Lapkas Skizofrenia Undifferentiated
Lapkas Skizofrenia Undifferentiated
OLEH :
Nadya Kurniawardani Rauf
080 111 326
Pembimbing :
DR. dr. Th. M. D. Kaunang, Sp. KJ. KAR
I.
IDENTITAS PENDERITA
II.
Nama
Umur
Jenis Kelamin
Tempat/tanggal Lahir
Status Perkawinan
Pendidikan Terakhir
Pekerjaan
Suku
Agama
Alamat Sekarang
Tanggal MRS
Cara MRS
Tanggal Pemeriksaan
Tempat Pemeriksaan
: Tn. S.P
: 32 Tahun
: Laki-laki
: Sankub, 22 Januari 1981
: Belum menikah
: SMA
: Tidak bekerja
: Sangkub
: Islam
: Sankap IV Lingkungan 1. Kecamatan Sankub
: 20 Januari 2013
: Diantar oleh keluarga pasien
: 22 Januari 2013
: UGD Jiwa RS Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
RIWAYAT PSIKIATRIK
Riwayat psikiatri diperoleh dari catatan medik dan alloanamnesis pada tanggal 22
Januari 2013.
A. Keluhan Utama
Pasien bicara kacau dan memukul orang tua.
B. Riwayat gangguan sekarang
Menurut ibunya, sudah 2 minggu terakhir ini penderita berbicara kacau dan
tertawa sendiri. Ketika ibunya menegur atau menanyakan perihal tersebut penderita
langsung marah dan memukul ibunya, sejak 2 bulan terkhir ini penderita juga
mengeluhkan ada suara-suara aneh yang didengarkan sehingga membuat telinganya sakit
ketika ditanya akan mengenai suara-suara tersebut pasien tidak mengetahui suara apa
yang didengarkan. Penderita sering memberontak, marah-marah tanpa alasan yang
jelas,dan membanting barang. Penderita juga sering terlihat kebingungan jika diajak
berbicara oleh anggota keluarga dan ketika ditanya jawaban penderita tidak sesuai dengan
pertanyaan yang ditanyakan, selain itu penderita juga lebih terlihat menyendiri. Karena
merasa cemas dengan keadaan penderita, akhirnya keluarga pasien membawanya ke RS
Dr. V. L. Ratumbuysang Manado.
sempat pulang dengan keadaan cukup tenang, kemudian kambuh kembali dengan
gejala yang sama pada tahun 2011 selama ini penderita mengkonsumsi obat
haloperidol tetapi sebulan terakhir ini penderita tidak lagi meminum obat tersebut
dikarenakan keluarga penderita belum membawa penderita untuk kontrol, biasanya
2.
3.
III.
1.
toko.
Riwayat sosial
ke poli jiwa.
Riwayat pelanggaran hukum
Situasi kehidupan sekarang
Riwayat keluarga
Keterangan :
: Laki-Laki
: Perempuan
: Pasien
Faktor Herediter : Tidak Ada
IV.
B. Alam Perasaan
1. Mood
: Membingungkan
2. Afek
: Tumpul
3. Kesesuaian : Ekspresi sesuai dengan isi pikiran
C. Karakteristik bicara
Selama wawancara pasien bisa menjawab salam dan mengenal ibunya, tetapi jika
menjawab pertanyaan yang diajukan penderita hanya sesekali merespon dan tidak
menjawab secara tepat. Artikulasi jelas, volume normal dan intonasi jelas. Pasien
menoleh saat dipanggil namanya.
D. Gangguan persepsi
Halusinasi auditorik , pasien mengaku mendengar suara-suara aneh.
E. Proses dan isi pikiran
1. Proses pikiran
: inkoherensi
2. Isi Pikiran : tidak ada waham
F. Sensorium dan kognisi
1. Kesadaran
Kompos mentis
2. Orientasi
Orientasi waktu
Tidak baik (pasien tidak mengetahui tanggal dan waktu saat wawancara).
Orientasi tempat
Baik (pasien mengetahui pasien berada di rumah sakit).
Orientasi orang
Baik (pasien dapat mengenali ibunya).
3. Daya Ingat
- Daya Ingat Jangka Panjang : sukar di evaluasi ( menurut ibunya 2 bulan
sebelum masuk rumah sakit pasien masih mengenal teman sepermainan
-
V.
Thoraks
: Rhonki -/-, Wheezing -/Abdomen
: Datar, lemas, persitaltik (+) normal
Ekstremitas
: hangat, edema (-), sianosis (-).
2. Status Neurologi
GCS
: E4 : Membuka mata spontan
M6 : Sesuai perintah
V5 : Berorientasi dengan baik
VI.
pertanyaan pemeriksa tidak sesuai dengan pertanyaan yang diajukan dan hanya sesekali
mengikuti perintah pemeriksa. Artikulasi jelas, volume normal dan intonasi jelas. Pasien
menoleh saat dipanggil namanya.
Proses pikirnya inkoherensi dan terdapat halusinasi auditorik. Dalam pertimbangan
tilikan terhadap penyakit, termasuk tilikan derajat 1 yakni pasien tidak merasa dirinya sakit.
Pemeriksaan status generalisnya normal, dan pemeriksaan neurologis normal.
VII.
DIAGNOSIS MULTIAKSIAL
Aksis I
: Skizofrenia residual (F 20.5)
Aksis II
: Tidak ada diagnosis
Aksis III
: Tidak ada diagnosis
Aksis IV
: Tidak ada diagnosis
Aksis V
: GAF sebelum kekambuhan terakhir sekitar 2 bulan yang lalu (6170) yaitu beberapa gejala ringan dan menetap, hendaya ringan dalam fungsi, secara
umum masih baik, dan pada saat ini GAF (51-60) yaitu gejala sedang, hendaya sedang.
VIII. PROBLEM
a. Organobiologi
: Tidak terdapat faktor genetik.
b. Psikologi
: ada halusinasi auditorik.
c. Lingkungan dan sosial ekonomi : pasien memukul orang tua dan keluarganya.
IX.
PERENCANAAN TERAPI
1. Psikofarmaka
a. Haloperidol 2 mg 3x1 tablet
b. Trihexyphenedyl 2 mg 2x1 tablet
c. Risperidon 2 mg 2 x 1 tablet
2.
yaitu dopamin sehingga terjadi gejala tersebut. Pengobatan yang harus teratur
seperti kepatuhan pasien mengkonsumsi obat sehingga keluarga dapat
memahami dan menerima kondisi pasien. Selain itu menjelaskan kepada
keluarga pasien efek-efek dari obat antipsikosis misalnya adanya rigiditas,
spasme, gangguan menelan, bicara cedal, akathisia dan hipotensi serta
mengenali gejala-gejala kekambuhan seperti mengamuk dan berbicara kacau.
b. Usahakan pasien berada dalam pengawasan keluarga, untuk menghindari halhal yang tidak diinginkan. Memberikan pengertian kepada keluarga akan
pentingnya peran keluarga pada perjalanan penyakit.
X.
XI.
PROGNOSIS
Quo ad vitam
: Dubia ad bonam
Quo ad functionam
: Dubia ad bonam
Quo ad sanationam
: Dubia ad malam
ANJURAN
Dianjurkan kepada keluarga pasien agar mengawasi pasien sehingga pasien
mengonsumsi obatnya dengan teratur. Usahakan pasien berada dalam pengawasan
keluarga, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Memberikan pengertian
kepada keluarga akan pentingnya peran keluarga pada perjalanan penyakit.
XII.
DISKUSI
Diagnosis pasien ini ditegakkan berdasarkan anamnesis. Dari anamnesis
ditemukan gejala-gejala yang berkaitan dengan Skizofrenia residual. Pada kasus ini
ditemukan arus pikiran yang terputus yang berakibat pembicaraannya kurang relevan
seperti ketika pemeriksa mengajukan pertanyaan pasien tidak menjawab sesuai dengan
pertanyaan yang diajukan serta seringnya pasien berbiacara kacau atau inkoherensi dan
masih ditemukan gejala positif seperti halusinasi auditorik selain itu pasien juga
mempunyai riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi
kriteria untuk diagnosis skizofrenia, yaitu pasien sudah pernah mengalami gangguan
seperti ini sebelumnya.
Berdasarkan PPDGJ III, pedoman diagnostik skizofrenia residual harus
memenuhi persyaratan yaitu mempunyai gejala negatif dari skizofrenia yang menonjol,
sedikitnya ada riwayat satu episode psikotik yang jelas dimasa lampau yang memenuhi
criteria untuk diagnosis skizofrenia, sedikitnya sudah melampaui kurun waktu 1 tahun
dimana intensitas dan frekuensi gejala yang nyata seperti waham dan halusinasi telah
sangat berkurang dan timbul sindrom negatife dari skizofrenia, tidak terdapat dementia
atau penyakit atau gangguan otak organik lain, depresi kronik atau institusionalisasi yang
dapat menjelaskan disabilitas negatif tersebut.
Pasien ini telah diberikan Haloperidol 2 mg 3x1 tablet, Trihexyphenidyl 2 mg 2x1.
Haloperidol termasuk antipsikotik turunan Butyrophenone. Haloperidol merupakan terapi
untuk memperbaiki gejala-gejala positif dan negatif psikotik.
Trihexyphenidyl merupakan antikolenergik yang mempunyai efek sentral lebih
kuat dari pada perifer, sehingga banyak digunakan terapi untuk Parkinson.Senyawa ini
bekerja untuk pelepasan asetil kolin endrogen dan estrogen. Efek sentral terhadap
susunan sistem saraf pusat merangsang dosis rendah dan mendepresi pada dosis toksik.
Pada pasien juga diberikan terapi lain berupa psikoterapi.
Haloperidol dikombinasikan dengan trihexyphenidil, karena efek samping dari
haloperidol ini yang dapat mempengaruhi pada system ekstrapiramidal maka kedua jenis
obat ini perlu dikombinasikan. Selain itu pada pasien ini diberikan risperidon 2x1 tablet,
ysng merupakan suatu obat antipsikotik dengan aktivitas antagonis yang bermakna pada
reseptor serotonin tipe 2 (5-HT2) dan pada reseptor dopamin tipe2 dan antihistamin, obat
ini efektif mengobati gejala negatif dan positif.
Skizofrenia merupakan gangguan yang bersifat kronis. Pasien secara berangsurangsur menjadi menarik diri dan tidak berfungsi secara bertahun-tahun sehingga keadaan
ini memerlukan perhatian khusus dari keluarga.