Anda di halaman 1dari 10

Bahasa Indnesia

KALIMAT EFEKTIF
Kelompok 3

1.
2.
3.
4.

Budi Alam Kasuma


Halomoan
Nanang Pangestu
Suryadi Nugraha

5123122005
5132122004
5121122004
5122122009

1. Pengertian Kalimat
Efektif
1) Dalam wujud lisan kalimat yang diiringi oleh alunan
titik nada disela oleh jeda, diakhiri oleh intonasi
selesai dan diakhiri oleh kesenyapan.
2) Dalam wujud tulisan, kalimat dimulai dengan huruf
besar atau kapital dan diakhiri dengan tanda titik,
tanda Tanya atau seru; sementara itu disertai pula di
dalamnya berbagai tanda baca (Suprapto, 1993:40).

2. Pengertian Kalimat Efektif

Afirin dan Tasai (1989:111) mendefenisikan kalimat efektif


sebagai kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan
kembali gagasan pada pikiran pembaca atau penulis.
Kalimat efektif dapat didefenisikan sebagai kalimat yang secara
tepat mewakili pikiran dan keinginan penulis yang disusun secara
sadar untuk mencapai daya informasi yang diinginkan penulis
terhadap pembaca.

3. Persyaratan Kalimat Efektif


Persyaratan-persyaratan lanjutan yang perlu
diperhatikan adalah sebagai berikut.
1) Kesepadanan
dan kesatuan antara struktur
Bahasa dengan cara atau jalan pikiran yang logis
dan masuk akal.
2) Kesejajaran bentuk Bahasa yang dipakai.
3) Penekanan untuk mengemukakan ide pokok.
4) Kehematan dalam mempergunakan kata.
5) Kevariasisan dalam struktur kalimat.

3.1 Kesepadan dan Kesatuan


Pada umumnya dalam sebuah tutur terdapat suatu ide pokok yang hendak
disampaikan dalam komentar atau penjelasan mengenai ide pokok itu. Kedua hal ini
erlu ditata dalam kalimat secara cermat agar informasi dan maksud penulis
mencapai sasarannya. Untuk mencapai maksud itu perlu diperhatikan petunjuk
berikut ini.
1. Subyek atau Predikat
2. Ide pokok
3. Penggabungan dengan yang, dan
4. Penggabungan menyatakan sebab dan waktu
5. Penggabungan Kalimat yang Menyatakan Hubungan Akibat dan Hubungan
Tujuan
6. Penumpukan Ide Pokok
7. Penggunaan Kata Terjemahan

3.2 Kesejajaran (Paralelisme)


Kesejajaran (Paralelisme) di
dalam
komposisi
ialah
penggunaan
bentuk-bentuk
Bahasa
yang
sama
atau
kontruksi Bahasa yang sama
dipakai dalam susunan serial.
Jika sebuah pikiran dinyatakan
dengan kelompok kata (frase) di
dalam kalimat, maka pikiranpikiran yang lain yang sama
harus dinyatakan pula dengan
frase. Jika suatu gagasan
dinyatakan dengan kata benda
atau kata keija bentuk me-, di-,
dan sebagainya. Kesejajaran
bentuk-bentuk
ini
memberi
penjelasan dalam kalimat secara
keseluruhan.

3.3 Penekanan dalam Kalimat


Setiap kalimat memiliki sebuah ide pokok.inti pikiran ini biasanya lain
ditekankan atau ditonjolkan oleh penulis atau pembicara. Seorang pembicara
biasanya akan memberi penekanan pada bgian kalimat dengan memperlambat
ucapan, meningginya suara dan lain sebagainya pada bagian kalimat tadi.
Dalam penulisan ada berbagai cara untuk memberi penekanan dalam kalimat.
Cara-cara ini akan dibicarakan satu per satu.
1) Posisi dalam Kalimat
2) Urutan yang Logis
3) Pengulangan Kata

3.4 Kehematan
1. Pengulangan Subyek Kalimat
2. Hiponimi Dihindarkan
3. Pemakaian Kata Depan dari dan
daripada

3.5 Kevariasian
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannay terjadi pada
waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat dan ada yang
lambat),Umpamanya

1. Variasi dalam pembukan kalimat


2. Variasi dalam Pola Kalimat

3. Variasi dalam Jenis Kalimat

Thank You

Kelompok 3

Anda mungkin juga menyukai