Anda di halaman 1dari 11

PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SATE JEMPOL PINGGIRAN (SEMPOLAN)
CETAR MEMBAHANA DI LIDAH

Bidang Kegiatan :
PKM-K
Diusulkan Oleh :
Muhammad Faris Izzudin

(48933181537-2013)

Ketua Kelompok

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG


SEMARANG
2013

HALAMAN PENGESAHAN
PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA
1. Judul Kegiatan

: Sate Jempol Pinggiran ( SEMPOLAN )


Cetar Membahana Di Lidah
( )PKM - K

2. Bidang Kegiatan : ( )PKM - P


( )PKM - T

)PKM - M

3. Ketua Pelaksana Kegiatan


a. Nama Lengkap

: Muhammad Faris

Izzudin
b. NIM

: 48933181537

c. Jurusan

: D3- Keperawatan

d. Universitas

: Universitas Islam Sultan

Agung
e. Alamat Rumah dan No.Tel./HP

: Desa Jeruksari no. 125

A rt04 rw 01 Kec. Tirto Kab.


Pekalongan
f. Alamat email

: faris_33@ymail.com

4. Anggota Pelaksana Kegiatan/ Penulisan : 1 orang


5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar
b. NIP

:
:

c. Alamat Rumah dan No.Tel/HP


6. Biaya Kegiatan Total
a. Dikti
6. Jangka Waktu Pelaksanaan

:
:
: Rp. 4.250.000
: 1 bulan
Semarang, 27

September 2013
Menyetujui
Ketua Jurusan / Progdi
Kegiatan,

Ketua Pelaksana

(Muhammad Faris

Izzudin)
NIP.

NIM. 48933181537

BAB 1. PENDAHULUAN
A. Judul Prgram
Sate Jempol Pinggiran (Sempolan) Cetar Membahana Di
Lidah
B. Latar Belakang Masalah
Di Kota Pekalongan banyak

anak-anak

yang

sangat

menggemari makanan ini, anak-anak banyak menyukainya


karena harga yang ekonomis. Akibatnya timbul pepatah
anak-anak

di

kota

pekalongan

Tiada

Hari

Tanpa

Sempolan, cukup mencengangkan memang mendengar


pepatah tersebut namun itulah kenyataan di lapangan.
Hampir dari pagi,siang,malam para pedagang sempolan
berkeliling menjajakan dagangannya keliling

kampung

mulai dari kawasan perumahan hingga pelosok-pelosok


desa. Sempolan memang telah naik daun di Pekalongan
meskipun rasanya cukup sederhana.
Dengan sasaran target pemasaran yang sangat luas dan
dengan rassa yang masih sangat sederhana, perlu adanya
terobosan-terobosan

baru

untuk

menambah

pilihan

masyarakat terhadap makanan sempolan. Rasa yang


ditawarkan akhir-akhir ini hanya terdapat satu varian rasa,
kurangnya

variasi

rasa

yang

ditawarkan

menjadi

penghambat sempolan berkembang lebih luas.


Peminat makanan sempolan dewasa ini hanya untuk
kalangan anak-anak saja, masyarakat masih menganggap
sebelah mata pada makanan tersebut. Padahal jika diberi

sedikit

modifikasi

makanan

tersebut

nantinya

dapat

menjangkau masyarakat luas mulai dari ibu rumah tangga,


pelajar,mahasiswa,hingga

lansia

diharapkan

bisa

menikmati makanan tersebut.


Mayoritas pedagang sempolan lulusan Sekolah Menengah
Pertama bahkan ada juga yang tidak lulus Sekolah Dasar,
dari latar belakang pendidikan tersebut kurangnya daya
cipta lebih terhadap makanan sempolan ini. Rasa yang
dibuat hanya monoton padahal pasar yang ditawarkan
cukup luas.
Ikan bandeng merupakan bahan yan digunakan dalam
makanan sempolan, banyak masyarkat kurang mengerti
manfaat dari ikan bandeng itu sendiri.
Ikan Bandeng adalah bahan makanan
dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia.

yang

biasa

Ikan Bandeng

mengandung energi sebesar 129 kilokalori, protein 20


gram, karbohidrat 0 gram, lemak 4,8 gram, kalsium 20
miligram, fosfor 150 miligram, dan zat besi 2 miligram.
Selain itu di dalam Ikan Bandeng juga terkandung vitamin
A sebanyak 150 IU, vitamin B1 0,05 miligram dan vitamin C
0

miligram.

Hasil

tersebut

didapat

dari

melakukan

penelitian terhadap 100 gram Ikan Bandeng, dengan


jumlah yang dapat dimakan sebanyak 80%.
BAB 2. GAMBARAN UMUM RENCANA USAHA
Peluang Pasar
Sasaran dari bisnis ini adalah semua kalangan masyarakat
dari anak-anak hingga dewasa. Pentingnya kandungan ikan
bandeng bagi tubuh meningkatkan kesadaran masyarakat
untuk mengonsumsi makanan sempolan yang terbuat dari
ikan bandeng. Masyarakat luas masih kurang informasi
tentang manfaat mengonsumsi sempolan, oleh karena itu
kami menetapkan sasaran anak-anak hingga dewasa
dengan mengikuti kebiasaan masyarakat Indonesia yang

gemar makan sate. Ide dasar produk yang kami hasilkan


merupakan makanan yang sangat populer namun sedikit
modifikasi agar lebih menarik konsumen. Sate lilit yang
kami hasilkan dapat dijadikan cemilan ataupun sebagai
lauk.
Kompetitor
Kompetitor sejenis dalam usaha sate lilit yang berbahan
baku ikan bandeng yang memiliki rasa original, pedas,
madu, coklat, dan keju masih sangat sedikit, sehingga
dapat menjadi peluang bagi kami untuk dapat menguasai
pasar. Sate lilit yang disajikan dengan berbagai macam
varian rasa pada dasarnya merupakan sebuah inovasi baru
menikmati sate lilit sehingga peluang mendapatkan pasar
terbuka lebar.
Analisis Permintaan
Sate lilit merupakan

makanan

yang

sudah

dikenal

masyarakat luas dimana permintaannya sudah cukup luas,


bebeda dengan sate lilit biasanya sate lilit jempol pinggiran
(sempolan) yang kami tawarkan memiliki bentuk ukuran
yang unik (sebentuk dengan jempol) dengan berbagai
macam rasa di antaranya original,pedas,madu,coklat,keju.
Dengan inovasi yang kami buat ini dapat terpenuhnya
target

pasar

yaitu

dari

anak-anak

hingga

dewasa,

diharapkan masyarakat yang sifatnya konsumtif dapat


mengonsumsi makanan sempolan yang beraneka macam
yang mengandung banyak gizi, nantinya masyarakat dapat
membiasakan

memakan

makanan

olahan

ikan

yang

mempunyai banyak manfaat.


Kami menganalisis bahwa pada tahap selama pengenalan
penjualan tentu masih dalam level rendah tapi telah kami
siasati dengan memberikan promo kepada para pelanggan
dengan tujuan produk yang kami tawarkan dapat lebih
cepat diterima oleh masyarakat luas. Analisis kami dalam

kurun waktu sebulan

dengan penjualan rata-rata 200

tusuk per hari akan terjadi Break Event Point (BEP).


BAB 3. METODE PELAKSANAAN
Dalam menjalankan usaha ini, sate lilit jempol pinggiran
(Sempolan) cetar membahana di lidah memiliki beberapa
tahap pengembangan :
1. Tahap persiapan usaha
Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan memulai
usaha seperti melakukan survei ke beberapa tempat
yang

strategis

untuk

membuka

peluang

usaha,

menyiapkan alat,tempat dan perlengakapan.


2. Tahap pengenalan lebih lanjut
Ketika sempolan cetar membahana di lidah mulai
dipasarkan, saat itulah usaha ini berada pada tahap
pengenalan.

Pemasaran

pertama

dilakukan

kepada

orang terdekat melalui jejaring sosial, leaflet, brosur


maupun

bertemu

langsung,

tahap

pengenalan

ini

berlangsung hingga terjadi Break Event Point (BEP).


3. Tahap perkembangan
Ketika Sempolan Cetar Membahana di Lidah mulai
dikenal dan mengalami peningkatan setiap minggunya ,
usaha ini telah memasuki tahap perkembangan. Hal ini
berarti

mengharuskan

kami

untuk

memningkatkan

produktivitas dan standard pelayanan terhadap para


pelanggan.kondisi ini akan berlangsung kurang lebih
selama 5-12 bulan.
4. Tahap perluasan
Pada tahap ini akan dilakukan beberapa penambahan
gerai penjualan dengan sistem mitra kerja. Hal ini
tentunya akan menambah perluasan peluang pasar.
5. Tahap pemeliharaan
Pada tahap ini, perusahaan berfokus terhadap standard
pelayanan pada berbagai mitra kerja dengan menjaga
cita rasa pada tiap-tiap mitra kerja kami.

Penetapan Harga
Harga Penjualan ditetapkan dari :

Biaya bahan habis satu minggu = Rp. 934.000 : 7 =

Rp. 134.000
Biaya peralatan investasi selama 4 tahun

2.640.000 : 4 : 365 hari = Rp. 1. 900


Biaya bahan lain-lain selama satu bulan = Rp.

= Rp.

650.000 : 30 = Rp. 22.000


Harga Satuan = Rp. 134.000 + Rp. 1.900 + Rp. 22.000 =
Rp. 157.900
= Rp. 157.900 : 150 tusuk = Rp. 1.100
= Rp. 1.100 + ( keuntungan yang diharapkan
Rp.400)
= Rp.1.500
Target Pasar
1. Anak anak hingga dewasa
2. Target awal adalah di daerah strategis di pusat-pusat
tempat

keramaian.

Pada

tahap

perluasan

target

diperluas hingga ke beberapa kota di Jawa Tengah.


3. Berasal dari kalangan ekonomi bawah hingga ekonomi
menegah- keatas.

Strategi Promosi
-

Pemasaran
Brosur,spanduk, dan jejaring sosial
Brosur dan spanduk akan kami sebar dan temapatkan
di tempat-tempat pusat keramaian seperti mall, pasar
kaget,

sekolah-sekolah

hingga

perempatan

jalan.

Sekarang facebook dan twitter banyak di gandrungi


masayarakat oleh karena itu kami akan promosikan di
facebook dan twitter.
Tujuan :

1. Agar konsumen dapat melihat dengan jelas profil


usaha kami dan jenis Sempolan itu sendiri
2. Lebih mempercepat dalam proses pengenalan tanpa
menunggu waktu yang cukup lama.
3. Meningkatkan brand awareness di masyarakat.
BAB 4. BIAYA DAN JADWAL KEGIATAN
Dalam menjalankan usaha ini, sate lilit jempol pinggiran
(Sempolan) cetar membahana di lidah memiliki beberapa
tahap pengembangan :
6. Tahap persiapan usaha
Pada tahap ini dilakukan persiapan-persiapan memulai
usaha seperti melakukan survei ke beberapa tempat
yang

strategis

untuk

membuka

peluang

usaha,

menyiapkan alat,tempat dan perlengakapan.


7. Tahap pengenalan lebih lanjut
Ketika sempolan cetar membahana di lidah mulai
dipasarkan, saat itulah usaha ini berada pada tahap
pengenalan.

Pemasaran

pertama

dilakukan

kepada

orang terdekat melalui jejaring sosial, leaflet, brosur


maupun

bertemu

langsung,

tahap

pengenalan

ini

berlangsung hingga terjadi Break Event Point (BEP).


8. Tahap perkembangan
Ketika Sempolan Cetar Membahana di Lidah mulai
dikenal dan mengalami peningkatan setiap minggunya ,
usaha ini telah memasuki tahap perkembangan. Hal ini
berarti

mengharuskan

kami

untuk

memningkatkan

produktivitas dan standard pelayanan terhadap para


pelanggan.kondisi ini akan berlangsung kurang lebih
selama 5-12 bulan.
9. Tahap perluasan
Pada tahap ini akan dilakukan beberapa penambahan
gerai penjualan dengan sistem mitra kerja. Hal ini
tentunya akan menambah perluasan peluang pasar.
10. Tahap pemeliharaan

Pada tahap ini, perusahaan berfokus terhadap standard


pelayanan pada berbagai mitra kerja dengan menjaga
cita rasa pada tiap-tiap mitra kerja kami.
Penetapan Harga
Harga Penjualan ditetapkan dari :

Biaya bahan habis satu minggu = Rp. 934.000 : 7 =

Rp. 134.000
Biaya peralatan investasi selama 4 tahun

2.640.000 : 4 : 365 hari = Rp. 1. 900


Biaya bahan lain-lain selama satu bulan = Rp.

= Rp.

650.000 : 30 = Rp. 22.000


Harga Satuan = Rp. 134.000 + Rp. 1.900 + Rp. 22.000 =
Rp. 157.900
= Rp. 157.900 : 150 tusuk = Rp. 1.100
= Rp. 1.100 + ( keuntungan yang diharapkan
Rp.400)
= Rp.1.500
Target Pasar
4. Anak anak hingga dewasa
5. Target awal adalah di daerah strategis di pusat-pusat
tempat

keramaian.

Pada

tahap

perluasan

target

diperluas hingga ke beberapa kota di Jawa Tengah.


6. Berasal dari kalangan ekonomi bawah hingga ekonomi
menegah- keatas.

Strategi Promosi
-

Pemasaran
Brosur,spanduk, dan jejaring sosial
Brosur dan spanduk akan kami sebar dan temapatkan
di tempat-tempat pusat keramaian seperti mall, pasar
kaget,

sekolah-sekolah

hingga

perempatan

jalan.

Sekarang facebook dan twitter banyak di gandrungi

masayarakat oleh karena itu kami akan promosikan di


facebook dan twitter.
Tujuan :
4. Agar konsumen dapat melihat dengan jelas profil
usaha kami dan jenis Sempolan itu sendiri
5. Lebih mempercepat dalam proses pengenalan tanpa
menunggu waktu yang cukup lama.
6. Meningkatkan brand awareness di masyarakat.

LAMPIRAN
1. Ketua kelompok : Muhammad Faris Izzudin
TTL
: Pekalongan, 19 Februari 1996

Fakultas/jurusan : Ilmu Keperawatan/ D3


Keperawatan
Angkatan

: 2013

NIM
Alamat rumah

: 48933181537
: Desa Jeruksari no. 125 A rt

04 rw 01 Tirto,
No. HP
e-mail

Pekalongan.
: 085328199369
: faris_33@ymail.com

Anda mungkin juga menyukai