W A N ITA LA N S IA A W A L D EN G A N
S TATU S G IZ I B ER LEB IH
(O V ER W EIG H T)
PA D A K ELU A R G A D IS FU N G S IO N A L
B ER AT
Disusun Oleh:
Arif Trisaktiadi Nugroho
20090310020
BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA
PUSKESMAS NGAMPILAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA
2015
B A B I P EN D A H U LU A N
RISKESDAS
tahun
2013
oleh
Kementrian
Kesehatan
didapatkan
prevalensi diabetes yang terdiagnosis oleh
dokter, tertinggi pada DI Yogyakarta
(2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara
(2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%).
Prevalensi diabetes yang terdiagnosis
dokter atau gejala, tertinggi terdapat di
Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara
(3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa
Tenggara Timur 3,3 persen.
Tujuan P enulisan
1. Tujuan Umum
. Mengetahui definisi, faktor resiko,
epidemiologi,
klasifikasi,
patofisiologi,
penegakan
diagnosis,
manajemen
komprehensif, dan komplikasi dari
DM.
2. Tujuan Khusus
. Mampu mengelola pasien diabetes
mellitus dengan menggunakan
M anfaat P enulisan
1. Manfaat bagi Puskesmas
Sebagai sarana kerjasama yang saling menguntungkan
untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terhadap
masyarakat dan mendapatkan umpan balik dari hasil
evaluasi dokter muda dalam rangka mengoptimalkan peran
puskesmas.
2. Manfaat bagi Penulis
Sebagai sarana keterampilan, pembelajaran, dan
pengalaman dalam upaya peningkatan pelayanan
kesehatan dengan menerapkan ilmu kedokteran keluarga.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Sebagai sarana informasi terkait penyakit diabetes mellitus
(DM) mulai dari definisi hingga terapi secara komprehensif
dengan menggunakan pendekatan kedokteran keluarga.
BAB
II
P U S TA K A
D IA B ETES
TIN JA U A N
M ELLITU S
D ef n
i isi
Menurut
American
Diabetes
Association (ADA) 2005, Diabetes
Mellitus (DM) merupakan suatu
kelompok
penyakit
metabolik
dengan karakteristik hiperglikemia
yang terjadi karena kelainan sekresi
insulin, kerja insulin atau keduaduanya.
Faktor R esiko
Faktor Keturunan (genetik)
Faktor Kegemukan atau Obesitas (IMT > 25
kg/m2)
Perubahan
hidup
Faktor Demografi
Jumlah penduduk meningkat.
Urbanisasi.
Penduduk berumur di atas 40 tahun meningkat.
Epidem iologi
Data
RISKESDAS
tahun
2013
oleh
Kementrian
Kesehatan
didapatkan
prevalensi diabetes yang terdiagnosis oleh
dokter, tertinggi pada DI Yogyakarta
(2,6%), DKI Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara
(2,4%) dan Kalimantan Timur (2,3%).
Prevalensi diabetes yang terdiagnosis
dokter atau gejala, tertinggi terdapat di
Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara
(3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%) dan Nusa
Tenggara Timur 3,3 persen.
K lasif k
iasi
Patof s
iiologi
P enegakan D iagnosis D M
P enatalaksanaan D M
Edukasi
Terapi Gizi Medis
Latihan Jasmani
Intervensi Farmakologis
Edukasi
Untuk
mencapai
keberhasilan
perubahan
perilaku,
dibutuhkan
edukasi yang komprehensif dan
upaya peningkatan motivasi.
K om plikasi
Komplikasi Akut
Ketoasidosis Diabetik
Hiperosmolar Non Ketotik
Hipoglikemia
Komplikasi Kronis
Makroangiopati (pembuluh darah
Pengendalian D M
K ategori U m ur (D epkes R I,
2009)
1. Masa Balita = 0 - 5 tahun.
2.Masa Kanak-Kanak =5 - 11 tahun.
3.Masa RemajaAwal = 12 - 16tahun.
4.Masa RemajaAkhir = 17-25tahun.
5.Masa DewasaAwal = 26-35tahun.
6.Masa DewasaAkhir = 36-45tahun.
7.MasaLansia Awal = 46-55tahun.
8.MasaLansia Akhir =56- 65 tahun.
9.Masa Manula = 65 - sampaiatas.
D isfungsi K eluarga
Penilaian
disfungsi
keluarga
menggunakan APGAR Family
Adaptation (Adaptasi)
Partnership (Kemitraan)
Growth (Pertumbuhan)
Affection (Kasih Sayang)
Resolve (Kebersamaan)
B A B III LA P O R A N K A S U S
Identitas Pasien
Nama : Ny. K
Umur : 52 tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama: Islam
Alamat: Sanggrahan, Patuk NG1/500, RT 025, RW 05.
Pendidikan Terakhir : Tamat SMA
Pekerjaan : Pedagang Roti Keliling
No. RM: 01656801
Tanggal Periksa : 7 Januari 2015
Asuransi Kesehatan : Jamkesda
Kunjungan Rumah I : 8 Januari 2015
Kunjungan Rumah II : -
A nam nesis
Keluhan Utama
A nam nesis
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat Alergi
(+) Vitamin B1
Riwayat Hiperurisemia (+)
Riwayat Asma
Riwayat TBC
(-)
(-)
Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Operasi
(-)
Riwayat Keganasan
(-)
A nam nesis
Riwayat Penyakit Keluarga
Riwayat Hipertensi
(-)
Riwayat DM
(-)
Riwayat Alergi & Atopik (-)
Riwayat Penyakit Jantung (-)
Riwayat Keganasan
(+) Ibu Pasien
A nam nesis
Personal Sosial
:
Suami pasien adalah seorang perokok aktif sehingga pasien dan
anaknya menjadi perokok pasif di rumahnya.
Pendidikan
:
Pasien memiliki pengetahuan yang baik mengenai penyakitnya
sehingga pasien dapat menjaga pola makan, rajin kontrol, dan minum
obat secara rutin.
Ekonomi
:
Penghasilan perbulan yang didapatkan pasien mencukupi untuk
membeli obat rutin.
Gaya Hidup
:
Pasien tidak pernah merokok dan minum-minuman beralkohol. Pasien
senang mengkonsumsi makanan yang manis dan goring-gorengan,
akan tetapi sejak pasien didiagnosis menderita penyakit DM, pasien
sudah berusaha membatasi pola makan sesuai anjuran ahli gizi di
Puskesmas Ngampilan. Pasien sesekali masih menkonsumsi makanan
berupa gorengan dan jajanan pasar secara berlebihan. Pasien jarang
berolahraga, akan tetapi sering berjualan dengan berjalan kaki setiap
hari.
Perkawinan
:
Pasien tidak memiliki dukungan atau support dari suami terhadap
penyakit yang diderita pasien. Pasien menikah sejak tahun 1988, saat
Review System
Sistem Serebrospinal : tidak ada keluhan
Sistem Penglihatan : Penglihatan berkabut
Ide :
bahaya
dari
komplikasi
Harapan :
Fam ily M ap
Fungsional :
Disfungsional :
Clear but Negotiable Boundaries
-------------
B entuk K eluarga
Bentuk keluarga pasien adalah nuclear
family.
Fam ily
SCREEM
D iagnosis H olistik
Diabetes Mellitus Tipe 2 pada Wanita
M anajem en H olistik
Promotif
Perjalanan penyakit DM
Masalah khusus
kehamilan)
yang
dihadapi
(contoh:
dan
hiperglikemia
obat
pada
adalah:
Mengenal dan mencegah penyulit
akut DM
Pengetahuan
mengenai
penyulit
menahun DM
Penatalaksanaan
DM
selama
menderita penyakit lain
Makan di luar rumah
Rencana untuk kegiatan khusus
P reventif
Modifikasi gaya hidup:
Pada penyandang diabetes perlu ditekankan
K uratif
Non Farmakologi :
Terapi marital digunakan untuk membantu pasangan
No XX
S 2dd tab I
R ehabilitatif
Melakukan aktifitas fisik sehari-hari secara teratur.
P em eriksaan Fisik
Keadaaan Umum : Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Tanda Vital
Tekanan darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 88 x/menit, teratur, isi,
dan tegangan cukup.
Suhu badan
: 37o C
Pernafasan
: 18x/menit
:
(overweight)
: 58 kg
: 150 cm
58/(1,50)2 =
25,77
Status G eneralis
Kepala : lensa jernih (+/+), CA (-/-),
SI (-/-).
Leher : Jvp , PKGB (-).
Thorax :
Cor : BJ1>BJ2 murni, reguler, ST (-).
Pulmo : SDV (+/+), ST (-).
Asites (-)
Ekstrimitas : akral hangat (+), edema (-)
mg/dl.
14 Oktober 2014, GDP = 128 mg/dl, GD2PP = 134 mg/dl.
26 November 2014, GDP = 110 mg/dl, GD2PP = 137
mg/dl.
7 Januari 2015, GDP = 113 mg/dl.
Usulan Pemeriksaan:
Pemeriksaan HBA1C
Pemeriksaan Kolesterol, Trigliserida, HDL, LDL, Asam Urat.
Pemeriksaan EKG
D iagnosis B anding
Diabetes Melitus Tipe 2.
Overweight.
D iagnosis K linis
Diabetes Melitus tipe
status gizi overweight.
dengan
Terapi
Non Farmakologi
Dalam melaksanakan Diet-Diabetes sehari-
B A B IV P EM B A H A S A N
A nalisis K asus
Pada pemeriksaan status gizi pasien menggunakan
Berdasarkan
Konsensus
Pengelolaan
dan
Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di Indonesia
2006, bila pasien mengalami kegemukan berat
badan dikurangi 20-30% tergantung tingkat
kegemukan. Untuk tujuan penurunan berat badan,
jumlah kalori yang diberikan paling sedikit 1000 1200 kkal perhari untuk wanita.
U sulan M enu
A nalisis K asus
Dari anamnesis didapatkan pasien setiap
A nalisis K asus
Dari anamnesis didapatkan adanya stressor
A nalisis K asus
Dari anamnesis didapatkan informasi bahwa
A nalisis K unjungan R um ah
B A B V P EN U TU P
K esim pulan
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kelompok penyakit metabolik
Saran
Bagi mahasiswa
Bagi Puskesmas
D aftar P ustaka
American Diabetes Association. Lebovitz HE (ed). Therapy for
Diabetes Mellitus and related disorder. 4th ed. ADA Inc, USA: 2004.
Foster, D.W. (2000). Diabetes Mellitus: Harrisons Principles of
Internal Medicine.
Mansjoer, A., Rani, A., Soegondo, S. 2006. Panduan Pelayanan
Medik. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
Konsensus Pengelolaan dan Pencegahan Diabetes Melitus Tipe 2 di
Indonesia. 2006. PERKENI.
Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS). 2013. Kementrian Kesehatan
Indonesia.
Permenkes RI No. 41 tahun 2014 tentang Pedoman Gizi Seimbang.
Tjokroprawiro, A. 2012. Garis Besar Pola Makan dan Pola Hidup
sebagai Pendukung Terapi Diabetes Mellitus. Pusat Diabetes dan
Nutrisi Surabaya Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga.
A LH A M D U LILLA H
TER IM A K A S IH