GI RUNGKUT
150/20 kV
2000 A
BUS 20 kV
630 A
Penyulang
Pelanggan
TM
Pelanggan
TR
200 kVA
CUBICLE SINGLE
INCOMING
CUBICLE DOUBLE
INCOMING
1MVA
> 1 MVA
49
merupakan pelanggan TM. Sedangkan untuk daya 200kVA tidak perlu memakai
cubicle, tetapi cukup dengan diambilkan dari GTT (Gardu Trafo Tiang) merupakan
pelanggan TR.
Catu daya listrik untuk pelanggan TM berasal dari penyulang yang terhubung
dengan bus 20 kV , kemudian dihubungkan oleh outgoing trafo sisi 20 kV dan baru
masuk ke trafo 150/20 kV ke sisi tegangan tinggi.
Sesuai Tarif Dasar Listrik (TDL) 2003, pemakaian daya > 200 kVA
(pelanggan TM 20 kV) dibagi dalam beberapa tarif, yaitu :
Tarif S3
Golongan tarif dengan sambungan tegangan menengah yang diperuntukkan
badan sosial seperti Masjid, Gereja, Sekolah, Asrama Pelajar, Rumah Sakit,
dan sebagainya dengan daya yang disediakan serendah-rendahnya 201 kVA.
Tarif B3
Golongan tarif dengan sambungan tegangan menengah yang diperuntukkan
keperluan bisnis besar dengan daya yang disediakan serendah-rendahnya 201
kVA.
Tarif I3
Golongan tarif dengan sambungan tegangan menengah yang diperuntukkan
keperluan industri menengah dengan daya yang disediakan serendahrendahnya 201 kVA.
Tarif P2
Golongan tarif dengan sambungan tegangan menengah yang diperuntukkan
keperluan gedung pemerintah, perjan, perum, gedung kantor perwakilan
negara asing dengan daya yang disediakan serendah-rendahnya 201 kVA.
50
51
LBS
630 A
Hz
SEPAM
LBS
630 A
CB
CT
FUSE
HEATER
HEATER
INCOMING
METERING
HEATER
50 W
220 VAC
OUTGOING
52
Rangkaian cubicle single incoming terbagi atas tiga cubicle yaitu incoming,
metering, dan outgoing yang catu dayanya berasal dari satu sumber. Sumber yang
dimaksud adalah penyulang. Jadi jika pada penyulang terjadi gangguan maka cubicle
akan trip.
Battery Charger
Busbar
LBS
630 A
M
HEATER
Penyulang 1
53
Untuk lebih jelasnya dapat kita lihat pada wiring diagram di bawah ini.
20 kV, In 630 A
L1
L2
L3
LBS
630 A
54
Hz
LBS
100 A
Fuse
PT
HEATER
Fuse
Q2
T5-7
20 kV / V3
100 V / V3
50 VA , CL 0,5
4
8
2
FU 4-6
CN1
CN4
CN3
R S T
V1 V2
Hz
CN2
S6
P3
P2
10 A
FU I-3
6,3 A
Q1
L3
L2
L1
For
Metering
Facilities
55
56
Antara metering dan incoming tipe NSM terhubung dengan busbar 3 phasa. Daya
masuk ke metering melewati fuse menuju ke trafo tegangan (PT) 20 kV 3 /100 3
kemudian melalui fuse menuju ke Voltmeter dan Frekuensimeter. Jadi fungsi dari
metering adalah untuk pengukuran.
L1
L2
L3
Q1
100-200A / 5-5A
15VA, 10P10
2S2
XA1
2
T1
2S1
02
3
2S2
T2
03
2S1 2S2
4
T3
2S1
1 04
01
R
S
To SEPAM
T
N
MVASC =
I kV
=
1000
14500 20
= 502,3MVA
1000
57
Jika daya yang melewati CB lebih besar dari 13,85 MVA maka CB akan
rusak.
Jadi pada outgoing berfungsi untuk proteksi terhadap arus menggunakan CB
dengan media pemutus gas SF6 dan menyalurkan daya untuk dipakai oleh pelanggan.
4.3.2 Cubicle Double Incoming Dengan ATS Pada Pelanggan UKP
2000 A
TRAFO
150 / 20 KV
630 A
630 A
Penyulang
Jemursari
Penyulang
Siwalankerto
Battery Charger
Hz
RCV 420
LBS
630 A
LBS
630 A
ATS
SEPAM
LBS
100 A
FUSE
CB
HEATER
CT
PT
HEATER
HEATER
HEATER
Incoming 1
Incoming 2
Metering
Outgoing
58
Dapat kita ambil contohnya pada pelanggan TM UKP. Incoming 1 dicatu dari
penyulang Siwalankerto sebagai penyulang utama sedangkan incoming 2 dicatu dari
penyulang Jemursari sebagai penyulang standby, dimana penyulang standby akan
bekerja jika terjadi gangguan pada penyulang Siwalankerto.
Batteray
Charger
RCV 420
Busbar
LBS
630 A
Neon Voltage
Devider
Heater
50 W
220 VAC
LBS
630A
Y2
Y2
Y1
Y1
Neon Voltage
Devider
Heater
50 W
220 VAC
Penyulang Siwalankerto
Penyulang Jemursari
59
4.4 Setting pembatas daya pelanggan berdasarkan TDL 2003 di sisi Cubicle
Outgoing
Misalkan, pelanggan UKP dengan daya kontrak 2180 kVA, maka In dapat dihitung
dengan rumus :
kVA = 1,73 Vline Iline maka In =
KVA
2180 KVA
=
= 62,9311 A 63A
1,73 Vline
3 20 KV
Setting relay :
Tripping time
(detik)
Arus lebih
(Ampere)
4 In
Gambar 4.11 Grafik arus lebih terhadap waktu pemutusan sesuai TDL 2003
60
Dari grafik dapat kita ketahui bahwa semakin besar arus yang dipakai, maka
semakin cepat waktu pemutusan. Hal itu dimaksudkan untuk membatasi arus yang
dapat dipakai oleh pelanggan. Jadi yang menyebabkan trip adalah arus lebih.
4.5 Proteksi Cubicle Outgoing Double Incoming
Sepam A
Busbar
Shunt trip
release
CB
CT
Earthing
Switch
61
62
Start (66)
Jika Istart motor melebihi batas setting maka CB akan trip ( setting : 1 In < Is <
60 In )
Keterangan :
Ib = Besarnya arus pada saat keadaan seimbang (balance)
In = Arus nominal
Is = Arus setting
Ib = Arus balance
63
Ii / Ib (%)
Ii / Ib (%)
Ii / Ib (%)
10
99,95
110
4,24
310
1,577
15
54,50
120
3,90
320
1,53
20
35,44
130
3,61
330
1,485
25
25,38
140
3,37
340
1,444
30
19,32
150
3,15
350
1,404
33,33
16,51
160
2,96
360
1,367
35
15,34
170
2,80
370
1,332
40
12,56
180
2,65
380
1,298
45
10,53
190
2,52
390
1,267
50
9,00
200
2,40
400
1,236
55
8,21
210
2,29
410
1,18
57,7
7,84
220
2,14
420
1,167
60
7,55
230
2,10
430
1,154
65
7,00
240
2,01
440
1,13
70
6,52
250
1,94
450
1,105
75
6,11
260
1,86
460
1,082
80
5,74
270
1,80
470
1,06
85
5,42
280
1,74
480
1,04
90
5,13
290
1,68
490
1,02
95
4,87
300
1,627
500
100
4,64
Dapat kita lihat dengan contoh setting sepam sebagai pembatas dan proteksi
berikut ini :
Pada pelanggan UKP mempunyai daya kontrak 2180 kVA, maka arus nominal dapat
dihitung dengan rumus sebagai berikut :
2180 kVA
kVA
=
= 62,9311 A 63A
1,73 Vline
3 20 kV
64
Arus lebih (I) yang mengalir sebesar 1,2 In = 75,6 A dan time delay(T) = 1 detik.
Menurut TDL 2003 arus lebih (I) sebesar 1,2 In harus trip sebelum 20 menit.
Setting agar arus yang mengalir sebesar 1,2 In akan trip setelah 19 menit (t) dapat
disetting dengan menentukan arus setting (Is) dengan rumus dibawah ini.
t=
0,14
T
, maka Is = 75,4438 A
o ,o 2
1 2,97
( I / Is)
I
Is
0 , 02
0,14T
= 1+
2,97t
I 0,14T
= 1 +
Is
2,97t
50
75,6
0,14 1
= 1 +
Is
2,97 1140
50
t=
13,5
T
, maka Is = 75,007 A
( I / Is) 1 1,5
I
13,5T
= 1+
Is
1,5t
I
9T
75,6
9 1
= 1+
= 1+
Is
t
1140
Is
65
Jadi untuk memenuhi syarat dari TDL 2003 maka Is untuk very inverse time
disetting 75 A.
T
80
, maka Is = 72,5165 A
2
( I / Is) 1 0,808
2
80T
I
80T
75,6
80 1
I
= 1+
= 1+
= 1+
0,808t
Is
0,808t
Is
0,808 1140
Is
Is = 75,6 / 1,042521362 = 72,5165 A
Jadi untuk memenuhi syarat dari TDL 2003 maka Is untuk extremely inverse time
disetting 72,5 A.
Untuk proteksi terhadap arus gangguan yang menyebabkan terjadi unbalance
dapat disetting sebagai berikut:
Setting Is = 50 % ( 10% Ib Is 500% Ib )
Lihat harga k pada tabel 2.3 untuk Ii / Ib = 50 maka didapat harga k = 9
t = k T = 9 1 detik = 9 detik
Jika terjadi unbalance 50 %, maka dalam waktu t = 9 detik CB akan trip.
66
kVA
2180 kVA
=
= 62,9311 A 63A
1,73 Vline
3 20 kV
Arus yang diambil dari hasil perhitungan adalah 63 A, jadi CT yang dipakai oleh
UKP adalah 75 A
Faktor kali = ratio CT ratio PT
= 75 20000
5
100
= 3000 kali
Kegunaan faktor kali yaitu jika pada kWHmeter menunjukkan 10 kWH berarti
penunjukkan kWHmeter sebenarnya adalah 10 kWH x 3000 = 30000 kWH.
Tabel 4.2 Perhitungan CT dan faktor kali
No.
Besar Daya
Kontrak (kVA)
210
240
275
300
Potential
Perhitungan CT yang
Faktor
dipakai Transformer
CT
Kali
(Volt)
(Ampere)
(Ampere)
20000
3
10
400
6,062
5
100
3
20000
3
10
400
6,928
5
100
3
20000
3
10
400
7,938
5
100
3
20000
3
10
400
8,660
5
100
3
67
Besar Daya
Kontrak (kVA)
345
555
690
865
1040
10
1110
11
1385
12
1730
13
1865
14
2180
Potential
Perhitungan CT yang
Faktor
dipakai Transformer
CT
Kali
(Volt)
(Ampere)
(Ampere)
20000
3
10
400
9,959
5
100
3
20000
3
20
800
16,021
5
100
3
20000
3
20
800
19,918
5
100
3
20000
3
25
1000
24,97
5
100
3
20000
3
40
1600
30,022
5
100
3
20000
3
40
1600
32,042
5
100
3
20000
3
40
1600
39,981
5
100
3
20000
3
50
2000
49,94
5
100
3
20000
3
60
2400
53,838
5
100
3
20000
3
75
3000
62,931
5
100
3
68
Besar Daya
Kontrak (kVA)
15
2500
16
2770
Potential
Perhitungan CT yang
Faktor
dipakai Transformer
CT
Kali
(Volt)
(Ampere)
(Ampere)
20000
3
75
3000
72,169
5
100
3
20000
3
100
4000
79,963
5
100
3
20000
3465
17
100,02
150
100
3
3
20000
3880
18
112,005
150
100
4330
124,99
150
100
5540
159,926
200
100
6230
179,844
200
100
8000
20000
21
6000
20000
20
6000
20000
19
6000
8000
Nama Pelanggan
TM
Alamat
Daya kontrak
(kVA)
Tarif
Faktor
kali
MGI
Rungkut Industri 3
210
I3
400
PT. MHE
Rungkut Industri 1
240
I3
400
PT. NS
Rungkut Industri 1
275
I3
400
69
Nama Pelanggan
TM
Alamat
Daya kontrak
(kVA)
Tarif
Faktor
kali
PT. SIER
Rungkut Industri 3
300
I3
400
PPS
Rungkut Industri 1
345
I3
600
PT. C
Rungkut Industri 3
555
I3
600
PT. MP
Rungkut Industri 4
690
I3
800
GW PT. SIER
690
B3
1200
PT. WK
Rungkut Industri 1
865
I3
1200
10
CV. SA
Rungkut Industri 1
1040
I3
2000
11
RSI
1110
I3
1600
12
UKP
Siwalankerto
1110
S3K
2000
13
SJI
Rungkut Industri 4
1385
I3
2000
14
PT. FMI
Waru
1730
I3
2000
15
US
Trenggilis Mejoyo
1865
S3K
3000
16
UKP
Siwalankerto
2180
S3K
4000
17
PT. MI
2180
I3
4000
18
PT. R
Berbek Industri 5
2500
I3
4000
19
PT. MM
Margorejo
2770
B3
4000
20
PT. U
Rungkut Industri 4
3465
I3
4000
21
PT. MS
Waru
3880
I3
6000
22
PT. PB
Berbek Industri 1
4330
I3
8000
23
PT. LI
6230
I3
8000
70
4.7 Interlock
LBS
630 A
LBS
630 A
Incoming 1
Incoming 2
Gambar 4.14 Interlock untuk LBS pada incoming 1 dengan LBS pada incoming 2
Jadi incoming 1 dan incoming 2 tidak dapat dioperasikan secara bersamaan.
LBS
630 A
LBS
630 A
LBS
630 A
CB
CT
PT
Incoming 1
Incoming 2
Metering
Outgoing