SISTEM PERKEMIHAN
ASKEP URETRITIS
PRODI D3 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2009/2010
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan nikmatnya kami dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul URETRITIS ini dengan baik dan tepat waktu.
Kami menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik dan saran yang
membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Makalah ini tidak akan mungkin selasai tanpa bantuan dari berbagai pihak, untuk itu
kami mengucapkan terima kasih kepada :
1. B. Nita, S.Kep.Ns selaku dosen s.Perkemihan
2. Serta teman-teman kelas III A
Dan berbagai pihak lain yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu.
Dengan segala kerendahan hati kami berharap makalah ini berguna dan bermanfaat
bagi yang memerlukannya.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PEMBAHASAN
A.
Definisi
B.
Etiologi
C.
Klasifikasi
D.
Manifestasi Klinis
E.
Patofisiologi
F.
Pemeriksaan Diagnostik
ASUHAN KEPERAWATAN
A.
Pengkajian
B.
Diagnosa Keperawatan
C.
Intervensi
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PEMBAHASAN
1.1 DEFINISI
Uretritis adalah peradangan / inflamasi pada uretra atau suatu infeksi yang menyebar
keatas / asending.
1.2 ETIOLOGI
Kuman Gonorrhoe (N.Gonorhoe)
Kuman Non-Gonorrhoe (Klamidia Trakomatik / Urea Plasma Urelytikum)
Tindakan invasif
2. Uretritis Kronis
# Penyebab :
- Pengobatan yang tidak sempurna pada masa akut.
- Prostatitis kronis.
- Striktura uretra.
# Tanda dan gejala :
- Mukosa terlihat granuler dan merah
- Getah uretra (+), dapat dilihat pada pagi hari sebelum miksi pertama.
# Prognosa :
Bila tidak diobati dengan baik, infeksi dapat menjalar ke kandung kemih, ureter & ginjal.
# Tindakan pengobatan :
- Pemberian antibiotik
- Banyak minum untuk melarutkan bakteri (+ 3000 cc/ hari).
# Komplikasi :
1. Radang dapat menjalar ke prostate
2. Prostatitis
Prostatitis bakterial akut terjadi dengan gejala-gejala infeksi saluran kemih bagian
bawah, nyeri di perineum atau obstruksi. Hasil pemeriksaan menunjukkan prostat yang
membengkak dan lunak. Urinalisis biasanya menunjukkan piuria dan bakteriuria dengan hasil
kultur uropatogen yang khas.
1.4 MANIFESTASI KLINIK UMUM
1. Mukosa memerah dan edema
2. Terdapat cairan exudat yang purulent
3. Ada ulserasi pada uretra
4. Adanya rasa gatal yang menggelitik
ASUHAN KEPERAWATAN
A. PENGKAJIAN
1. Identitas
- Usia
: Semua usia bisa terkena penyakit ini, biasanya lebih sering pada umur >45 thun.
Riwayat penyakit sekarang : Masuk rumah sakit dengan keluhan nyeri dan panas pada
daerah kelamin terutama pada saat berkemih, kadang juga disertai darah dan nanah.
Riwayat penyakit dahulu : Penyebab penyakit biasanya akibat dari penyakit DM,
2. Pemeriksaan Fisik
1. Lakukan tindakan untuk memelihara asam urine (Tingkatkan masukan sari buah berri dan
berikan obat-obat untuk meningkatkan asam urine)
R/ : Asam urine menghalangi, membunuh / mengurangi tumbuhnya kuman, peningkatan masukan
sari buah dapat berpegaruh dalam pengobatan infeksi.
2. Berikan antibiotik sesuai kebutuhan & evaluasi keberhasilannya
R/ : Dapat mencegah/mengurangi kolonisasi periuretra agar tidak terjadi kekambuhan infeksi.
4. Dx : Perubahan eliminasi urine b/d obstruksi / edema / proses peradangan pada saluran kemih
Tujuan : Px dapat mempertahankan pola eliminasi urine / BAK secara adekuat
Kriteria Hasil :
1. Klien dapat berkemih / BAK secara lancar
2. Klien tidak kesulitan saat berkemih
3.
Pola eliminasi membaik, tidak terjadi tanda-tanda gangguan berkemih (seperti : disuria,
piuria, & hematuria)
DS : Px biasanya mengeluh kesulitan untuk memulai miksi / berkemih
DO : - Mukosa merah dan edema pada uretra / saluran kemih
Intervensi
a). Mandiri :
1. Awasi pemasukan dan pengeluaran karakteristik urine
R/ : Memberikan dan mengetahui informasi tentang fungsi ginjal dan adanya komplikasi
2. Dorong peningkatan pemasukan cairan
R/ : Meningkatkan hidrasi untuk membilas bakteri
b). Kolaburasi :
1. Awasi pemeriksaan laboratorium (elektrolit, BUN, keratinin)
R/ : Pengawasan terhadap disfungsi ginjal
DAFTAR PUSTAKA
1. Nursalam & B.B,Fransisca. 2009. Askep pada Pasien dengan Gangguan Sistem Perkemihan.
Jakarta : Salemba Medika.
2.
E.Dongoes, Marilynn & Moorhouse, Mary Frances & C.Geissler, Alice. 1999. Rencana
Askep Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien Ed.3.
Jakarta : EGC.