakang sampah.

Gambar 3 Contoh desain PIN dan Sticker

5. Sticker
Pada umunya orang Indonesia khusunya sangat menggemari sticker, di
kampus itb misalnya, 9 dari 10 mahasiswa akan mempunyai skicker yang menempel
di laptopnya. Selain itu, di jalanan juga demikian baik di mobil, motor dan barangbarang elektronik pengguna biasanya menempelkan sticker untuk memperindah
tampilannya. Nah kami ingin memperluas pendidikan antikorupsi ke masyarakt luas

melalui stiker ini. Selain untuk memperindah jika si pengguna stiker ini
menempelkan stikernya di tempat yang bisa dilihat oleh orang banyak maka
pendidikan antikorupsi yang ditanamkan dalam sticker ini bisa menjangkau orang
lebih luas lagi. Jika stiker ini dilihat secara rutin diharapkan memberikan efek
pembentukan pola pikir dan menciptakan hukum sosial yang luas bagi pelaku
korupsi di Indonesia.
Stiker ini hampir sama dengan kaos, akan didesign dengan profil atau biodata
dari pelaku korupsi serta berisi ajakan dan himbauan pada masyarakat unutuk
menjauhi tidakan korupsi. Profil dari pelaku antikorupsi akan berisi seperti foto
pelaku, tindakan korupsi yang telah dilakukan, besar kerugian negara, jika
memungkinkan karikatur dari pelaku, rekam jejaknya di pemerintahan serta
hukuman yang dijatuhkan baginya di persidangan. Misalnya ayooo tebak aku warga
negara indonesia, aku telah melahap pajak-pajak yang kalian bayar untuk
memperkaya diri dan memberi makan anak dan istriku, aku pns golongan IIIA, dan
pernah kabur keluar negri latarbelakanya tikus yang dilikgkari dengan garis merah
(seperti rambu-rambu), atau ada gambar timbangan dengan timbangan yang satu
diisi oleh tikus berkepala beberapa wajah pelaku korupsi dengan sisi timbangan lain
yang disi dengan lambang KPK. Untuk stiker yang berisi ajakan dapat berupa
keluarga pintar indonesia selamatkan diri dari kurupsi dengan menunjuk wajahwajah para pelaku korupsi dibarengan dengan design grafik untuk memperindah
tampilan.

BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan
Media pendidikan dini terkait anti korupsi kepada masyarakat akhir akhir ini
menjadi sangat membosankan. Media media tersebut terlalu monoton dan tidak
menarik terutama di kalangan muda yang kelak akan menjadi penerus bangsa ini.
Oleh karena itu, kelompok kami menawarkan media media untuk propaganda yang
menarik agar masyarakat terutama kalangan muda dapat mengikuti propaganda yang
kami sampaikan. Propaganda tersebut yaitu mealui mug, topi, pin dan sticker.
Barang barang tersebut kami rasa dapat menarik perhatian masyarakat umum
terutama kalangan muda karena barang barang tersebut merupakan trend fashion
yang sedang booming di kalangan anak muda saat ini. Jadi, dengan memakai
berbagai aksesoris tersebut, para anak muda di Indonesia dapat menyampaikan
ajakan atau propaganda nya tanpa merasa malu akan terlihat norak dan ketinggalan
zaman.
Seperti kita ketahui bersama bahwa korupsi di Indonesia semakin lama semakin
besar korupsinya. Mereka tidak merasa jera karena memang hukuman penjara yang
diberikan pemerintah sangat ringan belum lagi ditambah potongan masa tahanan
karena mendapatkan remisi hari besar oleh pemerintah. Denda yang ditetapkan
pemerintah untuk menggantikan uang negara yang telah dikorupsi juga masih sedikit
dibanding uang negara yang telah dikorupsi oleh para pelaku. Menurut kelompok
kami, yang bisa membuat para pelaku tindak pidana korupsi jera adalah membuat
mereka malu. Dengan memperbanyak dan memperjual belikan merchandise dengan
mereka sebagai actor utamanya dan digunakan oleh masyarakat, maka efek jera
terhadap korupsi secara perlahan dapat ditimbulkan
2. Saran
Kami menyarankan agar pemerintah terutama KPK mau bekerja sama dengan para
designer untuk membuat berbagai design untuk melakukan propaganda anti korupsi
kepada masyarakat terutama kalangan muda. Selain itu, KPK juga diharapkan mau
bekerja sama dengan designer untuk memperbanyak kaos anti korupsi ini,
diproduksi secara masal sehingga memberikan dampak sosial yang besar bagi pelaku
korupsi.

PUSTAKA

[1].www.kpk.go.id diakses pada 17 Desember 2014 Pukul 08.00 WIB

Anda mungkin juga menyukai