MAKALAH
Oleh:
Utari Tresna Arifiani
160112130073
Pembimbing:
Dr. Inne Suherna Sasmita, drg, Sp. KGA
Residen Pembimbing:
Prastiwi Ningtyas, drg
UNIVERSITAS PADJADJARAN
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
BANDUNG
2014
Abstrak
Kata kunci: Resin komposit, Rampant caries, Pasak, Gigi sulung anterior
DAFTAR ISI
ABSTRAK.....................................................................................................
DAFTAR ISI..................................................................................................
ii
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................
iii
BAB I
BAB II
PENDAHULUAN.....................................................................
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karies Gigi...........................................................................
2.3.1 Pulpotomi...................................................................
2.3.2 Pulpektomi.................................................................
10
11
BAB III
LAPORAN KASUS..................................................................
13
BAB IV
PEMBAHASAN.......................................................................
16
BAB V
KESIMPULAN........................................................................
18
DAFTAR PUSTAKA
19
DAFTAR GAMBAR
No. Gambar
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
2.6
2.7
2.8
2.9
3.1
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
Teks
Etiologi karies
Penyesuaian Ukuran Celluloid Crown dengan Gigi
Pengisian Celluloid Crown dengan Komposit
Celluloid Crown Dilepaskan
Tampilan Klinis Setelah Perawatan
Pulpotomi
Pulpektomi
Pasak Omega Loop
Kawat Bentuk Omega Loop
Pasien Sebelum Perawatan
Karies pada 52, 51, 61, 62
Foto Periapikal Setelah Pulpektomi
Pasak dari Kawat Dibentuk Loop dan Gerigi
Foto Periapikal Setelah Penempatan Pasak
Restorasi Mahkota dengan Strip Crown
BAB I
Halaman
6
7
7
8
8
10
11
11
12
13
14
14
14
14
15
Pendahuluan
BAB II
Tinjauan Pustaka
1. Penggunaan fluor
Pemberian fluor yang teratur secara sistemik maupun lokal merupakan hal
yang penting dalam menurunkan resiko terjadinya karies karena dapat
meningkatkan remineralisasi
2. Stasus sosio-ekonomi, pendidikan, pekerjaan
Karies banyak dijumpai pada kelompok sosial ekonomi rendah. Dua faktor
yang turut berperan yaitu faktor pendidikan dan pekerjaan. Seseorang yang
memiliki tingkat pendidikan yang lebih tinggi memiliki pengetahuan dan
sikap yang lebih baik mengenai kesehatan gigi dan mulut, sehingga
mempengaruhi perilaku hidup sehat.
3. Sikap
Sikap berhubungan dengan bagaimana peningkatan kesehatan gigi dan
mulut. Peningkatan kebersihan mulut dapat dilakukan dengan penyikatan
gigi, pembersihan sela-sela gigi dengan benang gigi, dan pemeriksaan
rutin. Pembersiha gigi yang tidak efektif dapat meningkatkan resiko
terjadinya karies gigi.
Faktor resiko lainnya yaitu usia, jenis kelamin, saliva, pola makan.
dapat
10
11
12
Pulpektomi
Pulpektomi merupakan prosedur yang dilakukan pada gigi sulung non
vital atau gigi sulung yang mengalami abses. Prosedur ini membuang semua
jaringan di kamar pulpa dan dilakukan pengisian saluran akar. Indikasi
13
pulpektomi antara lain gigi sulung dengan nekrosis pulpa, inflamasi ireversibel
yang meluas hingga saluran akar, terdapat resorpsi akar internal. Tahapan
pulpektomi antara lain:
1. Gigi diisolasi dengan rubber dam
2. Jaringan karies dihilangkan, dan atap kamar pulpa dibuka jaringan pulpa
3.
14
15
16
17
Gambar 3.4. Pasak dari kawat yang dibentuk loop dengan gerigi
18
Pulpektomi pada gigi 51, 61, 52, 62 dilanjutkan pengisian saluran akar
dengan zinc oxide eugenol. Sekitar 4 mm semen dihilangkan dari saluran akar dan
dimasukan 1mm zinc polycarboxylate. Kawat ortodonti diameter 0,7 mm
dibentuk dengan tang no 130 dalam bentuk setengah omega untuk membentuk inti
yang menahan bahan restorasi, dan dibuat gerigi pada kawat untuk menambah
retensi mekanis. Tepi insisal loop berada 2-3 mm dari struktur akar. Hal tersebut
untuk mendapatkan retensi mekanis dan dukungan untuk bahan restorasi.
Pemilihan warna kompsit dibawah lampu. Setelah semen poycarboxylate
mengeras, ruang saluran akar dipreparasi untuk mendapatkan ruangan sekitar 3
mm.
Saluran akar dan struktur mahkota dietsa dengan phosphoric acid 35%
selama 20 detik. Kemudian pemberian bonding, dan penyinaran selama 20 detik.
Bahan restorasi komposit yang telah dipilih ditempatkan didalam saluran akar.
Loop dimasukan ke dalam saluran akar dengan komposit. Light cured untuk
komposit selama 40 detik. Strip crown digunakan untuk memperbaiki mahkota.
Oklusi dicek, pemolesan restorasi menggunakan soflex tips. Setelah semua
perawatan selesai dilakukan pasien diminta untuk melakukan kontrol.
19
BAB IV
Pembahasan
20
retensi mekanis kawat orotodontik tetapi pilihan lainnya tersedia seperti pasak
bergalur, pasak cor nikel-kromium, dan pasak cor logam juga dapat digunakan.
Bagaimanapun perawatan ini merupakan teknik yang sensitif dan membutuhkan
kerjasama dengan pasien. selain itu restorasi dapat lepas karena trauma atau
mengigit makanan yang keras, sehingga orang tua disarankan untuk
menghindarkan anaknya dari makanan yang keras. Anak sangat senang dan puas
dengan kembalinya semua fungsi gigi seperti pengunyaan, bicara, fungsi estetik,
dan lain-lain. Restorasi perlu dikontrol dalam jangka waktu 9 bulan untuk
pengecekan kekuatan pasak dan resopsi akar.
BAB V
Kesimpulan
21
DAFTAR PUSTAKA
22
23