Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN MAGANG 1

OBSERVASI MANAJEMEN SEKOLAH


SMP NEGERI 13 JEMBER

Tugas ini dikerjakan untuk memenuhi nilai tugas matakuliah Pengembangan


Kompetensi Pendidikan

Disusun Oleh :
1. M. Nur Hidayatullah 120210102007
2. Puri Nuraini A.

120210102017

3. Siti Dwi Rahayu

120210102050

4. Nendy ramadhani K. 120210102054


5. Putri Utami W. A.

120210102066

6. Rizky Maulidiyah

120210102123

7. Iradatul Hasanah

120210102125

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA


JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT untuk segala karunia-Nya
sehingga laporan MAGANG 1 selesai penyusunannya. Makalah ini disusun untuk
memenuhi tugas matakuliah Pengembangan Kompetensi Pendidikan.
Terimakasih kami sampaikan kepada sekolah SMP Negeri 13 Jember yang
telah memberikan banyak informasi yang sangat berguna bagi kami, Dosen
pembimbing matakuliah Pengembangan Kompetensi Pendidikan dan teman-teman
yang telah memberi informasi informasi yang diberikan terkait penyusunan
laporan MAGANG 1 ini, sehingga penyusunan Laporan ini selesai tepat waktu.
Sebagai penutup kami berharap laporan ini dapat mengenai sasaran dan
dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca. Segala kritik dan saran yang
sifatnya konstruktif untuk penyempurnaan laporan ini akan kami terima dan sambut
dengan segala kerendahan hati.

Jember, Desember 2014

Penyusun

Laporan Magang I 2014

ii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i


KATA PENGANTAR ......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1.

Latar Belakang................................................................................... 1

1.2.

Rumusan Masalah ............................................................................. 2

1.3.

Tujuan ................................................................................................ 2

1.4.

Manfaat ............................................................................................. 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA


2.1.

Manajemen Kurikulum ...................................................................... 4

2.2.

Manajemen Kesiswaan ...................................................................... 5

2.3.

Manajemen Personalia Pendidikan.................................................... 6

2.4.

Manajemen Sarana dan Prasarana ..................................................... 7

2.5.

Manajemen Keuangan ....................................................................... 9

2.6.

Manajemen Perpustakaan .................................................................. 11

2.7.

Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ........................ 12

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN


3.1.

Waktu dan Tempat ............................................................................. 14

3.2.

Teknik Pengumpulan Data ................................................................ 14

3.3.

Diagram Penelitian ........................................................................... 14

BAB IV. PEMBAHASAN


4.1

Profil Sekolah SMPN 13 Jember ....................................................... 15

4.2

Manajemen Kurikulum ...................................................................... 16

4.3

Manajemen Kesiswaan ...................................................................... 17

4.4

Manajemen Personalia....................................................................... 18

Laporan Magang I 2014

iii

4.5

Manajemen Sarana dan Prasarana ..................................................... 19

4.6

Manajemen Keuangan ....................................................................... 20

4.7

Manajemen Perpustakaan .................................................................. 20

4.8

Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat ........................ 21

BAB V. PENUTUP
Kesimpulan ........................................................................................ 22
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Laporan Magang I 2014

iv

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan negara.
Dalam dunia pendidikan, khususnya sekolah memerlukan kompenenkompenen dalam memanajemen sekolah guna membantu tercapainya tujuan yang
diharapkan. Manajemen sekolah merupakan bagian dari manajemen pendidikan,
atau penerapan manajemen pendidikan dalam organisasi sekolah sebagai salah satu
kompenen dari sistem pendidikan yang berlaku. Manajemen sekolah terbatas pada
satu sekolah saja, sedangkan manajemen pendidikan meliputi seluruh kompenen
sistem pendidikan, bahkan bisa menjangkau sistem yang lebih luas dan besar secara
regional, nasional, bahkan internasional. Dengan adanya manajemen di sekolah
dapat diketahui bagaimana manajemen-manajemen substansi pendidikan di suatu
sekolah atau manajemen berbasis sekolah agar dapat berjalan dengan tertib, lancar,
dan benar-benar terintegrasi dalam suatu sistem kerja sama untuk mencapai tujuan
secara efektif dan efisien. Hal yang paling penting dalam implementasi manajemen
berbasis sekolah adalah manajemen terhadap kompenen-kompenen sekolah itu
sendiri. Sedikitnya terdapat tujuh kompenen sekolah yang harus dikelola dengan
baik dalam rangka Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu kurikulum dan
program pengajaran, personalia, kesiswaan, keuangan, sarana prasarana
pendidikan, perpustakaan serta pengelolaan hubungan sekolah dan masyarakat.
Sehubungan dengan hal tersebut kami mahasiswa semester 5 Pendidikan
Fisika FKIP Universitas Jember melakukan observasi ke sekolah SMPN 13 Jember
guna memenuhi tugas dari mata kuliah Pengembangan Kompetensi Pendidikan
sehingga dapat mengetahui secara langsung bagaimana implementasi sistematika
pendidikan dalam manajemen sekolah. Demikian dengan adanya observasi tersebut
kami dapat mendapatkan informasi yang sebenarnya tentang komponen-komponen
manajemen sekolah.

Laporan Magang I 2014

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah laporan ini
adalah
1.2.1 Bagaimana profil sekolah SMPN 13 Jember?
1.2.2 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen kurikulum SMPN 13 Jember?
1.2.3 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen kesiswaan SMPN 13 Jember?
1.2.4 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen personalia pendidikan SMPN 13
Jember?
1.2.5 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen sarana dan prasarana SMPN 1
Jember?
1.2.6 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen keuangan SMPN 13 Jember?
1.2.7 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen perpustakaan SMPN 13 Jember?
1.2.8 Bagaimana sistem pengelolaan manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat SMPN 13 Jember?

1.3 Tujuan
Tujuan penyusunan laporan ini adalah :
1.3.1 Mengetahui profil sekolah SMPN 13 Jember.
1.3.2 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen kurikulum SMPN 13 Jember.
1.3.3 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen kesiswaan SMPN 13 Jember.
1.3.4 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen personalia pendidikan SMPN 13
Jember.
1.3.5 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen sarana dan prasarana SMPN 1
Jember.
1.3.6 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen keuangan SMPN 13 Jember.
1.3.7 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen perpustakaan SMPN 13 Jember.
1.3.8 Mengetahui sistem pengelolaan manajemen hubungan sekolah dengan
masyarakat SMPN 13 Jember.

Laporan Magang I 2014

1.4 Manfaat
Laporan observasi manajemen sekolah ini diharapkan dapat bermanfaat
bagi:
1.4.1 Meningkatkan pemahaman mahasiswa terhadap implementasi komponenkomponen manajemen sekolah.
1.4.2 Memberikan pengalaman praktis bagi mahasiswa calon guru untuk
mengetahui implementasi komponen-komponen manajemen sekolah dan
pengelolaan kelembagaan di sekolah guna pemantapan kompetensi
mahasiswa sebagai calon guru profesional.
1.4.3 Mengaplikasikan ilmu yang dimiliki dalam proses kegiatan non pembelajaran.

Laporan Magang I 2014

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Manajemen Kurikulum


Manajemen adalah suatu proses sosial yang berkenaan dengan keseluruhan
usaha manusia dengan bantuan manusia dan sumber-sumber lainnya, menggunakan
metode yang efisien dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya (Hamalik Oemar, 2008:28).
Kurikulum adalah rencana tertulis tentang kemampuan yang harus dimiliki
berdasarkan standar nasional, materi yang perlu dipelajari dan pengalaman belajar
yang harus dijalani untuk mencapai kemampuan tersebut, dan evaluasi yang perlu
dilakukan untuk menentukan tingkat pencapaian kemampuan peserta didik, serta
seperangkat peraturan yang berkenaan dengan pengalaman belajar peserta didik
dalam mengembangkan potensi dirinya pada satuan pendidikan tertentu. Kurikulum
adalah program pendidikan yang disediakan oleh lembaga pendidikan (sekolah)
bagi siswa (Hamalik, Oemar 2008:10).
Ada beberapa fungsi dari manajemen kurikulum di antaranya sebagai
berikut :
a. Meningkatkan efisiensi pemanfaatan sumber daya kurikulum, pemberdayaan
sumber maupun komponen kurikulum dapat ditingkatkan melalui pengelolaan
yang terencana dan efektif.
b. Meningkatkan keadilan (equality) dan kesempatan pada siswa untuk mencapai
hasil yang maksimal, kemampuan yang maksimal dapat dicapai peserta didik
tidak hanya melalui kegiatan intrakurikuler, tetapi juga perlu melalui kegiatan
ekstra dan kokurikuler yang dikelola secara integritas dalam mencapai tujuan
kurikulum.
c. Meningkatkan relevansi dan efektivitas pembelajaran sesuai dengan kebutuhan
peserta didik maupun lingkungan, kurikulum yang dikelola secara efektif dapat
memberikan kesempatan dan hasil yang relevan dengan kebutuhan peserta
didik maupun lingkungan sekitar.
d. Meningkatkan efektivitas kinerja guru maupun aktivitas siswa dalam mencapai
tujuan pembelajaran, pengelolaan kurikulum yang professional, efektif, dan

Laporan Magang I 2014

terpadu dapat memberikan motivasi pada kinerja guru maupun aktivitas siswa
dalam belajar.
e. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses belajar mengajar, proses
pembelajaran selalu dipantau dalam rangka melihat konsistensi antara desain
yang telah direncanakan dengan pelaksanaan pembelajaran. Dengan demikian,
ketidaksesuaian antara desain dengan implementasi dapat dihindarkan.
Disamping itu, guru maupun siswa selalu termotivasi untuk melaksanakan
pembelajaran yang efektif dan efisien karena adanya dukungan kondisi positif
yang diciptakan dalam kegiatan pengelolaan kurikulum.
f. Meningkatkan partisipasi masyarakat untuk membantu pengembangan
kurikulum, kurikulum yang dikelola secara professional akan melibatkan
masyarakat, khususnya dalam mengisi bahan ajar atau sumber belajar perlu
disesuaikan dengan ciri khas dengan kebutuhan pembangunan daerah
setempat.(Tim dosen administrasi pendidikan UPI, 2010:192-193)

2.2 Manajemen Kesiswaan


Berdasarkan

asal

katanya,

manajemen

peserta

didik

merupakan

penggabungan dari kata manajemen dan peserta didik. Manajemen berasal dari
kata to manage yang berarti mengelola/ pengelolaan yang dilakukan melalui proses
dan dikelola berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi manajemen itu sendiri.
Manajemen adalah pengelolaan sumber daya yang dimiliki oleh sekolah/organisasi
yang diantaranya adalah manusia, uang, metode, material, mesin dan pemasaran
yang dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.
Tujuan manajemen peserta didik adalah mengatur kegiatan-kegiatan peserta
didik agar kegiatan-kegiatan tersebut menunjang proses pembelajaran di lembaga
pendidikan (sekolah) yang dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga dapat
memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan
secara keseluruhan serta mampu menata proses kesiswaan mulai dari perekrutan,
pembelajaran sampai dengan lulus sesuai dengan tujuan institusional agar dapat
berlangsung secara efektif dan efisien.
Fungsi manajemen peserta didik adalah sebagai wahana bagi peserta didik
untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-

Laporan Magang I 2014

segi individualitasnya, segi sosial, aspirasi, kebutuhan dan segi-segi potensi peserta
didik lainnya. Manajemen kesiswaan bertugas mengatur berbagai kegiatan dalam
bidang kesiswaan agar proses pembelajaran di sekolah islam berjalan dengan tertib,
teratur, dan lancar. Untuk mewujudkan tujuan tersebut terdapat sejumlah prinsip
yang harus diperhatikan. Prinsip-prinsip menurut Depdikbud adalah sebagai
berikut:
1. Siswa harus diperlakukan sebagai subyek dan bukan obyek, sehingga harus
didorong untuk berperan serta dalam setiap perencanaan dan pengembilan
keputusan yang terkait dengan kegiatan mereka.
2. Kondisi siswa sangat beragam ditinjau dari kondisi fisik, kemampuan
intelektual, sosial ekonomi, minat dan seterusnya. Oleh karena itu diperlukan
wahana kegiatan yang beragam sehingga setiap siswa memiliki wahana untuk
berkembang secara optimal.
3. Siswa hanya akan termotivasi belajar, bila mereka menyenangi apa yang
diajarkan.
4. Pengembangan potensi siswa tidak hanya menyangkut ranah kognitif tetapi
juga ranah afektif dan psikomotorik.

2.3 Manajemen Personalia Pendidikan


Manajemen personil adalah segenap proses penataan yang bersangkut-paut
dengan masalah memperoleh dan menggunakan tenaga kerja untuk dan di sekolah
dengan efisien, demi tercapainya tujuan sekolah yang telah ditentukan sebelumnya.
Selanjutnya yang dimaksud dengan segenap proses penataan adalah semua
proses yang meliputi :
a. Perencanaan pegawai
b. Cara memperoleh tenaga kerja yang tepat
c. Cara menempatkan dan penugasan
d. Cara pemeliharaannya
e. Cara pembinaannya
f. Cara mengevaluasinya
g. Cara pemutusan hubungan kerja

Laporan Magang I 2014

Pengadaan pegawai terjadi bukan saja pada saat pendirian suatu lembaga
atau instansi, tetapi juga terjadi pada lembaga atau instansi yang sudah lama berdiri.
Pengadaan pegawai terjadi jika:
a. Ada perluasan pekerjaan yang harus dicapai yang disebabkan oleh karena
tujuan lembaga atau karena tambahan besarnya beban tugas sehingga tidak
terpikul oleh tenaga-tenaga yang sudah ada.
b. Ada salah satu atau lebih pegawai yang keluar atau mutasi ke kantor lain, atau
karena meninggal sehingga ada lowongan formasi baru.

2.4 Manajemen Sarana dan Prasarana


Manajemen berasal dari kata To Manage yang artinya mengatur. Pengaturan
dilakukan melalui proses dan diatur berdasarkan urutan dan fungsi-fungsi
manajemen itu. G.R. Terry menyatakan bahwa manajemen adalah satu proses yang
khas yang terdiri dari tindakantindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan
sumber-sumber lainnya. Jadi manajemen itu merupakan suatu proses untuk
mewujudkan tujuan yang diinginkan Ada kaitan yang erat antara organisasi,
administrasi dan manajemen.
Sarana pendidikan adalah peralatan dan perlengkapan yang secara langsung
dipergunakan dan menunjang proses pendidikan, khususnya proses belajar
mengajar, seperti gedung, ruang kelas, meja kursi serta alatdan media pengajaran.
Adapun yang di maksud prasarana pendidikan adalah fasilitas yang secara tidak
langsung menunjang jalanya proses pendidikan atau pengajaran, seperti halaman,
kebun, jalan menuju sekolah tetapi jika dimanfaatkan secara langsung untuk proses
belajar mengajar seperti taman sekolah untuk pengajaran biologis, halaman sekolah
sebagai lapangan olah raga, komponen tersebut merupakan sarana pendidikan.
Secara umum, tujuan manajemen sarana dan prasarana pendidikan adalah
memberikan pelayanan secara professional di bidang sarana dan prasarana
pendidikan dalam rangka terselenggaranya proses pendidikan secara efektif dan
efisien. Secara rinci, tujuannya adalah sebagai berikut:

Laporan Magang I 2014

a. Mengupayakan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan melalui sistem


perencanaan dan pengadaan yang hati-hati dan seksama. Melalui manajemen
sarana dan prasarana pendidikan diharapkan semua perlengkapan yang
didapatkan oleh sekolah adalah sarana dan prasarana yang berkualitas tinggi,
sesuai dengan kebutuhan sekolah, dan dengan dana yang efisien.
b. Mengupayakan pemakaian sarana dan prasarana secara tepat dan efisien.
c. Mengupayakan pemeliharaan sarana dan prasarana sekolah, sehingga
keberadaannya selalu dalam kondisi siap pakai dalam setiap diperlukan oleh
semua personel sekolah.
Pelaksanaan proses manajemen sarana dan prasarana pendidikan itu
meliputi : pengadaan, pendistribusian, pemakaian dan pemeliharaan, inventarisasi
dan penghapusan. Kegiatan tersebut dapat digambarkan sebagai berikut
a. Pengadaan
Kegiatan ini biasanya dilakukan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
perkembangan pendidikan di sekolah, menggantikan barang barang yang rusak,
hilang, dihapuskan atau sebab-sebab lain yang dapat dipertanggungjawabkan
sehingga memerlukan pergantian, dan untuk menjaga tingkat persediaan barang
setiap tahun anggaran mendatang.
b. Pendistribusian
Barang-barang perlengkapan sekolah (sarana dan prasarana) yang telah
diadakan dapat didistribusikan. Pendistribusian atau penyaluran perlengkapan
merupakan kegiatan pemindahan barang dan tanggungjawab dari seorang
penanggungjawab penyimpanan kepada unit-unit atau orangorang

yang

membutuhkan barang itu. Dalam rangka itu, ada tiga langkah yang sebaiknya
ditempuh oleh bagian penanggungjawab penyimpanan atau penyaluran, yaitu: (1)
penyusunan alokasi barang; (2) pengiriman barang; (3) penyerahan barang.
c. Penggunaan dan pemeliharaan
Ada dua prinsip yang harus diperhatikan dalam pemakaian perlengkapan
pendidikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti
semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata-mata
dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Adapun, prinsip efisiensi berarti, pemakaian semua

Laporan Magang I 2014

perlengkapan pendidikan secara hemat dan hati-hati sehingga semua perlengjkapan


yang ada tidak mudah habis, rusak, atau hilang.
d. Inventarisasi
Semua sarana prasarana harus diinventarisasi secara periodik, artinya secara
teratur dan tertib berdasarkan ketentuan atau pedoman yang berlaku. Melalui
inventarisasi perlengkapan pendidikan diharapkan dapat tercipta administrasi
barang,

penghematan

keuangan,

dan

mempermudah

pemeliharaan

dan

pengawasan.

2.5 Manajemen Keuangan


Manajemen keuangan merupakan salah satu substansi manajamen sekolah
yang akan turut menentukan berjalannya kegiatan pendidikan di sekolah.
Sebagaimana yang terjadi di substansi manajemen pendidikan pada umumnya,
kegiatan

manajemen

pengorganisasian,

keuangan

pengarahan,

dilakukan

melalui

pengkoordinasian,

proses

dan

perencanaan,

pengawasan

atau

pengendalian. Beberapa kegiatan manajemen keuangan yaitu memperoleh dan


menetapkan sumber-sumber pendanaan, pemanfaatan dana, pelaporan,
pemeriksaan dan pertanggungjawaban (Mulyasa, 2007:49).
Sumber keuangan dan pembiayaan berasal dari tiga sumber, yaitu:
1. Pemerintah, baik pemerintah pusat, maupun daerah maupun kedua-duanya,
yang bersifat umum atau khusus dan diperuntukkan bagi kepentingan
pendidikan.
2. Orang tua atau peserta didik.
3. Masyarakat baik yang mengikat maupun yang tidak mengikat (Mulyasa,
2007:47).
Menurut Jones (Mulyasa, 2007:48), mengemukakan tugas manajemen
keuangan dapat dibagi menjadi tiga fase, yaitu financial planning, implementation,
and evaluation. Perencanaan finansial yang disebut budgeting merupakan kegiatan
mengkoordinasi semua sumber daya yang tersedia untuk mencapai sasaran yang
diinginkan secara sistematis tanpa menyebabkan efek sampinga yang merugikan.
Implementation involues accounting (pelaksanaan anggaran) ialah kegiatan
berdasarkan rencana yang telah dibuat dan kemungkinan terjadi penyesuaian jika

Laporan Magang I 2014

diperlukan. Evaluation involues merupakan proses evaluasi terhadap pencapaian


sasaran.
Tujuan Manajemen Keuangan
Melalui kegiatan manajemen keuangan maka kebutuhan pendanaan kegiatan
sekolah dapat direncanakan, diupayakan pengadaannya, dibukukan secara
transparan, dan digunakan untuk membiayai pelaksanaan program sekolah secara
efektif dan efisien. Tujuan manajemen keuangan adalah:
1. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan keuangan sekolah
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi keuangan sekolah
3. Meminimalkan penyalahgunaan anggaran sekolah
Prinsip-Prinsip Manajemen Keuangan
Manajemen keuangan sekolah perlu memperhatikan sejumlah prinsip.
Undang-undang No 20 Tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan dana
pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan
akuntabilitas publik. Disamping itu prinsip efektivitas juga perlu mendapat
penekanan. Berikut ini dibahas masing-masing prinsip tersebut, yaitu transparansi,
akuntabilitas, efektivitas, dan efisiensi.
1. Transparansi
Transparan berarti adanya keterbukaan. Transparan di bidang

manajemen

berarti adanya keterbukaan dalam mengelola suatu kegiatan. Di lembaga


pendidikan, bidang manajemen keuangan yang transparan berarti adanya
keterbukaan dalam manajemen keuangan lembaga pendidikan, yaitu keterbukaan
sumber

keuangan

dan

jumlahnya,

rincian

penggunaan,

dan

pertanggungjawabannya harus jelas sehingga bisa memudahkan pihak-pihak yang


berkepentingan untuk mengetahuinya. Transparansi keuangan sangat diperlukan
dalam rangka meningkatkan dukungan orangtua, masyarakat dan pemerintah dalam
penyelenggaraan seluruh program pendidikan di sekolah.
2. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kondisi seseorang yang dinilai oleh orang lain karena
kualitas performansinya dalam menyelesaikan tugas untuk mencapai tujuan yang
menjadi tanggung jawabnya. Akuntabilitas di dalam manajemen keuangan berarti
penggunaan

uang

sekolah

Laporan Magang I 2014

dapat

dipertanggungjawabkan

sesuai

dengan

10

perencanaan yang telah ditetapkan. Berdasarkan perencanaan yang telah ditetapkan


dan peraturan yang berlaku maka pihak sekolah membelanjakan uang secara
bertanggung jawab. Pertanggungjawaban dapat dilakukan kepada orang tua,
masyarakat dan pemerintah.
3. Efektivitas
Efektif seringkali diartikan sebagai pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Garner (2004) mendefinisikan efektivitas lebih dalam lagi, karena sebenarnya
efektivitas tidak berhenti sampai tujuan tercapai tetapi sampai pada kualitatif hasil
yang dikaitkan dengan pencapaian visi lembaga. Efektivitas lebih menekankan
pada kualitatif outcomes. Manajemen keuangan dikatakan memenuhi prinsip
efektivitas kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan lembaga yang bersangkutan
dan kualitatif outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan
4. Efisiensi
Efisiensi berkaitan dengan kuantitas hasil suatu kegiatan. Efisiensi adalah
perbandingan yang terbaik antara masukan (input) dan keluaran (output) atau antara
daya dan hasil.

2.6 Manajemen Perpustakaan


Perpustakaan berasal dari kata dasar pustaka yang berarti buku atau
kitab, ditambah awalan per dan akhiran kan sehingga dibaca "Perpustakaan"
yang berarti kumpulan buku-buku atau kitab-kitab.
Menurut keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Perpustakaan
Nomor 132/KEP/MEPAN/12/2002 Bab 1 Pasa 4 adalah unit kerja yang memiliki
sumber daya manusia, ruangan khusus dari koleksi bahan pustaka sekurangkurangnya terdiri dari 1000 judul buku dari berbagai disiplin ilmu yang sesuai
dengan jenis perpustakaan yang bersangkutan dan dikelola menurut sistem tertentu.
Perpustkaan sekolah adalah perpustakaan yang berada pada lembaga
pendidikan sekolah, yang merupakan bagian integral dari sekolah yang
bersangkutan dan merupakan sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan
pendidikan sekolah.

Laporan Magang I 2014

11

Koleksi perpustakaan sekolah adalah semua jenis pustaka yang


dikumpulkan/ diadakan, diolah, disimpan dan dimanfaatkan oleh siswa atau guru
untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar di sekolah. Koleksi
perpustakaan sekolah terdiri dari bahan pelajaran pokok, buku pelajaran pelengkap,
buku bacaan , buku sumber atau rujukan, terbitan berkala, pamflet atau brosur,
media pendidikan dan alat peraga ataupun kliping.

2.7 Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


Hubungan sekolah dengan masyarakat

(HUMAS) adalah rangkaian

kegiatan usaha yang sungguh-sungguh, terencana, berkesinambungan, untuk


menumbuhkan, memupuk dan mendorong sikap, perilaku yang dapat membantu
tercapainya saling pengertian antar organisasi dan organisasi, antar organisasi dan
masyarakat. Untuk memberikan pengertian tentang pentingnya PR/HUMAS dan
Untuk membantu saling pengertian antar organisasi, melaksanakan kerjasama antar
organisasi dengan masyarakat, untuk kepentingan bersama. Kata-kata Kunci
Hubungan Sekolah, Masyarakat, Pengertian antar Organisasi Isi Materi Sekolah
sebagai lembaga sosial yang diselenggarakan dan dimiliki oleh masyarakat, harus
memenuhi kebutuhan masyarakatnya. Sekolah mempunyai kewajiban secara legal
dan moral untuk selalu memberikan penerangan kepada masyarakat tentang tujuantujuan, program-program, kebutuhan dan keadaannya, dan sebaliknya sekolah
harus mengetahui dengan jelas apa kebutuhan, harapan, dan tuntutan
masyarakatnya. Makin majunya pengertian masyarakat akan pentingnya
pendidikan anak-anaknya, maka merupakan kebutuhan vital bagi sekolah dan
masyarakat untuk menjalin kerjasama. Kerjasama tersebut dimaksudkan demi
kelancaran pendidikan di sekolah pada umumnya, dan untuk meningkatkan prestasi
belajar siswa pada khususnya. Secara etimologis, hubungan masyarakat
diterjemahkan dari perkataan bahasa Inggris public relation, yang berarti
hubungan sekolah dengan masyarakat ialah sebagai hubungan timbal balik antara
suatu organisasi (sekolah) dengan masyarakatnya.
Pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat dapat dilihat dari
beberapa definisi berikut ini. Menurut Kindred Leslie, dalam bukunya School
Public Relation mengemukakan pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat

Laporan Magang I 2014

12

sebagai berikut: hubungan sekolah dengan masyarakat adalah suatu proses


komunikasi antara sekolah dengan masyarakat untuk berusaha menanamkan
pengertian warga masyarakat tentang kebutuhan dari karya pendidikan serta
pendorong minat dan tanggung jawab masyarakat dalam usaha memajukan
sekolah. Selanjutnya Onong U. Effendi dalam bukunya Human Relations and
Public Relations dalam Management (1973:55) mengemukakan bahwa public
relations adalah kegiatan berencana untuk menciptakan, membina, dan memelihara
sikap budi yang menyenangkan bagi organisasi di satu pihak dan publik di lain
pihak. Untuk mencapainya adalah dengan jalan komunikasi yang baik dan luas
secara timbal balik. Pada dasarnya pengertian-pengertian di atas, mengandung
makna pokok yang sama, bahwa hubungan masyarakat adalah merupakan kegiatan
manajemen dalam menciptakan hubungan harmonis antara suatu lembaga dengan
masyarakatnya.
Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat sebagai berikut:
a. Untuk meningkatkan kualitas belajar dan pertumbuhan anak.
b. Untuk meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya pendidikan dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat.
c. Untuk mengembangkan antusiasme/semangat saling bantu antara sekolah
dengan masyarakat demi kemajuan kedua belah pihak.

Laporan Magang I 2014

13

BAB 3. METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat


Pelaksanaan kegiatan Magang 1 dilaksanakan pada:
Tanggal

: 11-15 Agustus 2014 dan 18-22 Agustus 2014

Tempat

: SMPN 13 Jember

Alamat

: Jl. Rembangan Patrang Kab. Jember Jawa Timur

3.2 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah dengan menggunakan
wawancara, observasi dan dokumentasi. Metode wawancara ini dilaksanakan
dengan melakukan tanya jawab langsung dengan narasumber yang terkait yaitu
Wakil Kepala Sekolah urusan kurikulum, kesiswaan, personalia pendidikan, sarana
dan prasarana sekolah, keuangan sekolah, perpustakaan sekolah, hubungan sekolah
dengan masyarakat dan komite. Metode observasi ini dilakukan dengan cara
mengamati kondisi fisik di SMPN 13 Jember. Dokumentasi dilakukan dengan
mengambil gambar bangunan perpustakaan dan bangunan kelas SMPN 13 Jember.

3.3 Diagram Penelitian


Pembuatan Surat Izin

Persetujuan Pihak Sekolah

Pengumpulan Data
(Wawancara, Observasi, Dokumentasi )

Penyusunan Laporan

Laporan Magang I 2014

14

BAB 4. PEMBAHASAN

4.1 Profil Sekolah SMPN 13 Jember


Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 13 Jember beralamat di Jl.
Rembangan- Patrang Kab. Jember. SMPN 13 Jember berjumalah 12 kelas. Secara
terperinci kelas 7 terdiri dari 4 kelas, kelas 8 terdiri dari 4 kelas, dan kelas 9 terdiri
dari 4 kelas.
Struktur Organisasi SMPN 13 Jember
Kepala Sekolah

: Drs. Mohammad Pagi, MM.Pd

Wakil Kepala Sekolah

: R.Ach. Djauhari, S.Pd

Kepala Perpustakaan

: Dra. Senda Ike L, M.Pd

Kepala Lab. Komputer

: Andri Kus Irianto, S.Pd

Tata Usaha
a. Ur. Kurikulum

: Risa Aries Diana, S.Pd

b. Ur. Kesiswaan

: Lilis Styaningsih, S.Pd

c. Ur. Sarana dan Prasarana : Dewi Nursita, S.Pd


d. Ur. Humas

: Nuryati, S.Pd, MM.Pd

Visi :
Terwujudnya insan yang cerdas, berbudi pekerti berlandaskan iman dan
takwa serta berwawasan lingkungan.
Misi :
1. Mewujudkan pelaksanaan pengembangan kurikulum yang berlandaskan
nasional.
2. Mewujudkan pelaksanaan proses pembelajaran yang berbasis pendekatan CTL.
3. Mewujudkan peningkatan prestasi akademik dan non akademik yang mengarah
pada ketercapaian kompetensi lulusan.
4. Mewujudkan

peningkatan

kompetensi

tenaga

pendidik

dan

tenaga

kependidikan sesuai standar nasional.


5. Mewujudkan pengadaan sarana dan prasarana pendidikan yang berstandar
nasional.
6. Mewujudkan pengelolaan sekolah yang berstandar nasional.
7. Mewujudkan partisipasi masyarakat dalam pembiayaan pendidikan.

Laporan Magang I 2014

15

8. Mewujudkan pelaksanaan penilaian yang berstandar nasional.


9. Mewujudkan pelaksanaan kegiatan keagamaan.
10. Mewujudkan pelaksanaan kegiatan berwawasan lingkungan.

4.2 Manajemen Kurikulum


SMPN 13 Jember mengimplementasikan dua kurikulum dalam pelaksanaan
pembelajaran. Kelas 9 menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP) tahun 2006 sedangkan kelas 8 dan kelas 7 menggunakan kurikulum 2013.
Dalam mengimplementasikan kurikulum disekolah perlu disesuaikan dengan
kondisi setiap sekolah. Oleh karena itu membutuhkan tahap-tahap penyusunan
kurikulum yaitu pertama yang dilakukan adalah mengumpulkan berbagai regulasi
yang berhubungan dengan kurikulum yang akan diterapkan. Kedua, mengadakan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Dan terakhir mencari narasumber yang
dapat menunjang pelaksanaan kurikulum tersebut.
Kurikulum 2013 merupakan kurikulum terbaru yang dicanangkan oleh
pemerintah. Dengan demikian pengimplementasian kurikulum 2013 di sekolah
SMPN 13 Jember membutuhkan beberapa persiapan, diantaranya sebagai berikut :
a. Mengikutsertakan tenaga didik dalam berbagai pelatihan tentang kurikulum
2013 yang diadakan oleh dinas pendidikan.
b. Mewajibkan tenaga didik dalam kegiatan MGMP di wilayah kota jember.
c. Mengadakan workshop disekolah pada awal tahun pembelajaran
d. Mempersiapkan buku siswa yang akan digunakan dalam kurikulum 2013.
e. Guru diwajibkan membuat perangkat pembelajaran yang sesuai dengan tututan
kurikulum 2013.
Dengan melakukan beberapa persiapan dalam implementasi kurikulum
2013 diharapkan tujuan pendidikan yang ditergetkan dapat dicapai secara optimal.
Siswa dan guru dapat melaksanakan kegiatan belajar mengajar yang lebih baik.
Penyusunan kurikulum di sekolah SMPN 13 Jember dibuat bersama antara
dewan guru, perangkat sekolah dan komite sekolah. Hal tersebut dilakukan dengan
tujuan memperoleh kurikulum yang benar-benar sesuai kebutuhan siswa. Salah
satunya SMPN 13 Jember menentukan pembiasaan membaca Surat yasin sebelum
pembelajaran dimulai pada pagi hari dan membiasakan sabtu bersih.

Laporan Magang I 2014

16

Untuk pengimplementasikan kurikulum 2013 dalam pembelajaran di kelas,


Ur. Kurikulum SMPN 13 Jember telah menyiapkan silabus untuk semua mata
pelajaran ke pada guru. Kemudian guru mengembangkannya dalam RPP yang
nantinya akan di terapkan pada siswa. Penyusunan RPP disesuaikan dengan
kurikulum 2013 dan kebutuhan siswa.
Implementasinya guru-guru di SMPN 13 Jember juga telah membuat
adminstrasi program pembelajaran yang meliputi : pemetaan standar kompetensi
dan KD, KKM, program tahunan dan semester, silabus dan RPP, jadwal pelajaran,
tugas siswa, pengembangan diri, remedial dan pengayaan yang terstruktur dengan
baik.
Dalam proses evaluasi / penilaian SMPN13 Jember telah sesuai dengan
tututan

kurikulum 2013 yaitu siswa dinilai melalui tiga aspek yaitu aspek

psikomotor menggunakan penilaian portofolio, produk dan proyek. Kemudian


aspek afektif menilai aspek sosial dan spritual siswa. Serta penilaian dalam aspek
kognitif melalui tes tertulis.
Namun pengimplementasian kurikulum 2013 di sekolah SMPN 13 Jember
megalami beberapa kendala. Terutama dalam pengadaan buku siswa yang
berstandar kurikulum 2013. Selain itu juga dalam proses penilaian tenaga didik
masih belum memahami dengan baik teknik-teknik penilaian yang dianjurkan pada
kurikulum 2013.

4.3 Manajemen Kesiswaan


Peranan urusan kesiswaan dalam kegiatan proses pembelajaran sangat
penting dan dibutuhkan terutama untuk urusan ketertiban siswa dan membantu
membentuk karakter siswa meliputi aspek sosial maupun spiritual. Urusan
kesiswaan sedemikian rupa mengatur organisai siswa di sekolah (OSIS) untuk
menumbuhkan kemampuan manajemen keorganisasian di sekolah. Untuk kegiatan
ekstrakulikuler diatur waktunya oleh urusan kesiswaan diluar jam atau waktu
pembelajaran yaitu disiang atau sore hari setelah jam pembelajaran kegiatan belajar
mengajar (KBM) selesai sehingga tidak menggangu siwa dalam menerima materi
pembelajaran.

Laporan Magang I 2014

17

Kegiatan masa orientasi siswa (MOS) merupakan kegiatan yang


diselengarakan oleh organisasi siswa intra sekolah (OSIS) dan urusan kesiswaan
juga terlibat langsung sidalam kegiatan tersebut. Kegiatan - kegiatan
ekstrakulikuler yang ada di SMPN 13 Jember diantaranya pramuka, paduan suara,
hadrah, teater, tartil, paskibraka, PMR dan ektrakulikuler di bidang olahraga seperti
sepakbola dan futsal. Dalam proses kegiatan ektrakulikuler tersebut SMPN 13
Jember telah menyediakan Pembina dan pelatih yang bisa dating dari guru maupun
pihak luar yang professional dalam bidang-bidang tersebut. Sekolah juga
memfasilitasi siswa dalam kegiatan lomba-lomba di dalam lingkungan sekolah
maupun diluar sekolah. Kegiatan ekstrakulikuler di SMPN 13 Jember dapat berupa
kegiatan praktek dan teori. Kegiatan dapat berlangsung setelah pulang sekolah atau
pertemuan minimal satu minggu satu kali.
Proses penerimaan siswa baru di SMPN 13 Jember diatur juga oleh urusan
kesiswaan sesuai dengan petunjuk teknis dari dinas pendidikan kabupaten Jember.
Pembimbingan dan pengembangan siswa dilakukan dengan mengadakan kegiatan
latihan dasar kepemimpinan (LDK) ataupun kegiatan-kegiatan ekstrakulikuler dan
kegiatan lain. Urusan kesiswaan SMPN 13 Jember dalam melakukan pencatatan
dan pelaporan (buku induk, daftar absen, daftar pribadi) telah ditugaskan dalam
kegiatan Tata Usaha (TU). SMPN 13 Jember dalam manajemen proses kelulusan
dan pendaftaran para alumni diatur oleh urusan kesiswaan dan bekerjasama dengan
Bimbingan Konseling (BK) melakukan pencatatan bersamaan dengan proses cap
tiga jari ijasah.

4.4 Manajemen Personalia


Kegiatan manajemen personal di SMPN 13 Jember diantaranya adalah
kegiatan pengadaan pegawai, dan evaluasi kinerja pendidik. Struktur kepegawaian
SMPN 13 Jember diantaranya yaitu Kepala sekolah sebagai penanggung jawab
tertinggi di sekolah, wakil kepala sekolah, Koordinator Pelaksana Tata Usaha,
Pelaksana urusan administrasi Sekolah, Tenaga pendidik dan Petugas layanan
khusus. Pegawai dan tenaga pendidik SMPN 13 Jember telah sesuai memenuhi
kriteria profesionalitas dalam bidangnya.

Laporan Magang I 2014

18

Dalam sistem ketatalaksanaan surat menyurat SMPN 13 belah telah


terstruktur dengan baik. Setiap surat yang masuk ataupun keluar telah melalui
proses penyeleksian. Dimulai dari jenis surat, apakah surat penting, surat dinas
pemerintahan ataupun surat dinas perorangan. Kemudian surat juga diarsipkan
dengan menggunakan kartu kendali, buku agenda, buku pembatau agenda.

4.5 Manajemen Sarana dan Prasarana


Pelaksanaan pendidikan nasional harus menjamin pemerataan dan
peningkatan mutu pendidikan di tengah perubahan global agar warga Indonesia
menjadi manusia yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
cerdas, produktif, dan berdaya saing tinggi dalam pergaulan nasional maupun
internasional.
Untuk menjamin terwujudnya hal tersebut diperlukan adanya sarana dan
prasarana yang memadai. Pada SMPN 13 Jember, sarana dan prasarana telah
memenuhi ketentuan minimum yang ditetapkan dalam standar sarana dan
prasarana. Standar sarana dan prasarana ini mencakup :

kriteria minimum sarana yang terdiri dari perabot, peralatan pendidikan, media
pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, teknologi informasi dan
komunikasi, serta perlengkapan lain yang wajib dimiliki oleh setiap
sekolah/madrasah,

kriteria minimum prasarana yang terdiri dari lahan, bangunan, ruang-ruang, dan
instalasi daya dan jasa yang wajib dimiliki oleh setiap sekolah/madrasah.
Sarana dan prasarana yang ada di sekolah perlu dijaga agar proses

pembelajaran dapat terlaksana dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Dengan demikian sekolah memerlukan pengelolaan sarana dan prasarana. Dalam
hal ini SMPN 13 jember melakukan kegiatan pelaporan dari masing-masing
penanggung jawab ruang mengenai kualitas dari sarana dan prasaran tersebut.
Membuat buku catatan untuk penggunaan sarana dan prasana yang dimemerlukan
proses inventaris dalam penggunaannya. Terakhir melakukan inventaris barang tiap
bulan, tri wulan, semester dan tahunan secara rutin.
Sarana dan Prasarana yang tersedia di SMPN 13 Jember :
1.

Ruang kelas representative

Laporan Magang I 2014

19

2.

Laboratorium IPA

3.

Ruang Multimedia

4.

Perpustakaan

5.

UKS

6.

Lapangan

4.6 Manajemen Keuangan


SMPN 13 Jember dalam meningkatkan efektifitas dan efisiensi keuangan
dengan melalui lebih memilah milah kegiatan belanja yang lebih penting atau
yang lebih diprioritaskan. Transparasi penggunaan keuangan SMPN 13 Jember
dilakukan dengan cara menempel laporan keuangan di papan pengumuman setiap
bulan. SMPN 13 Jember melakukan transparasi dengan semua lembaga yang
terlibat disekolah termasuk pihak komite agar meminimalisir penyalahgunaan
anggaran. Kegiatan pengelolaan keuangan keuangan sekolah dibelanjakan sesuai
dengan daftar kebutuhan sekolah. Kebutuhan sekolah masuk pada penyusunan
anggaran pendapatan dan belanja sekolah dalam penyusunannya semua Stake
Holder diikutsertakan.

4. 7 Manajemen Perpustakaan
Manajemen perpustakaan di SMPN 13 Jember meliputi pengadaan buku
(buku pelajaran pokok, pelengkap, buku bacaan, buku sumber, refrensi/ rujukan),
kegiatan kerja perpustakaan(pinjam-meminjam). Petugas perpustakaan SMPN 13
Jember adalah Sri Sartika dan Dewi Mahdalena.
Pada pengadaan buku tersedia buku pelajaran pokok dan buku pelajaran
pelengkap masing-masing :
Kelas 7 tiap mata pelajaran sejumlah 155 buku
Kelas 8 tiap mata pelajaran sejumlah 135 buku
Kelas 9 tiap mata pelajaran sejumlah 120 buku
Sedangkan untuk koleksi buku pelajaran pelengkap 940 buku. Namun di
perpustakaan ini, pada setiap mata pelajaran belum tersedia modul. Sistem
peminjaman buku diberikan waktu 1 bulan dengan sistem yang digunakan untuk
mencari buku, yaitu secara manual.

Laporan Magang I 2014

20

Dari data tersebut, untuk meningkatkan mutu perpustakaan di sekolah


tersebut maka sekolah menargetkan pada tahun 2014 memiliki 50 judul buku
baru. Selain itu, memandu dan melayani siswa dalam memilih buku yang
dibutuhkan oleh siswa, menyediakan meja baca keliling kelas, memberikan hadiah
kepada pengunjung terbanyak selama tahun ajaran. Sistem dari pengadaan buku
pustaka di sekolah tersebut dengan mengedarkan angket ke guru dan siswa tentang
buku apa saja yang ingin tersedia atau ada di perpustakaan.

4.8 Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat


SMPN 13 Jember melakukan berbagai kegiatan dengan masyarakat agar
dapat mempererat hubungan sekolah terutama yang berhubungan dengan Ur.
Kesiswaan. Misalnya pada kegiatan menjelang idhul fitri sekolah melibatkan
masyarakat dalam proses penerimaan zakat fitrah. Pada saat idhul adha sekolah
melibatkan masyarakat untuk menerima daging kurban. Untuk keguatan social,
sekolah biasanya mengadakan bazar. Pada saat hari Kemerdekaan 17 Agustus,
sekolah dan masyarakat kegiatan-kegiatan perlombaan dan kerja bakti lingkungan
sekolah maupun desa. Pada saat ulang tahun sekolah, diadakan jalan sehat dengan
mengundang masyarakat untuk terlibat dalam acara tersebut dan agar lebih
mengundang perhatian masyarakat disertakan door preize.
Sekolah sebagai Stake Holder yang peduli pada pendidikan melibatkan
masyarakat supaya berperan serta sebagai sumber, pelaksana dan pengguna hasil
pendidikan. Sebagai contoh, sekolah membentuk komite yang berasal dari
lingkungan masyarakat yang peduli pada pendidikan. Masyarakat dapat menjadi
jembatan yang menghubungkan antara pentingnya sekolah dan siswa. Sekolah
mengadakan sosialisasi pada masyarakat sekitar untuk menyekolahkan putraputrinya di SMPN 13 Jember, dan ketika mereka sukses diharapkan memberikan
sumbangsi kepada masyarakat dalam membangun desa dan lingkungan sekitar.
SMPN 13 Jember mengikut sertakan masyarakat melalui tokoh masyarakat
untuk acara dengar pendapat. Apa yang menjadi permasalahan sekolah akan
dibahas untuk mencari pemecahannya. Sekolah mengajak masyarakat untuk ikut
mengevaluasi, menilai dan mencari jalan keluar serta menjaga sekolah agar aman,
tertib dan terkendali atau kondusif

Laporan Magang I 2014

21

BAB 5. PENUTUP

5.1 Kesimpulan
SMPN 13 Jember merupakan sekolah yang terletak di Kecamatan
Patrang, tepatnya di jalan Rembangan kabupaten Jember, merupakan sekolah yang
menerapakan berbagai manajemen sekolahnya seperti :
1. Manajemen Kurikulum
2. Manajemen Kesiswaan
3. Manajemen Personalia Pendidikan di Sekolah
4. Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
5. Manajemen Perpustakaan Sekolah
6. Manajemen Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
7. Manajemen Keuangan Sekolah
yang sudah cukup baik, meskipun SMPN 13 Jember masih dapat dikatakan sebagai
sekolah baru dan terletak didaerah perdesaan, namun mampu bersaing dengan
sekolah-sekolah lain.
Berbagai upaya dan strategi yang dilakukan sekolah tersebut agar menjadi
sekolah yang lebih maju baik dari segi akademik maupun keterampilan peserta
didik untuk mencetak lulusan yang berkualitas dan akademiknya kini pun sudah
mulai terlihat perkembangannya. Dimulai dari tenaga pengajar yang disiplin dan
profesional, menejemen yang baik dan juga mulai dibangunya sarana dan prasarana
serta kurikulum kurikuler, dan ekstrakurikuler yang mampu menunjang kegiatan
belajar dan mengajar diharapkan mampu menambah dan meningkatkan mutu
pendidikan pada sekolah tersebut.

Laporan Magang I 2014

22

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi dan Lia


Yogyakarta:Aditya Media

Yuliana.

2008.

Manajemen

Pendidikan.

Ary, Gunawan. 1996. Administrasi Sekolah Administrasi Pendidikan Mikro.


Jakarta: Rineka Cipta. Cet. I
Djauzak, Ahmad. 1993. Petunjuk Penignkatan Mutu Pendidikan di Sekolah Dasar,
Jakarta: Ditjen Dikdasmen Depdikbud.
Departemen Pendidikan Nasional. 2002. Manajemen Keuangan, Materi Pelatihan
Terpadu untuk Kepala Sekolah, Jakarta: Dirjen Dikdasmen, Direktorat
Pendidikan Lanjutan Tingkat Pertama.
Direktorat Pendidikan Dasar. 1995. Pengelolaan Sekolah di Sekolah Dasar,
Jakarta: Direktorat Pendidikan Dasar, Ditdikdasmen Depdikbud.
Didin Kurniadin, M.Pd & Dr.Imam Machali, M.Pd.(2012).Manajemen Pendidikan
(Konsep & Prinsip Pengelolaan Pendidikan).Yogyakarta: Ar Ruzz Media
Saefullah.(2012).Manajemen Pendidikan Islam.Bandung: Pustaka Setia
Hamalik,Oemar. 2008. Manajemen Pengembangan Kurikulum, Bandung: PT
Remaja Rosdakarya
Mulyasa. 2007. Manajemen Berbasis Sekolah. Bandung: PT Remaja Rosdakarya
Prof. Dr. Suharsimi Arikunto & Lia Yuliana, M.Pd.(2009).Manajemen
Pendidikan.Yogyakarta:Aditya Media
Rohiat. 2010. Manajemen Sekolah, Teori Dasar dan Praktik. Bandung : PT Refika
Aditama
Rusman. 2009. Manajemen Kurikulum. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada
Suharsimi Arikunto dan Lia Yuliana, 2009, Manajemen Pendidikan, Yogyakarta:
Aditya Media
Tim Dosen Administrasi Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. 2009.
Manajemen Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Yamin, Martinis. 2007. Kiat Membelajarkan Siswa. Jakarta: Gaung Persada Press
Zainal Arifin, ,Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum, (Cet. I; Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya; 2011), p. 2.,

Laporan Magang I 2014

23

Laporan Magang I 2014

24

Laporan Magang I 2014

25

Anda mungkin juga menyukai