PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan yang begitu
pesat, maka berkembang pula ilmu pendidikan sesuai dengan kemajuan ilmu
pengetahuan tersebut. Tidak mudah mentransformasikan materi yang begitu
padat dan sulit menjadi dengan mudah diterima oleh para siswa. Untuk itu
diperlukan media pembantu agar siswa dengan mudah menyerap materi
yang diberikan oleh guru.
Masalahnya adalah sekarang bagaimana agar dalam proses
transformasi sikap dan nilai tersebut dapat berjalan dengan lancar, mudah
diterima oleh siswa dan dapat menyatu raga dengan pribadi siswa. Dalam
beberapa
wacana
disebutkan
bahwa
agar
proses
belajar
mengajar
berlangsung baik dan dapat dengan mudah diterima oleh siswa, siswa harus
dibawa pada situasi yang konkrit, agar siswa dapat mengamati sendiri,
menanggapi sendiri dan memiliki pengalaman sendiri yang bersifat nyata.
Dalam proses belajar mengajar untuk dapat membawa siswa
dalam situasi yang konkrit, diperlukan suatu alat bantu pembelajaran yang
tepat, yaitu dengan menggunakan media pembelajaran. Dalam hal ini media
pembelajaran bisa berupa buku-buku pustaka, benda tiruan, benda-benda
peninggalan, peta, gambar, foto, OHP, alat dan sarana apa saja yang dapat
membantu guru dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran. Prinsipnya
media pembelajaran akan sangat berguna bagi siswa, sebab ia akan memiliki
pengalaman langsung, memiliki tanggapan yang kuat dan dengan demikian
sesuatu yang mereka pelajari akan mudah diterima dan mudah dipahami.
Situasi
yang
demikian
tentu
potensial
untuk
meningkatkan
prestasi
belajarnya. Inilah yang mendorong penulis untuk menyusun karya ini, apa
(1986)
mengatakan
bahwa
pemakaian
media
upaya-upaya
pembaharuan
dalam
pemanfaatan
hasil-hasil
pengetahuan
dan
pemahaman
yang
cukup
tentang
media
pendidikan,
(5)
nilai
atau
manfaat
media
pendidikan
dalam
siswa
lebih
memiliki
motivasi
dalam
belajar,
sebab
dengan
media
pengajaran, kegiatan belajar akan lebih menarik, (3) kegiatan belajar lebih
bervariatif, (4) siswa dapat melakukan kegiatan belajar sendiri dengan media
pengajaran yang dihadapi, dan (5) dengan media pengajaran kegiatan
belajar siswa akan lebih membawa pemikiran siswa kepada kehidupan
sehari-hari.
Dengan
penelitian
tindakan
kelas
yang
dilakukan
peneliti
minat
belajar
siswa
dalam
rangkaian
kegiatan
belajar
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang penelitian tindakan yang
berjudul Upaya Peningkatan Minat Belajar Bidang Bimbingan Sosial Melalui
Model Pembelajaran Media Pendidikan Materi Berkomunikasi Secara Sehat
dan Dinamis Dengan Teman Sebaya Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1
Pucanglaban Kabupaten Tulungagung Tahun Pelajaran 2009/2010 tersebut,
maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut :
1. Apakah Penggunaan Media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar
dapat meningkatkan minat belajar siswa Kelas VIII-D ?
2. Bagaimanakah dampak penggunaan media pengajaran dalam kegiatan
belajar mengajar pada siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Pucanglaban,
Kabupaten Tulungagung ?
C.
Tujuan Penelitian
4
Tujuan
penelitian
tindakan
ini
adalah
mengetahui
dan
D.
Manfaat Penelitian
Berdasarkan pada rumusan tujuan penelitan tindakan tersebut,
dalam
mengikuti
kegiatan
belajar
mengajar
tidak
E.
Hipotesis Tindakan
5
pengajaran
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran,
maka
dimungkinkan minat belajar dan hasil belajar siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1
Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung akan lebih baik dibandingkan dengan
proses belajar mengajar yang dilakukan oleh guru sebelumnya.
F.
G.
Penegasan Istilah
Agar dalam pembahasan penelitian tindakan ini mengarah pada
uraian yang lebih spesifik sesuai dengan ruang lingkup penelitian, maka akan
ditegaskan beberapa istilah dalam penelitian ini. Diantaranya :
1. Media Pengajaran
Media pengajaran yang dimaksud adalah peraga yang digunakan
oleh guru dalam proses belajar mengajar, dengan tujuan memperlancar
kegiatan belajar dalam usaha pencapaian tujuan pembelajaran.
2. Minat Belajar
Minat
belajar
adalah
kecenderungan
dimana
seseorang
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A.
Media Pendidikan
Menurut Arsyad (2003), dalam kegiatan belajar mengajar
media pendidikan terhadap visual dan audio, (4) media pendidikan memiliki
pengertian alat bantu pada proses belajar baik di dalam maupun di luar
kelas, media pendidikan digunakan dalam rangka komunikasi dan interaksi
guru dan siswa dalarn proses pembelajaran.
Berikut ini akan dijelaskan tentang, (a) ciri-ciri media pendidikan,
(b) manfaat dan fungsi media pendidikan, dan (c) media berbasis visual
(bermedia pengajaran). Adapun penjabarannya sebagai berikut :
dilakukan
melakukannya.
oleh
Ciri-ciri
media
tersebut
yang
mungkin
meliputi:
(a)
guru
ciri
tidak
fiksatif,
mampu
(b)
ciri
atau
objek
yang
terjadi
pada
satu
waktu
tertentu
hari, dapat disajikan kepada siswa dalam waktu dua atau tiga menit
dengan teknik pengambilan media pengajaran time-lapse recording.
Kemampuan media dari ciri manipulatif memerlukan perhatian
yang sungguh-sungguh oleh karena apabila terjadi kesalahan dalam
pengaturan kembali urutan kejadian atau pemotongan bagian-bagian
yang salah, maka akan terjadi pula kesalahan penafsiran yang tentu saja
akan
membingungkan
dan
bahkan
menyesatkan
sehingga
dapat
ini
memungkinkan
suatu
objek
atau
kejadian
dipilih
berdasarkan
tujuan
instruksional
yang
telah
atau
dipertunjukkan
oleh
siswa,
seperti
menghafal,
prinsip-prinsip
melibatkan
seperti
sebab
pemahaman
dan
akibat,
konsep-konsep
melakukan
atau
tugas
yang
hubungan-hubungan
dan
kemampuan
sesuai
mental
dengan
kebutuhan
siswa.
Televisi,
tugas
pembelajaran
misalnya,
tepat
dan
untuk
10
pendidikan
yang
digunakan
dalam
kegiatan
belajar
pengajaran
dapat
memperjelas
penyajian
dan
informasi
dan model, (c) kejadian yang telah berlangsung dimasa lalu dapat
ditampilkan melalui rekaman video, slide disamping secara verbal, (d)
obyek yang rumit dapat ditampilkan secara kongkrit melalui media
pengajaran,
slide
dan
lain-lain,
(e)
kejadian
yang
dapat
alam
dapat
disajikan
melalui
film,
video,
slide
dan
sebagainya.
4) Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka.
b.Fungsi Media Pendidikan
Menurut Kemp & Dayton (1985) media pengajaran dapat
memenuhi
tiga
fungsi
utama
bila
media
itu
digunakan
untuk
mental
pembelajaran
maupun
dapat
bentuk
terjadi.
Di
aktivitas
samping
yang
nyata
sehingga
menyenangkan,
media
Dasar
pengembangan
kerucut
tersebut
bukanlah
tingkat
14
Ada
beberapa
diperhatikan
dalam proses
siswa
visual
untuk
melalui
media
memahami
pengajaran,
maksud
dan
isi
harus
yang
dalam
menyampaikan
materi
pembelajaran
melalui
media
koseling ini, maka dengan visual yang digunakan guru, setidaknya dapat
membantu menghilangkan verbalisme yang ada pada siswa, khususnya
adalah siswa
Tulungagung.
B. Minat Belajar
Minat berkaitan erat dengan perasaan individu, objek, dan
aktivitas. Ada dua hal yang diperhatikan kaitannya dengan minat, yaitu:
minat sebagai dorongan dan minat sebagai kebutuhan. Minat adalah
kecenderungan dimana seseorang mempunyai perhatian terhadap sesuatu
dan
disertai
keinginan
untuk
mengetahui
dan
mempelajari
maupun
siswa
akan
lebih
senang
melanjutkan
belajarnya
jika
kondisi
beberapa
cara
yang
dapat
dilakukan
guru
untuk
menyenangkan proses pengajaran, diantaranya: (1) hindari pengulangan halhal yang telah diketahui, (2) suasana fisik kelas jangan membosankan, (3)
hindarkan terjadi frustasi yang dikarenakan situasi kelas, (4) hindarkan
suasana kelas yang bersifat emosional sebagai akibat adanya kontak
personal, (5) siapkan tugas menantang, (6) berilah pengetahuan tentang
hasil yang dicapai siswa, dan (7) beri hadiah/pujian dari usaha yang
dilakukan oleh siswa.
Guru dapat menggunakan berbagai cara untuk menggerakkan
atau membangkitkan motivasi belajar siswanya, ialah sebagai berikut: (a)
memberi
angka.
Umumnya
setiap
siswa
ingin
mengetahui
hasil
pekerjaannya, yakni berupa angka yang diberikan oleh guru. Murid yang
mendapat angkanya baik, akan mendorong motivasi belajarnya menjadi
besar,
sebaliknya
murid
yang
mendapat
angka
kurang,
mungkin
menimbulkan frustasi atau dapat juga menjadi pendorong agar belajar lebih
baik, (b) Pujian. Pemberian pujian kepada murid atas hal-hal yang telah
dilakukan dengan berhasil besar manfaatnya sebagai pendorong belajar.
Pujian menimbulkan rasa puas dan senang, (c) Hadiah. Cara ini dapat juga
dilakukan oleh guru dalam batas-batas tertentu, misalnya pemberian hadiah
pada akhir tahun kepada para siswa yang mendapat atau menunjukkan hasil
belajar yang baik, memberikan hadiah bagi para pemenang sayembara atau
pertandingan olahraga, (d) Kerja kelompok. Dalam kerja kelompok di mana
17
C.
Pengertian Bimbingan
Mengacu
pada
Peraturan
Pemerintah
No.29/1990
tentang
18
proses
komunikasi
berlangsung,
mempelajari
kemampuan
berlangsung
efektif,
bila
sebuah
pesan
yang
oleh
si
pengirim
pesan
(komunikator).
Sebaliknya
komunikasi
berlangsung tidak efektif jika sebuah pesan yang diterima oleh si penerima
pesan (komunikan) kacau (tidak sesuai dengan yang dimaksud si pengirim
pesan)
19
Asertif
Perilaku Verbal
Lakukan
sesuai
dengan perintah
Anu
ini
hanya
menurut saya lho.
Santun Berkomunikasi
Dalam berinteraksi dengan orang lain, perilaku sesuai sopan
santun dapat mendorong terjadinya saling menghormati dan menghargai.
Ada beberapa etika berkomunikasi:
Sopan santun berkenalan
Sopan santun berbicara
Sopan santun bertelepon
20
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Rancangan Penelitian
Rancangan dalam penelitian ini adalah rancangan penelitian
secara
operasional,
(3)
peneliti
merumuskan
hipotesis
21
B. Subjek Penelitian
Subyek
dalam
penelitian
ini
ditentukan
berdasarkan
C. Langkah-langkah Penelitian
Menurut Zuriah (2003) mengatakan bahwa langkah-langkah
penelitian tindakan terdiri atas empat tahap. Adapun penjelasannya sebagai
berikut.
1. Tahap 1. Refleksi Awal
Merupakan fase refleksi awal yang berarti melakukan refleksi
terhadap situasi yang sebenarnya, setelah merumuskan tema penelitian.
2. Tahap 2. Perencanaan
Merupakan fase perencanaan yang dilakukan setelah melakukan
fase pertama, perlu mereview analisis awal yang harus dilakukan, tentang
penggunaan media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar pada
siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Pucanglaban, Kabupaten Tulungagung.
Dalam tahap ini diharapkan (a) dapat menerjemahkan media pengajaran
yang jelas tentang penggunaan media pengajaran dalam proses belajar
mengajar, dan alasan pemilihan tema tersebut, (b) draf kerja tindakan tiap
individu dan kelompok, (c) media pengajaran tentang pihak yang terlibat,
(d) garis besar rencana program kerja (time achedirlle), (e) memonitor
22
observasi
adalah
kegiatan
selektif
dari
suatu
proses
aktif.
D.
Instrumen Penelitian
Menurut Zuriah (2003), ada 5 jenis instrumen yang digunakan
ini,
melakukan
catatan
terhadap
hasil
observasi
dengan
tidak
berpartisipasi.
Artinya
peneliti
hanya
melakukan
pengamatan (melihat) secara pasif dan menjauhi agar tidak terlibat dalam
24
tentang
orang,
kejadian,
aktivitas,
organisasi,
perasaan,
dalam
penelitian
ini
dilakukan
peneliti
untuk
informasi
sebanyak-banyaknya
25
yang
rahasia,
dan sensitif
3. Dokumentasi
Menurut Zuriah (2003) teknik ini adalah cara mengumpulkan
data melalui peninggalan tertulis, terutama berupa arsip-arsip dan
termasuk juga buku-buku tentang pendapat, teori, dalil atau hukum-hukum
lain yang berhubungan dengan masalah penelitian.
Guba & Lincoln (1981) mengatakan bahwa dokumen dan record
dapat digunakan untuk keperluan penelitian karena: (1) merupakan
sumber yang stabil, kaya dan mendorong, (2) berguna sebagai bukti untuk
suatu pengujian, (3) sifatnya alamiah sesuai dengan konteks, (4) hasil
pengkajian
akan
membuka
kesempatan
untuk
lebih
memperluas
E.
26
(1) Reduksi data, pada teknik ini peneliti melakukan proses pemilahan,
pemusatan
perhatian
untuk
penyederhanaan,
pengabstrakan,
dan
transformasi data mentah atau data kasar yang muncul dari catatancatatan di lapangan,
(2) Penyajian data, teknik ini memaparkan hasil temuan secara narasi, dan
(3) Penarikan kesimpulan atau verifikasi, teknik ini peneliti berusaha agar
dapat mengmedia pengajarankan Kerepresentatifan suatu peristiwa,
kejadian atau suatu subjek.
Teknis analisis data dalam penelitian ini, adalah analisis data
kualitatif yang bersifat linear (mengalir) maupun bersifat sirkuler. Adapun
teknik analisis data yang dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:
(1) Menelaah seluruh data yang telah dikumpulkan. Penelaahan dilakukan
dengan cara menganalisis, mensintesis, memaknai, menerangkan, dan
menyimpulkan. Kegiatan penelaahan pada prinsipnya dilaksanakan sejak
awal data dikumpulkan,
(2) Mereduksi data yang didalamnya melibatkan kegiatan mengkategorikan
dan pengklasifikasian, dan
(3) Menyimpulkan dan menferivikasi. Dari kegialan reduksi selanjutnya
dilakukan penyimpulan terakhir dan selanjutnya diikuti kegiatan ferivikasi
atau pengujian terhadap temuan penelitian.
Dalam kegiatan analisis data tersebut, akan didapatkan dua jenis
data yaitu, data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif berupa hasil
obeservasi yang dilakukan pada setiap tahap kegiatan, dan data kuantitatif
berupa hasil belajar atau prestasi belajar yang didapatkan oleh siswa dalam
melakukan proses pembelajaran dengan penggunaan media pengajaran.
F.
Penyiapan Partisipan
Penelitian ini dilandasi prinsip kolaboratif, partisipatoris, dan
kooperatif, maka kegiatan penyiapan partisipan dipandang perlu dilakukan.
27
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bimbingan
Sosial
Melalui
Model
Pembelajaran
Media
Pendidikan
Materi
Berkomunikasi Secara Sehat dan Dinamis Dengan Teman Sebaya Siswa Kelas VIII-D SMP
Negeri 1 Pucanglaban Tahun Pelajaran 2009/2010, maka akan dipaparkan paparan
data dan hasil penelitian. Adapun penjabarannya sebagai berikut :
A.
Paparan Data
Berdasarkan hasil dari pengamatan dan observasi peneliti maka,
NAMA
ALINA NIRMALA
ANDIK HERWANTORO
ANGGA DWI RIYANTO
DENIKO ARIO BUDI FIRNANDA
DESKA CITA ANGGA TRIA PRATAMA
DESY KRITINA HANDAYANI
DEVA ADE NUGRAHA
DHE HARIKA SEPTI KUSUMA
DONY SISWANTO
DWI TRIBOWO
EVA PUSPITASARI
EVI SUSANTI
FEBRI HERMAWAN
GATOT SUWAJI
GINANJAR TRI WAHYUDI
HARY K.
HERI SETIAWAN
IRWAN TRI CAHYONO
LILIS EKA W.
LINA DESI ARIWATI
LUKI FERNANDO
MERIYANA NURI W.
MURTINI
NANIK PUJIASTUTI
NINDA PUJI ASTUTI
NINIK PURWATI
SRIANI
SUDARTATIK
SUFIYA DWI RAHAYU
SUPARLAN
SUYATIN
TRI RAHAYU LESTARI
TATI RUKMAWATI
TIKO ASEGAP
UMI LATIFAH
UMI ROFIAH
WIJI RAHAYU
29
L/P
P
L
P
L
P
P
L
L
P
L
P
P
L
L
L
L
L
L
P
P
L
P
P
P
P
P
P
P
P
L
P
P
P
L
P
P
P
PERNYATAAN
1.
Senang
2.
Tidak Senang
YA
TIDAK
24 siswa
13 siswa
KETERANGAN
Data diperoleh
dari
wawancara
2.
pada
hasil
kegiatan
penelitian,
maka
untuk
Tabe1 2
Prosentase Hasil Belajar
Siswa Kelas VIII-D SMP Negeri 1 Pucanglaban
No
Nilai
1. 8,01 - 10,00
2. 6,01 - 8,00
3. 0,01 - 6,00
Tota1:
Frekwensi
Frekwensi
(%)
Kategori
Prestasi
Belajar
15
17
5
40.54
45.95
13.51
Baik
Sedang
Kurang
37
100%
31
siswa
Kelas
VIII-D
SMP
Negeri
Pucanglaban,
Kabupaten
B. Refleksi
Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru dipelajari
atau berpikir ke belakang tentang apa-apa yang sudah dilakukan di masa
lalu. Siswa mengendapkan apa yang baru dipelajarinya, sebagai struktur
pengetahuan yang baru, yang merupakan pengayaan atau revisi dari
pengetahuan sebelumnya. Refleksi merupakan respon terhadap kejadian,
aktivitas atau pengetahuan yang baru diterima. Dalam penelitian tindakan
(action research) ini refleksi yang dilakukan oleh peneliti dan praktiksi adalah
dengan cara mendiskusikan hasil kegiatan yang dilakukan dalam penelitian
ini. Kegiatan tersebut meliputi: (1) analisis, (2) sintesis, (3) pemaknaan, (4)
penjelasan, dan (5) penyimpulan data dari informasi yang dikumpulkan.
Berdasarkan data selama penelitian tindakan berlangsung, maka
dapat dapat direfleksikan sebagai berikut :
(1) Penggunaan media pengajaran dalam proses belajar mengaiar dapat
memperjelas penyajian dan informasi sehingga dapat memperlancar dan
meningkatkan motivasi, aktivitas dan hasil belajar,
(2) Media pengajaran dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak
sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih
langsung antara siswa dan lingkungannya, memungkinkan siswa untuk
belajar sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya,
(3) Pengajaran dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu
artinya :
32
Peristiwa
alam
dapat
disajikan
melalui
film,
video,
slide
dan
sebagainya.
(4) Media pengajaran dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka,
(5) Penggunaan media pengajaran dapat digunakan untuk perorangan,
kelompok, atau kelompok yang besar jumlahnya, dengan memiliki tiga
fungsi utama diantaranya :
a. memotivasi minat dan tindakan,
b. menyajikan informasi, dan
c. memberi instruksi.
C.
Hasil Penelitian
Berdasarkan pada paparan data observasi dan catatan selama
33
siswa
Kelas
VIII-D
SMP
Negeri
Pucanglaban,
Kabupaten
sehingga
dapat
siswa
Kelas
VIII-D
SMP
Negeri
Pucanglaban,
Kabupaten
Tulungagung, tugas dan peran guru berubah kearah yang lebih positif.
Artinya beban guru untuk menjelaskan yang berulang-ulang mengenai isi
pelajaran dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan sehingga guru dapat
memusatkan perhatian kepada aspek penting lain dalam proses belajar
mengajar.
Dari uraian hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa
dengan menggunakan media bermedia pengajaran dalam kegiatan belajar
mengajar, menunjukkan bahwa aktivitas, motivasi, dan prestasi belajar siswa
34
dipilih
berdasarkan
tujuan
instruksional
yang
telah
ditetapkan yang secara umum mengacu kepada salah satu atau gabungan
dari dua atau tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Tujuan ini dapat
dimedia pengajarankan dalam bentuk tugas yang harus dikerjakan atau
dipertunjukkan oleh siswa, seperti menghafal, melakukan kegiatan yang
melibatkan kegiatan fisik atau pemakaian prinsip-prinsip seperti sebab dan
akibat, melakukan tugas yang melibatkan pemahaman konsep-konsep
atau hubungan-hubungan perubahan, dan mengerjakan tugas-tugas yang
melibatkan pemikiran pada tingkatan lebih tinggi.
2. Tepat untuk mendukung isi pelajaran yang sifatnya fakta, konsep, prinsip,
atau generalisasi
Media yang berbeda, misalnya film dan grafik memerlukan
simbol dan kode yang berbeda, oleh karena itu memerlukan proses dan
keterampilan mental yang berbeda untuk memahaminya. Agar dapat
35
harus jelas dan ingin disampaikan tidak boleh terganggu oleh elemen lain
yang berupa latar belakang.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan catatan dan observasi hasil penelitian tindakan
Bidang
Bimbingan
Sosial
Melalui
Model
Pembelajaran
Media
37
di
lingkungan
mereka,
sehingga
konsep
tujuan
yang
B. Saran-saran
Berdasarkan kesimpulan hasil penelitian tersebut, maka dapat
dirumuskan beberapa saran sebagai berikut:
1. Guru hendaknya lebih kreatif dalam melakukan inovasi dalam kegiatan
belajar mengajar. Salah satunya adalah inovasi dalam menggunakan
media pengajaran,
2. Lembaga sekolah hendaknya memberika kesempatan kepada guru, dalam
upaya meningkatkan motivasi belajar siswa dengan melengkapi sarana
penunjang dalam kegiatan belajar mengajar. Sarana yang dimaksudkan
adalah media pengajaran,
3. Siswa akan lebih memahami dan menerima hasil belajar bila, dalam
penyampaian materi pelajaran yang dilakukan oleh guru bersifat konkrit,
artinya siswa tidak verbalisme terhadap materi yang disampaikan oleh
guru, sehingga dalam hal ini guru dituntut untuk lebih aktif dan kreatif
dalam menggunakan media pengajaran.
DAFTAR PUSTAKA
:
:
:
:
:
SMPN 1 Pucanglaban
VIII / Ganjil
Informasi, Pembelajaran dan Bimb. Kelp.
1 X 40 menit
4
C. Indikator
D. Bidang Bimbingan
: Sosial
E. Fungsi Bimbingan
: Pemahaman
F. Pengalaman Layanan
H. Evaluasi
1. Berikanlah contoh bentuk pola hubungan teman sebaya;
2. Berikanlah contoh bentuk pola hubungan teman sebaya yang
berupa kelompok.
I. Tindak lanjut
1. Siswa yang belum memahami materi diberi Layanan Bimbingan
kelompok kecil;
2. Siswa yang memiliki masalah sehingga tidak aktif dalam layanan di
kelas akan diberi Layanan Konseling;
3. Siswa yang memiliki masalah setelah layanan materi di kelas akan
diberi Layanan Konseling.
LAMPIRAN
SOAL
Tugas 1
Menjadi pendengar yang baik, kamu butuh terus menerus belajar. Pada
kesempatan ini diadakan suatu latihan untuk mendengarkan orang lain
secara baik dan benar. Caranya demikian:
41
1. Bentuklah kelompok yang terdiri dari tiga anggota. Ketiga orang ini coba
mengidentifikasi dirinya sebagai pembicara, pendengar, dan peninjau.
2. Pembicaraan menyampaikan suatu topik pembicaraan selama tiga menit.
Peninjau mencatat apa yang disampaikan pembicara dan bagaimana
pendengar itu mendengar . Setelah tiga menit, pendengar mengulangi
dengan kata-katanya sendiri apa yang telah disampaikan oleh pembicara.
Kemudian, peninjau memberikan tanggapannya baik terhadap pembicara
maupun pendengar. Waktu seluruhnya diusahakan 7 menit, 3 menit untuk
pembicara dan 2 menit untuk pendengar dan 2 menit untuk peninjau.
Ulangi latihan ini secara bergilir dan berganti posisi.
Pertanyaan :
1. Bagaimana
perasaankamu
saat
tampil
dalam
latihan?............................................ ............................................................
.....................................................................................................................
.............................................................................................
2. Kesulitan
apa
saja
yang
kamu
alami
pada
setiap
peran......................................... ..................................................................
.....................................................................................................................
.......................................................................................
3. Apakah
kamu
berpikir
bahwa
dirimu
adalah
pendengar
seorang
pembicara,
yang
baik...............................................................................................................
.....................................................................................................................
...................................
4. Apa saja rintangan yang menghambat kamu mendengar yang baik dalam
latihan
ini.................................................................................................................
.....................................................................................................................
...................................
5. Bagaimana kamu dapat memperbaiki keterampilan untuk mendengar
pada
masa
yang
akan
datang..........................................................................................................
.....................................................................................................................
..................
42
Tugas 2
Pendengar yang baik
Apakah anda pendengar yang baik?
Jawablah pertanyaan berikut ini dengan memilih salah satu jawaban yang
cocok (sering, kadang-kadang, jarang), jawaban anda dibalas kemudian.
Pernyataan
N
o.
1 Saya tetap mengadakan kontak
mata dengan sipembicara.
2 Saya tahu apa yang akan
dikatakan sipembicara sebelum
dia menyelesaikan percakapan
3 Saya mencoba untuk menyesuaikan pikiran dan perasaan
saya dengan sipembicara
4 Saya
mempunyai
kesulitan
dalam menemukan kesempatan
untuk mendengarkan teman
yang datang pada saya dengan
persoalannya.
5 Saya mengajukan pertanyaan
untuk kejelasan dan pengertian
6 Saya mengajukan pertanyaan
untuk kejelasan dan pengertian.
7 Saya tidak menghakimi apa
yang dikatakan si pembicara
sebelum dia datang
8 Saya dapat tersinggung dengan
mudah oleh teman yang tidak
Sering
43
Kadang
Jarang
10
11
12
.
13
14
15
16
17
18
20
44