Pre Planning Kegiatan Kelompok
Pre Planning Kegiatan Kelompok
Pre Planning Kegiatan Kelompok
Disusun oleh:
1. Irma Astuti. S
2. Ike Wulandari
3. Angrenita Rulitami
4. Mimin Nurhidayah
5. Reni Pancawati
6. Fitri Wahyuni
7. Sulhan Abdul Hadi
8. Sri Khusnuriyati
9. Siti Nuryaningsih
10. Dian Anggraeni
A. Latar Belakang
Nyeri kepala adalah sensasi tidak menyenangkan yang bervariasi dari nyeri yang
ringan hingga ke nyeri yang berat yang dirasakan di kepala. Gangguan nyeri kepala ini
adalah salah satu gangguan sistem saraf yang paling umum. Nyeri kepala ini juga
merupakan suatu keluhan yang biasanya timbul untuk seumur hidup. International
Headache Society(HIS) telah mengklasifikasikan berbagai jenis nyeri kepala dengan
detail. Antara nyeri kepala yang paling umum adalah nyeri kepala tipe-tegang, migren
dan nyeri kepala klaster.
Meskipun epidemiologi nyeri kepala ini hanya dilaporkan sebagian, tapi secara total,
gangguan nyeri kepala ini sangat sering dialami. Sebagian besar studi populasi yang
dilakukan difokuskan pada nyeri kepala migren yang mana meskipun paling banyak
diteliti, bukan merupakan gangguan nyeri kepala yang paling umum. Nyeri kepala tipe
lain yang prevalensinya lebih tinggi seperti nyeri kepala tipe tegang kurang mendapat
perhatian.
Nyeri kepala kadang-kadang dapat hilang dengan sendirinya pada saat penderita
istirahat. Di lain keadaan, nyeri kepala menghilang pada saat penderita minum obat
yang dapat dibeli bebas di pasaran. Keadaan tersebut pada umumnya tidak
menimbulkan masalah bagi para penderita. Nyeri kepala akan menimbulkan masalah
apabila penderita benar-benar mengalami kenyerian sehingga menganggu keadaan
atau pekerjaan sehari- hari , atau apabila menganggu keadaan atau pekerjaan seharihari , atau apabila nyeri kepala berlangsung berulang-ulang atau menahun. Salah satu
jenis nyeri kepala yang menganggu penderita adalah migren dan tension headache.
Istilah migren ini telah memasyarakat, namun demikian masyarakat awam belum
paham benar apakah migren itu. Pada umumnya , apabila merasakan nyeri kepala satu
sisi maka mereka menganggapnya sebagai migren. Migren, seperti jenis nyeri kepala
yang lain, tidak memberi gejala dan tanda yangobyektif. Sifat dan intensitasnya selain
ditentukan oleh faktor penyebab juga ditentukan oleh faktor lainnya, misalnya
kepribadian penderita
Di negara-negara maju, nyeri kepala tipe-tegang sendiri mempengaruhi dua per tiga
dari laki-laki dewasa dan lebih dari 80 % wanita. Prevalensi dan faktor resiko bagi
nyeri kepala tipe-tegang adalah tinggi di negara manapun, baik di Timur, Barat, di
negara maju dan negara kurang berkembang. Bukti menunjukkan bahwa prevalensi
nyeri kepala tipe-tegang yang kronis adalah 3% di Amerika, Eropa dan Asia. Menurut
studi lain, hampir 40% orang Amerika memiliki setidaknya satu episode nyeri kepala
tipe-tegang sepanjang tahun. Nyeri kepala ini bukan saja menyakitkan malah
merupakan hambatan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Nyeri kepala yang
dialami dalam waktu yang lama dapat menyebabkan penyakit yang lain pada
penderita. Misalnya, depresi tiga kali lebih sering pada orang dengan migren atau
nyeri kepala parah dari pada orang yang sehat.
Pekerjaan berhubungan dengan nyeri kepala karena apabila seseorang dihadapkan
dengan tuntutan pekerjaan dan tekanan yang tidak cocok dengan pengetahuan dan
keterampilannya, kemampuan mereka untuk mengatasinya menjadi persoalan. Stres
dan nyeri kepala yang berkaitan bahaya dapat ditemukan dalam isi pekerjaan, beban
kerja dan kecepatan kerja, organisasi waktu kerja, tingkat partisipasi dan kontrol
dalam pengambilan keputusan.
Sebagian besar penyebab nyeri kepala bergantung pada cara pekerjaan dirancang dan
cara organisasi dikelola. Satu survei dilakukan pada tahun 2000 di 15 Negara Anggota
Uni Eropa (UE) menemukan bahwa lebih dari setengah dari 160 juta pekerja
dilaporkan bekerja pada kecepatan yang sangat tinggi (56%) atau tenggat waktu ketat
(60%) untuk setidaknya satu seperempat waktu mereka.
B. Tujuan Kegiatan
a. Tujuan Umum
Petugas Uresos dapat mempraktekan dan melakukan tehnik management sakit
kepala dengan pijat jari pada penerima manfaat.
b. Tujuan Khusus
1) Petugas panti dapat menjelaskan pengertian dari sakit kepala
2) Petugas panti dapat menjelaskan cara pijat jari untuk mengatasi sakit kepala
3) Petugas panti mendemonstrasikan cara pijat jari
C. Topik/tema/judul TOT
Management Sakit Kepala
D. Sasaran dan Target
Staf Karyawan URESOS Pucang Gading Semarang
E. Waktu Pelaksanaan
Kamis, 26 Juni 2014 jam 10.00 WIB
F. Metode Pelaksanaan
Ceramah, Tanya Jawab, Demonstrasi
G. Media dan alat/bahan
LCD, Power Point
H. Setting Tempat
6
1
2
4
Keterangan:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Ketua
Penyaji
Seksi Acara
Notulen
Notulen
Observer
Observer
Pengorganisasian
Ketua
Mahasiswa
Sulhan Abdul Hadi
Tugas
memberikan
sambutan,
menyampaikan
2
3
Penyaji
Seksi Acara
Fitri Wahyuni
Anggrenita
pendapat
Membacakan
Rulitami
Notulen
Dian Anggraeni
Reni Pancawati
keseluruhan acara
Mencatat
hasil
musyawarah
membuat
laporan,
membacakan
atau
5
Konsumsi
dan
hasil
kesimpulan
kegiatan
Menyiapkan
Dokumentasi
konsumsi
dan
membuat
dokumentasi
6
Fasilitator
Ike Wulandari
Sri Khusnuriyati
Observer
Irma Astuti
kegiatan
Menjadi
hasil
mediator
peserta
selama
berjalanya kegiatan
Melakukan
pengamatan
dan
mengevaluasi
jalanya kegiatan
J. Strategi Kegiatan
Hari / tgl
: Kamis/26 Juni 2014
Jam
: 10.00 WIB
K. Susunan Acara
N
TAHAP
KEGIATAN
O
1
Pra
Menyampaikan salam
Interaksi
( 5 menit)
telah disepakati
Menjelaskan tujuan
Apersepsi
Memberikan
reinforcement
positip
Interaksi
(15 menit)
management
nyeri kepala
3
Terminasi
(5 menit)
Karyawan
untuk
mengungkapkan perasaannya
atas pertemuan pagi ini
Memberikan pujian atas apa
yang telah diungkapkan
Kontrak
waktu
untuk
pertemuan berikutnya
Salam penutup
L. Kriteria Evaluasi
a. Struktur
1. Menyiapkan preplaning
2. Tempat dan perlengkapan acara telah dipersiapkan
3. Materi dan media tentang management nyeri kepala
4. Telah terbentuk panitia penyelenggara
5. Surat undangan telah di buat
b. Proses
1. Jumlah warga hadir sekitar 90%
2. Karyawan atau Staff aktif mengikuti kelangsungan acara
3. Media dan alat bantu dapat digunakan dengan secara efektif
4. Acara dapat berjalan sesuai rencana
5. Karyawan atau Staff dapat bekerja sama dalam penyajian data dan mencermati
materi yang disampaikan penyaji
c. Hasil
1. Karyawan atau Staff memahami dan memahami materi yang disampaikan
2. 90% jumlah undangan hadir dalam pertemuan
3. 75% jumlah hadir terlibat secara aktif dalam diskusi
4. 90% tidak meninggalkan tempat sebelum acara selesai
M. Lampiran Materi TOT
TINJAUAN TEORI
TERAPI PIJAT TUSUK JARI
Ilmu memijat melalui titik pijat ini disebut juga tusuk jari
akupresure. Tusuk Jari Akupresur merupakan salah satu metode
yang sangat mudah, murah dan dapat dilakukan semua orang,
karena hanya membutuhkan kedua tangan dalam melakukan
terapi.Tanpa disadari kita pernah melakukan terapi ini seperti saat
berjalan dengan kaki telanjang di atas tanah berkerikil atau saat
beraktifitas biasa. Mungkin anda pernah mengalami rasa nyeri yang
tak wajar saat anda beraktifitas tapi jika dicari sebabnya tidak
menemukan jawaban misalnya saat anda mengangkat /menarik
sesuatu, anda merasakan nyeri pada telapak tangan yang seharusnya
tidak terjadi.
Hal itu terjadi saat Titik Pijat atau titik akupunktur (Acupoint)
tertentu pada tangan anda tertekan oleh tunjolan benda yang anda
angkat. Tapi seringkali jika terjadi hal tersebut secara reflek kita
langsung menghindar dengan melepas atau memindah posisi.
Seandainya kita mau mempertahankan sensasi / nyeri tersebut lebih
lama, maka kita telah melakukan pijat refleksi yang bermanfaat bagi
kesehatan. Dengan tulisan ini saya berharap kita lebih banyak
terlibat dalam perawatan kesehatan diri sendiri. Prinsip dari Tusuk
Jari / refleksi / akupresur ini berasal dari pengobatan kedokteran
timur, dimana dikenal adanya aliran energi vital di tubuh ( dikenal
dengan nama Chi atau Qi ( Cina ) dan Ki ( Jepang ). Aliran energi
ini sangat mempengaruhi kesehatan. Ketika aliran ini terhambat atau
berkurang maka anda akan nyeri dan ketika aliran ini bebas/ baik
maka andapun akan sehat. Suplai dan aliran energi vital berjalan di
saluran listrik tubuh yang tidak kelihatan , yang disebut meridian.
Baik tidaknya meridian ini sangat bergantung dari diet, pola hidup,
lingkungan, postur tubuh, cara bernafas, tingkah laku, gerakan
tubuh, olah raga, sikap mental, kepribadian, dan sikap yang positif.
Maka jelaslah bahwa pendekatan seseorang agar tetap sehat harus
melihat pada banyak faktor ini
kepala.
2. Titik pijat yang terletak di bagian dalam alis mata, di atas sudut mata
bagian dalam ( titik 2 a ). Efek : mengurangi rasa tegang di dahi dan
6. Titik yang terletak di tengah segitiga yang dibentuk oleh tulang ibu
jari dan jari telunjuk ( titik 4 a ). Efek : mengurangi nyeri kepala dan
mata pedih.
8. Titik pijat yang terletak di tengah ,1 jari di atas batas rambut ( titik 1
b ). Efek : mengurangi nyeri kepala bagian depan dan mata pedih.
9. Titik pijat yang terletak di tengah antara dua alis ( titik 1 c ). Efek :
mengurangi nyeri kepala bagian depan dan nyeri kepala akibat
hidung tersumbat.
10. Titik pijat yang terletak 4 jari di bawah tempurung lutut ( titik 6 a ) .
Efek : merupakan titik penguat sistem pencernaan dan mengurangi
nyeri
kepala
akibat
ketidakseimbangan
sistem
pencernaan,
11. Titik pijat yang terletak 1 ibu jari dari ujung alis mata dan sudut luar
mata ( titik 1 d ) . Efek : mengurangi nyeri akibat migren dan nyeri
mata.
12. Titik pijat yang terletak 2 jari di atas telinga ( titik 1 e ). Efek :
14. Titik pijat yang terletak di atas telapak kaki, 2 jari di atas sendi jari
kaki, antara jari ke 4 dan 5. ( titik 6 b ). Efek : mengurangi nyeri
migren, penglihatan kabur dan nyeri mata.
N. Sumber Rujukan
http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2011/05/pengaruh_guide_imagery_relax
ation.pdf