ABSTRAK
Watermarking merupakan salah satu teknik yang dikembangkan sebagai usaha
perlindungan terhadap kepemilikan citra digital. Pada penelitian ini teknik blind
watermarking bekerja dalam mode Red Green Blue (RGB) pada citra bitmap (24
bit) dalam domain spasial menggunakan metode Least Significant Bit (LSB).
Teknik blind watermarking dapat digunakan untuk menyisipkan label digital
berupa teks sebagai copyright-labeling. Penyisipan ini dapat dilakukan baik
dengan bantuan kunci maupun tanpa kunci. Kunci yang digunakan adalah
penerapan algoritma DES dan fungsi hash MD5 sebagai bagian dari otentikasi
citra digital. Citra bitmap yang berisi label digital terlihat sama persis dengan
sebelum disisipkan label digital, namun citra ini tidak tahan terhadap proses
pengolahan digital.
Kata kunci : Watermarking, Domain Spasial, Citra Bitmap, Metode LSB, DES, MD5
PENDAHULUAN
Saat ini teknologi digital telah mengalami perkembangan yang sangat
pesat. Terlebih dengan dukungan teknologi internet yang semakin
mempermudah dalam melakukan akses data serta menyebarluaskan secara
bebas berbagai informasi yang dikemas dalam bentuk digital. Beberapa faktor
yang membuat data digital (audio, citra, video dan text) banyak digunakan antara
lain [1] :
a) Mudah diduplikasi dan hasilnya sama dengan aslinya,
b) Murah untuk penduplikasian dan penyimpanan,
c) Mudah disimpan dan kemudian untuk diolah atau diproses lebih lanjut,
d) Serta mudah didistribusikan, baik dengan media disk maupun melalui
jaringan seperti internet.
Dengan kemudahan tersebut mengakibatkan banyak penyimpangan dalam
penyebarluasan informasi/data yang didapat dan secara langsung merasa
sebagai pemiliknya. Hal ini menyebabkan kepemilikan terhadap data digital
semakin susah untuk dibuktikan kebenarannya. Perlindungan hak cipta terhadap
data digital memang sudah menjadi perhatian orang-orang sejak dahulu [2]
ISBN 978979-8510-20-5
Prosiding : Seminar Nasional Sains & Teknologi III
Lembaga Penelitian Universitas Lampung, 18 19 Oktober 2010
Peran Strategis Sains & Teknologi dalam Mencapai Kemandirian Bangsa
PROSIDING I
386
PROSIDING I
387
PROSIDING I
388
PROSIDING I
389
PROSIDING I
390
PROSIDING I
391
PROSIDING I
392
PROSIDING I
393
PROSIDING I
berakhir pada posisi piksel sesuai info baris dan info kolom. Bit-bit LSB tersebut
kemudian dirangkai menjadi satu kesatuan sebagai berikut :
01000111010110000110111101110001010100000100110101000100011000010
11000110110110100110100011100010111000101110101011000100101001001
11100101111000010100110100100001000110010000100100100001100110010
00110010101110101010100111101
(Total = 224 bit Label Gambar)
Susuanan bit-bit bilangan biner tersebut dikonversi ke dalam bentuk
karakter dengan konsep ASCII (American Standard Code for Information
Interchange). Konversi dilakukan dengan memisahkan bilangan biner tersebut
tiap kelipatan 8 bit (224 dibagi 8 = 28), sehingga didapatkan sebagai berikut :
Label gambar : GXoqPMDacm4qqubRyxSHFBHfFWU=
(Total = 28 karakter)
Untuk mengekstrak label digital dari label gambar, sebelumnya pengguna
diminta untuk memasukkan kunci keamanan. Kunci yang dimasukkan tersebut
bersifat case sensitive (huruf kapital dan huruf kecil dianggap berbeda) dan
dipakai untuk melakukan dekripsi terhadap label gambar.
Misalnya dengan memasukkan kunci yang salah yaitu ilkom, selanjutnya
label gambar tidak berhasil didekripsi. Jika label gambar tetap ingin dimunculkan,
sistem akan menampilkan karakter yang belum terdekripsi tersebut. Dengan
memasukkan kunci yang benar yaitu iLKoM, label gambar tersebut didekripsi
menggunakan algoritma kriptografi DES dan fungsi hash MD5. Dalam contoh di
atas dekripsinya adalah sebagai berikut :
Label gambar : iLKoM|Ryan
(Total = 10 karakter)
Untuk mendapatkan label digital dari gambar, label gambar dipotong
terlebih dahulu pada tanda pemisah | dan mengambil bagian sebelah kanan
tanda pemisah. Dari contoh ini, didapat label digital sebagai berikut :
Label Digital : Ryan
(Total = 4 karakter)
HASIL OBSERVASI
OBSERVASI PROSES PENYISIPAN
Dalam observasi ini digunakan 2 sampel gambar yang akan disisipkan label
digital dengan memasukkan kunci. Label digital dapat dimasukkan dengan dua
cara yaitu dengan mengetikkan teks langsung maupun menginputkan file teks
(*.txt).
394
PROSIDING I
Gambar Asli
World_Cup_2010.bmp
(732 KB)
Label Digital
< Ketik Langsung>
Copyright 2010
FIFA World Cup
24 bit
Tiger.bmp
(5.47 MB)
24 bit
Letter of Recommendation.txt
(1.28 KB)
LETTER OF RECOMENDATION
To Whom It Concern,
Herewith I Highly recomended Mr. x, S.Kom continue his
postgraduate
study at your university. My recomemendation is based on
my
experince as his lecture in several course for the past four
year.
continue .
Gambar Watermark
World_Cup_2010_Waterma
rk.bmp (732 KB)
24 bit
Tiger_Watermark.bmp
(5.47 MB)
24 bit
Label_Digital[Tiger_Watermark.bmp].txt
(1.28 KB)
LETTER OF RECOMENDATION
To Whom It Concern,
Herewith I Highly recomended Mr. x, S.Kom continue his
postgraduate
study at your university. My recomemendation is based on
my
experince as his lecture in several course for the past four
year.
continue .
395
PROSIDING I
KESIMPULAN
1. Dari hasil observasi terbukti bahwa penerapan metode LSB (Least
Significant Bit) cukup baik dalam menyembunyikan data digital (biner) ke
dalam piksel gambar.
2. Proses penyisipan maupun proses ekstraksi tidak menghasilkan
perbedaan yang berarti dalam konsep HVS (Human Visual System) antara
gambar asli dengan gambar berwatermark.
3. Metode ini memilki kelemahan yaitu tidak tahan terhadap proses
pengolahan digital. Hal ini dikarenakan bit-bit label digital disisipkan
langsung pada bit-bit citra digital yang bekerja dalam domain spasial.
4. Penambahan kunci kriptografi dengan algoritma DES dan fungsi hash
MD5 dapat meningkatkan keamanan dalam proses watermarking. Kunci
yang dipakai telah dapat memenuhi kebutuhan otentikasi, keaslian, dan
integritas citra digital.
SARAN
Untuk mendapatkan gambar berwatermark yang bisa lebih tahan terhadap
proses pengolahan digital, gambar yang akan disisipkan hendaknya
ditransformasi dahulu ke domain lain (frekuensi).
DAFTAR PUSTAKA
[1]
Evan. Studi digital watermarking citra bitmap dalam mode warna hue
saturation lightness.
[2]
Munir, Rinaldi. 2004. Steganografi dan watermarking : bahan kuliah ke-7,
if5054 kriptografi. Departemen Teknik Informatika. Institut Teknologi
Bandung.
[3]
Munir, Rinaldi. Sekilas image watermarking untuk memproteksi citra
digital dan aplikasinya pada citra medis.
[4]
Persada, A.B. Studi dan implementasi non-blind watermarking dengan
metode spread spectrum.
[5]
Sirait, Rummi. Teknologi watermarking pada citra cigital.
[6]
Suhono, Supangkat, Kuspriyanto dan Juanda. Watermarking sebagai
teknik penyembunyian label hak cipta pada data digital, Majalah Teknik
Elektro, Vol. 6, No. 3, 2000.
[7]
Sutoyo, T., E. Mulyanto, V. Suhartono, O.D. Nurhayati, dan Wijanarto.
2009. Teori Pengolahan Citra Digital. ANDI, Yogyakarta dengan UDINUS,
Semarang
396