aliran laminer adalah aliran fluida yang bergerak dengan kondisi lapisanlapisan yang membentuk garis-garis alir dan tidak berpotongan satu sama
lain. Alirannya relatief mempunyai kecepatan rendah dan fluidanya bergerak
sejajar (laminae) & mempunyai batasan-batasan yang berisi aliran fluida.
Aliran laminar adalah aliran fluida tanpa arus turbulent ( pusaran air ).
Partikel fluida mengalir atau bergerak dengan bentuk garis lurus dan sejajar.
Laminar adalah ciri dari arus yang berkecepatan rendah, dan partikel sedimen
dalam zona aliran berpindah dengan menggelinding (rolling) ataupun terangkat
(saltation). Pada laju aliran rendah, aliran laminer tergambar sebagai filamen
panjang yang mengalir sepanjang aliran. Aliran laminer mempunyai Bilangan
Reynold lebih kecil dari 2300.
Pada aliran laminer, gaya viscous (gesek) yang relatif besar mempengaruhi
kecepatan aliran sehingga semakin mendekati dinding pipa, semakin rendah
kecepatannya. Secara teori, aliran ini berbentuk parabola dengan bagian tengah
mempunyai kecepatan paling pinggir mempunyai kecepatan paling rendah akibat
adanya gaya gesekan.
2. ALIRAN TRANSISI
Aliran transisi merupakan aliran peralihan dari aliran laminar ke aliran
turbulen. Aliran Transisi terjadi ketika kecepatan aliran itu bertambah atau
viskositasnya berkurang, gangguan akan terus teramati dengan jarak hilir yang
semakin besar dan akhirnya suatu keadaan peralihan akan tercapai.
Aliran transisi berada di antara aliran laminer dan turbulen maka bilangan
reynoldnya juga demikian, aliran transisi memiliki bilangan reynold antara 2300
4000.
3. ALIRAN TURBULEN
Aliran turbulen adalah aliran fluida yang partikel-partikelnya bergerak
secara acak dan tidak stabil dengan kecepatan berfluktuasi yang saling interaksi.
Akibat dari hal tersebut garis alir antar partikel fluidanya saling berpotongan.
Turbulen mentransport partikel-partikel dengan dua cara; dengan
penambahan gaya fluida dan penurunuan tekanan lokal ketika pusaran turbulen
bekerja padanya. Keduanya adalah penyebab terjadinya transportasi pasir
sepanjang bawah permukaan.
Di alam hampir semua mekanisme transport pasir terjadi secara turbulen.
Turbulen terutama terjadi di sungai akibat penggerusan sepanjang batas arus air,
dan meningkat akibat kekasaran bawah permukaan; sepanjang garis pantai dan
laut penyebabnya adalah ombak, tekanan angin permukaan, dan penggerusan arus.
Di udara turbulen yang membawa bekas ledakan volkanis ditransport angin.
Besarnya gerakan turbulen bervariasi dari mikro hingga makro, yang terakhir tadi
sangat mudah dilihat di sungai dengan penampakkan pusaran yang kompleks atau
dengan boil yang berbenturan dengan permukaan sungai, secara terus menerus.
Aliran turbulen mempunyai bilangan reynold yang lebih besar dari 4000.
4. ALIRAN STEADY
Aliran Steady terjadi di titik manapun bila kondisi seperti kecepatan,
tekanan dan kondisi lintasan partikel di dalam fluida tidak terjadi perubahan
terhadap waktu. Tetapi dalam kenyataannya, kecepatan dan tekanan dalam fluida
selalu bervariasi dari waktu ke waktu dan dari satu tempat ke tempat lain. Apabila
rata- rata kecepatan dan tekanan tersebut adalah konstan, maka aliran tersebut
dimasukkan ke aliran steady. Sehingga didapatkan macam-macam aliran steady
yaitu:
Aliran uniform steady adalah aliran yang mempunyai kondisi tidak
berubah terhadap posisi dan waktu. Kecepatan dan penampang aliran fluida sama
dalam satu bentuk penampang. Misalnya, aliran dalam pipa uniform dengan
kecepatan konstan.
DASAR-DASAR PERPINDAHAN KALOR/K2511004/PTM/FKIP/UNS
Aliran non-uniform steady adalah aliran yang kondisinya berubah dari satu
posisi ke posisi yang lain tetapi tetap terhadap waktu. Kecepatan dan penampang
aliran fluida sama dalam beberapa bentuk penampang aliran yang berbeda tetapi
tidak berbeda terhadap waktu. Contohnya, aliran fluida dalam pipa yang
berbentuk tangga dengan kecepatan yang konstan.
Dimana aliran dikatakan uniform, bila kecepatan aliran fluida sama dari
titik satu ke titik yang lain dan sebaliknya. Dalam rumusan matematis aliran
steady dapat dirumuskan:
/t = 0
yaitu perubahan kondisi fluida, misal kecepatan, dan t adalah perubahan
waktu.
Yaitu
kecepatan
aliran
berubah
menurut
tempatnya.
di mana
Q
m
RT
P A Mr
Dimana :
hD
m m1 m2
=
t
t
: luasan
Hal ini dapat digunakan untuk mengukur perpindahan massa antara fase,
campuran cairan larut dan sebagian larut (atau antara cairan dan padatan berpori).
Mengukur perpindahan massa memungkinkan untuk desain dan pembuatan
peralatan pemisahan proses yang dapat memenuhi persyaratan yang ditentukan,
perkiraan apa yang akan terjadi dalam situasi kehidupan nyata (tumpahan bahan
kimia), dll
Koefisien perpindahan massa dapat diperkirakan dari banyak persamaan
teoritis yang berbeda, korelasi, dan analogi yang fungsi sifat material, sifat
intensif dan rezim aliran (laminar atau aliran turbulen). Pemilihan model yang
paling berlaku tergantung pada bahan dan sistem, atau lingkungan, yang sedang
dipelajari.