Niat Beli Green Cosmetics (studi kasus pada The Body Shop pontianak)
Wenny Febrianti,Se,M.Sc
Universitas Tanjungpura Pontianak
ABSTRAK
Green Product(Produk Hijau) menjadi suatu isu yang populer dalam bidang
ekonomi dengan munculnya orientasi dalam aktivitas pemasaran salahsatunya
adalah Green Cosmetict.
PENDAHULUAN
Dalam perkembangan jaman yang terus berubah, manusia telah mengalami banyak
perkembangan periode waktu yang dilewatinya. Selama perkembangan itu, manusia
selalu mendapatkan berbagai perubahan dalam berbagai bidang termasuk gaya hidup.
Menurut Kotler (2002) gaya hidup adalah: Gaya hidup adalah pola hidup
seseorang didunia yang diekspresikan dalam aktivitas, minat, opininya dan gaya
hidup menggambarkan keseluruhan dari seseorang dalam berinteraksi dengan
lingkungannya serta Kehidupan sosial, teknologi canggih, serta penampilannya
adalah gaya hidup yang selalu berjalan seiring perkembangan jaman.
Gaya hidup konsumtif masyarakat modern terutama kaum perempuan dalam
pencarian produk untuk menunjang penampilannya memacu kegiatan produksi
massal tanpa memperhatikan efek buruk yang akan mempengaruhi masa depan
generasi selanjutnya. Bumi kita sedah semakin tua dan rapuh secara terus menerus
disedot kekayaannya tanpa berpikir panjang tantang keberlanjutannya. Dan semakin
dirusak oleh limbah hasil produksi.
Berdasarkan hasil pemeriksaan pihak BPOM dalam beberapa lokasi penjualan
jamu dan kosmetik ditemukan lebih dari 100 produk kosmetik yang dijadikan barang
sita karena tidak memiliki ijin edar, kadaluarsa, dan mengandung zat-zat berbahaya.
Penggunaan kosmetik berbahaya tidak mengancam keselamatan penggunaanya
namun keselamatan lingkungan. Limbah dari produk berbahan dari kimia dapat
mengakibatkan terkikisnya lapisan ozon. Hal itu dapat menjadi salah satu pemicu
terjadinya pemanasan global.
Scientific Adviser Dr Paul Alan Cox menyebutkan produk kosmetik yang ramah
lingkungan bukan hanya terbuat dari bahan alami, tapi pengerjaannya pun harus
dilakukan tanpa membahayakan lingkungan. Dr Cox juga menjelaskan bahwa
terdapat dua macam green cosmetics, yakni kosmetika natural dan organik.
Kosmetik natural memakai bahan alami, namun masih menggunakan bahan
kimia. Sementara kosmetik organik dibuat dari bahan-bahan alami yang
dikembangbiakkan dalam standar organik. Dalam kosmetik natural,dosis bahan kimia
masih dalam kategori aman.Fungsinya untuk meningkatkan performa kosmetik itu
sendiri. Sementara standar dalam kosmetik organik, berarti tumbuhan yang digunakan
sebagai bahan baku kosmetik tersebut tidak disemprot dengan pestisida atau tidak
menggunakan pupuk kimia.
Karena prosesnya yang sangat alami,kosmetik organik diklaim lebih berkhasiat
dari kosmetik natural karena mengandung antioksidan 40% lebih banyak.Sementara
dibanding kosmetik dengan senyawa kimia tinggi, green cosmetics lebih cepat
diserap tubuh karena sifat bahan-bahannya yang alami.Keuntungan lainnya, dengan
menggunakan green cosmetics, maka kita bisa mengurangi paparan bahan kimia pada
kulit. Bahkan sebuah perusahaan survei di Amerika menyebutkan ,peminat produk
kosmetik dan perawatan organik meningkat sebesar 37% di tahun 2012 di kalangan
wanita berusia di bawah 35 tahun.
Dari latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat dirumuskan permasalahan
apakah variabel Harga Premium dan Pengetahuan Ekologikal secara bersama-sama
(simultan) dan secara terpisah (parsial) berpengaruh signifikan terhadap Niat Beli
pada konsumen Green Cosmetics The Body Shop di Kota Pontianak.
LANDASAN TEORI
1.
Pengertian pemasaran
Pemasaran mempunyai peranan sangat penting dalam pengembangan dan
mempertahankan kelangsungan hidup suatu perusahaan. Memasarkan produk
atau jasa sebanyak-banyaknya dan diterima oleh konsumen merupakan salah
satu tujuan dari setiap perusahaan dan itu merupakan tanggung jawab dari
pemasaran.Kegiatan pemasaran ini, bertujuan untuk memperlancar arus barang
atau jasa dari perusahaan sampai kekonsumen secara efektif dan efisien.
Menurut Kotler (2005:10) definisi dari pemasaran adalah:Pemasaran
adalah sebagai suatu proses sosial yang didalamnya individual dan kelompok
mendapatkan apa yang mereka butuhkan dan inginkan dengan menciptakan,
menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan
pihak lain.
2.
Harga premium
Harga adalah sesuatu yang dikorbankan konsumen untuk mendapatkan
suatu produk.Harga adalah sebuah titik temu dari biaya produksi dan
permintaan konsumen.
Menurut Suharno dan sutarso (2010:177) pengertian harga secara luas
adalah :sejumlah pengorbanan yang diperlukan untuk mendapatkan suatu
produk. Jika produk yang ditawarkan adalah produk biasa atau tidak memiliki
karakteristik yang unik dan berbeda cenderung murah, sedangkan produk yang
memiliki keunikan atau karakteristik lebih akan membuat produk tersebut
mampu memiliki harga yang lebih tinggi.
3.
Pengetahuan ekologikal
Menurut Alba dan Hutchingson. (1999) pengetahuan ekologikal adalah
Pengetahuan
ekologikal
adalah
dikenalsebagai
karakteristik
yang
4.
Niat beli
Keputusan dalam memilih suatu produk memang keputusan yang
dilematis.Ada berbagai aspek yang harus dipertimbangkan dalam memutuskan
hal tersebut. Mulai dari biaya, target yang akan dituju, proses mengikatkan
ekuitas sebuah brand pada ekuitas model, dan yang tidak kalah penting adalah
adanya niat (intention) dari konsumen.
Beberapa pengertian dari niat beli (Setiawan dan Ihwan, 2004 dalam lestari,
2012:25) adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
METODE PENELITIAN
Penyebaran kuesioner penelitian ini dilakkan dikota Pontianak sebagai kota
metropolitan di Kalimantan barat, sebagai pertimbangan penentuan kota tersebut
karena Pontianak sebagai kota yang tingkat pupolasinya realatif tinggi dibandingkan
dengan daerah lain di Kalimantan barat. Pemilihan daerah kota Pontianak
berdasarkan
pada
pertimbangan
bahwa
kota
Pontianak
merupakan
pusat
Cronbach alpha
Harga Premium
0,760
Pengetahuan Ekologikal
0,741
Niat Beli
0,731
PEMBAHASAN
Tabel 3.11
Koefesien determinasi
Model Summaryb
Model
R Square
Adjusted R
Square
,438a
,192
,175
2,496
Adjusted R Square yang telah disesuaikan disini memiliki nilai sebesar 0,175,
yang artinya menunjukan sumbangan pengaruh variabel independen terhadap variabel
dependen 0,175. Adjusted R Square biasanya untuk mengukur sumbangan pengaruh
jika dalam regresi menggunakan lebih dari dua variabel independen. Hasil hitung
disini akan diubah dalam bentuk persentase. Sumbangan pengaruh dua variabel
independen adalah sebesar 17,5%, sehingga variasi variabel independen disini
mampu menjelaskan sebesar 17,5% variasi dependen. Sedangkan sisanya sebesar
82,5% dipengaruhi dan dijelaskan oleh variabel lain.
Tabel 3.12
Hasil Regresi Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
Sig.
2,861
,005
Std. Error
(Constant)
6,941
2,426
PR
,028
,083
,032
,343
,732
KN
,242
,051
,434
4,717
,000
a.Dependent
Beta
Variable: INT
- Nilai konstansta sebesar 6,941 yang artinya jika harga premium (X1) dan
pengetahuan ekologikal (X2) nilainya 0, maka niat beli (Y) adalah 6,941
- Nilai koefesien regresi variabel harga premium (X 1) adalah 0,028 dan bernilai
positif. Artinya jika ada peningkatan sebesar 1 dengan asumsi variabel
independen pengetahuan ekologikal (X2) tidak mengalami perubahan atau
tetap, maka nilai niat beli atau Y sebagai variabel dependen juga akan
meningkat sebesar 0,028. Teradapat hubugan positif tapi tidak signifikan
antara harga premium dan niat beli, sehingga semakin menaik nilai harga
premium juga akan menaikan nilai niat beli.
- Nilai koefesien regresi variabel pengetahuan ekologikal (X2) adalah 0,242 dan
berniali positif. Artinya jika ada peningkatan sebesar 1 dengan asumsi tidak
terjadi perubahan pada variabel harga premium (X2), maka nilai niat beli atau
Y juga akan naik sebesar 0,242. Hubungan yang terjadi adalah positif,
sehingga semakin menaik nilai pengetahuan ekologikal, maka akan menaikan
nilai niat beli.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang telah dijelaskan
sebelumnya, maka dapat dijelaskan sebagai berikut:
1.
Harga Premium (PR) memiliki pengaruh yang tidak signifikan teradap niat
beli (INT) produk The Body Shop. Hasil uji menunjukan bahwa nilai t hitung
< t tabel yaitu 0,343 < 1.987, sehingga Ha ditolak atau tidak terdapat pengaruh
yang signifikan antara harga premium terhadap niat beli produk green
cosmetics The Body Shop.
2.
3.
B. Saran
Setelah melakukan penelitian mengenai pengaruh harga premium dan
pengetahuan ekologikal terhadap niat beli produk green cosmetics The Body
Shop, peneliti menyarankan :
1.
Adanya peran aktif dari pemerintah, produsen dan pihak lain dalam sosialisasi
produk green cosmetics kepada masyarakat mengenai pentingnya produk
green cosmeticsbagi lingkungan dan kesahatan.
2.
melalui
kerja
sama
DAFTAR PUSTAKA